230
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat di luar bank
kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.
Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik
dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk giro, tabungan, interbank call
money, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis.
Perlakuan Akuntansi dalam Perbankan
Di samping diatur dalam PSAK no. 31 tentang Akuntansi Perbankan, secara rinci Akuntansi Perbankan diatur dalam PAPI Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia bagi Bank Konvensional dan PAPSI Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia untuk bank Syariah. Beberapa rekening tidak dibahas secara
detil, karena pembahasannya membutuhkan pengetahuan di bidang lain untuk melengkapi bahasan.
Contohnya: akuntansi derivatif, transaksi akseptasi dll
Akuntansi Aktiva
Aktiva disusun berdasarkan urutan likuiditasnya. Rekening-rekening Aktiva Bank terdiri dari:
a. Kas b. Giro pada Bank Indonesia
c. Giro pada Bank Lain d. Penempatan pada Bank Lain
e. Efek surat berharga f. Efek yg dibeli dg janji dijual kembali
g. Tagihan derivative
h. Kredit Yg
Diberikan i. Tagihan
Akseptasi j. Penyertaan
Saham k. Aktiva
Tetap l. Aktiva
Lain-lain Perlakuan akuntansi untuk masing-masing akun aktiva adalah sebagai
berikut:
a. Kas
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata uang asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Transaksi kas diakui sebesar nilai nominal. Perubahan-perubahan kas di Bank pada umumnya disebabkan oleh:
1. Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah 2. Penyetoran dan penarikan dari rekening Bank yang bersangkutan di BI
Bank Indonesia 3. Penggunaan transaksi intern bank
Pencatatanjurnal-jurnal yang diperlukan: - Penerimaan
setoran: Contoh:
Diterima setoran Tuan Aris pada rekening tabungannya sebesar Rp 25,000.000,00
231 Kas
Rp 25.000.000,00 Tabungan
Tuan Aris
Rp 25.000.000,00
- Penarikan setoran: Contoh:
Tuan Aris menarik Rp 1.000.000,00 dari rekeningnya
Tabungan Tuan Aris Rp 1.000.000,00
Kas Rp 1.000.000,00
Seperti perusahaan lain pada umumnya, Bank menggunakan Petty Cash Kas Kecil untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil
Sistem pencatatan Petty Cash ada 2:
a. Sistem Impres Imprest Fund System dan
b. Sistem Fluktuasi Fluctuating System
Dari kedua sistem di atas sistem Impres yang lebih sering digunakan. Contoh:
Transaksi yang berhubungan dengan kas selama pada bulan Nopember 2006 di Bank Amerta adalah sebagai berikut:
Tanggal Transaksi 1 - 11- 06
Dibentuk Dana Kas kecil Rp 500.000,00
4 - 11- 06 Pembelian konsumsi rapat bulanan
Rp 75.000,00 19 -11- 06
Pembayaran biaya perjalanan Rp 50.000,00
20 -11- 06 Pembayaran BBM
Rp 125.000,00 30 -11- 06
Pembayaran langganan koran Rp 50.000,00
30 -11- 06 Pembayaran makan siang pegawai
Rp 250.000,00 30 -11- 06
Pengisian kembali kas kecil Rp 450.000,00
Saat pembentukan 1-11-2006 : Dana kas kecil
Rp 500.000,00 Kas Rp
500.000,00 Transaksi tanggal 4 sampai 30 2006 tidak dicatat, tetapi hanya dibuat memo
dan bukti-bukti pengeluaran kas dikumpulkan. Jurnal pada saat pengisian kembali Dana Kas Kecil
Beban konsumsi rapat
Rp 75.000,00 Beban
transportasi Rp 50.000,00
Beban BBM Rp
125.000,00
232 Beban
koran Rp
50.000,00 Beban konsumsi pegawai
Rp 250.000,00 Kas Rp
400.000,00
b. Transaksi giro pada Bank Indonesia diakui sebesar nilai nominal.