“IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”

“IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13
MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”

SKRIPSI

Oleh:
SITI FATIMAH
NIM. 09110039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
2013

“IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13
MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh:
SITI FATIMAH
NIM. 09110039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
2013

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,
dan diterima untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. P.d. I)

Pada tanggal: 26 Oktober 2013

Dewan Penguji:

Tanda Tangan

1.

Prof. Dr. Tobroni, M. Si

1. ...........................................

2.

Dr. Khozin, M. Si

2. ...........................................

3. Dra. Romlah, M. Ag


3. ...........................................

4.

4. ...........................................

Drs. H. N. Taufiq, M. Ag

Mengesahkan,
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan,

Drs. Faridi, M. Si

iii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam yang mencurahkan
karunia rahmat dan keberkahannya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
menunjukkan jalan terang dalam agama Islam.
Penulisan skripsi ini telah mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dengan
terselesaikannya skripsi ini penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Ayahanda Abdullah dan ibunda Darsumi yang selalu mendidik, menyayangi dan
mendo’akan dalam setiap langkah saya.
2.

Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Faridi, M. Si, selaku Dekan Fakultas Agama Islam.
4.

Drs. H. N. Taufiq, M. Ag selaku pembimbing I skripsi dan Dra. Romlah, M. Ag selaku
pembimbing II skripsi.

5.

Suwaiba, S. Pd, selaku Waka Kurikulum di SMPN 13 Malang.


6.

Arifuddin, S. S selaku guru PAI pada kelas VIII G dan Dra. Mufidah selaku guru PAI
pada kelas IX C.

7.

Segenap guru, karyawan dan peserta didik di SMPN 13 Malang.

8.

Teman-teman yang selalu memotivasi dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

9.

Semua pihak yang penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu.

viii

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu saran dan

kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi peningkatan pendidikan Islam. Amin

Malang, 19 Oktober 2013

Penulis

ix

DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN …………………………………………………………
SAMPUL DALAM ………………………………………………………...
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………...
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………
ABSTRAK …………………………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
DAFTAR TABEL ………………………………………………………....

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….......
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….
A. Latar Belakang ………………………………………………...
B. Rumusan Masalah ……………………………………………..
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...
D. Manfaat Penelitian …………………………………………….
E. Batasan Istilah …………………………………………………
F. Sistematika Pembahasan ……………………………………...
BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………………….
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Ruang
Lingkupnya Pada Mata Pelajaran PAI ………........................
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)PAI ...
2. Fungsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAI ……
3. Landasan Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) PAI ……………………………………
4. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAI
……………………………………………………………….
B. Kompetensi Guru Dalam Membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) PAI Sebagi UpayaMeningkatkan
Kualiatas Pembelajaran ………………………………………

1. Langkah-langkan Menyusun RPP PAI (RPP) PAI …………
2. Format Pembuatan RPP PAI ………………………………..
3. Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PAI dalam Pembelajaran …………………………………....
x

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xii
xiii
1
1
7

8
8
9
10
12
12
12
14
15
16
18
18
19
22

C. Evaluasi Hasil pelaksanaan/penyajian Pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAI ………………………
BAB III : METODE PENELITAN……………………………………….
A. Pendekatan Penelitian ………………………………………...
B. Lokasi Penelitian dan Informan Penelitian ………………….

C. Teknik Pengumpulan Data …………………………………...
D. Teknik Analisa Data …………………………………………..
BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN ……………………………
A. Latar Belakang Obyek Penelitian ……………………………
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 13 Malang ……………..
2. Keadaan Sarana dan Prasarana ……………………………...
3. Keadaan Guru dan Peserta Didik …………………………...
B. Penyajian dan Analisis Data ………………………………….
1. Perencanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam (PAI) ………………………………………………….
2. Implementasi Pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pendidikan agama Islam (PAI) ……….
3. Evaluasi guru PAI di SMPN 13 Malang terhadap
implementasi RPP (dalam konteks) sebagai upaya
meningkatkan kualitas pembehasil pelaksanaan/penyajian
RPP PAI …………………………………………………….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………...
A. Kesimpulan …………………………………………………….
B. Saran-saran …………………………………………………….

DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

26
28
28
29
31
34
37
37
37
37
44
48
48
53
60

62
62
63

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I

Riwayat Hidup penulis

Lampiran II

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran III

Surat Penelitian

Lampiran IV

Data guru di SMPN 13 Malang

Lampiran V

Transkrip wawancara dengan guru PAI kelas IX C, Waka
Kurikulum dan peserta didik pada kelas IX C

Lampiran VI

Transkrip wawancara guru PAI kelas VIII G dan peserta didik
kelas VIII G

Lampiran VII

Data Peserta Didik di SMPN 13 Malang Tahun Pelajaran 2013/2014

Lampiran VIII

Jadwal Penelitian Di SMPN 13 Malang Tahun Pelajaran
2013/2014
Daftar daggggggDr. Muhadjir Effendy, MAP
Rekt

xii

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional, Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remadja
Karya.
Barnawi, Mohammad Arifin. 2012. Kinerja Guru Profesional, Instrumen, Pembinaan,
Peningkatan dan Penilaian. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Harjanto.1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Idisusilo. 2012. Panduan Lengkap Menyusun Silabus Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. -------: Kata Pena.
Ibrahim, R, Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Listyo Prabowo, Sugeng dan Faridah Nurmaliyah. 2010. Perencanaan Pembelajaran pada
bidang studi, bidang studi tematik, muatan lokal, keckapan hidup, bimbingan dan konseling.
Malang: UIN Maliki Press.
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Marzuki. 1983. Metodologi Riset. Yogyakarta: RciEF Press.
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan, Pengembangan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum
Teaching.
Suharsa, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Syaefuddin, Udin. 2010. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Romlah. 2011. Implementasi Model Pendidikan Agama Islam dengan Pendekatan
Kontekstual Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 13
Malang. Malang: Jurnal Progesiva dan pendidikan Islam. Volume V. NO. 1

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R
&D). Bandung: Alfabeta.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Uzer Usman, Moh. 1999. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang paling urgen bagi manusia, guna
menunjang berkembangnya potensi yang dimilikinya. Diantara potensi yang harus
dikembangkan ialah kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20
Tahun 2003 Tetang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, menyebutkan sebagai
berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1
Banyak kalangan yang menilai bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih
dikatakan rendah, hal ini terjadi tak lepas dari lulusan sekolah atau perguruan tinggi
yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki.2
Tentunya ini akan menghambat pembangunan pendidikan nasional. “Menurut
Zamroni dalam Kunandar mengatakan bahwa pembangunan pendidikan harus
mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan global yang akan terjadi”.3

1

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 .(set. I.;
Yogyakarta: Cemerlang Publishing, 2007) hal 65-66.
2
Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan
Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (ed. I.; Rajagrafindo Persada), hal. 1
3
Ibid, hal. 19

