PENGARUH MOTIVASI KERJA, IKLIM ORGANISASI, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PNS DI INSTANSI PEMERINTAH DAERAH KOTA TEGAL.

PENGARUH MOTIVASI KERJ A, IKLIM ORGANISASI,
DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJ A PNS
DI INSTANSI PEMERINTAH DAERAH
KOTA TEGAL
Dar ya t i
Jurusan Magister Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of job motivation, organizational
climate, and compensation to employee performance Tegal Local Government
Agencies. Object of this study is all employees of Local Government Agencies Tegal.
This research uses quantitative research with a sample of 127 employees. The method
of analysis used in this study is multiple linear regression. Methods of data collection in
this study using census method.
Keywords: Work motivation, organizational climate, compensation and performance

PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi baik yang

organisasi tersebut.


melayani kepentingan publik seperti
organisasi

pemerintah

maupun

Alamat Korespondensi:

organisasi swasta, menginginkan adanya
pencapaian

maksimal

yang

Daryati, Magister Manajemen
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Email: [email protected]


terkait

dengan peningkatan hasil kerja demi
tercapainya tujuan organisasi. Untuk

Seiring

mencapai tujuan organisasi salah satu

dengan

perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang

elemen penting yang harus diperhatikan

semakin pesat, maka dituntut adanya

yaitu sumber daya manusia. Dalam hal


sumber daya manusia yang mumpuni

ini sumber daya manusia yang dimaksud

dan berkualitas. Sumber daya manusia

adalah pegawai yang melaksanakan dan

saat ini memiliki peranan sangat penting

mengatur serta menjalankan kegiatan
1

dalam berbagai sektor. Begitu penting

Pekerjaan (DP3) merupakan salah satu

peranan sumber daya manusia menuntut


metode

organisasi untuk memperhatikan secara

perusahaan/instansi

serius dan menyeluruh sumber daya

kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kota

manusia dalam hal ini pegawai guna

Tegal. Evaluasi Pegawai Negeri Sipil

peningkatan

(PNS) merupakan tahap akhir dari siklus

sumber


daya

manusia

yang

manajemen

tersebut.

dilakukan

Berbicara tentang Sumber Daya

digunakan
untuk

kinerja.
untuk


oleh
menilai

Evaluasi

mengetahui

peningkatan

ini

sejauh

Manusia (SDM) pada umumnya setiap

mana

orang atau pegawai ingin berprestasi dan

pengembangan potensi karyawan dan


dihargai oleh orang lain sehingga ada

program

kecenderungan untuk mempertahankan

instansi pemerintah.

peningkatan

kinerja,

pertumbuhan

Penilaian kinerja PNS,

dan meningkatkan kinerjanya. Untuk itu

adalah


perlu adanya standar evaluasi kinerja

penilaian secara periodik pelaksanaan

supaya dapat obyektif dan adil dalam

pekerjaan

seorang

PNS.

Tujuan

memberikan imbalan atau penghargaan

penilaian

kinerja


adalah

untuk

kepada pegawai. Hal tersebut dilakukan

mengetahui keberhasilan atau ketidak

untuk memenuhi tuntutan karir seorang

berhasilan seorang PNS, dan untuk

pegawai

rangka

mengetahui kekurangan-kekurangan dan

meningkatkan kemampuan dan keahlian


kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh

sesuai dengan standar kompetensi yang

PNS

ditetapkan oleh Pemerintah Kota Tegal.

melaksanakan tugasnya. Hasil penilaian

Oleh karena itu, dalam keputusannya

kinerja

pemerintah membuat suatu program

pertimbangan dalam pembinaan PNS,

kerja


antara

negeri

sebagai

sipi

upaya

dalam

pengembangan

yang

bersangkutan

digunakan

lain

dalam

sebagai

pengangkatan,

bahan

kenaikan

sumber daya manusia, dimana dalam

pangkat, pengangkatan dalam jabatan,

pengembangan karir mengarah pada

pendidikan

dan

perbaikan atau peningkatan pribadi yang

pemberian

penghargaan.

diusahakan

maupun

kinerja PNS dilaksanakan berdasarkan

organisasi untuk memilih tujuan dan

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

jenis

1979 tentang Penilaian Pelaksanaan

karir

oleh

untuk

individu

mencapai

tujuan

tersebut. Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan PNS (DP3).
2

pelatihan,

serta

Penilaian

Individu menjadi motor penggerak

menciptakan kondisi (iklim) organisasi

jalannya organisasi, tercapainya tujuan

melalui pembentukan budaya kerja atau

organisasi

budaya

salah

satunya

sangat

organisasi

sehingga

para

bergantung pada baik buruknya kinerja

pegawai merasa terpacu untuk bekerja

pegawai.

Kerja

lebih keras agar kinerja yang dicapai

Perangkat Daerah (SKPD) dalam hal ini

juga tinggi. Pemberian motivasi harus

pimpinan wajib memperhatikan pegawai

diarahkan dengan baik menurut prioritas

dan

memotivasi

dan dapat diterima dengan baik oleh

untuk meningkatkan kinerja pegawai.

pegawai, karena motivasi tidak dapat

Motivasi

diberikan untuk setiap pegawai dengan

Untuk

itu,

mengarahkan

sangat

meningkatkan

Satuan

serta

dibutuhkan

kinerja

guna

pegawai

bentuk yang berbeda-beda.

itu

sendiri karena tanpa adanya motivasi,

Berdasarkan observasi peneliti di

mereka tidak memiliki semangat serta

lapangan menunjukkan bahwa kinerja

daya

pegawai juga dipengaruhi oleh iklim

dorong

organisasi

dalam

tersebut.

senang

menghidupkan
Pegawai

dengan

yang

organisasi. Hal ini didasarkan pada

pekerjaan

asumsi bahwa tujuan pegawai dalam

mengindikasikan loyalitas dan semangat

bekerja

kerja

akan

imbalan baik material maupun non

imajinasi,

material, mereka juga menginginkan

yang

memberikan
keterampilan

tinggi.

