ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI USAHA BERSAMA KEPANJEN

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN
PROFITABILITAS PADA KOPERASI USAHA BERSAMA
KEPANJEN

SKRIPSI

Oleh:
Rizqi Dwi Ayu Warastuti
201010160311031

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN
PROFITABILITAS PADA KOPERASI USAHA BERSAMA
KEPANJEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Rizqi Dwi Ayu Warastuti
201010160311031

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

Surat Pernyataan
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama
: Rizqi Dwi Ayu Warastuti
NIM
: 201010160311031
Jurusan
: Manajemen
Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas Akhir dengan judul “Analisis Perputaran Modal Kerja dan Profitabilitas
pada Koperasi Usaha Bersama Kepanjen” adalah hasil karya saya, dalam
naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang
lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan unsur-unsur
PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta
diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTI NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, 12 April 2014

Yang Menyatakan

Rizqi Dwi Ayu

Karya Ilmiah ini kutujukan kepada
Ayahanda dan Ibunda tercinta
Dan kakakku tersayang
Wenny Rara

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Analisis Perputaran Modal Kerja dan Profitabilitas pada Koperasi Usaha
Bersama Kepanjen dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:
1.

Dr. Nazarudin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang terlibat dalam legalisasi Surat
Keputusan pembimbingan skripsi.

2.

Dr. Marsudi, M.M, selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis,

Universitas

Muhammadiyah

Malang

atas


kebijakan

dalam

penyusunan mata kuliah sesuai konsentrasi penjurusan.
3.

Dr. Mursidi, M.M, selaku dosen pembimbing I dengan sabar memberikan
bimbingan, arahan serta dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar.

4.

Dra. Erna Retna R, M.M, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan masukan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.

5. Dra. Siti Nurhasanah, M.M, selaku dosen wali kelas A angkatan 2010 yang
telah membimbing penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.


6. Bapak Winarto dan Ibu Sri Rahayu, kedua orang tuaku yang selalu
memberikan doa, dukungan, fasilitas, materi, bantuan serta kasih sayang yang
luar biasa hingga skripsi ini terselesaikan.
7. Wenny Rara, kakak yang selalu memberikan dukungan dan bantuan dalam
penulis mengerjakan skripsi. Serta Septiyanti, adik yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
8. Vidi Aldiano, yang memberikan banyak motivasi, inspirasi dan juga sebagai
moodbooster disaat penulis mengerjakan skripsi ini.
9.

Sahabat-sahabat saya Evi, Eva, Kibul, Gilang, Mustopa, Iswanto, Hesti, Yuni,
Resti, Dara, Puri, Dita, Ian yang telah banyak memberikan semangat,
dukungan, bantuan dan doa. Terima kasih karena selalu ada di saat aku down.
Terima kasih juga buat teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu-satu,
atas dukungannya selama ini.

10. Koperasi Usaha Bersama Kepanjen, terima kasih khususnya pada pengurus
dan manajer koperasi yang mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di
koperasi ini.

11. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam terselesaikannya skripsi ini.

Penulis mengakui skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata skripsi ini banyak memberikan manfaat
kepada penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, semoga penulisan
skripsi ini mendapat Ridho dari Allah SWT, Amin.

Malang, 12 April 2014

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................

i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. ix
BAB I.

PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang .................................................................................... 1
Rumusan Penelitian............................................................................... 5
Batasan Penelitian ................................................................................. 5
Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
Kegunaan Penelitian.............................................................................. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu ............................................................... 7
B. Landasan Teori ................................................................................... 10
C. Kerangka Penelitian ........................................................................... 25
BAB III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Lokasi Penelitian ................................................................................. 27
Jenis Penelitian .................................................................................... 27
Jenis dan sumber Data ......................................................................... 27
Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28
Definisi Operasional............................................................................ 28
Teknik Analisis Data ........................................................................... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ................................................................ 32

B. Analisis Data dan Pembahasan ........................................................... 43
1. Analisis Perputaran Modal kerja ................................................... 43
2. Analisis Profitabilitas .................................................................... 48
3. Pembahasan ................................................................................... 49

BAB V.

PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 51
B. Saran .................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Modal Kerja dan Pendapatan Koperasi Usaha Bersama .................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 9
Tabel 3.1 Standar Penilaian Rasio Rentabilitas (Return On Investment) .................. 30
Tabel 4.1 Perhitungan Perputaran Kas ...................................................................... 44

Tabel 4.2 Perhitungan perputaran Piutang ................................................................ 45
Tabel 4.3 Data Elemen Perputaran Modal Kerja (dalam hari) .................................. 46
Tabel 4.4 Tingkat Perputaran Modal Kerja ............................................................... 47
Tabel 4.5 Tingkat Profitabilitas ................................................................................. 48
Tabel 4.6 Tabel Perputaran Modal Kerja dan Profitabiitas ....................................... 49

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................................... 26

DAFTAR LAMPIRAN

1. Menghitung Perputaran Kas
2. Menghitung Perputaran Piutang
3. Menghitung Perputaran Elemen Modal Kerja
4. Menghitung Profitabilitas
5. Data Laporan Keuangan Koperasi

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. PT Bumi Aksara: Jakarta
Hanafi, Mamduh M. dan Dr. Abdul halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan
Edisi Revisi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Hendrojogi. 2010. Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik Edisi Revisi 2004.
Rajawali Pers: Jakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana Prenada Media Group:
Jakarta.
Manullang. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. Andi Offset: Yogyakarta.
Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-4. Liberty: Yogyakarta.
Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Erlangga: Jakarta.
Sabardi, Agus. 1995. Manajemen Keuangan Jilid 1. UPP AMP YKPN:
Yogyakarta.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat: Jakarta.
Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Ke 4.
BPFE: Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan Cetakan ke-5. Gramedia Pustaka: Jakarta.
Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan Buku 2
Edisi 10. Salemba Empat: Jakarta.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Edisi Kelima.
PT Intan Sejati: Klaten.
Sutojo, Heru. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Edisi Kesembilan.
Salemba Empat: Jakarta.

Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia:
Yogyakarta.
Woelfel, Charles J. 1995. Memantau Kesehatan Perusahaan Melalui Laporan
Keuangan. Abdi Tandur: Jakarta.
Faurani. 2004. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas dan Rentabilitas
Pada Koperasi Dharma Wanita Mandalika Nusa Tenggara Timur. Jurnal
Manajemen Keuangan Vol. 2, No 1.
Kementrian Koperasi dan UKM. 2009. Pedoman Penilain Kesehatan Koperasi.
Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Jakarta.
Setiawan, Ade Prasetya. 2013. Analisis Perputaran Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Pada CV. Maros Jaya di Penajam Paser Utara. eJournal
Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 126-142.
Setiorini, Ririn. 2009. Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Skripsi Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Susiana, Anik. 2009. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Go Publik (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 di BEI).
Skripsi Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Malang.
Timbul, Yuandi K. 2013. Perputaran Modal Kerja Dalam Mengukur Tingkat
Profitabilitas pada PT. Jasa Angkasa Semesta, Tbk Jakarta. Jurnal EMBA
Vol.1 No. 4 Desember 2013, Hal. 134-140.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu

organisasi

dalam

menjalankan

kegiatan

operasionalnya,

membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan
yang dimiliki organisasi. Dana yang akan digunakan untuk melangsungkan
kegiatan organisasi disebut modal kerja. Modal kerja merupakan aktiva lancar
yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu
usaha. Modal kerja tersebut meliputi kas, piutang dan persediaan.
Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas.
Menghitung masing-masing dari elemen perputaran modal kerja dapat melalui
perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. Makin pendek
periode perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya sehingga
perputaran modal kerja makin tinggi. Jika organisasi menetapkan modal kerja
dalam jumlah yang besar, kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan
menurun yang berdampak pada menurunnya profitabilitas.
Profitabilitas merupakan kemampuan organisasi dalam memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Bagi organisasi profitabilitas merupakan hal yang sangat penting. Profitabilitas
digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak organisasi tersebut. Laba
bersih menunjukkan jumlah penjualan atau target yang dicapai organisasi

