Keanekaragaman Hayati Indonesia
b. Persebaran tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut
Ingatlah
vegetasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan.
Persebaran
Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya makhluk hidup
dapat ditentukan
semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya
oleh geografis
semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari
seperti
permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 1 ketinggian 0 suhu
(altitude), garis daerah tersebut akan turun 5 0 C. lintang (latitude),
dan keadaan
Macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya sebagai berikut.
iklim seperti
1) curah hujan Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak
(presipitasi),
(Lichenes) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia,
suhu, radiasi
Siberia dan Kanada.
cahaya.
2) Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia.
3) Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. Terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia dan Amerika.
4) Padang rumput, memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput (Graminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
5) Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan)
6) Sabana, memiliki ciri-ciri vegetasi padang rumput dan pepohonan. Terdapat pada daerah Asia, Australia dan In- donesia.
7) Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan.
8) Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). Terdapat di daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.
9) Hutan lumut, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah pegunungan.
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
hutan tropis
taiga
padang pasir
Sumber : Mocrosoft Encarta 2006
Gambar 2.6 Gambar beberapa tipe ekosistem (searah jarum jam) yaitu taiga, padang rumput, hutan tropis, dan padang pasir.
Semua suku tumbuhan terwakili dengan baik di Indonesia. Karena pengetahuan tentang tumbuhan masih terbatas maka belum semuanya dapat dipelajari. Oleh karena itu, masih banyak jenis baru yang menunggu untuk dipelajari.
Perkiraan jumlah lumut yang ditemukan di Indonesia sekitar 4.250 sampai 12.000 jenis dari 47.000 jenis yang ada di dunia. Tumbuhan lumut ditemukan hampir 3.000 jenis dari 15.000 jenis lumut yang ada di dunia. Sedangkan, tumbuhan paku-pakuan mencapai 4.000 jenis mewakili seperempat jumlah paku-pakuan yang ada di dunia. Kelompok terbesar terdiri dari tumbuhan berbiji dengan 20.000 jenis, mewakili 8% jumlah yang ada di dunia.
Sebaran jenis tumbuhan di Indonesia sangat heterogen. Daerah terkaya adalah daerah hutan hujan primer dataran rendah Kalimantan yang terdiri atas 10.000 jenis tumbuhan berbiji yang 34%-nya merupakan jenis yang endemik.
3. Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan ekosistem perairannya
Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a. Ekosistem air tawar
Mempunyai ciri-ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air (ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca.
Biologi Kelas X untuk Siswa SMA - MA
Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari yang mencapai dasar.
2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar.
3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air tawar memiliki karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur
Zona limnetik
untuk melekat pada bagian dasar perairan,
Zona litorial
misalkan teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik
hewannya memiliki ciri-ciri mengeluarkan air Zona profundal berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui
Gambar 2.7 Diadaptasi dari Eugene P. odum,1993
insang secara aktif dan sedikit minum, air Gambar yang menunjukkan pembagian daerah masuk dalam tubuh secara osmosis.
ekosistem air tawar berdasarkan intensitas cahaya yang diterima
b. Ekosistem air laut
Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut.
1) Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus, Ipomoea pescaprae, Pandanus tectorius.
2) Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp.
3) Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau), dan Acanthus.
Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai berikut.
1) Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin cukup rendah.
2) Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
3) Arus laut yang selalu berputar timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran bumi.
4) Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi dengan suhu air di bagian bawahnya sehingga air permukaan tidak dapat bercampur dengan air di lapisan bawah. Batas antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin.
Keanekaragaman Hayati
Secara fisik habitat air laut terbagi atas 4 zona, sebagai berikut.
1) Litoral, yaitu yang berbatasan dengan darat.
2) Netrik, yaitu kedalaman sampai 200 meter.
3) Batial, yaitu kedalaman 200 meter hingga 2000 meter.
4) Abisal, yaitu kedalaman 2000 meter lebih. Organisme yang hidup di
daerah ekosistem air laut memiliki karakteristik tertentu, seperti hewan
Zona litorial Fito plankton
dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel kira-
Zoo plankton
Zona netrik 200 m
kira sama dengan tekanan osmo- sis air laut maka itu adaptasinya tidak terlalu sulit. Sedangkan, hewan
Zona batial 200-2000 m
bersel banyak, misalnya ikan, cara adaptasi yang dilakukan dengan cara melakukan banyak minum,
sedikit mengeluarkan urin, penge-
Zona abisal > 2000 m
Diadaptasi dari Eugene P. odum,1993
luaran air dilakukan secara osmo-
Gambar 2.8
sis, sedangkan garam mineral
Pembagian daerah ekosistem air laut (tidak menurut skala)
dikeluarkan secara aktif melalui insang.
Nilai-Nilai Keanekaragaman Hayati