Pegawai

banyak
dan

perhatian

dalam

selain

untuk

mengharapkan

iklim organisasi yang sesuai dengan

pekerjaannya. Untuk itu, perlu diberikan

harapan

motivator bagi pegawai baik secara fisik

keterbukaan dalam organisasi, terdapat

maupun non fisik. Dengan terpenuhnya

perhatian, dukungan, dan penghargaan.

kebutuhan tersebut, maka pegawai bisa

Penciptaan

lebih fokus menjalankan tugas dan

berorientasi

tanggung jawab yang diemban.

mementingkan

Pemahaman motivasi baik yang

mereka

seperti

iklim

terdapat

organisasi

yang

prestasi

dan

pada

pekerja

dapat

memperlancar pencapaian hasil yang

ada dalam diri pegawai maupun yang

diinginkan.

berasal dari lingkungan akan dapat

lingkungan kerja yang tidak kondusif

membantu dalam peningkatan kinerja.

seperti

Dalam hal ini seorang manajer perlu

mendukung dan kebijakan pimpinan

mengarahkan

yang

motivasi

dengan
3

teman

kurang

Sedangkan

yang

tidak

mendukung

suasana

saling

akan

menghambat

pencapaian

hasil

yang

kemampuannya.

diharapkan. Di lain pihak ada dari

Selanjutnya

usaha

untuk

mereka yang menurun semangatnya

meningkatkan

kinerja

pegawai,

dalam bekerja, merasa bosan, serta jenuh

diantaranya

adalah

dengan

dengan pekerjaan. Hal ini menunjukkan

memperhatikan

bahwa iklim organisasi tersebut kurang

Kompensasi

mendukung pekerjaan mereka sehingga

benar, akan berpengaruh pada para

mengganggu

pegawai

kinerja

pegawai

pada

kompensasi.

yang

lebih

diberikan

terpuaskan

secara

dan

instansi tersebut. Di negara-negara maju,

termotivasi untuk mencapai sasaran -

riset tentang iklim kerja di instansi telah

sasaran organisasi.

berkembang

dengan

mapan

Hasil

dan

penelitian

memberikan sumbangan yang cukup

membuktikan

signifikan bagi pembentukan instansi-

memiliki hubungan yang kuat signifikan

instansi yang efektif. Apabila pegawai

terahadap kinerja pegawai, hubungan

merasakan suasana kerja yang kondusif

tersebut adalah positif, artinya semakin

di instansinya, maka dapat diharapkan

baik kompensasi yang diterima oleh

pegawainya akan

mencapai prestasi

pegawai, maka kinerja pegawai juga

kerja yang memuaskan. Kekondusifan

semakin baik. Beberapa kompensasi

iklim

kerja

dalam

mempengaruhi

sikap

bahwa

terdahulu
kompensasi

suatu

instansi

yang digunakan untuk meningkatkan

dan

tindakan

kinerja pegawai negeri sipil adalah

seluruh komunitas instansi tersebut,

memberikan

khususnya pada pencapaian prestasi

motivasi,

kerja.

dan gaya kepemimpinan yang baik.

Iklim

mendorong

yang

kondusif

dapat

dan

mempertahankan

Sementara

insentif,

memberikan

meningkatkan kemampuan,

kinerja

pegawai

dapat

Dengan

ditingkatkan apabila kompensasi/insentif

harus

diberikan tepat waktunya, dan pihak

diciptakan sedemikian rupa sehingga

manajemen bisa mengetahui apa yang

pegawai

dalam

diharapkan dan kapan bisa harapan-

melaksanakan tugasnya. Iklim organisasi

harapan diakui terhadap hasil kerjanya.

yang kondusif akan mendorong pegawai

Pemberian insentif terhadap pegawai

untuk lebih berprestasi secara optimal

negeri sipil adalah sebagai pendorong

sesuai

yang dapat memotivasi para pegawai

motivasi
demikian,

para
iklim

merasa

dengan

pegawai.
organisasi

nyaman

minat

dan
4

untuk lebih bekerja keras secara efektif.

Instansi Pemerintah Daerah Kota Tegal

Insentif diberikan karena adanya kinerja

secara umum sudah baik. Salah satu

yang baik dan diberikan untuk lebih

bukti dapat dilihat dari absensi pegawai

meningkatkan kinerja lagi di masa

yang

mendatang.

fingerprint. Akan tetapi masih ada

sudah

menggunakan

alat

Kinerja bisa berarti suatu hasil

sebagian pegawai yang terlambat masuk

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

dan tidak masuk karena alasan tertentu.

atau sekelompok orang dalam suatu

Bahkan

organisasi sesuai dengan wewenang dan

pelayanan

tanggung jawab masing-masing. Dalam

sering terjadi tumpang tindih dan kadang

rangka

organisasi

tertunda karena pegawai sering mangkir

secara legal, tidak melanggar hukum dan

atau tidak berada di tempat saat jam

sesuai dengan moral maupun etika,

kerja, sehingga mengakibatkan kurang

kinerja pada dasarnya adalah apa yang

optimalnya

dilakukan atau tidak dilakukan pegawai

tanggung jawab yang harus mereka

sehingga

selesaikan. Hal ini disebabkan oleh

banyak

mencapai

tujuan

mempengaruhi
mereka

seberapa

memberi

dalam

kurangnya

kontribusi

rangka

internal

administrasi pun

penyelesaian

fungsi

memberikan

tugas

pengawasan

dan

oleh

pemimpin instansi tersebut.

