ALTERNATIF BELAJAR FISIKA MANDIRI MELALUI MEDIA VIRTUAL (Studi Situs www.gurumuda.com Sebagai Situs Pembelajaran Fisika) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Fisi

  

ALTERNATIF BELAJAR FISIKA MANDIRI

MELALUI MEDIA VIRTUAL

(Studi Situs

Sebagai Situs Pembelajaran Fisika)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi

Pendidikan Fisika

  

Oleh:

MUHAMMAD ABDURROHIM

NIM: 073611003

FAKULTAS TARBIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

  

ABSTRAK

  Judul : Alternatif Belajar Fisika Mandiri Melalui Media Virtual (Studi Situs Www.Gurumuda.Com Sebagai Situs Pembelajaran Fisika)

  Penulis : Muhammad Abdurrohim NIM : 073611003 Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam suatu lingkungan belajar. Pentingnya proses pembelajaran pada dasarnya terletak pada tingkat pemahaman peserta didik terhadap suatu materi tertentu. Suatu kondisi yang tidak diinginkan biasanya kerap terjadi pada saat proses pembelajaran fisika di kelas-kelas, yaitu ketidaksempurnaan peserta didik dalam memahami materi fisika yang disampaikan oleh pendidik. Perlu adanya sebuah proses alternatif yang menjadikan peserta didik mau melakukan proses belajar mandiri guna melengkapi kekurangan pendidik dalam menyampaikan materi maupun hanya sebagai pengayaan peserta didik saja. Mengingat semakin derasnya arus informasi dan mudahnya akses peserta didik ke dunia virtual serta mengingat juga maraknya penggunaan dunia virtual untuk berbagai hal, terutama dalam bidang pendidikan. Maka perlu adanya sebuah alternative belajar fisika mandiri melalui media virtual.

  Dari hal tersebut perlu kiranya dilakukan penelitian tentang alternatif belajar mandiri melalui media virtual dengan menekankan pada studi situs www.gurumuda.com sebagai situs pembelajaran fisika. Di mana tujuan penelitiannya adalah (1) Mengetahui pola pembelajaran situs www.gurumuda.com. (2) Mengetahui urgensi situs www.gurumuda.com sebagai alternatif belajar fisika mandiri .

  Penelitian ini didesain sebagai penelitian kualitatif lapangan dengan objek penelitian situs web di internet, serta berkunjung ke beberapa sekolah untuk mendapatkan keterangan terkait tanggapan siswa, guru, dan mahasiswa mengenai keberadaan situs www.gurumuda.com. Sebagai perwakilan sekolah yang bisa mencukupi kebutuhan peserta didik penulis memilih sekolah yang mempunyai fasilitas internet dan komputer. Sekolah tersebut adalah SMA N 5, SMA N 2, dan SMA 3 Semarang.

  Setelah dilakukan analisis terhadap data-data dari situs www.gurumuda.com serta data wawancara terhadap pengguna situs tersebut akhirnya ditemukan bahwa pola pembelajaran pada situs merupakan pola pembelajaran mandiri informal. Yaitu pembelajaran mandiri yang tidak terikat oleh waktu dan tempat tertentu dan evaluasi secara khusus.

  Situs www.gurumuda.com bisa digunakan untuk alternatif belajar mandiri informal siswa, sebagai penunjang kegiatan belajar di sekolah. Belajar adalah proses individu murni yang tidak melibatkan orang lain, faktor orang lain dan lingkungan merupakan entitas yang menunjang dan memotivasi seseorang untuk belajar mandiri. Situs www.gurumuda.com merupakan salah satu situs yang penting dan perlu diketahui oleh para pelajar, guru, dan mahasiswa, karena situs www.gurumuda.com memuat materi fisika SMA yang lengkap. Selain itu situs tersebut menyajikan materi dengan metode kontekstual, sehingga mudah dipahami oleh pengguna. Penggunaan multimedia juga menjadi pendukung mudahnya materi fisika dalam situs tersebut untuk dipahami. Selanjutnya interaksi edukatif yang melibatkan para pengguna secara langsung menjadikan situs tersebut perlu untuk dibuka oleh siswa sehingga dapat dijadikan alternatif dalam mencari bahan pelajaran fisika dan belajar mandiri siswa.

