Hasil Penelitian
5.3 Hasil Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian ini akan menguraikan gambaran demografi responden dan pengetahuan ibu primigravida mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI di Puskesmas Simalingkar Medan.
5.1.1 Karakteristik Responden
Tabel 5.1.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden berdasarkan umur, usia kandungan, suku, pendidikan, pekerjaan, pernah atau tidak pernah mengikuti penyuluhan
Karakteristik Responden
Frekuensi
Persentase (%)
Umur (tahun)
Usia kandungan (bulan)
3 10 Perguruan Tinggi
PNS Pegawai Swasta
1 3,3 Ibu Rumah Tangga
Mengikuti Penyuluhan
Pernah Tidak pernah
Sumber Informasi
Dokter Bidan
- Media Massa
- Tidak ada
Dari tabel 5.1.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden yaitu mayoritas berusia 20-35 tahun sebanyak 26 orang (86,6%) dengan usia kandungan 7-9 bulan sebanyak 19 orang (63,3%), berpendidikan SMA sebanyak 13 orang (43,3%) dan
Perguruan Tinggi sebanyak 13 orang (43,3%), bersuku batak sebanyak 19 orang (63,3%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 16 orang (53,3%), responden tidak pernah mendapat penyuluhan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI sebanyak 20 orang (66,7%) dan sebanyak 20 orang (66,7%) tidak ada mendapat sumber informasi dari pihak manapun mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.
5.1.2 Jawaban Responden Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas ASI
Tabel 5.1.2a Distribusi jawaban responden mengenai ASI
Pertanyaan
Benar Salah
Pengertian ASI
21 70 9 30 Waktu pemberian kolostrum
13 43,3 17 56,7 Waktu menurunnya jumlah produksi ASI
14 46,7 16 53,3 Tanda yang dapat dilihat pada bayi yang 11 36,7 19 63,3
kekurangan ASI
Dari tabel 5.1.2a dapat dilihat mayoritas responden menjawab benar mengenai pengertian ASI sebanyak 21 orang (70%). Namun ada 9 orang responden mengatakan bahwa ASI adalah air susu ibu yang sama seperti susu formula. Ada juga beberapa ibu yang tidak tahu waktu pemberian kolostrum. Dari seluruh responden terdapat 13 orang (43,3%) yang mengatakan bahwa waktu pemberian kolostrum segera diberikan setelah bayi lahir. Sebanyak 14 orang (46,7%) yang menjawab benar bahwa jumlah produksi menurun setelah 6 bulan kelahiran bayi dan sebanyak 11 orang (36,7%) yang menjawab benar bahwa jumlah kencing yang sedikit merupakan tanda bayi kurang.
Tabel 5.1.2b Distribusi jawaban responden mengenai kualitas ASI
Pertanyaan
Benar Salah
Faktor yang tidak mempengaruhi kualitas ASI
Zat-zat yang harus dimakan ibu saat menyusui
24 80 6 20 Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu saat 11 36,7 19 63,3
menyusui terhadap pengaruh kualitas ASI Pengaruh konsumsi jumlah makanan dan 2 6,7
28 93,3 minuman terhadap kualitas ASI Anjuran bagi ibu yang mengonsumsi obat saat 11 36,7 19 63,3 menyusui agar kualitas dapat terjaga Golongan obat yang dapat dikonsumsi ibu saat 12 40 18 60 menyusui yang Jumlah air yang harus dikonsumsi ibu saat 11 36,7 19 63,3 menyusui agar kuantitas ASI cukup
Dari tabel 5.1.2b dapat dilihat bahwa sebanyak 13 orang (43,3%) ibu yang menjawab benar bahwa faktor yang tidak mempengaruhi kualitas ASI adalah ibu yang sering olahraga. Mayoritas responden menjawab benar mengenai kandungan zat makanan yang harus dikonsumsi ibu agar kualitas ASInya terjaga sebanyak 24 orang (80%). Namun masih terdapat 6 orang responden yang tidak mengetahui jenis zat makanan yang harus dikonsumsi ibu saat menyusui dan sebanyak 11 orang (36,7%) responden yang menjawab benar mengenai jumlah kalori yang dibutuhkan ibu saat menyusui terhadap pengaruh kualitas ASI. Hanya 2 orang (6,7%) yang menjawab benar mengenai pengaruh konsumsi jumlah makanan dan minuman terhadap kualitas ASI. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) yang telah mengetahui anjuran bagi ibu yang mengonsumsi obat saat menyusui agar kualitas dapat terjaga yaitu bahwa ibu harus memilih obat yang sesuai dan dianjurkan untuk sementara tidak memberikan ASI, tetapi tetap harus memompanya. Terdapat sebanyak 12 orang (40%) yang mengetahui salah satu jenis golongan obat yang dapat dikonsumsi ibu saat menyusui dan 18 orang (60%) menjawab tidak tahu tentang jenis golongan obat yang dapat dikonsumsi ibu sat menyusui. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) yang menjawab benar mengetahui bahwa Dari tabel 5.1.2b dapat dilihat bahwa sebanyak 13 orang (43,3%) ibu yang menjawab benar bahwa faktor yang tidak mempengaruhi kualitas ASI adalah ibu yang sering olahraga. Mayoritas responden menjawab benar mengenai kandungan zat makanan yang harus dikonsumsi ibu agar kualitas ASInya terjaga sebanyak 24 orang (80%). Namun masih terdapat 6 orang responden yang tidak mengetahui jenis zat makanan yang harus dikonsumsi ibu saat menyusui dan sebanyak 11 orang (36,7%) responden yang menjawab benar mengenai jumlah kalori yang dibutuhkan ibu saat menyusui terhadap pengaruh kualitas ASI. Hanya 2 orang (6,7%) yang menjawab benar mengenai pengaruh konsumsi jumlah makanan dan minuman terhadap kualitas ASI. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) yang telah mengetahui anjuran bagi ibu yang mengonsumsi obat saat menyusui agar kualitas dapat terjaga yaitu bahwa ibu harus memilih obat yang sesuai dan dianjurkan untuk sementara tidak memberikan ASI, tetapi tetap harus memompanya. Terdapat sebanyak 12 orang (40%) yang mengetahui salah satu jenis golongan obat yang dapat dikonsumsi ibu saat menyusui dan 18 orang (60%) menjawab tidak tahu tentang jenis golongan obat yang dapat dikonsumsi ibu sat menyusui. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) yang menjawab benar mengetahui bahwa
Tabel 5.1.2c Distribusi jawaban responden mengenai kuantitas ASI
Pertanyaan
Benar Salah
Faktor yang tidak mempengaruhi kuantitas ASI
13 43,3 17 56,7 Pengaruh isapan bayi pada kuantitas produksi 11 36,7 19 63,3
ASI Cara ibu memperoleh ketentraman jiwa dan 12 40 18 60 pikiran saat menyusui Agar ASI lancar diproduksi saat menyusui
13 43,3 17 56,7 Perangsangan ASI dapat sering dilakukan jika 11 36,7 19 63,3
bayi dirawat satu ruangan dengan ibu Alat KB yang diperbolehkan untuk ibu 11 36,7 19 63,3 menyusui Perawatan payudara yang dapat dilakukan 14 46,7 16 53,3 selama kehamilan untuk meningkatkan produksi ASI Tujuan perawatan payudara selama kehamilan
23 76,7 7 23,3 Tujuan memerah ASI
18 60 12 40 Memijat dan memuntir payudara merupakan 7 23,3 23 66,7
keterampilan dalam peningkatan pemberian ASI dapat dilakukan sesudah melahirkan
Dari tabel 5.1.2c sebanyak 8 orang (26,7%) yang menjawab benar bahwa faktor yang tidak mempengaruhi kuantitas ASI adalah ibu yang sering olahraga dan sebanyak 11 orang (36,7%) menjawab benar bahwa pengaruh isapan bayi yang sering dapat meningkatkan kuantitas produksi ASI. Terdapat sebanyak 12 orang (40%) menjawab benar bahwa ketentraman jiwa dan pikiran saat menyusui dapat diperoleh dari dukungan keluarga. Terdapat sebanyak 13 orang (43,3%) yang menjawab benar mengenai bahwa posisi ibu yang tepat saat menyusui dapat memperlancar produksi ASI. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) menjawab benar mengenai perangsangan ASI dapat sering dilakukan jika bayi dirawat satu ruangan dengan ibu ASI. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) menjawab benar Dari tabel 5.1.2c sebanyak 8 orang (26,7%) yang menjawab benar bahwa faktor yang tidak mempengaruhi kuantitas ASI adalah ibu yang sering olahraga dan sebanyak 11 orang (36,7%) menjawab benar bahwa pengaruh isapan bayi yang sering dapat meningkatkan kuantitas produksi ASI. Terdapat sebanyak 12 orang (40%) menjawab benar bahwa ketentraman jiwa dan pikiran saat menyusui dapat diperoleh dari dukungan keluarga. Terdapat sebanyak 13 orang (43,3%) yang menjawab benar mengenai bahwa posisi ibu yang tepat saat menyusui dapat memperlancar produksi ASI. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) menjawab benar mengenai perangsangan ASI dapat sering dilakukan jika bayi dirawat satu ruangan dengan ibu ASI. Terdapat sebanyak 11 orang (36,7%) menjawab benar
Dari jawaban responden diatas maka pengetahuan ibu primigravida dapat dikategorikan seperti di dalam tabel 5.1.2d. Tabel 5.1.2d Distribusi frekuensi dan persentase kategori pengetahuan ibu
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI
Tingkat pengetahuan
Tabel 5.1.2d menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI dikategorikan baik sebanyak 3 (10%), cukup sebanyak 14 (46,67%) dan kurang sebanyak 13 (43,33%).