kepada instansi atau organisasi termasuk

Adapun berkaitan dengan uraian

pelayanan kualitas yang disajikan.
Badan

tersebut, maka data observasi awal yang

Pemerintah

penulis lakukan di Instansi Pemerintah

Daerah Kota Tegal menunjukkan bahwa

Daerah Kota Tegal ditunjukkan pada

tingkat kinerja Pegawai Negeri Sipil di

tabel dibawah ini:

Berdasarkan
Kepegawaian

catatan

Instansi

5

Tabel 1.1
Data Pelanggaran Pegawai Negeri Sipil
Instansi Pemerintah Daerah Kota Tegal Tahun 2008-2012
J umlah
Tahun Pegawai

Pelanggaran
Ter lambat Pulang Awal Tidak Masuk/Alpa
21
15
17

2008

120

2009

122

22

13

18

2010

122

25

20

20

2011

124

26

23

21

2012

127

30

26

22

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Tegal (2013)

Berdasarkan

tabel

1.1,

kinerja khususnya Pegawai di Instansi

dapat

Pemerintah Daerah Kota Tegal.

disimpulkan bahwa selama tahun 2008
sampai dengan 2012 jumlah pegawai

Berdasarkan uraian tersebut di

yang tidak masuk kerja dikarenakan

atas, maka penulis merasa perlu untuk

tidak ada keterangan (alpa) cenderung

melakukan penelitian tentang Pengaruh

mengalami kenaikan bahkan kenaikan
tersebut

berlangsung

secara

Motivasi Kerja, Iklim Organisasi dan

terus

Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai

menerus setiap tahunnya.

Instansi Pemerintah Daerah Kota Tegal.

Penilaian terhadap kinerja para
pegawai

harus

dilakukan,

namun

Kinerja

pengawasan terhadap kinerja Pegawai

Marihot

Tua

Efendi

(2002)

Negeri Sipil di Instansi Pemerintah

berpendapat bahwa kinerja merupakan

Daerah

jarang

hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai

dilakukan. Untuk itulah penelitian ini

atau perilaku nyata yang ditampilkan

sangat penting karena selain untuk

sesuai peranannya dalam organisasi.

mengetahui tingkat kinerja para pegawai,

Kinerja juga berarti hasil yang dicapai

penelitian ini juga diharapkan akan dapat

seseorang

menjelaskan

yang

kuantitas sesuai dengan tanggung jawab

mendukung dan sekaligus menghambat

yang diberian kepadanya. Selain itu

Kota

Tegal

masih

aspek-aspek

kinerja
6

baik

seseorang

kualitas

maupun

dipengaruhi

oleh

tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman

Iklim Organisasi

kerja, dan motivasi pegawai. Hasil kerja
seseorang

akan

Organisasi adalah suatu wadah

memberikan umpan

bagi para pegawai berinteraksi clan

balik bagi orang itu sendiri untuk selalu

bekerja satu sama lain dalam mencapai

aktif melakukan pekerjaannya secara

tujuan

baik dan diharapkan akan menghasilkan

Muhammad (2005 : 23), organisasi

mutu

adalah sistem hubungan yang terstruktur

pekerjaan

Pendidikan

yang

baik

pula.

mempengaruhi

yang

kinerja

organisasi.

Kohler

mengkoordinasi

dalam

usaha

suatu

seseorang karena dapat memberikan

kelompok orang untuk mencapai tujuan

wawasan

tertentu. Selanjutnya Duncan dalam

yang

berinisiatif

lebih

dan

selanjutnya

luas

untuk

berinovasi

berpengaruh

dan

Wahjosumidjo

terhadap

(2005

:

59)

mengemukakan pengertian organisasi

kinerjanya.

sebagai suatu kebersamaan dan interaksi
serta saling ketergantungan individu-

Motivasi

individu yang bekerja ke arah tujuan

Robbin

(2002:55)

dalam

yang bersifat umum dan hubungan

Brahmasari dan Suprayetno (2008:125)

kerjasamanya telah diatur sesuai dengan

mengemukakan bahwa motivasi adalah
keinginan untuk

struktur yang telah ditentukan.

melakukan sebagai

Berdasarkan pengertian tersebut di

kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya

yang

organisasi,

tinggi

yang

untuk

atas, maka dapat diperoleh keterangan

tujuan

dikondisikan

sebagai berikut. Pertama, organisasi

oleh

dipandang sebagai kelompok orang yang

kemampuan upaya itu untuk memenuhi

bekerja sama dengan tujuan yang sama.

suatu kebutuhan individual. Seorang

Kedua,

individu melakukan sesuatu atas dasar

individu

untuk

khusus untuk efisiensi tujuan. Ketiga,

memenuhi kebutuhan. Motivasi sebagai
seorang

dibentuk

menyelesaikan jenis fungsi dan aktivitas

keinginan serta adanya dorongan untuk

dorongan

organisasi

organisasi tersusun atas bagian-bagian

menjadi

dan hubungan-hubungan.

sangat penting, tanpa adanya dorongan

Sub sistem yang paling penting

tersebut maka individu tersebut tidak

dalam suatu organisasi adalah subsistem

termotivasi untuk melaksanakan tugas

manusia karena menurut Muhammad

dan pekerjaan yang dibebankan.

(2005:39)
7

manusia

sebagai

anggota

organisasi

adalah

merupakan

organisasi.

