91 koleksi tersebut. Di dalam melakukan penilaian terbitan tersebut  kita  dapat  melihat
informasi yang  terdapat  pada  kata pengantar  dan pendahuluan. Walaupun demikian  kata pengantar dan  pendahuluan tidak selalu dapat digunakan  sebagai  sumber informasi dalam
melakukan penilaian. Namun dari sumber  tersebut paling tidak kita bisa menduga-duga dan melakukan penilaian  tentang  isi dari suatu terbitan tersebut  misalnya  ruang lingkup isi
terbitan; susunan isi dari terbitan tersebut; kita juga  bisa mendapatkan informasi  tentang singkatan-singkatan yang  digunakan, tajuk subyek yang digunakan  dan  sebagainya. Berikut
adalah  beberapa  hal yang  perlu  dianalisa  didalam melakukan penilaian bahan  referensi umum jenis katalog,  bibliografi, indeks dan abstrak:
1. Penerbit
Seperti  sudah dijelaskan di atas bahwa  biasanya  penerbit yang  baik akan selalu menerbitkan terbitan-terbitan  yang bermutu tinggi. Sebagai contoh dapat diambil penerbit  H.W. Wilson
Company.  Banyak sekali  terbitan  sekunder  seperti indeks  yang diterbitkan oleh penerbit tersebut.  Penerbit ini  mempunyai reputasi yang sangat baik dalam  memproduksi terbitan
yang  mudah  diakses  atau  digunakan,  mempunyai indeks yang sangat akurat dan sebagainya. Di dalam penilaian  kedalaman indeks, orang masih banyak  mempertentangkan.
Biasanya  makin dalam suatu indeks dibuat atau dengan  kata lain makin tinggi derajat spesifikasinya makin sulit indeks tersebut  digunakan atau semakin tinggi  derajat  kesulitan
indeks tersebut.
Dalam menilai penerbit ini apabila perlu pustakawan meminta informasi  dari para pakar dan pustakawan lain  yang  lebih berpengalaman  dan  mempunyai  pengetahuan  tentang  bidang
tersebut  dan  mungkin  sering  melakukan  review  terhadap terbitan-terbitan semacam ini.
Walaupun penerbit ini dijadikan salah satu kriteria  penilaian Bahan  Referensi Umum jenis katalog, bibliografi,  indeks dan abstrak, hendaknya kita jangan terjebak untuk berpegang
kepada kehebatan atau reputasi penerbit tersebut. Hal ini karena banyak terbitan jenis ini dipublikasikan oleh penerbit-penerbit  non-komersial yang mungkin  tidak  seterkenal penerbit
komersial. Contohnya katalog atau bibliografi atau indek  yang  diterbitkan oleh  sebuah lembaga  penelitian. Terbitan seperti Katalog Induk Majalah 1984 yang  diterbitkan oleh Pusat
Dokumentasi dan Informasi Ilmiah atau Indeks Berita  Artikel dan Surat Kabar terbitan Perpustakaan  Nasional  mungkin kurang memenuhi syarat  otoritas  penerbit, namun  tidak
dapat disangkal lagi bahwa isi  dari  terbitan  tersebut sangat berguna bagi pemakai khususnya untuk pemakai perpustakaan di Indonesia.
2. Ruang Lingkup
Penilaian terhadap ruang lingkup ini sangat penting terutama terhadap indeks dan abstrak. Baik pemakai maupun  pustakawan tidak akan menggunakan indeks dan abstrak yang  sudah
jelas-jelas ruang lingkupnya diluar bidang ilmu dan  jurnal yang ia perlukan. Penilaian ruang lingkup ini perlu memperhatikan 1 jumlah dan jenis jurnal yang diindeks terutama, apakah
jumlah jurnal yang diindeks memenuhi kebutuhan dalam bidang ilmu tersebut dan apakah judul- judul tersebut  dapat mewakili bidang ilmu yang dibutuhkan; 2 perlu juga diperhatikan
apakah bahan-bahan lain yang tidak termasuk  jurnal  dimasukkan dalam terbitan ini. Dengan kata lain apakah  isi terbitan  ini  mencakup  juga artikel  atau  terbitan  yang berasal  dari
laporan, buku, monograf dan  sebagainya.  Ini penting, karena pada hakekatnya informasi yang dicari  oleh pemakai  adalah  informasi tentang topik  tertentu  didalam suatu bidang ilmu
tertentu tanpa melihat bentuk atau  jenis terbitan yang memuat informasi tersebut.
92
3. Duplikasi dan Kesenjangan