1

2

dalam satu tahun atau periode sehingga dapat dijadikan alat ukur terhadap
tingkat profitabilitas organisasi. Profitabilitas yang tinggi akan dapat
mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya
profitabilitas dipengaruhi banyak faktor salah satunya seperti modal kerja.
Pembahasan mengenai modal kerja, biasanya banyak ditujukan untuk
perusahaan saja dibandingkan dengan koperasi. Manajemen koperasi juga
membutuhkan modal kerja seperti halnya manajemen perusahaan pada
umumnya dalam pengelolaan usaha yang dijalankannya. Pengelolaan modal
kerja dari koperasi juga sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran usaha.
Manajemen modal kerja pada koperasi digunakan untuk membeli persediaan
barang yang diperlukan anggota dan konsumen, membayar gaji pegawai,
membayar hutang dagang, membayar bunga pinjaman serta mendanai kegiatan
lain..
Pada umumnya modal koperasi berasal dari iuran atau simpanan para
anggota. Besar modal koperasi harus ditentukan saat pembentukan koperasi
tersebut. Hendrojogi (2010:190) menyatakan bahwa jumlah modal yang
diperlukan suatu koperasi sudah harus ditentukan dari proses pengorganisasian
atau pada waktu pendiriannya dengan rincian berapa untuk modal tetap, berapa
untuk modal kerja dan juga dana pengorganisasian.
Koperasi harus berusaha agar dana yang dibelanjakan untuk membiayai
kegiatannya dapat kembali masuk ke dalam koperasi melalui penjualan barangbarang atau jasa yang dilakukannya oleh koperasi itu sendiri. Dengan melihat

3

kinerja koperasi, dapat dilihat dari pengelolaan modal koperasi yang digunakan
untuk menghasilkan laba. Apabila koperasi memperoleh modal dari pinjaman
maka koperasi akan menanggung resiko yang berupa biaya bunga yang harus
dibayar atas pinjaman tersebut.
Koperasi Usaha Bersama Kepanjen merupakan salah satu koperasi yang
mempunyai usaha yang cukup banyak di bidang pelayanan jasa, bidang
perdagangan dan koperasi simpan pinjam. Usaha Koperasi ini antara lain
simpan pinjam, depot, fotokopi dan pertokoan, dan antar jemput keluarga.
Koperasi Usaha Bersama pada saat ini merupakan koperasi yang sedang
berkembang. Dilihat dari usaha yang dijalankan dan dikelola Koperasi Usaha
Bersama Kepanjen mengalami peningkatan atau kemajuan, dengan kata lain
hal ini menunjukkan Koperasi Usaha Bersama Kepanjen memiliki kinerja yang
cukup baik.
Koperasi Usaha Bersama keanggotaannya bersifat terbuka dan umum untuk
semua golongan masyarakat. Koperasi Usaha Bersama membutuhkan modal
yang cukup untuk untuk menggerakkan dan meningkatkan seluruh bidang
usahanya tersebut. Dengan modal koperasi yang dimiliki, koperasi dapat
menggunakannya seefektif dan seefisien mungkin agar dapat menghasilkan
keuntungan secara kontinu.
Data modal kerja dan pendapatan dari Koperasi Usaha Bersama dapat
dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

4

Tabel 1.1 Data Modal Kerja dan Pendapatan Koperasi Usaha Bersama
Tahun 2009-2012

Kas
Bank BRI
dan BNI
Piutang
Modal
Kerja

2009

2010

2011

2012

128.589.540

138.372.000

87.641.900

84.315.600

6.430.337

17.061.000

8.083.472

2.199.108.000

2.539.179.500

3.182.939.387

3.969.348.074

2.327.697.540

2.683.981.837

3.287.642.287

4.061.747.146

Laba
144.706.500
49.297.643
140.057.590
Sumber: laporan keuangan Koperasi UBER Kepanjen

225.707.600

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa sepanjang tahun 2009 hingga
tahun 2012 laba yang dimiliki Koperasi Usaha Bersama mengalami fluktuasi
dan modal kerja mengalami kenaikan pada tiap tahunnya. Pada tahun 2009 ke
tahun 2010, modal kerja mengalami kenaikan sedangkan laba yang diperoleh
mengalami penurunan. Pada tahun 2010 ke tahun 2011, modal kerja dan laba
koperasi mengalami kenaikan, begitu juga pada tahun 2011 ke tahun 2012.
Modal kerja koperasi pada 4 tahun mengalami peningkatan, begitu juga dengan
piutang koperasi. Di saat modal kerja dan piutang meningkat, berlainan dengan
kas koperasi yang mengalami penurunan tahun 2011 hingga tahun 2012.
Berdasarkan data yang telah dijabarkan, dapat dilihat bahwa modal kerja
yang dimiliki Koperasi Usaha bersama Kepanjen mempunyai nilai yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai pendapatan. Artinya, Koperasi Usaha
Bersama belum dapat memaksimalkan penggunaan aset lancarnya. Pada tahun
2010, disaat modal kerja yang meningkat diikuti dengan laba yang menurun.
Seharusnya ketika modal kerja meningkat, laba juga ikut meningkat.