Faktor

manusia

inti

Hani Handoko (2005) menyatakan

dalam

bahwa kompensasi penting bagi pegawai

organisasi harus mendapat perhatian dan

sebagai

tidak

ini

kompensasi mencerminkan ukuran karya

tidaknya

mereka diantara para pegawai itu sendiri,

organisasi itu mencapai tujuan dan

keluarga dan masyarakat. Kompensasi

mempertahankan

lebih

acapkali juga disebut penghargaan dan

faktor

dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk

manusianya. Oleh sebab itu, dalam

penghargaan yang diberikan kepada

melaksanakan

pegawai

dapat

disebabkan

banyak

diabaikan.
berhasil

Hal

atau

eksistensinya

ditentukan

oleh

aktivitasnya,

manusia

individu

karena

sebagai

balas

besarnya

jasa

atas

yang bekerja pada organisasi tersebut

kontribusi yang mereka berikan kepada

perlu

organisasi

disubstitusi

stimulus

dengan

berbagai

dan

fasilitas

yang

dapat

meningkatkan

motivasi

dan

gairah

(Mutiara

S.

Panggabean,

2002).
Tabel 1. Hipotesis

kerjanya.

No. Hipotesis Yang Diajukan

Kompensasi

1.

Pada dasarnya manusia bekerja
juga

ingin

memeroleh uang

terhadap kinerja pegawai di Instansi

untuk

Pemerintah Daerah Kota Tegal
2.

memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk
itulah

seorang

pegawai

loyalitas

Pemerintah Daerah Kota Tegal
3.

terhadap

penghargaan

pengaruh

Terdapat pengaruh motivasi kerja,
4.

Salah satu

iklim

organisasi,

pegawai

prestasi

Daerah Kota Tegal

memotivasi

meningkatkan kinerja

para

dan

kompensasi

secara bersama-sama terhadap kinerja

cara manajemen untuk meningkatkan
kerja,

kompensasi

Pemerintah Daerah Kota Tegal

terhadap

prestasi kerja pegawai yaitu dengan jalan
memberikan kompensasi.

Terdapat

terhadap kinerja pegawai di Instansi

perusahaan dan karena itulah perusahaan
memberikan

Terdapat pengaruh iklim organisasi
terhadap kinerja pegawai di Instansi

mulai

menghargai kerja keras dan semakin
menunjukkan

Terdapat pengaruh motivasi kerja

dan

pegawai

adalah melalui kompensasi (Mathis dan
Jackson, 2002).

8

di

Instansi

Pemerintah

Motivasi
Kerja
H1
Iklim
Organisasi

Kinerja
Pegawai

H2
H3

Kompensasi

Gambar 1. Model Kerangka Pemikiran

ragu-ragu (skor 3), kurang setuju (skor

METODE

2) dan sangat kurang setuju (skor 1).
Skala Pengukuran
Penelitian ini adalah penelitian
survey

yang

dilakukan

Populasi dan Sampel

untuk

Populasi merupakan kumpulan dari

menyebarkan daftar pernyataan kepada
pegawai negeri sipil di lingkungan

individu

dengan

Pemerintah Kota Tegal yang diambil

karakteristik

tertentu

secara acak. Kuesioner yang disebarkan

dijadikan bidikan generalisasi penelitian

sudah

dan

dari sejumlah sampel yang diambil dan

reliabilitasnya. Uji kuesioner dilakukan

diberikan perlakuan, populasi ini paling

dengan

sedikit mempunyai sifat yang sama

diuji

tingkat

menguji

validitas

coba

kuesioner

karakteristikyang

hendak

(Hadi, 1994).

sebanyak 127 responden dan hasilnya
kuesioner yang diujikan adalah valid dan

Sampel penelitian adalah sebagian

reliabel. Pengukuran untuk kuesioner

dari populasi yang dikenai langsung

yang disebarkan menggunakan skala

oleh suatu penelitian, sedangkan subyek

Likert.

penelitian merupakan

Responden

(pasien)

ditanya

anggota tunggal

melalui pernyataan dengan jawaban

dari sampel, yang merupakan elemen

sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4),

dari anggota populasi yang tunggal
(Sekaran, 2000).
9

Besar

sampel

sebanyak

100

Uji Validitas dan Reliabilitas

responden adalah jumlah minimum yang

Pada Tabel 3 dan Tabel 4 dapat

disebutkan oleh ahli-ahli metodologi

dilihat mengenai uji validitas dan uji

penelitian,

reliabilitas instrumen yang digunakan

hendak

khususnya

jika

menggunakan

peneliti

perhitungan

dalam penelitian ini.

statistik (Sekaran, 2000). Jumlah sampel
Analisis Regr esi dan Pengujian
Hipotesis

yaitu minimum sebesar 100 responden,
Kenneth D. Baliley (1978) dalam Hakim

Berdasarkan

(2005). Pengambilan sampel dilakukan

model

empirik

yang diajukan dalam penelitian ini dapat

dengan metode random sampling yaitu

dilakukan

sebanyak 127 pegawai dari total 716

pengujian

hipotesis

yang

diajukan melalui pengujian koefisien

pegawai.

struktur persamaan model kausalitas
penelitian. Hasil perhitungan secara

Analisa Statistik Deskr iptif

statistik dapat dilihat pada Tabel 5 dan

Hasil analisis statistik deskriptif

Gambar 2.

bisa tentang nilai rata-rata dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Rata-rata (Mean)
No.

Var iabel

Indikator

Rata-r ata

1.

Kinerja Pegawai

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Kualitas
Kuantitas
Ketepatan waktu
Efektivitas
Kemandirian
Aktualitas kerja

4.69

2.

Motivasi Kerja

a)
b)
c)
d)
e)

Fisiologis
Keamanan
Sosial
Penghargaan
Aktualisasi Diri

4.44

3.

Iklim Organisasi

a) Struktur organisasi
b) Pemberian tanggung jawab
c) Kebijakan dan Praktek manajemen yang
mendukung

10

4.05

d) Keterlibatan/keikutsertaan pegawai dalam
organisasi
e) Komitmen dalam mengemban tugas
4.