  Adapun saran untuk situs www.gurumuda.com diantaranya adalah perlunya konsistensi dalam proses interaksi edukatif yang sudah ada dalam situs www.gurumuda.com, karena proses pembelajaran yang ideal seharusnya terbentuk dengan aktifitas dua pihak yang efektif, yaitu antara pengguna dan pemilik situs. Keberadaan pemilik situs dalam memberikan tanggapan dan jawaban untuk semua pertanyaan yang masuk merupakan ruh dari interaksi edukatif tersebut. Meskipun hal tersebut sulit dikondisikan secara pribadi oleh pemilik situs karena masih kurangnya dana untuk mencukupi segala kebutuhan dalam aktifitas Bloggingnya. Perlu adanya evaluasi belajar dalam situs www.gurumuda.com, agar proses belajar yang dilakukan oleh pengguna dalam situs tersebut dapat terukur secara jelas tingkat pencapaian pemahamannya.Perlu dilakukan pengurangan banyaknya tulisan yang pada dasarnya tidak perlu. Sebaliknya, perlu juga dilakukan penambahan cakupan isi dalam materi tertentu, sehingga materi tidak terpotong di tengah jalan, dengan kata lain tuntas.

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirrahmaanirrahiim

  Syukur Alhamdulillah, atas limpahan Rahmat serta HidayahNya penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini. Hanya dengan pertolongannya lah segala kesulitan serta rintangan dapat dilewati dengan sempurna tanpa kekurangan suatu apapun.

  Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya kelak, beserts keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang senantiasa istiqomah berada di jalan-Nya.

  Karya ini tidak mungkin terselesaikan tanpa campur tangan pihak-pihak tertentu, baik yang bersifat moral maupun materi. Oleh karena itu dengan setulus hati penulis mengucapkan beribu terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga terwujudnya skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada: 1.

  Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag., Rektor IAIN Walisongo Semarang.

  2. Dr. Sudja’i, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

  3. Drs. Wahyudi, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

  4. Andi Fadllan, S.Si., M.Sc. dan Ridwan M.Ag., pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.

  5. Aleksander San Lohat, pemilik situs www.gurumuda.com yang telah berkenan memberikan semua informasi yang penulis butuhkan.

  6. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom, selaku Wali Studi yang telah mengarahkan penulis selama studi di Jurusan Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

  7. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta membantu kelancaran selama proses perkuliahan.

  8. Ayahanda Ichwan dan Ibunda Musykiroh, adik-adikku tercinta Ahmad Masykuri, Anis Maghfiroh, Hakim Baihaqi, dan Zulfa An-Nihla yang selalu rela berkorban dan selalu memberikan dukungan materi dan moral terhadap keberhasilan studi penulis.

  9. Semua saudara-saudaraku, Lek Mpuk, Lek Qom, Lek Din, Lek Mut, Lek Lisin, Lek Yati, Dek Fya, Dek Hima, Dek Rahma, Dek Silvi, Dek Reza, Dek Revi, dst.

  10. Kiai Syaifudin Zuhri, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Firdaus, beserta istri dan putra-putri beliau yang senantiasa memberikan dorongan moral maupun spiritual.

  11. KH. Zainal Asyikin (Alm.) dan Ibunda Nyai Hj. Muthohiroh, KH.

  Mustaghfirin, ibu Hj. Muniroh, KH. Abdul Kholiq dan segenap keluarga besar PP. Roudlatut Thalibin yang telah membimbing, mengarahkan, memotivasi dan atas nasihat-nasihat beliau-beliau selama berada di PP. Roudlotut Thalibin Tugurejo Tugu Semarang.

  12. Teman-teman seperjuanganku, Tadris Fisika 2007.

  13. Teman-teman seperjuanganku di LPM Edukasi tercinta, khususnya Adhek Awaliyah Nurul Fauziyah yang senatiasa menemani di setiap waktu. bantuan yang telah diberikan, akan tetapi penulis yakin bahwa balasan dari Allah lebih berharga dari apapun jenis dan bentuk balasan yang ada di dunia ini. Oleh karena itu penulis hanya mampu berdoa semoga seluruh bantuan yang telah diberikan selama ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

  Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih amat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi substansi maupun metodologi. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak demi kebaikan karya ini selanjutnya. Terima kasih.

  Semarang, 1 Desember 2011 Penulis,

  Muhammad Abdurrohim

  NIM. 073611003

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  ……………………………………………………… i

  PERSETUJUAN PEMBIMBING

  ……………………………………….. ii

  PENGESAHAN

  …………………………………………………………… iv

  PERNYATAAN

  …………………………………………………………... v

  ABSTRAK

  …………………………………………………………...……. vi

  MOTTO

  ………………………………………………………………….... viii

  PERSEMBAHAN

  ………………………………………………………… ix

  KATA PENGANTAR

  ………………………………………………….… x

  DAFTAR ISI

  …………………………………………………………….... xii

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………... 1 B. Rumusan Masalah …..……………………………….. 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………… 8 BAB II : BELAJAR MANDIRI MELALUI MEDIA VIRTUAL A. Kajian Pustaka............................................................. 6 B. Pengerti

  an Belajar Mandiri 1.