5

Dengan melihat tingkat perputaran modal kerja dan profitabilitas suatu
koperasi dari tahun ketahun, dapat diketahui apakah terjadi kenaikan atau
penurunan tingkat keuntungan dan modal kerja koperasi tersebut. Penggunaan
modal kerja yang tidak efektif dapat menurunkan profitabilitas koperasi.
Sehingga perputaran modal tersebut diukur untuk mengetahui seberapa tingkat
perputaran modal kerja terhadap profitabilitas Koperasi Usaha Bersama
Kepanjen.
Berdasarkan latar belakang seperti yang dijelaskan diatas, maka peneliti
melakukan penelitian yang berjudul: “Analisis Perputaran Modal Kerja dan
Profitabilitas pada Koperasi Usaha Bersama Kepanjen”.
B. Rumusan Penelitian
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, maka rumusan penelitiannya
adalah:
Bagaimana tingkat perputaran modal kerja dan profitabilitas pada Koperasi
Usaha Bersama Kepanjen?
C. Batasan Penelitian
Untuk membatasi penelitian agar tidak meluas, maka penulis di sini hanya
membahas tentang perputaran modal kerja yang berupa perputaran kas,
perputaran piutang, serta rasio profitabilitas (ROI) pada koperasi pada tahun
2009-2012 dengan menggunakan rumus elemen perputaran modal kerja dan
return on investment.

6

D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perputaran modal
kerja dan tingkat profitabilitas pada Koperasi Usaha Bersama Kepanjen.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Pengurus Koperasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengurus koperasi sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengelolaan modal kerja
untuk meningkatkan profitabilitas.
2. Bagi Manajer Koperasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu manajer koperasi dalam
melaksanakan kebijakan yang telah dibuat oleh pengurus koperasi.
3. Bagi Anggota Koperasi
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi anggota
untuk melakukan investasi pada koperasi dengan mengharapkan keuntungan
yang besar.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan masukan, informasi, dan pustaka bagi pihak-pihak yang
melakukan penelitian lanjutan khususnya pada Koperasi Usaha Bersama
Kepanjen.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Faurani (2004) yang melakukan
penelitian mengenai analisis pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan
rentabilitas pada Koperasi Dharma Wanita “Mandalika” Mataram Nusa
Tenggara Barat. Dalam penelitian ini menggunakan rasio-rasio profitablitas
(profit margin on sales ratio), rentabilitas (profit margin ratio), modal kerja
(profit margin ratio). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode statistik deskriptif, metode statistik inferensial
dan metode analisa korelasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja
berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada Koperasi
Mandalika.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ade Prasetya Setiawan yang berjudul
analisis perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada CV. Maros Jaya di
Penajam Paser Utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan
rumus perputaran modal kerja, profitabilitas serta Return Of Equity (ROE).
Hasil perhitungan perputaran modal kerja terkecil ada di tahun 2007 dan yang
terbesar ada pada tahun 2010 sebesar 1,05 kali lalu menghasilkan Groos Profit
Margin laba kotor 70,1% selanjutnya laba bersih Net Profit Margin nya sebesar
21,5% dari modal kerja awal dan menghasilkan ROE sebanyak 22,7% dengan

7

8

melihat serta membandingkan dengan rata-rata industri yang ada untuk
perputaran modal kerja.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Yuandi K. Timbul yang melakukan
penelitian tentang perputaran modal kerja dalam mengukur profitabilitas pada
PT. Jasa Angkasa Semesta, Tbk Jakarta. Dalam penelitian ini menggunakan
metode analisis deskriptif. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis
laporan keuangan dan analisis rasio. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
penilaian profitabilitas perusahaan memiliki perubahan return on asset dari
tahun 2009 sampai 2011 berkisar 40% samapi 60% perubahan laba sebelum
pajak yang terbesar di tahun 2011, mendapat return on asset sampai 67%.
Penelitian yang dilakukan Anik mengenai pengaruh perputaran modal kerja
terhadap profitabilitas perusahaan go publik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara perputaran
modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROI dan
ROE. Alat analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana, uji
normalitas data, uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara perputaran
modal kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROI dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Ini terbukti dari uji hipotesis perputaran
modal kerja terhadap ROI yang menunjukkan hasil t-hitung < t-tabel dan nilai
signifikansinya lebih besar dari 0.05 (sig > 0,05), maka koefisien tidak
berpengaruh secara signifikan. Sedangkan perputaran modal kerja terhadap
ROE yang menunjukkan hasil t-hitung < t-tabel dan nilai signifikansinya lebih
besar dari 0,05 (sig> 0,05), maka tiap koefisien tidak berpengaruh signifikan.