Kompensasi

a)
b)
c)
d)

Upah/Gaji
Insentif/Penghargaan
Tunjangan Kesehatan
Fasilitas Cuti

4.12

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel

Indikator

R Hitung

R Tabel

Keterangan

Kinerja Pegawai

Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Y1.6

0.613
0.627
0.643
0.490
0.573
0.543

0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Motivasi Kerja

X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6

0.661
0.727
0.655
0.609
0.534
0.525

0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Iklim Organisasi

X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6

0.411
0.577
0.636
0.416
0.663
0.416

0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Kompensasi

X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6

0.490
0.497
0.660
0.672
0.636
0.493

0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758
0.1758

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

11

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No.

Variabel

Indikator

Cronbach Alpha

Keterangan

1.

Kinerja
Pegawai

a) Kualitas
b) Kuantitas
c) Ketepatan waktu
d) Efektivitas
e) Kemandirian
f) Aktualitas kerja

0.809

Reliabel

2.

Motivasi
Kerja

a) Fisiologis
b) Keamanan
c) Sosial
d) Penghargaan
e) Aktualisasi Diri

0.780

Reliabel

3.

Iklim
Organisasi

a) Struktur organisasi
b) Pemberian tanggung jawab
c) Kebijakan dan Praktek
manajemen yang mendukung
d) Keterlibatan/keikutsertaan
pegawai dalam organisasi
e) Komitmen dalam mengemban
tugas

0.698

Reliabel

4.

Kompensasi

a) Upah/Gaji
b) Insentif/Penghargaan
c) Tunjangan Kesehatan
d) Fasilitas Cuti

0.799

Reliabel

12

Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis
No.

Hubungan antar Variabel

Koefisien J alur

P-Value

Keterangan

1.
2.

Motivasi – Kinerja Pegawai
Iklim Organisasi – Kinerja
Pegawai
Kompensasi – Kinerja
Pegawai

.478
.139

.000
.028

Signifikan
Signifikan

.235

.000

Signifikan

3.

0,05, maka Ho (hipotesis nol)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pada Tabel 5, dapat diketahui bahwa dari

ditolak, dan menerima Ha (hipotesis

4 hipotesis yang diajukan, seluruhnya

alternatif) yaitu iklim organisasi

dapat

berpengaruh

diterima

sehingga

diperoleh

positif

signifikan

persamaan regresi Kinerja Pegawai =

terhadap kinerja pegawai di Instansi

0,997 + 0,478 Motivasi + 0,139 Iklim

Pemerintah Daerah Kota Tegal,

Organisasi + 0,235 Kompensasi. Adapun

dengan demikian hipotesis kedua

hasil pengujian hipotesis penelitian akan

dalam penelitian ini diterima.
3.

dijelaskan sebagai berikut:
1.

Dari Tabel

5

koefisien

didapatkan nilai

5

didapatkan nilai

variabel

sebesar

0,478

signifikansi

signifikansi 0,000 lebih kecil dari

0,000 lebih kecil dari 0,05, maka Ho

0,05, maka Ho (hipotesis nol)

(hipotesis nol) ditolak dan menerima

ditolak, dan menerima Ha (hipotesis

Ha

alternatif)

dengan

(hipotesis

nilai

alternatif)

yaitu

0,235

kompensasi

koefisien variabel motivasi kerja

dengan

yaitu

nilai

kompensasi

motivasi kerja mempunyai pengaruh

berpengaruh positif dan signifikan

yang signifikan terhadap kinerja

terhadap kinerja pegawai di Instansi

pegawai di Instansi Pemerintah

Pemerintah Daerah Kota Tegal,

Daerah

dengan demikian hipotesis ketiga

Kota

Tegal,

dengan

dalam penelitian ini diterima.

demikian hipotesis pertama dalam
4.

penelitian ini diterima.
2.

Dari Tabel

Dari Tabel

5

didapatkan nilai

0,139

dengan

hipotesis

keempat

merupakan

pengujian

hipotesis

secara simultan (uji F), artinya

koefisien variabel iklim organisasi
sebesar

Pengujian

apakah

nilai

Motivasi

Kerja,

Iklim

Organisasi, dan Kompensasi secara

signifikansi 0,028 lebih kecil dari
13

bersama-sama memiliki pengaruh

kinerja pegawai. Meningkatnya motivasi

terhadap Kinerja Pegawai di Instansi

bisa disebabkan oleh adanya kesempatan

Pemerintah Daerah Kota Tegal.

untuk bisa membantu kesulitan pegawai
lainnya, adanya perasaan nyaman dalam

Dari uji regresi, didapatkan
nilai F statistik sebesar 57,587

berkomunikasi

dengan nilai signifikansi 0,000 lebih

adanya pujian dari pimpinan kepada

kecil

dapat

pegawai yang berprestasi, memotivasi

disimpulkan bahwa secara simultan

pegawai untuk bekerja lebih baik di

variabel

iklim

masa yang akan datang, pemeriksaan

kompensasi

yang dilakukan oleh pimpinan terhadap

dari

0,05,

maka

motivasi

kerja,

organisasi,

dan

berpengaruh

signifikan

kinerja

pegawai

di

dengan

rekan

kerja,

terhadap

persiapan rencana kerja seluruh pegawai

Instansi

telah meningkatkan peran serta pegawai
dalam menyusun rencana kerja sehingga

Pemerintah Daerah Kota Tegal.

motivasi pegawai untuk bekerja lebih
baik,

PEMBAHASAN

selalu

pegawai sebagai responden, memberikan
mengenai

pengaruh

organisasi

dan

dan

memotivasi

pegawai

dalam

bekerja, dan kesungguhan pimpinan

dari

dalam melakukan komunikasi dengan

beberapa variabel yaitu motivasi kerja,
iklim

menghargai

menghormati dalam melaksanan tugas

Dengan melibatkan sebanyak 127

informasi

saling

pegawai

kompensasi

telah

menambah

motivasi

pegawai dalam menyelesaikan setiap

terhadap kinerja pegawai di Instansi

pekerjaan.