  Pengertian Belajar.............………………………… 7 2. Jenis-jenis Belajar.................................................. 9 3. Beberapa Gaya Belajar Anak................................. 12 4. Pengerian Belajar Mandiri………………………… 13 C.

  Peran Media Virtual dalam Pembelajaran....................

  22

  1. Pen gertian Media Virtual…………………………… 22

  2. Menggunakan Medi a Virtual untuk Pembelajaran… 24 a. Penggunaan Web………………………………… 25

  b. Belajar Melalui Hiperteks……………………….. 28 c.

  Konsep Metakognitif……………………………. 30 D.

  Belajar Mandi

  32 ri Menggunakan Media Virtual………..

  BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN...................................................

  39 B. TEMPA T DAN WAKTU PENELITIAN......................

  40 C. SUMBE R PENELITIAN..............................................

  40 D. FOKUS PENELITIAN.................................................

  41

  E.

  TEKNI K PENGUMPULAN DATA.............................

  41 F. TEKNI K ANALISIS DATA.........................................

  44 BAB IV : POLA PEMBELAJARAN PADA SITUS

  WWW.GURUMUDA.COM A.

  Keberadaan Situs Www.Gurumuda.Com…....……....... 47

  1. Sejarah Situs…………………………………….……. 47 2. Klasifikasi Isi Situs Www.Gurumuda.Com................

  49 B. Pola Pembelajaran Situs Www.Gurumuda.Com.…….... 58 C.

  Pengorganisasian Situs Www.Gurumuda.Com.............. 57 D.

  Urgensi Situs Www.Gurumuda.Com Sebagai Alternatif Belajar Fisika

  Mandiri………………………………….. 63 E.

  Kelema han Situs Www.Gurumuda.Com...................... .. 69

  BAB V : PENUTUP A. Simpulan......…………………………………...………. 72 B. Saran ……….……………………………..……………. 72 C. Penutup …………………………………….…………... 73 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT PENULIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan peradaban manusia dari era ruang fisis menuju era

  virtual sudah berlangsung sejak lama. Hanya saja booming dan begitu populisnya era virtual baru mencapai puncaknya akhir-akhir ini. Tak ayal masyarakat di pelosok desa dan di sela-sela gang sempit sudah mulai memasuki dunia virtual ini dengan biaya yang murah. Semua orang dari anak-anak hingga orang dewasa sudah bisa mengakses halaman demi halaman di dunia virtual. Informasi dalam bentuk apapun dapat diakses dengan mudah begitu pula dengan kebutuhan hidup baik menyangkut pekerjaan maupun pendidikan.

  Dunia virtual yang semakin laris digunakan oleh semua kalangan dan dalam berbagai aspek kehidupan ini ada dalam teknologi yang disebut internet. Internet merupakan sebuah koleksi gelobal dari ribuan jaringan yang dikelola secara bebas. Internet menjadi populer karena merupakan media yang tepat untuk memperoleh informasi terkini dengan berbagai

  1 variasinya secara cepat dan mudah.

  Salah satu kebutuhan pendidikan yang mampu diakses dengan mudah di dunia virtual adalah pendidikan fisika. Baik itu siswa maupun bukan, mereka mampu mengakses informasi tentang materi-materi fisika yang sudah ada di internet. Hal ini memungkinkan kepada siapapun untuk mencapai taraf pemahaman dalam belajar fisika yang selama ini didominasi oleh para siswa dengan model pembelajaran di ruang-ruang kelas. Pada umumnya siswa-siswi sekarang ini cenderung bosan ketika mengikuti pembelajaran di kelas, karena selain harus mendengarkan penjelasan monoton dari seorang guru, siswa juga kekurangan akses 1 fasilitas serta media belajar. Sehingga diperlukan sebuah alternatif belajar

  

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S. Kom, MM. e-Ducation: Konsep, Teknologi dan mandiri siswa yang terlepas dari guru serta pembelajaran monoton di ruang kelas.

  Salah satu dari tujuh gaya belajar efektif menurut Hamzah adalah

  2

  bermain dengan kesendirian. Bahwa sebagian orang memang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya menyukai tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Media seperti internet cukup untuk kriteria yang demikian itu, di mana internet akan sangat membantu agar seseorang bisa belajar secara mandiri.

  Keberadaan internet dalam dunia pendidikan menjadi sesuatu yang sangat berarti jika kita mampu menahami teknik-teknik penggunaannya. Pada mulanya media hanya digunakan sesuai dengan fungsi-fungsinya yang parsial. Akan tetapi saat ini telah lahir media yang besifat kompleks, yaitu komputer. Komputer mempunyai kemampuan untuk menampilkan multimedia, tidak hanya audio visual namun juga interaktif.

