Jelaslah bahwa pernikahan merupakan lembaga suci dan berkuatan hukum. Dengan adanya pernikahan akan memberikan kejelasan status dan
kedudukan anak yang dilahirkan. Jadi asal usul kelahiran seseorang tentunya sangat menentukan kehidupannya kelak, seperti halnya dengan status apakah
dia terlahir sebagai anak sah atau anak diluar nikah. Dari perbedaan satus tersebut maka akan membedakan hak dan kedudukan anak sah dan anak luar
nikah.
F. Metode Penelitian
Untuk keberhasilan suatu penelitian yang baik dalam memberikan gambaran dan jawaban terhadap permasalahan yang diangkat, tujuan serta
manfaat penelitian sangat ditentukan oleh metode yang digunakan dalam penelitian.
Dapat dikutip pendapat Soeryono Soekanto mengenai penelitian hukum, sebagai berikut :
41
“Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya, kecuali itu maka juga diadakan
pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian yang ditimbulkan di dalam gejala yang bersangkutan”.
1. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normative, yaitu penelitian yang mengacu pada norma-
41
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 1981, hal. 43.
norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan,
42
yang berkaitan dengan kedudukan anak luar nikah diakui menurut Hukum Islam dan status hak waris anak luar nikah menurut
Hukum Islam.
2. Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menggambarkan, menelaah dan menjelaskan mengenai yang berkaitan dengan kedudukan
anak luar nikah diakui menurut Hukum Islam dan status hak waris anak luar nikah menurut Hukum Islam. Adapun tipe penelitian yang digunakan adalah
penelitian normatif yaitu penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
43
Penelitian ini adalah untuk menganalisa kaedah hukum tentang kedudukan anak luar nikah menurut Hukum Islam dan status hak waris
anak luar nikah menurut Hukum Islam, yang menggambarkan, menelaah, dan menjelaskan secara tepat serta menganalisa peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang berkaitan dengan waris anak luar nikah, berdasarkan Kompilasi Hukum Islam KHI dan Undang-Undang No. 1
Tahun 1974 tentang Pernikahan, sehingga diharapkan dapat diketahui gambaran jawaban atas permasalahan mengenai warisanak luar nikah
42
Bismar Nasution, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, Makalah, disampaikan pada Dialog Interaktif tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum pada
Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, tanggal 18 Februari 2003, hal. 1
43
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, Surabaya : Bayumedia, 2006, hal. 14
tersebut. Penelitian normatif ini mengutamakan penelitian kepustakaan library research.
44
3. Sumber dan Jenis Data
Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian Normatif data sekunder sebagai sumberbahan informasi dapat merupakan
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier.,
45
yang meliputi: a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat autoriatif
artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer mempunyai kekuatan yang mengikat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, berupa peraturan
perundang-undangan dan putusan pengadilan,
46
yaitu : 1 Kitab Undang-undang Hukum Perdata;
2 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Pernikahan, 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia; 6 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Pernikahan;
44
Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum , Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2004, hal. 82
45
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta : Sinar Grafika, 2002, hal. 14.
46
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, 2006, hal. 141.
7 Kompilasi Hukum Islam yang pemberlakuannya didasarkan dengan
Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991, serta Peraturan-peraturan perundangan lainnya.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian, hasil karya dari
kalangan pakar hukum serta bahan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan pernikahan;
c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelesan terhadap bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, majalahjurnal atau surat kabar,
47
sepanjang memuat informasi yang relevan dengan materi penelitian ini.
4. Teknik Analisis Data