Pemerintah Daerah Kota Tegal.

Berdasarkan penilaian responden
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap

terhadap

Kinerja Pegawai

indikator “Pemeriksaan yang dilakukan

Berdasarkan
menunjukkan
positif

uji

bahwa

terhadap

hipotesis

motivasi

kinerja

oleh

kerja

variabel

pimpinan

motivasi

terhadap

kerja,

persiapan

rencana kerja seluruh pegawai telah

pegawai.

meningkatkan

peran

serta

pegawai

Pengaruh yang ditimbulkan dari hasil

dalam menyusun rencana kerja sehingga

penelitian

yang

motivasi pegawai untuk bekerja lebih

positif, yang berarti bahwa motivasi

baik” masih dinilai rendah dibandingkan

kerja yang lebih baik akan meningkatkan

dengan indikator lainnya sehingga untuk

menunjukkan

arah

14

meningkatkan kinerja pegawai, maka

bagi pegawai, setiap pegawai tidak

pimpinan

mempunyai

seharusnya

melakukan

tidak

pemeriksaan

hanya

kesulitan

saling

bertukar pikiran dengan pegawai lain,

terhadap

persiapan rencana kerja, tetapi harus

pimpinan sering

mengawasi

terhadap

jalannya

untuk

pelaksanaan

memberikan

masalah-masalah

solusi

pekerjaan,

mengevaluasi

pemberian keterangan atau penjelasan

hasilnya dalam jangka waktu yang telah

dari pimpinan kepada bawahan tentang

ditentukan. Dengan adanya evaluasi,

pelaksanaan

maka pegawai akan lebih termotivasi

menciptakan iklim kerja yang baik, dan

dalam

keterlibatan serta partisipasi pegawai

program

kerja

dan

mempertahankan

maupun

meningkatkan kinerjanya.

pekerjaan

suasana kebersamaan.

dilakukan oleh Edi Purwanto, STIE
Mulya

dan

dalam kegiatan kantor akan menambah

Sejalan dengan penelitian yang

Wijaya

tugas

Surakarta

Berdasarkan penilaian responden

(2011),

terhadap

variabel

iklim

organisasi,

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

indikator “Para pegawai yang terlibat

positif yang signifikan dari motivasi

dalam

kerja terhadap kinerja pegawai.

mempengaruhi suasana kerja di kantor”

struktural

masih
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap

uji

hipotesis

perlu

menunjukkan bahwa iklim organisasi

pegawai

dari hasil penelitian menunjukkan arah

baik

kinerja

lainnya

pegawai.

di

kantor,

dalam

kebijakan.

iklim organisasi bisa

dan

menduduki

selalu

kepentingan
proses

Adanya

jabatan

pegawai

pengambilan
sikap

saling

menghormati dan menghargai hak dan
kewajiban

dalam struktural jabatan mempengaruhi
kerja

hak

diharapkan

memperhatikan

akan

disebabkan oleh pegawai yang terlibat

suasana

yang

struktural

yang positif, yang berarti bahwa iklim
lebih

pemerataan

Pemerintah Daerah Kota Tegal. Para

pegawai. Pengaruh yang ditimbulkan

yang

adanya

kewajiban dalam bekerja di Instansi

berpengaruh positif terhadap kinerja

Meningkatnya

dibandingkan

meningkatkan kinerja pegawai, maka

Berdasarkan

meningkatkan

rendah

sangat

dengan indikator lainnya sehingga untuk

Kinerja Pegawai

organisasi

dinilai

jabatan

antar

pegawai

akan

memberikan suasana kerja di kantor

instansi

memberlakukan peraturan yang ketat
15

lebih kondusif sehingga kinerja pegawai

untuk mendapatkan kenaikan gaji, bonus

pun akan meningkat.

yang

pegawai

terima

dari

instansi

pemerintah sudah sesuai dengan kinerja

Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sri Junandi dan Maryono

pegawai,

(2010),

secara

memberikan kepastian akan masa depan

keseluruhan iklim organisasi pada UPU

kesehatan pegawai, instansi memberikan

Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

tunjangan cuti bagi para pegawai, dan

mempengaruhi secara signifikan kinerja

dana pensiun memberikan kepuasan bagi

pustakawan. Hal ini ditunjukkan dengan

para pegawai setelah pensiun bekerja.

menunjukkan

bahwa

asuransi

kesehatan

hasil perhitungan uji regresi berganda

Berdasarkan penilaian responden

mendapatkan nilai R sebesar 0,889, nilai

terhadap variabel kompensasi, indikator

ini lebih besar dari 0,05 dan mendekati

“Asuransi

nilai 1. Oleh karena itu, hasil penelitian

kepastian akan masa depan kesehatan

ini

pegawai”

disimpulkan

bahwa

korelasi

kesehatan

masih

memberikan

dinilai

rendah

menyeluruh dari semua variabel yang

dibandingkan dengan indikator lainnya

digunakan dalam penelitian ini tinggi.

sehingga untuk meningkatkan kinerja
pegawai, pihak Pemerintah Kota Tegal

Pengaruh

Kompensasi

Terhadap

perlu memperhatikan kesejahteraan para

Kinerja Pegawai

pegawainya

Berdasarkan
menunjukkan

uji

bahwa

hipotesis

terpercaya. Pemberian tunjangan ini
bertujuan

hasil penelitian menunjukkan arah yang

kinerja

pegawai.