9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Penulis
Terdahulu

Variabel
Penelitian

Metode Analisis

1

Faurani

2

Ade
Prasetya Perputaran
Rumus
Setiawan
Modal Kerja, Perputaran Modal
Profitabilitas
Kerja,
profitabilitas,
ROE

3

Yuandi
Timbul

4

Anik Susiana

Modal Kerja, Analisis Korelasi
tingkat
profitabilitas,
tingkat
rentabilitas

Hasil Penelitian
Modal
kerja
berpengaruh positif
terhadap
profitabilitas
dan
rentabilitas.
CV. Maros Jaya
mengalami
peningkataan dalam
pengelolaan modal
kerja dilihat dari
perputaran
modal
kerja
dan
profitabilitas.

K. Modal kerja, Analisis laporan Penilaian
profitabilitas
keuangan, analisis profitabilitas
(ROA)
rasio
perusahaan memiliki
perubahan return on
asset dari tahun 2009
sampai 2011 berkisar
40% samapi 60%
perubahan
laba
sebelum pajak yang
terbesar di tahun
2011,
mendapat
return
on
asset
sampai 67%.
Perputaran
Regresi
modal kerja, sederhana,
ROI, ROE
normalitas
Uji t

Perputaran
modal
Uji kerja
tidak
data, berpengaruh
signifikan terhadap
ROI dan ROE.

10

Berdasarkan penelitian terdahulu dan penulis terdapat beberapa perbedaan
dan persamaan. Persamaan penelitian tersebut terletak pada variabel yang
digunakan yaitu profitabilitas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu terletak pada obyek penelitian dan periode yang digunakan. Selain
itu, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini tidak menggunakan uji
dan regresi.
B. Landasan Teori
1. Modal Kerja
a. Modal Kerja
Ridwan dan Inge (2003:187) menyatakan bahwa modal kerja adalah
aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu
bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha. Apabila
perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan
meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinan akan kehilangan
pendapatan dan keuntungan.
Modal kerja merupakan modal yang seharusnya tetap ada dalam
perusahaan sehingga operasional perusahaan menjadi lebih lancar serta
tujuan akhir perusahaan untuk menghasilkan laba akan tercapai
(Ambarwati, 2010:112). Modal kerja merupakan dana yang digunakan
untuk menghasilkan current income yang sesuai dengan didirikannya
perusahaan tersebut.

11

Dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah sejumlah dana yang
digunakan untuk membiayai perusahaan dalam menghasilkan suatu
pendapatan sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan tersebut.
b. Jenis-jenis Modal Kerja
Ambarwati (2010:113) menyatakan modal kerja digolongkan dalam
beberapa jenis, yaitu:
a) Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus ada dalam
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang
jadi. Modal kerja ini terdiri dari:
i.

Modal kerja primer (Primary Working Capital) yaitu modal
kerja minimal yang harus dimiliki perusahaan agar dapat terus
beroperasi.

ii.

Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu modal
kerja yang harus ada dalam perusahaan agar dapat beroperasi
dalam kapasitas normal.

b) Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Modal Kerja Variabel adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini
terdiri dari:
i.

Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) yaitu
modal kerja yang berubah sesuai perubahan musim/permintaan
misalnya permintaan yang besar pada waktu hari raya.

12

ii.

Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal
kerja yang berubah akibat fluktuasi konjungtur.

iii.

Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) yaitu
modal kerja yang berubah sesuai keadaan yang terjadi di luar
kemampuan perusahaan.

c. Sumber dan penggunaan Modal Kerja
Sumber-sumber dana perlu dipisahkan terhadap kebutuhan modal
kerja permanen dan kebutuhan modal kerja variabel. Kebutuhan modal
kerja variabel dibutuhkan hanya beberapa saat saja dan tidak dibutuhkan
secara terus menerus.
Manullang (2005:17) mengemukakan bahwa pada dasarnya sumber
modal kerja memiliki dua bagian pokok yang penting, yaitu:
1. Bagian yang tetap atau permanen yaitu jumlah minimum yang harus
tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa menemui
kesulitan finansial.
2. Modal kerja variabel yang jumlahnya bergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas normal.