  Sekarang ini sudah banyak orang yang menggunakan multimedia untuk kegiatan intruksional dan hasilnya pun relatif lebih menarik sistem perjalanan darah pada tubuh manusia, atau bagaimana cara kerja jantung pada orang, bagaimana rambut bisa tumbuh sambil dilihat secara visual oleh pemirsanya, bagaimana menjelaskan seekor burung pinguin yang seumur hidup belum pernah kita lihat. semua itu akan tampak jelas jika dijelaskan secara visual dengan format multimedia, disamping dilengkapi dengan narasi seperlunya. Hal itu tidak mudah jika hanya dijelaskan secara verbal.

  Format web adalah aplikasi internet yang paling lengkap dalam menyajikan berbagai media penyajian suatu materi. Aplikasi internet dasar yang mempunyai nama World-Wide Web ini memang salah satu hasil dari 2 penemuan para ilmuan yang paling bermanfaat di jagat raya sekarang ini.

  Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd., Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT

  Web pertamakali diciptakan oleh CERN di laboratorium fisika nuklir Eropa, dan pada waktu itu web hanyalah berupa sebuah produk sampingan riset dasar para ilmuan yang bertujuan memajukan pengetahuan manusia

  

3

  tentang jagad raya serta isinya. Namun sekarang telah menjadi penghubung utama seluruh PC, Laptop, Netbook, Tablet, ataupun Telpon Selular di seluruh dunia.

  adalah salah satu situs dalam bentuk web

  yang menyediakan fasilitas pembelajaran fisika, diantaranya adalah materi, soal, bahkan visualisasi dalam bentuk virtual tentang materi terkait. Web ini mempunyai keunikan tersendiri dalam menyediakan materi-materi fisika. Aleksander San Lohat sang pendiri menamai situs ini

  

dengan tujuan untuk menjadi rujukan bagi para guru

maupun siswa yang membutuhkan alternatif dalam proses belajar mereka.

  Situs ini menyediakan serta mengusahakan materi-materi fisika yang menurut pandangan banyak siswa sulit menjadi lebih mudah dan santai serta menyenangkan.

  Bahasa-bahasa anak muda yang digunakan oleh Aleksander San fisika sangat menjadi alasan mengapa situs ini menarik untuk diteliti.

  Sebuah alternatif pembelajaran yang berbasis internet memang banyak namun diantara yang banyak itu sedikit yang mampu mengolah “bahasa garang

  ” fisika menjadi lembut dan enak dipahami serta menyenangkan.

  Secara cerdas halaman demi halaman dalam situs ini selalu menampilkan sisi fun yang sulit diciptakan orang pada umumnya. Tidak hanya itu keabsahan isi materi juga dikuatkan dengan dicantumkannya seluruh referensi yang dipakai Aleksander San Lohat.

  Pembelajaran yang dimaksud peneliti adalah adanya pola interaksi yang signifikan dalam homepage ini. Selain dimudahkan dalam membaca materi, pengguna juga dapat mengajukan pertanyaan melalui layanan 3 comment seperti dalam halaman-halaman web lainnya.

  Dari latar belakang tersebut peneliti bermaksud melakukan studi terhadap situssebagai situs pembelajaran yang layak menjadi alternatif belajar mandiri siswa.

  B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah yang akan menjadi pijakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pola pembelajaran pada situs pembelajaran fisika www.gurumuda.com?

  2. Bagaimana urgensi situs pembelajaran fisika www.gurumuda.com sebagai alternatif belajar secara mandiri?

  C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

  Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pola pembelajaran pada situs pembelajaran fisika

  2. Mengetahui urgensi situs pembelajaran fisika www.gurumuda.com sebagai alternatif belajar secara mandiri.

  Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dilihat oleh beberapa subyek yang terlibat, yaitu peneliti sendiri, pemilik situs siswa, guru, mahasiswa, dan pembaca umum.

  1. Untuk Peneliti a.

  Memperoleh pengalaman studi tentang situs edukasi internet.

  b.

  Mendapatkan pengetahuan baru tentang konsep belajar mandiri.

  2. Pemilik Situs a.

  Lebih banyak dikenal lagi di sekolah-sekolah sebagai alternatif belajar mandiri siswa.

  b.

  Mendapat masukan-masukan baru untuk perbaikan situs ke depan.

  3. Untuk Para Siswa a.

  Memperoleh pengetahuan baru tentang situs pembelajaran fisika b.

  Mendapat rujukan untuk mencari tugas-tugas fisika di sekolah.

  4. Untuk Para Guru a.

  Membantu guru dalam memberikan referensi siswa saat memberikan tugas kepada siswa.

  b.

  Menjadi rujukan utama setiap diskusi tentang materi fisika maupun media-media pembelajaran lainnya.

