Metode Penelitian Status Dan Hak Mewarisi Anak Dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

menambah wawasan di bidang ilmu hukum baik dalam konteks teori dan asas- asas hukum, dan diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran di bidang ilmu hukum, khususnya di bidang Hukum Perkawinan Adat dan Hukum Waris Adat. 2. Secara praktis Secara praktis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih dan bahan masukan terhadap perkembangan hukum positif dan memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi kalangan yang berminat mempelajarinya.

E. Metode Penelitian

Untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka harus didukung dengan fakta- faktadalil-dalil yang akurat yang diperoleh dari suatu penelitian. Penelitian pada dasarnya merupakan suatu upaya pencarian dan bukannya sekedar mengamati dengan teliti terhadap sesuatu objek yang mudah terpegang di tangan. 12 Penelitian merupakan sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk memperkuat, membina, serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang merupakan kekuatan pemikiran, pengetahuan manusia senantiasa dapat diperiksa dan ditelaah secara kritis, akan berkembang terus atas dasar penelitian-penelitian yang dilakukan oleh pengasuh-pengasuhnya. Hal itu 12 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 27. selanjutnya disebut buku 1 terutama disebabkan oleh karena penggunaan ilmu pengetahuan bertujuan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami. 13 1. Jenis penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan fakta-fakta empiris di lapangan dengan menggunakan analisis normatif sehingga fakta-fakta tersebut mempunyai makna dan kaitan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Metode pendekatan Metode merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh manusia, merupakan logika dari penelitian ilmiah, studi terhadap prosedur dan teknik penelitian, maupun sistem dari prosedur dan teknik penelitian. 14 Penulisan ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris. Metode penelitian yuridis normatif yaitu suatu bentuk penelitian yang tidak terlepas dari norma-norma dan asas-asas hukum yang ada. 15 Hal ini dilakukan dengan menganalisa bahan-bahan yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan, buku-buku dan karya ilmiah serta bahan dari internet yang berkaitan dengan peraturan-peraturan di Indonesia, dan yang berkaitan dengan hukum perkawinan, hukum perkawinan adat, hukum waris, dan hukum waris adat. 13 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia, 1984, hal. 30. selanjutnya disebut buku 2. 14 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta : Sinar Grafika, 1991, hal. 27. 15 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 41. selanjutnya disebut buku 2 Metode penelitian yuridis empiris yaitu penelitian hukum melalui fenomena hukum, masyarakat atau fakta sosial yang terdapat dalam masyarakat. Metode ini berupaya mengamati fakta-fakta hukum yang berlaku ditengah masyarakat. Titik tolak pengamatan ini berada pada kenyataan atau fakta-fakta sosial yang ada dan hidup ditengah-tengah masyarakat sebagai budaya hidup masyarakat. 16 5. Data penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga data asli. 17 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dan dokumen, yang merupakan hasil penelitian dan pengolahan orang lain yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumen yang biasanya disediakan di perpustakaan, atau milik pribadi. 18 a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang isinya mempunyai kekuatan hukum mengikat, dalam hal ini adalah norma atau kaidah dasar Bahan kepustakaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 16 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rineka Cipta, 1997, hal. 42. 17 Ibid, hal. 111. 18 Ibid, hal. 112. perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer yang digunakan dan dapat menganalisis, memahami dan mendukung bahan hukum primer. 19 Misalnya: 1 Buku-buku ilmu hukum tentang hukum adat, hukum perkawinan, hukum perkawinan adat, hukum waris, dan hukum waris adat. 2 Jurnal ilmu hukum berkaitan dengan hukum perkawinan, hukum perkawinan adat, hukum waris, dan hukum waris adat. 3 Artikel ilmiah hukum, bahan-bahan seminar, lokakarya dan sebagainya. c. Bahan hukum tertier, bahan hukum tertier yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah bahan-bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, dan ensiklopedia. 20 6. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini yaitu meliputi: 19 Ibid, hal. 113. 20 Ibid, hal. 114. a. Studi kepustakaan library research Mengumpulkan data dengan cara mendapatkan dan mempelajari data- data secara teoritis sebagai bahan penunjang dalam penyusunan skripsi dengan membaca buku literatur dari instansi maupun dari buku-buku pustaka, karya ilmiah, serta referensi-referensi lainnya. 21 b. Studi lapangan field research Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan terjun langsung ke lapangan. Data diperoleh dengan cara wawancara. Wawancara interview adalah situasi peran antar pribadi bertatap-muka face-to-face, ketika seseorang yakni pewawancara mengajuan pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada seseorang narasumber. Dalam hal ini narasumber yang diwawancarai yaitu: 1 Pimpinan kaumsuku di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. 2 Ketua KAN Kerapatan Adat Nagari Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. 3 Pihak-pihak yang melakukan perkawinan antara Adat Batak dengan Adat Minangkabau 7. Alat pengumpulan data 21 Ibid. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara adalah daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. 8. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Nagari Koto Tangah, yaitu terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Nagari Koto Tangah terletak di antara Nagari Pagaruyung, Nagari Saruaso, Nagari Tanjung Barulak. Jumlah penduduk Nagari Koto Tangah yaitu 3.200 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 1.649 jiwa, dan perempuan 1.651 jiwa. Dengan luas wilayah yaitu 12,61 km 2 . Nagari Koto Tangah terdiri dari dua jorong yaitu Jorong Koto Tangah dan Jorong Sungai Salak. Mata pencaharian penduduk di Nagari Koto Tangah yaitu PNS, petani, pedagang, wiraswasta, dan lain-lain. Penduduk Nagari Koto Tangah dominan bersuku Minangkabau Melayu, Bonca, Caniago, Sainapar, Koto, Piliang, Bodi, dan lain-lain dan ada juga pendatang ataupun yang menikah dengan masyarakat Nagari Koto Tangah yang bersuku Batak, Jawa, Sunda, Palembang, Melayu dan Betawi. 9. Analisis data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang telah terkumpul dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Metode deduktif yaitu penarikan kesimpulan yang berawal dari pengetahuan yang bersifat umum kemudian ditarik suatu kesimpulan khusus

F. Keaslian Penulisan

Dokumen yang terkait

Status Dan Hak Mewarisi Anak Dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

2 62 102

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN MANGGA (Mangifera indica L) DI KENAGARIAN KOTO TANGAH KECAMATAN TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR.

0 1 7

“KEHIDUPAN ANAK DARI HASIL PERKAWINAN CAMPURAN” (Studi Kasus: Status dan Hak Waris Anak Dari Perkawinan Laki-Laki Minangkabau dengan wanita Batak di Jorong Pasar Rao Pasaman).

0 0 14

FOLKLORE DESA BALAI JANGGO DAN DESA KAMPUNG TENGAH, NAGARI PAGARUYUNG KECAMATAN TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT.

0 0 12

PERBANDINGAN BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA TIGA HAMPARAN SAWAH BERIRIGASI TEKNIS DI KENAGARIAN KOTO TANGAH KECAMATAN TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR.

0 0 9

Makna anak perempuan bagi ayah pada keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki di Suku Batak Toba.

0 2 192

Status Dan Hak Mewarisi Anak Dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

0 1 11

Status Dan Hak Mewarisi Anak Dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

0 1 1

Status Dan Hak Mewarisi Anak Dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

2 3 27

Status Dan Hak Mewarisi Anak Dari Hasil Perkawinan Laki-Laki Batak Dengan Perempuan Minangkabau Di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

0 0 2