B Muatan Lokal dan Pengembangan Diri

MUATAN LOKAL DAN
PENGEMBANGAN DIRI

Konsep Dasar
Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang
ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan daerah masing-masing serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar
Penentuan isi dan bahan pelajaran muatan lokal didasarkan
pada keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang dituangkan
dalam mata pelajaran dengan alokasi waktu berdiri sendiri.
Materi dan isinya ditentukan oleh satuan pendidikan.

Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu
yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, sosial dan
ekonomi, serta lingkungan budaya.
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan
peningkatan taraf hidup masyarakat sesuai sesuai arah perkembangan

serta potensi daerah yang bersangkutan.
Contoh kebutuhan daerah misalnya.
 Melestarikan dan megembangkan budaya daerah.
 Meningkatkan kemampuan untuk mendongkrak perekonomian daerah.
 Meningkatkan penguasaan bahasa asing untuk mempersiapkan

masyarakat dan individu memasuki era globalisasi.
 Mengingkatkan lifeskill yang menunjang pemberdayaan individu dalam
pembelajaran lebih lanjut.
 Meningkatkan kemampuan berwirausaha untuk mendongkrak
kemampuan ekonomi masyarakat.

Tujuan Kurikulum dan Pembelajaran Muatan
Lokal

Jumlah Jam Pelajaran untuk Mata Pelajaran
Muatan Lokal Setiap Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan dasar

Ruang Lingkup Muatan Lokal

Muatan lokal dapat berupa : bahasa daerah, bahasa asing
(Arab, Inggris, Mandarin dan Jepang), kesenian daerah,
keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat (termasuk
tatakrama dan budi pekerti) dan pengetahuan tentang
karakteristik lingkungan sekitar, serta hal-hal yang dianggap
perlu oleh daerah yang bersangkutan.
b. Muatan lokal wajib diberikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
c. Beberapa kemungkinan lingkup wilayah berlakunya kurikulum
muatan lokal :
 Pada seluruh kabuapaten/kota dalam suatu propinsi ,
khusunya SMA/MA dan SMK
a.

 Hanya ada satu kabupaten/kota atau beberapa

kabupaten/kota tertentu dalam suatu propinsi yang memiliki
karakteristik sama.
 Pada seluruh kecamatan dalam suatu kabupaten.kota yang
memiliki karakteristik yang sama.


Prosedur Pengembangan Kurikulum Muatan
Lokal
Pengembangan kurikulum muatan lokal di tingkat propinsi

 Pengembangan silabus dan RPP untuk mata

pelajaran muatan lokal dan perangkat kurikulum
lainnya mengacu pada standar isi yang
ditetapkan oleh BSNP. Cara mengembangkannya
hampir sama dengan mata pelajaran yang lain.

Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal
a. Persiapan
 Menentukan mata pelajaran/ muatan lokal
untuk setiap tingkat kelas yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik, kondisi
sekolah, dan kesiapan guru yang akan
mengajar.
 Menentukan guru

 Menentukan sumber dana dan sumber
belajar
b. Pelaksanaan Pembelajaran
 Mengkaji silabus
 Membuat RPP
 Mempersiapkan penilaian

c. Tindak Lanjut
Tindak lanjut diambil setelah proses pembelajaran.
Bentuk tindak lanjut dapat berupa perbaikan terhadap
proses pembelajaran, tetapi juga bisa berupa upaya
mengembangkan lebih lanjut hasil pembelajaran

Kegiatan Pengembangan
Diri
 Kegiatan

pengembangan diri dapat difasiitasi dan
dibimbing oleh guru, konselor, atau tenaga pendidik
lainnya yang memiliki kemampuan dalam membantu

pengembangan diri peserta didik.
 Tujuan nya untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai sengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
 Kegiatan pengembangan diri dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
 Kegiatan pengembangan diri di SMK/MAK lebih ditekankan
pada pengembangan kreativ dan bimbingan karir.

 Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dikelas atau

diluar kelas selama 2 jam perminggu.
 Kegiatan pengembangan diri ini bisa bekerjasama dengan
masyarakat, dunia industri, dunia usaha, dan lembaga
swadaya masyarakat yang ada dilingkungan sekolah.

Program Khusus
Program khusus merupakan mata pelajaran/layanan khusus yang
diberikan kepada peserta didik berkelainan. Peserta berkelainan
dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Peserta didik berkelainan tanpa diertai kemampuan intelektual
dibawah rata-rata.
b. Peserta didik berkelainan disertai dengan kemampuan iintelektual
dibawah rata-rata

Dalam standar isi dikemukakan kegiatan yang bervariasi
sesuai dengan jenis kelainannya:
 Orientasi dan mobiltas untuk peserta didik yang tunanetra
 Bina komunikasi, persepsi bunyi, dan irama untuk peserta





didik tuna rungu
Bina diri untuk peserta didik tunagrahita ringan dan sedang
Bina diri dan bina gerak untuk peserta didik tuna daksa
Bina pribadi dan sosial untuk peserta didik tunalaras.
Bina diri dan bina gerak tuna daksa sedang dan tunaganda.


KBM