  5. Untuk Mahasiswa a.

  Mengetahui tambahan wawasan dan rujukan baru tentang jenis penelitian dengan objek internet.

  b.

  Memperoleh tempat sharing baru dalam hal pembelajaran fisika, khusus untuk mahasiswa pendidikan fisika.

  6. Untuk Pembaca a.

  Memperoleh beberapa pengetahuan baru tentang penelitian dengan objek situs internet.

  b.

  Memperoleh pengetahuan baru tentang konsep belajar mandiri melalui media virtual.

BAB II BELAJAR MANDIRI MELALUI MEDIA VIRTUAL A. Kajian Pustaka Karya ilmiyah yang membicarakan belajar mandiri sudah banyak

  ditemui. Di antaranya, studi kuantitatif yang dilakukan oleh Gunawan dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Belajar Mandiri Terhadap Prestasi

  Belajar Bahasa Jerman Pada Mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Dari hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi

  linear diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh variabel bebas yang secara signifikan terhadap variabel terikat besar pengaruh belajar mandiri terhadap

  4

  prestasi belajar mahasiswa adalah 73,8 persen. Dari hasil penelitian ini, saran yang yang diberikan oleh peneliti adalah: Pertama, hendaknya dosen mengajarkan kepada pelajar kemampuan untuk belajar, kemampuan untuk berpikir dan strategi yang memacu disiplin diri dalam belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang mendorong mahasiswa lebih aktif belajar mandiri. Kedua, mahasiswa hendaknya memiliki media belajar yang sesering mungkin. Ketiga, hendaknya mahasiswa sadar untuk lebih aktif belajar mandiri sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik.

  Di makalah yang ditulis oleh David Kurt Herold, di Pendidikan Virtual

  

5

Universitas Politeknik Hong Kong. Berisi hasil sebuah penelitian yang

  dilakukan untuk menguji kelayakan dan kebutuhan untuk menggunakan lingkungan virtual dalam penyelenggaraan kelas. Hasil tidak mendukung sebagian besar hipotesis, tapi lingkungan virtual dan proses belajar mengajar sangat saling mendukung dengan baik. Makalah ini juga menekankan 4 Gunawan, Pengaruh Belajar Mandiri Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Jerman Pada

  

Mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang , Skripsi, Jurusan Sastra Jerman

wnload tanggal 31 Januari 2011 5 David Kurt Herold, Virtual Education: Teaching Media Studies in Second Life

  

Pedagogy, (Jurnal Of Virtual World Research Volum 2 Number 1: 2009) di didownload tanggal 31 Januari 2011 kebutuhan untuk mengintegrasikan lingkungan virtual ke dalam kerangka pendidikan kursus dan untuk pertimbangan satu tujuan pendidikan dan penggunaan dunia maya dalam pembelajaran.

  Sebuah keuntungan lain yan disebutkan dalam makalah tersebut adalah adanya kedekatan emosional yang dimediasi dunia maya. Sedangkan komunikasi antara akun mahasiswa dan dosen berlangsung instan dan seketika, mahasiswa dan dosen juga dapat berkomunikasi secara tidak langsung dan dapat pula bersembunyi sampai batas tertentu di balik akun mereka.

  Penelitian ini mencoba mengambil bagian tersendiri dalam membahas belajar mandiri sebagai sebuah alternatif dan menguatkan peran media virtual dalam proses belajar siswa.

B. Pengertian Belajar Mandiri 1. Pengertian Belajar

  Pengertian belajar sudah banyak diberikan oleh para tokoh pendidikan baik dari barat maupun timur. Tokoh pendidikan dari barat tingkah laku yang relatif tetap dan merupakan hasil pengalaman yang lalu. Sedangkan dari tokoh Timur misalnya Dr. Mustofa Fahmi, mengartikan belajar sebagai ungkapan yang menunjuk aktivitas yang menghasilkan

  6

  perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman. Pendapat ini senada dengan apa yang ditulis Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein bahwa belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Jadi hakikat belajar adalah perubahan tingkah

  7 6 laku.

  Drs. H. Mustaqim, M. Pd, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Semarang: CV Andalan Kita, 2007), hlm. 36-37 7 Drs Syaiful Bahri Djamarah, Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,

  Tampak pengertian belajar di atas sangat menekankan perubahan tingkah laku, hal tersebut karena mengikuti pendapat para pakar teori behaviorial yang menekankan perubahan dalam perilaku sebagai hasil utama belajar. Para pakar tersebut ternyata berkonsentrasi pada fenomena yang dapat diobservasi secara langsung dengan menggunakan metode ilmiah yang dipinjam dari ilmu pengetahuan alam. Padahal banyak aspek yang menjadi pertimbangan dalam mengamati apa sebenarnya hakikat belajar tersebut.