kompensasi

bisa

rasa

tanggung

jawab

jaminan

berdasarkan golongan, jabatan, dan masa

Meningkatnya

kerja.

oleh

Sejalan dengan penelitian yang

pegawai melaksanakan pekerjaan dengan
penuh

memberi

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

meningkatkan

disebabkan

untuk

kesehatan bagi pegawai dan keluarganya

positif, yang berarti bahwa kompensasi
akan

bidang

rumah sakit berstandar nasional yang

guru. Pengaruh yang ditimbulkan dari

diberikan

dalam

kesehatan dengan bekerja sama dengan

kompensasi

berpengaruh positif terhadap kinerja

yang

terutama

dilakukan

untuk

oleh

Safrijal

(2013),

menunjukkan bahwa hipotesis penelitian

mendapatkan imbalan yang pantas, hasil

yang

kinerja pegawai yang baik dihargai oleh
instansi dengan memberikan kesempatan
16

menyatakan

kompensasi

berpengaruh langsung terhadap kinerja

keyakinan bahwa pegawai mampu dalam

dosen dapat diterima.

melaksanakan tugasnya dengan baik.
Selain

Pengaruh

Motivasi

Kerja,

Iklim

Terhadap

Daerah

ada

beberapa

positif terhadap kinerja pegawai. Dari

Motivasi + 0,139 Iklim Organisasi +

hasil penelitian di atas, pimpinan perlu

0,235 Kompensasi, menunjukkan bahwa

memahami betul tentang pengaruh kedua

motivasi kerja memiliki pengaruh yang
paling dominan diantara variabel lainnya
seperti iklim organisasi dan kompensasi,

variabel

kompensasi

organisasi

untuk

yang

Pemerintah

partisipasi

diyakini

dalam

setiap

akan

memberikan

antar

pegawai

aroma
karena

adanya tanggung jawab bersama untuk
mensukseskan kegiatan tersebut.

keterangan,

pujian

pegawai

kebersamaan

pimpinan kepada pegawai yang tidak

berupa

Tegal.

kegiatan yang diselenggarakan kantor

insentif,

menyelesaikan tugasnya, peringatan dari

penghargaan

Kota

Pemerintah Daerah Kota Tegal. Adanya

teguran kepada pegawai yang tidak dapat

tanpa

Daerah

iklim organisasi di Lingkungan Instansi

mengadakan promosi jabatan, pemberian

kerja

positif

adalah dengan menjaga kondusifitas

kerja dapat dilakukan dengan cara

upah

yang

untuk meningkatkan kinerja pegawai

menjadi

kerja. Untuk meningkatkan motivasi

berupa

pengaruh

dapat

Kemudian hal lain yang bisa dilakukan

prioritas adalah meningkatkan motivasi

penghargaan

kompensasi

pensiun kepada para pegawai Instansi

meningkatkan

Tegal

kerja,

halnya

hal-hal seperti insentif dan tunjangan

dengan

kinerja pegawai Instansi Pemerintah
Kota

motivasi

Seperti

Dalam hal ini pimpinan dapat melakukan

koefisien regresi sebesar 0,139.
Akhirnya

tersebut.

signifikan terhadap kinerja pegawai.

dengan

koefisien regresi sebesar 0,235 dan
iklim

variabel

memberikan

yaitu sebesar 0,478. Kemudian dikuti

masuk

Tegal,

organisasi yang mempunyai pengaruh

Kinerja Pegawai = 0,997 + 0,478

Daerah

Kota

variabel, seperti kompensasi dan iklim

Berdasarkan persamaan regresi:

variabel

yang

kinerja pegawai di Instansi Pemerintah

Kinerja

Pegawai

oleh

motivasi

memiliki pengaruh terbesar terhadap

Organisasi, dan Kompensasi Secara
Bersama-sama

faktor

kepada

pegawai yang berprestasi, dan pemberian
17

Saran

PENUTUP

Berdasarkan

Kesimpulan

sebelumnya,

pembahasan yang dilakukan pada bab
maka

dapat

penelitian

ini

1. Untuk meningkatkan motivasi kerja
para

signifikan terhadap kinerja pegawai di

pegawai,

melakukan

Instansi Pemerintah Daerah Kota

pimpinan

pemeriksaan

perlu
terhadap

persiapan rencana kerja, mengawasi

Tegal.

jalannya pelaksanaan program kerja

2. Iklim organisasi berpengaruh positif

dan mengevaluasi hasilnya dalam

signifikan terhadap kinerja pegawai di

jangka waktu yang telah ditentukan.

Instansi Pemerintah Daerah Kota

2. Pihak Pemerintah Kota Tegal perlu

Tegal.
berpengaruh

bekerja sama dengan rumah sakit

positif

berstandar nasional yang terpercaya

signifikan terhadap kinerja pegawai di

untuk

Instansi Pemerintah Daerah Kota

menjamin

kesehatan

para

pegawai dan keluarganya.

Tegal.

3. Untuk meningkatkan kinerja pegawai,

4. Motivasi kerja, iklim organisasi, dan

berpengaruh

maka

sebagai berikut:

1. Motivasi kerja berpengaruh positif

kompensasi

dan

memberikan beberapa saran diantaranya

ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

3. Kompensasi

analisis

pembahasan yang dilakukan pada bab

Berdasarkan hasil analisis dan

sebelumnya,

hasil

secara
positif

maka perlu adanya iklim organisasi

bersama-sama

yang kondusif. Oleh karena itu, perlu

signifikan

adanya sikap saling menghargai dan

terhadap kinerja pegawai di Instansi

menghormati kepentingan masing-

Pemerintah Daerah Kota Tegal.

masing pegawai khususnya dalam
mengambil keputusan.