1

Bertolak dari hal tersebut di atas Kunandar mengatakan bahwa: Pendidikan
kita dewasa ini menunjukkan kecenderungan-kecenderungan sebagai berikut:
pertama, memperlakukan peserta didik yang berstatus sebagai objek/klien, guru
berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator. Kedua,
materi ajar bersifat subjek oriented. Ketiga, manajemen pendidikan masih baru
transisi dari sentralistik dan desentralistik. Akibatnya pendidikan kita mengisolasi
diri dari kehidupan riil yang ada di luar sekolah, kurang relevan antara yang
diajarkan dengan kebutuhan dalam pekerjaan, terlalu terkosentrasi pada
pengembangan intelektual yang tidak sejalan dengan pengembangan individu
sebagai satu kesatuan yang utuh dan berkepribadian. Keempat, proses pembelajaran
didominasi oleh tuntutan untuk menghapalkan dan menguasai pelajaran sebanyak
mungkin guna menghadapi ujian/tes, dan pada kesempatan tersebut peserta didik
harus mengeluarkan apa yang telah dihapalkan. 4
“Selain permasalahan itu, pembelajaran yang berorentasi akhlak dan moralitas
serta pendidikan agama kurang diberikan dalam bentuk latihan-latihan pengalaman
untuk menjadi corak kehidupan sehari-hari”.5
Berdasarkan penjelasan di atas maka, dapat dipahami bahwa permasalahan
yang kerap dihadapi oleh penyelenggara pendidikan ialah pertama, minimnya
kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga masyarakat dan penyedia
lapangan pekerjaan belum bisa memberinya kesempatan untuk bekerja dan
mengaktualisasikan kompetensi yang dimilikinya. Hal ini terjadi, bukannya
pendidikan di Indonesia dikatakan gagal dalam mencerdaskan anak bangsa, namun
itu terjadi karena kurangnya pemerataan pendidikan secara menyeluruh mulai dari
lembaga pendidikan, kondisi daerah dan kondisi peserta didik itu sendiri. Selain itu,
penyebab minimnya kompetensi yang dimiliki oleh lembaga pendidikan ialah tak
lepas dari peran lembaga pendidikan, khususnya guru sebagai fasilitator ilmu
pengetahuan hanya mampu memberikan pengetahuan kognitif. Maksudnya peserta
didik dituntut untuk menghapal dan menguasai pelajaran yang kemudian peserta

4

Ibid, hal. 20
E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajarn Kreatif dan Menyenangkan.
(Bandung:2009), hal. 7
5

2

didik dituntut untuk mengeluarkan apa yang dihapal melalui tes, ulangan harian dan
ujian.
Kedua, dalam pembelajaran guru masih beranggapan peserta didik sebagai
objek penerima ilmu saja dan besifat pasif, tanpa memperhatikan sisi subjeknya
guna mengolah serta menjadikan peserta didik untuk berfikir kritis dengan
mengembangkan pengetahuan dan potensi yang dimilikinya. Ini terjadi dikarenakan
kurang pekanya guru dalam memperhatikan kondisi dan kebutuhan bagi peserta
didiknya. Ketiga, materi yang diajarkan kurang relevan dengan kebutuhan dunia
kerja, ini disebabkan tentang materi yang selama ini diteorikan kurang diberikan
dalam bentuk pelatihan-pelatihan sehingga lembaga pendidikan dianggap kurang
mampu memberikan pengalaman-pengalaman pada peserta didiknya supaya
nantinya masyarakat dan penyedia lapangan pekerjaan, dapat memberikan ruang
bagi lulusannya untuk sekreatif mungkin mengembangkan kompetensi-kompetensi
yang dimilikinya sebagai upaya pembangunan nasional. keempat, pendidikan agama
saat ini masih dikatakan kurang mampu membentuk dan membekali peserta didik
menjadi pribadi yang berakhlak, dikarenakan materi yang diajarkan sebagaimana
telah disinggung sebelumnya hanya bersifat kognitif atau hafalan saja. Tanpa
memberikan latihan-latihan pengalaman pada peserta didiknya agar itu menjadi
corak dari kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, “diperlukan pendidikan yang dapat menghasilkan sumber
daya

manusia

(SDM)

berkemauan

dan

berkemampuan

untuk

senantiasa

meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkesinambungan (continous
quality improvement).