Kasmir (2010:219-220) menyatakan sumber dana untuk modal kerja
dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan pasiva. Ada
beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:
a) Hasil operasi perusahaan

13

Hasil operasi yang dimaksud adalah pendapatan atau laba yang
diperoleh pada periode tertentu. Pendapatan atau laba yang diperoleh
perusahaan ditambah dengan penyusutan.
b) Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka
pendek). Besarnya selisih antara harga beli dengan harga jual surat
berharga tersebut. Namun sebaliknya jika terpaksa harus menjual
surat berharga dalam kondisi rugi, maka otomatis akan mengurangi
modal kerja.
c) Penjualan aktiva tetap. Maksudnya yang dijual di sini adalah aktiva
tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. Hasil penjualan
ini dapat dijadikan uang kas atau piutang sebesar harga jual.
d) Penjualan saham atau obligasi
Perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk
dijual kepada berbagai pihak. Hasil penjualan saham ini dapat
digunakan sebagai modal kerja. Perusahaan mengeluarkan sejumlah
obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. Hasil penjualan ini juga
dapat dijadikan modal kerja.
e) Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya
Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya
saja peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk
kepentingan investasi. Dalam praktiknya pinjaman, terutama dari
dunia perbankan ada yang dikhususkan untuk digunakan sebagai
modal kerja, walaupun tidak menambah aktiva lancar.

14

Jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat
dihitung dengan menganalisa laporan perhitungan laba rugi perusahaan.
Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan, dan apabila
lab atersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut
akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
Sumber lain yang dapat menmbah modal kerja dalah hasil penjualan
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya
yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini
menjadi kas atau piutang yang akan menyebabkan bertambahnya modal
kerja sebesar hasil penjualan tersebut. Apabila dari hasil penjualan aktiva
tetap atau aktiva tidak lancar lainnya, ini tidak segera digunakan untuk
mengganti aktiva yang bersangkutan yang akan menyebabkan keadaan
aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja
yang dibutuhkan (Ririn Setiorini,2009).
Penggunaan

modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk

maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan,
namun tidak selalu penggunaan aktiva lancar yang dimiliki dengan
perubahan dan penurunan jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan.
Sawir (2005:141) menyatakan penggunaaan modal kerja yang akan
mengurangi modal kerja, yaitu:
a) Berkurangnya

modal

sendiri

karena

pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan.

kerugian,

maupun

15

b) Pembayaran utang-utang jangka panjang.
c) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.

d. Penentuan Besarnya Modal Kerja
Dengan tersedianya modal kerja yang cukup memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien. Untuk
menentukan modal kerja yang cukup perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya modal kerja.
Sundjaja dan Inge (2003:189) besarnya modal kerja yang dibutuhkan
suatu perusahaan tergantung pada beberapa hal, yaitu:
a) Besar kecilnya skala usaha perusahaan
Kebutuhan modal kerja pada perusahaan besar berbeda dengan
perusahaan kecil. Hal ini terjadi karena beberapa alasan. Perusahaan
besar mempunyai keuntungan akibat lebih luasnya sumber
pembiayaan yang tersedia dibandingkan dengan perusahaan kecil
yang sangat tergantung pada beberapa sumber saja.
b) Aktivitas perusahaan
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tidak mempunyai
persediaan barang dagangan sedangkan perusahaan yang menjual
persediaannya secara tunai tidak memiliki piutang dagang. Hal ini
mempengaruhi tingkat perputaran dan jumlah modal kerja suatu
perusahaan.

16

c) Volume penjualan
Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting yang
mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Bila penjualan meningkat
maka kebutuhan modal kerja pun akan meningkat demikian pula
sebaliknya.
d) Perkembangan teknologi
Kemajuan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan proses
produksi akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Otomatisasi
yang mengakibatkan proses produksi yang lebih cepat membutuhkan
persediaan bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas maksimum
dapat tercapai.
e) Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas
Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan
mengakibatkan jumlah modal kerja yang relatif besar mempunyai
kecenderungan untuk mengurangi laba perusahaan, tetapi dengan
menahan uang kas dan persediaan barang yang lebih besar akan
membuat perusahaan lebih mampu untuk membayar transaksi yang
dilakukan dan risiko kehilangan pelanggan tidak terjadi.

e. Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja yang mengakibatkan berkurangnya aktiva
lancar adalah sebagai berikut (Jumingan, 2006:74):
a) Pengeluaran biaya jangka pendek dan pembayaran utang-utang
jangka pendek (termasuk utang dividen).