  Sangat tampak jelas bahwa belajar hanya dianggap sebagai sesuatu yang tampak dan bisa diamati dengan indra saja, bahkan kaum behaviorisme yang radikal menganggap semua studi tentang perilaku yang

  8

  tidak dapat diobservasi adalah tidak ilmiah. Padahal secara tidak langsung hal ini telah menafikan aspek-aspek internal diri manusia seperti motivasi, ekspektasi, pikiran, dan keyakinan, di mana kesemuanya itu tidak dapat terukur menggunakan alat ukur biasa.

  Menurut Gagne perkembangan tingkah laku merupakan hasil dari efek kumulatif belajar. Belajar merupakan faktor yang luas yang dibentuk kumulatif, di mana sumbangan penting belajar bagi perkembangan ialah bahwa belajar mempunyai sifat kumulatif. Artinya, banyaknya keterampilan yang telah dipelajari memberikan sumbangan bagi belajar

  9 keterampilan yang lebih rumit.

  Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar bukan hanya satu atau dua kali tahapan, akan tetapi banyak tahapan yang akhirnya menjadi akumulasi dari tahapan untuk menuju ke tahapan berikutnya. Termasuk juga mengapa belajar tidak harus diruang kelas, dan mendengarkan guru berceramah. Akan tetapi belajar dapat dilakukan di 8 mana saja dan kapan saja. Karena hal tersebut termasuk bagian dari

  Daniel Muijs & Davud Reynold, Effective Teaching: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.20 9 Margaret E Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, (Jakarta: Rajawali Press, 2000),

  tahapan yang pada nantinya akan mempengaruhi proses belajar di kelas dan seterusnya. Maka dengan demikian perlu sebuah alternatif dalam belajar guna melengkapi proses belajar dalam kelas.

2. Jenis-Jenis Belajar

  Muhammad Athiyah Al-Abrosyi membedakan jenis belajar menjadi dua, yaitu:

  a.

   Durusul maklumat (belajar pengetahuan) b. Durusul maharot (belajar keterampilan) c.

Durusul Tarqiyatidz dzauqi wal wujdan (belajar perasaan dan hati)

  Berbeda dengan Dr. Muhammad Al-Hadi Afify yang membedakan jenis-jenis belajar menjadi empat, yaitu: a.

  Al-aqliyah (akal) b. Al-khuluqiyah (akhlaq) c. Al-Jismaniyah (fisik) d. Al-Ijtima’iyah (sosial)

  Sedangkan M Gagne membedakan jenis-jenis belajar sebagai a. Keterampilan motorik b. Sikap c. Kemahiran intelektual d. Informal verbal e. Pengetahuan kegiatan intelektual

  Benyamin S Bloom dkk merumuskan sasaran pendidikan dengan sebutan “Taxonomy of Education Objective” di mana kelompok ini membedakan menjadi tiga ranah (domain) atau daerah sasaran pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  a.

  Ranah kognitif Pada ranah kognitif ada beberapa tipe belajar, yaitu: 1)

  Tipe hasil belajar pengetahuan: a) Pengetahuan tentang hal-hal khusus, seperti kata-kata lepas, nama-nama benda, dan istilah-istilah.

  b) Pengetahuan tentang cara dan sarana seperti penggunaan aturan, cara, simbol, gaya, gambaran, urutan, gerak, sebab- sebab, susunan, klasifikasi, unsure-unsur, criteria, metode, teknik, prosedur dan lain sebagainya.

  c) Pengetahuan tentang universal dan abstraksi, sepert prinsip, asas, hukum, landasan, unsur pokok, implikasi, teori dan struktur.

  2) Tipe belajar pengertian

  Menerjemahkan, menafsirkan, meramalkan, dan memperhitungkan. 3)

  Tipe belajar aplikasi Kemampuan menerapkan suatu abstraksi pada situasi konkrit. Abstraksi biasanya berupa prinsip atau generalisasi.

  Aplikasi adalah penerapan suatu yang umum sifatnya pada situasi yang khusus. Tipe belajar analisis

  Tipe belajar yang dapat menetapkan prinsip atau generalisasi mana yang sesuai dengan situasi baru. Mampu memisahkan sesuatu menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, mampu memahami prosesnya, cara kerjanya, atau mempunyai gambaran diagram atau sistematikanya. Analisis meliputi; analisis unsure, analisis hubungan, analisis prinsip. 5)

  Tipe belajar evaluasi Yaitu memberikan keputusan tentang nilai sesuatu, nilai tersebut ditetapkan dengan menggunakan sudut pangang tertentu, misalnya sudut pandang tujuan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi atau lain-lain.

  6) Tipe belajar kreasi

  Yaitu tipe belajar yang sudah pada taraf mengkreasikan sesuatu, meliputi merancang, membangun, merencanakan,memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah dsb.