6

Serta “pendidikan harus mendesain pembelajarannya yang

responsif dan berpusat pada siswa agar minat dan aktivitas sosial mereka terus
6

Ibid, hal. 7

3

meningkat”.7 Hal ini dimaksudkan agar dalam pembelajaran tidak berpusat pada
guru saja sebagai perantara menyampaikan ilmu pengetahuan dan supaya tidak
terkesan indoktrinator lagi serta tidak menjadikan peserta didik sebagai objek saja.
Selain itu, untuk pendidikan agama dan pembelajaran yang berorientasi pada akhlak
serta moralitas, haruslah menekankan pembelajarannya itu pada makna dan nilai,
sehingga mampu melekat pada diri masing-masing peserta didik supaya mereka
memperoleh pengalaman dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk

itu, guna mewujudkan semua itu dibutuhkanlah seorang guru sebagai

fasilitator dalam pembelajaran karena, pembelajaran merupakan proses interaksi
antara peserta didik, guru dan lingkungan. Oleh sebab itu, seorang guru harus
memiliki keterampilan dalam merumuskan tujuan dan mengelola kegiatan interaksi
pembelajaran. Diantaranya guru harus mempunyai kompetensi dalam merumuskan,
merencanakan dan mengelola pelaksanaan pembelajaran.
Sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran itu, maka
hendaknya hal tersebut dipersiapkan lebih matang terlebih dahulu sebelum guru
memasuki kelas diantaranya beberapa tahap yang harus dilakukan seorang guru
sebelum

memasuki

melaksanakan

kelas,

melaksanakan

pembelajaran disini

adalah

pembelajaran,

yang

melakukan analisis/

dimaksud
identifikasi

kebutuhan, merumuskan tujuan instruksional, analisis tugas, menentukan strategi
instruksional, memilih dan menggunakan media, sumber referensi yang mendukung
dan melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Dengan seperti itu seorang guru dapat
mengetahui kondisi peserta didik yang hendak ia beri materi pelajaran. Sehingga
guru dapat menyusun dan merumuskan pembelajaranya sesuai kebutuhan peserta
didik untuk mengembangkan dan mengasah pengetahuan peserta dididik yang
7

Saifudin Zuhri Qudsy, Ahmad Fawaid. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Terapan, hal. 3

4

beroreintasi pada pengembangan kreatifitas dan potensi peserta didik. Selain hal
tersebut, guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab, maka dari itu sudah
seyogyanya seorang guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
seorang pendidik, terutama dalam kaitannya dengan pembelajaran.
Diantara tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
Undang-Undang No 14 tahun 2005 pasal 20 poin a, seorang guru berkewajiban:
“Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.”8
Mengenai hal merencanakan pembelajaran, sebagaimana dikatakan “Barnawi
dan Mohammad Arifin, perencanaan pembelajaran harus dibuat sebaik mungkin
karena perencanaan yang baik akan membawa hasil yang baik pula”.9 Diantaranya
ialah guru harus membuat dan mengembangkan silabus yang kemudian standar
kompetensinya dijabarkan lagi dalam RPP, maka ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan oleh guru agar RPP yang disusun dapat dipergunakan dan berjalan sesuai
dengan tujuan yang efektif dan efesien, diantaranya ialah melakukan pemetaan
kompetensi dasar per unit, melakukan analisis alokasi waktu, menyusun program
tahunan (prota) dan program semester (prosem) dan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), inilah yang nantinya menjadi dasar acuan baik bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran, maupun kepala sekolah dan pengawas untuk
mengontrol kinerja guru.10
Sedangkan menurut Ditjen (Direktorat Jenderal) PMPTK (Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dalam Barnawi dan Mohammad Arifin, guru

8

Barnawi & Mohammad Arifin. Kinerja Guru Profesional Intrumen Pembinaan, peningkatan dan
Penilaian, (cet. I.; Yogyakarta:2012 ), hal 13
9
Ibid, hal. 15
10
Muslich, Masnur. KTSP (Dasar Pemahaman dan Pengembangan). (cet. V; Jakarta: 2007), hal. 41