17

b) Adanya pemakaian prive yang

berasal dari keuntungan (pada

perusahaan perseroan dan persekutuan).
c) Kerugian usaha atau kerugian insidental yang memerlukan
pengeluaran kas.
d) Pembentukan dana untuk tujuan tertentu seperti dana pensiun
pegawai, pembayaran bunga obligasi yang telah jatuh tempo,
penempatan kembali aktiva tidak lancar.
e) Pembelian tambahan aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan
investasi jangka panjang.
f) Pembayaran utang jangka panjang dan pembelian kembali saham
perusahaan.
Transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan bentuk aktiva
lancar tetapi tidak mengubah jumlah aktiva lancar adalah:
a)

Pembelian tunai surat-surat berharga.

b)

Pembelian tunai barang-barang dagangan.

c)

Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya.

f. Perputaran Modal Kerja
Untuk menganalisa posisi modal kerja dapat juga digunakan beberapa
rasio, misalnya rasio antara aktiva lancar dengan total aktiva, rasio antara
tiap pos-pos dalam aktiva lancar dengan total aktiva lancar, rasio antara
total hutang dengan hutang lancar dan lain-lain. Perputaran modal kerja
mencerminkan kemampuan dana yang berputar dalam suatu periode
dengan cara membagi volume penjualan dengan modal kerja. Adapun

18

Kasmir (2010:225) menyatakan rumus yang digunakan dalam mencari
perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:

Modal kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi dalam
perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.
Periode perputaran modal kerja dimulai saat kas diinvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai pada saat kembali lagi menjadi
kas. Semakin pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputaran
modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja perusahaan tinggi.
Periode perputaran modal kerja adalah rata-rata dana terikat dalam modal
kerja selama satu produksi.
Besarnya kebutuhan modal kerja ditentukan oleh perputaran dari
komponen-komponen (elemen-elemen) modal kerja yaitu perputaran kas,
perputaran piutang dan perputaran persediaan. Penjelasannya dari
komponen-komponen dari perputaran modal kerja, yaitu:
a) Perputaran kas
Kas merupakan salah satu unsur modal yang memiliki nilai likuiditas
tinggi. Makin besar jumlah yang ada dalam perusahaan berarti makin
tinggi tingkat likuiditasnya. Perputaran kas merupakan kemampuan
kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali
kas berputar dalam satu periode tertentu. Rudianto (2009:206)
menyatakan kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan

19

siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi
perusahaan setiap saat dibutuhkan.

b) Perputaran persediaan
Persediaan merupakan komponen utama dari barang yang dijual,
oleh karena itu semakin tinggi persediaan berputar semakin efektif
perusahaan dalam mengelola persediaan (Sutrisno, 2001:251).
Perputaran persediaan (inventory turnover) dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:

c) Perputaran piutang
Perputaran piutang atau receivable turnover merupakan ukuran
efektitivitas pengelolaan piutang. Semakin cepat perputaran piutang,
semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya. Piutang
berkaitan dengan penjualan kredit (Sutrisno, 2001:252). Rumus yang
digunakan untuk menghitung perputaran piutang adalah (Mamduh dan
Abdul Halim, 2003:79):

20

d) Perputaran aktiva tetap
Perputaran aktiva tetap atau fixed asset turnover merupakan
perbandingan antara penjualan dengan total aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan.

Rasio

ini

digunakan

untuk

mengukur

efektivas

penggunaan aktiva tetap dalam mendapatkan penghasilan (Kasmir,
2010:132).

e) Perputaran aktiva
Seperti halnya perputaran aktiva tetap, perputaran aktiva atau asset
turnover merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam
menghasilkan penjualan. Semakin besar perputaran aktiva semakin
efektif perusahaan mengelola aktivanya (Sutrisno, 2001:253).