  Menerima nilai

  b) Mewatak ke semua aspek kehidupannya. 10 Model taksonomi yang terakhir ini berdasarkan revisi taksonomi Bloom yang

  a) Memberlakukan secara umum sub pangkat nilai

  5) Mewatak

  b) Organisasi sistem nilai (mampu merumuskan sistem nilai, krtiteria-kriteria niali secara matang)

  a) Mengkonseptualisasi niali

  4) Mengorganisasi nilai

  c) Merasa wajib mengabdi pada nilai

  b) Mendambakan nilai

  3) Menghargai

  10 b.

  c) Merasa puas dalam merespon

  Bersedia merespon atas pilihan sendiri

  a) Menurut (memperoleh sikap responsif, menghargai, menyetujui) b)

  Merespon

  c) Taraf memperhatikan secara selektif/ kontrol. 2)

  b) Taraf kesediaan menerima

  a) Taraf sadar memperhatikan

  1) Menyimak

  Ranah Afektif Menurut Krathwohl, dkk ranah afektif meliputi kegiatan- kegiatan berikut ini:

  

dilakukan oleh Anderson LW dan Krathwohl sejak tahun 2002, dimana tipe belajar evaluasi yang

dulu pada posisi puncak digantikan dengan tipe belajar dibawahnya yaitu sintesis yang diberi nama

lain tipe belajar kreatif. Diambil dari

15:41

  c.

  Ranah Psikomotorik Menurut E J Simpson ranah psikomotorik meliputi kegiatan berikut ini:

  1) Mengindera, mendengarkan, melihat, meraba, mencecap, membau, dan bereaksi.

  2) Kesiagaan diri, konsentrasi mental, berproses badan, mengembangkan perasaan (sikap positif untuk melakukan sesuatu)

  3) Bertindak secara terpimpin, menirukan, mencoba yang dicontohkan.

4) Bertindak secara mekanik, menguasai gerakan-gerakan tertentu.

  5) Bertindak secara kompleks, sudah mencapai taraf mahir, gerakannya sudah disertai improvisasi.

3. Beberapa Gaya Belajar Anak

  Kemampuan sesorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu mereka seringkali menempuh cara sama. Perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.

  Ada beberapa tipe gaya belajar yang bisa digunakan, yaitu:

  11 a.

  Gaya belajar visual Adalah gaya belajar yang condong terhadap penyajian informasi berupa gambar. Beberapa ciri orang yang mempunyai gaya belajar ini, yaitu: Pertama, kebutuhan melihat sesuatu (informasi atau pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya.

  Kedua, memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna. Ketiga, memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistic. Keempat, memiliki 11 Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd., Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta:

  PT Bumi Aksara, 2008), hlm.181-185 kesulitan dalam berdialog secara langsung. Kelima, terlalu reaktif terhadap suara. Keenam, sulit mengikuti anjuran secara liksan. Ketujuh, seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

  b.

  Gaya belajar auditory learners Gaya belajar auditory learners adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Ada tiga karakter orang yang mempunyai gaya belajar ini, yaitu: Pertama, semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua, memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung. Ketiga, memiliki kesulitan menulis atau membaca.

  c.

  Gaya belajar tactual learners Gaya belajar ini dimiliki oleh orang yang harus menyentuh sesuatu untuk bisamengingat suatu informasi. Ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Pertama, menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar kita bisa terus mengingatnya. Kedua, hanya penjelasannya. Ketiga, kita adalah termasuk orang yang tidak bisa duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Keempat, kita merasa bisa belajar lebih baik apabila disertai dengan kegiatan fisik.

  Kelima, memiliki kemampuan mengoordinasikan sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh.

4. Pengertian Belajar Mandiri

  Belajar mandiri adalah belajar dengan tanpa bantuan secara langsung dari guru atau pendidik. Secara mendasar belajar mempunyai makna melakukan proses diri sendiri, atau individu untuk menerima pengetahuan baik dari orang lain maupun dari perantara.

  Sistem belajar mandiri merupakan sistem pembelajaran yang didasarkan pada disiplin terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh siswa dan disesuaikan dengan keadaan perorangan siswa yang meliputi antara lain kemampuan, kecepatan belajar, kemauan, minat, waktu yang dimiliki, dan

  12 keadaan sosial ekonominya.