5

wajib membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal
semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah.11
Bertolak dari berbagai perencanaan pembelajaran tersebut, maka RPP
merupakan perangkat pembelajaran yang harus dibuat oleh para pendidik (guru).
Pemerintah mengatur hal itu dengan menggunakan PP no. 19/2005 dan diperkuat
dengan Permendiknas no. 41/2007 (tentang Standar Proses). “Pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan disetiap satuan pendidikan,
terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang
menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS)”.12 Dengan adanya
RPP diharapkan perencanaan pembelajaran menjadi lebih baik, sehingga dapat
membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan peserta didik dapat pula
terbantu dengan mudah dalam belajar.
Sebagai upaya mengembangkan dan meningkatkan potensi anak bangsa serta
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maka pihak SMPN 13
Malang melalui kebijakan sekolah setiap guru diharuskan membuat RPP karena hal
itu merupakan tanda keprofesionalan seorang guru, sebagimana yang peneliti alami
ketika melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMPN 13 Malang,
dimana peneliti dibimbing dan diberi contoh untuk membuat RPP itu sendiri. Juga
diperkuat oleh pernyataan dari salah satu guru pendidikan agama Islam (PAI) di
SMPN 13 Malang, ketika peneliti bertanya, apakah membuat RPP itu merupakan
kebijakan sekolah kepada semua guru agar setiap materi yang hendak disampaikan,

11

Ibid, hal 15
Idisusilo. Panduan Lengkap Menyusun Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. (cet.I.;
tanpa kota terbit:2012), hal. 23
12

6

harus membuat RPP?, Beliau menjawab, bahwa membuat RPP kewajiban bagi
setiap guru yang profesional.13
Berangkat dari paparan di atas, maka peneliti terdorong untuk mengetahui
bagaimana strategi pembelajaran guru dalam meningkatkan pembelajaran agar
peserta didiknya dapat berkembang dan memiliki potensi unggulan selain itu
bagaimana guru menyusun, mengembangkan dan mengimplementasikan RPP
sebagai pedoman untuk mendesain dan memprediksi proses pelaksanaan
pembelajaran karena dengan RPP cukup dapat meningkatkan kualitas peserta didik.
Terutama dalam kaitanya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI). Oleh
sebab itu peneliti mengambil judul peneletian “Implementasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) PAI Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di
SMPN 13 Malang”, karena sekolah tersebut merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang menekankan guru agar selalu membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) di setiap materi yang akan diajarkan.

B. Rumusan Masalah
Merujuk pada paparan di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1.

Bagaimana

kompetensi guru PAI di SMPN 13 Malang dalam membuat

perencanaan pembelajaran tahun pelajaran 2013/2014?
2.

Bagaimana guru PAI SMPN 13 Malang mengimplementasikan RPP terhadapata
pelajaran yang diajarkan tahun pelajaran 2013/2014?

13

2013.

Wawancara dengan guru pendidikan agama Islam (PAI), Ibu Dra. Mufidah, pada hari Senin, 15 April

7

3.

Bagaimanakah evaluasi guru PAI di SMPN 13 Malang terhadap implementasi
RPP PAI sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran?

C .T
u
j
u
a
nPe
n
e
l
i
t
i
a
n
Berpijak pada permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian yang telah
dirumuskan dalam proposal ini ialah:
1.

Mendeskripsikan kompetensi guru PAI di SMPN 13 Malang dalam membuat
perencanaan pembelajaran tahun pelajaran 2013/2014

2.

Mendeskripsikan implementasi RPP PAI di SMPN 13 Malang terhadap materi
yang diajarkan

3.

Mendeskripsikan evaluasi yang dilakuukan oleh guru PAI di SMPN 13 Malang
terhadap implementasi RPP sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

D. Manfaat Peneltian
1. Bagi Guru PAI
Dapat menjadi bahan masukan dalam mengembangkan dan meningkatkan
kembali kualitas dalam pembuatan RPP maupun dalam proses pelaksanaan
pembelajaran sehingga kinerja guru PAI dianggap berhasil menanamkan nilainilai ajaran agama Islam kepada peserta didik.

2.