2. Profitabilitas
Profitabilitas
menghasilkan

merupakan
laba

kemampuan

(Woelfel,

suatu

perusahaan

Charles.J,1995:109).

untuk

Profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada
tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam

21

menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang
dipunyai, setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset
tersebut (Mamduh, 2003:83). Berdasarkan beberapa pengertian maka
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba.
Subramanyam dan John (2010:143) menyatakan bahwa ukuran
profitabilitas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan ukuran
kekuatan keuangan jangka panjang lainnya atau solvabilitas yang hanya
mengandalkan pos neraca (misalnya rasio utang terhadap ekuitas). Kasmir
(2008:114) menyatakan profitabilitas atau rasio rentabilitas dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha
dengan seluruh modal (modal sendiri dan asing).
b. Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan laba
yang disediakan untuk pemilik dengan modal sendiri. Rentabilitas
tinggi lebih penting dari keuntungan yang besar.
Profitabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal
kerja dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan
modal yang dipergunakan dalam operasi. Oleh karena itu keuntungan yang
besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan
profitable, karena manajemen atau pihak lain profitabilitas yang tinggi
lebih penting dari pada keuntungan yang besar.

22

Ada beberapa rasio yang digunakan dalam mengukur profitabilitas
adalah sebagai berikut:
a. Gross Operating Margin
Sawir (2005:18) menyatakan bahwa rasio gross operating margin
atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan
kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin
sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok
penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu
pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi
pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan
kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.

b. Net Profit Margin
Net profit margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dengan
kata lain rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap
penjualan (Sawir, 2005:18).

23

c. Return On Investment
Kasmir (2008:201) menyatakan return on Investment atau return on
assets menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan. Dengan mengetahui rasio ini, dapat diketahui apakah
perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan
operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih
baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas
manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Analisa return on investment (ROI) dalam analisa keuangan
mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa
keuangan yang bersifat menyeluruh.

d. Return On Equity
Sawir (2005:20). Return on equity atau return on net worth
mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi
pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya
kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal
dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga
akan makin besar.

24

e. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas:
a) Profit margin, yaitu perbandingan antara net operating income
dengan net sales.
b) Turnover of operating assets (tingkat perputaran usaha), yaitu
kecepatan berputarnya operating asset dalam suatu periode tertentu.
3. Hubungan Modal Kerja dengan Profitabilitas
Perputaran modal kerja mengukur efektifitas penggunaan aktiva lancar
untuk menghasilkan penjualan. Diukur dengan menggunakan rasio
penjualan terhadap aktiva lancar yaitu membandingkan antara penjualan
dengan jumlah keseluruhan total aktiva lancar organisasi pada periode
tertentu. Agus Sabardi (1995:176-177) menyatakan jika terjadi penurunan
aktiva lancar akan meningkatkan potensi profitabilitas. Jika aktiva lancar
dapat dikurangi tetapi masih mampu menghasilkan keluaran dan
penjualan, maka ROI akan meningkat. Mengurangi tingkat kas, piutangm
dan persediaan berarti mengurangi total aset, sehingga hasilnya (ROI)
akan menjadi lebih tinggi bila laba bersih jumlahnya tetap sama atau
mungkin lebih besar.
Perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja
dengan penjualan serta menunjukkan banyak penjualan yang dapat
diperoleh organisasi untuk setiap rupiah modal kerja. Perputaran modal
kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang
mungkin disebabkan adanya perputaran kas, piutang ataupun perputaran

25

persediaan yang terlalu besar. Maka dengan mengetahui perputaran
komponen modal kerja akan dapat diketahui penyebab dari kenaikan atau
penurunan tingkat perputaran modal kerja tersebut.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian di bab awal, maka sasaran yang ingin
dicapai adalah sejauh mana tingkat penggunaan modal kerja dan tingkat
profitabilitas yang dihasilkan oleh Koperasi Usaha Bersama Kepanjen.
Efisiensi modal kerja dapat dinilai dengan menggunakan elemen perputaran
modal kerja yaitu perputaran kas dan perputaran piutang. Rasio ini
menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan yang diperoleh
koperasi untuk tiap rupiah modal kerja. Dalam menjalankan usahanya,
koperasi membutuhkan modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan
usaha. Kegiatan yang dijalankan adalah dalam rangka pencapaian laba.
Tingkat profitabiltas yang rendah bila dihubungkan dengan modal kerja
dapat menunjukkan kemungkinan rendahnya penjualan. Koperasi yang
dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula efisiensi
penggunaan modal kerja yang digunakan. Gambar berikut ini akan
menjelaskan dasar-dasar pemikiran bagaimana hubungan antara perputaran
modal kerja dengan profitabilitas, yaitu sebagai berikut:

26

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Koperasi

Laporan Keuangan
Neraca
Laba Rugi

Perputaran Modal Kerja

Profitabilitas

a. Perputaran Kas
b. Perputaran Piutang

Efektif/Tidak
efektif

Sehat/Tidak sehat