18

DAFTAR PUSTAKA
Peningkatan
Produktivitas
Pegawai. Jakarta: PT Grasindo

Achmad Tjahjono. 2006. “Kompensasi
Intensif Sebagai Alat Untuk
Memotivasi Anggota Organisasi
Dalam Upaya Mencapai Tujuan
Organisasi”. Kajian Bisnis, No. 7,
pp.34-41

Erez, L., & Johnson. 2002. Some
Basic
Issues
Related
to
Contextual
Performance
and
Organizational
Citizenship
Behavior in Human Resource
Management. Human Resource
Management Review, 10, 115126.

Alimi Baba. 2011. Jornal The Effect of
Motivations
on
Worker
Performance (A Case Study of
Maiduguri Flour Mill LTD, Borno
State, Nigeria.

Gomes, Faustino Cardoso.
Manajemen
Sumber
Manusia.
Yogyakarta:
Offset.

Aprilia, Windy. 2012. Jurnal Tentang
Pengaruh Kompensasi, Motivasi,
dan
Komitmen
Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Bagian
Akuntansi. Surabaya: Perusahaan
Manufacture Sidoarjo

2003.
Daya
Andi

Gozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS.
Semarang:
Badan
Penerbit UNDIP.

Anoraga, P. 2002. Psikologi Kerja.
Jakarta: PT. Rineka Cipta

Griffin, Ricky. 2004. Management Jilid
2. Edisi 7, Jakarta, Erlangga

Arrizal. 2009. “Motivasi Kerja Dapat
Dibangkitkan Dengan Pemberian
Tunjangan Pegawai”. Kajian
Bisnis, No. 17, pp.23-27

Hani,

Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber
Daya Manusia Edisi Bahasa
Indonesia
Jilid
2.
Jakarta:
Prenhallindo.

Handoko. 2005. Manajemen
Personalia
dan
Sumberdaya
Manusia Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Jakarta: Grasindo.

Dessler, Gary. 2000. Human Resource
Management 8th Edition. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Hadi, S. 2006. Metode Penelitian Ilmiah
4. Yogyakarta: Liberty.
Hasanuddin, P. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia Global.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar.

Efendi, H. M. 2005. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
:
Pengadaan
Pengembangan,
Pengkompensasian, dan

19

Hasibuan,
Malayu
S.P.
2002.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara.

Kompensasi, Iklim Organisasi, dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Dosen. Jakarta: STIKES Cut Nyak
Dhien Langsa.

Herman, Sofyandi. 2008. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Santoso, S. 2004. Buku Latihan SPSS
Statistik Multivariat. Jakarta : Elex
Media Komputindo.

Junandi, Sri. 2012. Jurnal Tentang
Pengaruh
Iklim
Organisasi
Terhadap Kinerja Pustakawan.
Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.

Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. 2003.
Manajemen
Tenaga
Kerja
Indonesia
Pendekatan
Administrative dan Operasional.
Jakarta: Bumi Aksara.

Muhidin, S. A. 2010. MSDM Bagian I.
Retrieved from Sambas Ali
Muhidin: http://sambasalim.com

Simamora, Henry. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
Kedua, Bagian Penerbitan STIE
YKPN, Yogjakarta.

Nazir,

Mohammad. 2005.
Penelitian.
Bogor:
Indonesia

Metode
Ghalia

Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia.
Yogyakarta: SIE YKPN.

Nur Chasanah, Amalia, SE, MM. 2013.
Modul SPSS 18 Step By Step.
Program
Pasca
Sarjana
Magister Manajemen UDINUS
Semarang: 2013

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2002. Statistika untuk
Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1979,
tentang
Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil

Suprihatmi. 2006. Jurnal Tentang
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dan Lingkungan Kerja Terhadap
Motivasi Kerja Pegawai.

Purwanto, Edi. 2011. Jurnal Tentang
Pengaruh
Motivasi
Kerja,
Kompensasi, dan Iklim Organisasi
Terhadap
Kinerja
Pegawai.
Surakarta: STIE Wijaya Mulya

Surat

Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku
Organisasi. PT Indeks.

Edaran
Kepala
Badan
Kepegawaian Negara Nomor
02/SE/1980, tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil.

Suyadi Prawirosentono. 2009. Kebijakan
Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
BPFE.

Safrijal. 2013. Jurnal Tentang Pengaruh
20

Sri

Wuryanti.
2009.
“Pengaruh
Kompensasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Dengan
Motivasi Sebagai Mediasi (Studi
Pada Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Tengah)”. Tesis
Tidak Dipublikasikan, Program
Pasca
Sarjana,
Universitas
Stikubank Semarang.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Variabel Mediasi.” Jurnal Ekonomi –
Manajemen – Akuntansi, No. 26,
Th. XVI, pp. 117-127.

Triyono Nugroho. 2009. “Pengaruh
Kompensasi dan Kepemimpinan”
http://triyononugroho.blogspot.com
/2009/03/pengaruh-kompensasidan-kepemimpinan.html, Diakses
tanggal 10 Maret 2010.

Were, M. 2012. Journal Influence of
Motivation on Performance in the
Public Security Sector with a
Focus to the Police Force in
Nairobi, Kenya.

21

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA SUBULUSSALAM.

1 6 29

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Daerah (Studi Kasus di DPPKAD Kabupaten Karanganyar).

0 3 11

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Daerah (Studi Kasus di DPPKAD Kabupaten Karanganyar).

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 3 6

PENGARUH KOMPENSASI, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN (STUDI KASUS DI STIKES CUT NYAK DHIEN LANGSA.

0 1 12

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA (PERFORMANCE) PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA (PERFORMANCE) KARYAWAN DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA.

0 0 11

PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI.

0 5 87

Pengaruh Kompensasi, Budaya Organisasi, terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai

0 1 12