Bagi Peneliti lain
Dapat memberikan landasan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis
agar kedepannya dapat lebih baik lagi dan lebih dalam lagi dalam melakukan
penelitian yang serupa.
8

3.

Bagi Peneliti
Dapat memberi pengetahuan baru dan dapat memperkaya wawasan peneliti
dalam kaitannya dengan perencanaan, desain dan pelaksanaan pembelajaran.

E.Batasan Istilah
Batasan istilah dalam penelitian ini ialah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pendidikan agama Islam (PAI) atau bisa disingkat dengan RPP PAI, Berikut
penjelasan secara operasional:
1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menurut Barnawi dan Mohammad
Arifin adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus.14 Sedangkan menurut Susanto
RPP adalah penjabaran silabus dalam unit-unit atau satuan pembelajaran yang
hendak dilaksanakan di kelas.15
Jadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ialah rancangan dan
merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
sebagai upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik. Dalam penelitian
ini yang dimaksud rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ialah berusaha
mengetahui bagaimana guru PAI di SMPN 13 Malang membuat perencanaan
pembelajaran kemudian mengimplementasikan RPP dan untuk mengetahui
sistem evaluasi yang digunakan oleh guru PAI di SMPN 13 Malang terhadap

14

Barnawi & Mohammad Arifin. Kinerja Guru Profesional Intrumen Pembinaan, peningkatan
dan Penilaian, (cet. I.; Yogyakarta:2012 ), hal 15
15
Susanto, Pengembangan KTSP dengan Perspektif Menejemen Visi, (Surabaya: Mata Pena,
2007), 167.

9

implementasi RPP (dalam konteks) sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran.
2. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran yang tidak hanya
diajarkan di sekolah-sekolah Islam saja, namun di sekolah sekolah umum juga
diajarkan, hal ini dimaksudkan supaya peserta didik terbekali nilai-nilai agama
dan akhlak yang baik dalam setiap tindakan yang mereka lakukan. Sedangkan
yang dimaksud dalam penelitian ini ialah satuan mata pelajaran pendidikan
agama Islam yang diampu oleh guru mata pelajaran pendidikan agama Islam
dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya.
Sesuai paparan di atas, maka yang dimaksud rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP PAI ialah suatu pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran dalam unit mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diampu
oleh guru pendidikan agama Islam ketika melaksanakan proses pembelajaran di
kelas.

F. S
i
s
t
e
m
a
t
i
k
aPe
m
b
a
h
a
s
a
n
Bab I Pendahuluan: Pada bab ini akan dibahas yang meliputi latar belakang masalah
dalam penelitian, rumusan, tujuan penelitian, manfaat dalam penelitian, batasan
istilah dalam penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II Kajian Pustaka: Bab ini akan membahas tentang kata-kata kunci yang
berhubungan dengan penelitian. Kata-kata kunci yang akan dikaji ialah RPP PAI yang
meliputi

pengertian, fungsi, landasan dalam penyusunan RPP PAI. Kemudian

kompetensi guru dalam membuat RPP PAI yang terdiri dari perencanaan pembuatan

10

RPP PAI, implementasi pembuatan RPP PAI dan evaluasi hasil pelaksanaan
pengajaran rencana pelaksanaan pembelajaran RPP PAI.
Bab III Metode Penelitian: Pada bab ini akan dikemukakan tentang metode dalam
penelitian yang meliputi pendekatan dalam penelitian, lokasi dan informan dalam
penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data hasil penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian: Pada bab ini akan peneliti sajikan beberapa data temuan
selama penelitian, yang meliputi latar belakang obyek dalam penelitian dan penyajian
serta analisis data yang berkaitan dari paparan dan temuan penelitian yang meliputi
bagaimana

implementasi

RPP

PAI

sebagai

upaya

meningkatkan

kualitas

pembelajaran di SMPN 13 Malang.
Bab V Penutup: Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dan saran-saran dari
beberapa pembahasan dalam penelitian.

11