  Proses belajar mandiri memberikan kesempatan para peserta didik untuk mencerna materi ajar dengan sedikit bantuan orang lain. Model belajar mandiri sangat bermanfaat, karena dianggap luwes, tidak mengikat, serta melatih kemandirian siswa agar tidak tergantung atas kehadiran atau uraian materi ajar dari guru. Berdasarkan gagasan keluwesan dan kemandirian inilah belajar mandiri telah bermetamorfosis sedemikian rupa, diantaranya menjadi Sistem Belajar Terbuka, Belajar Jarak Jauh, dan

13 E-Learning.

  Dalam sistem belajar mandiri siswa diharapkan lebih banyak belajar sendiri atau berkelompok dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Karena itu siwa perlu memiliki kemampuan yang kuat dan disiplin yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan belajarnya. Kemauan yang keras akan mendorong siswa untuk tidak lekas putus asa dalam menghadapi kesulitan, sedangkan disiplin yang tinggi diperlukan supaya

  14 sendiri.

  Sistem belajar mandiri mempunyai beberapa karakteristik yang

  15

  dapat diuraikan sebagai berikut: a.

  Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan perorangan siswa. Karena itu sering kali tujuan pembelajaran bukan hanya ditentukan oleh guruatau dosen sendiri, melainkan ditentukan 12 oleh atau bersama dengan siswa.

  Yusuf Hadi Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia , (Jakarta: CV Rajawali, 1984), hlm. 75 13 Dewi Salma Prawiradilaga & Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta:

  Kencana Prenada Media Group, 2008, hlm. 96 14 Yusuf Hadi Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia , (Jakarta: CV Rajawali, 1986), Hlm. 75 15 Yusuf Hadi Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia , (Jakarta: CV Rajawali, 1984), hlm. 76 b.

  Siswa belajar sesuai dengan pelajuan (pacing) masing-masing. Siswa yang cepat dapat maju mendahului temannya tanpa dihambat oleh kemajuan temannya, sebaliknya siswa yang lamban tidak perlu diburu- buru untuk mengejar siswa yang cepat.

  c.

  Sistem belajar mandiri dilaksanakan dengan menyediakan paket belajar mandiri yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, gaya belajar siswa, kemampuan awal yang dimiliki, dan minat masing-masing siswa.

  Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam sistem belajar

  16

  mandiri meliputi hal-hal sebagai berikut: a.

  Tujuan pembelajaran dirumuskan secara khas dan terperinci, b. Pengelolaan bahan pembelajaran diatur secara sistematik untuk membantu tercapainya tujuan tersebut di atas, termasuk cara yang bervariasi untuk penguasaan setiap tujuan c. Disediakan prosedur atau proses untuk mendiagnosa kemampuan siswa ditinjau dari tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  d.

  Evaluasi dan bimbingan kepada siswa dilakukan dengan teratur mengatur kegiatan belajar siswa sesuai dengan kesiapan siswa bersangkutan.

  e.

  Seringnya diadakan monitoring mengenai pelaksanaan tugas yang dilakukan siswa untuk memberikan informasi baik kepada guru maupun kepada siswa sendiri mengenai kemajuan siswa menuju tercapainya tujuan.

  f.

  Evaluasi terus menerus terhadap prosedur pembelajaran dan usaha penyempurnaannya.

  Pada sistem belajar mandiri siswa belajar dari paket mandiri yang disediakan untuk itu. Paket belajar mandiri ini secara sederhana dapat 16 diberi batasan sebagai seperangkat bahan belajar yang dirancang secara

  Yusuf Hadi Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia , (Jakarta: CV Rajawali, 1984), hlm. 76 cermat yang dapat member kemudahan bagi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang khas. Paket belajar mandiri berbeda dengan buku teks biasa karena paket ini memungkinkan siswa maju sesuai dengan laju belajar masing-masing dan memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar

  17 sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

  Suatu paket belajar mandiri mempunyai komponen yang penting

  18

  yang dapat diuraikan sebagai berikut: a.

  Rasional Rasional ini memberikan penjelasan tentang tujuan paket dan pentingnya paket tersebut dalam rangkaian kegiatan belajar siswa.

  Rasional membentuk kesinambungan dengan pengalaman belajar yang telah dilakukan siswa sebelumnya dan membentuk kerangka kegiatan untuk pengalaman belajar berikutnya. Rasional ini juga member penjelasan tentang apa yang akan dipelajari siswa dan mengapa hal tersebut perlu dipelajari.

  b.

  Deskripsi Isi Pelajaran Deskripsi isi pelajaran memberikan gambaran tentang tingkatan hal-hal yang berhubungan dengan konsep, keterampilan, atau nilai- nilai yang harus dilakukan atau didemonstrasikan siswa setelah siswa selesai mempelajari paket itu. Biasanya suatu paket belajar mandiri dirancang untuk mengajarkan sebuah atau sejumlah kecil konsep, keterampilan, atau nilai-nilai.

  c.

  Tujuan Pembelajaran Berdasarkan tingkah laku Keseluruhan paket belajar mandiri dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini disusun 17 berdasarkan tingkah laku.

  Yusuf Hadi Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia , (Jakarta: CV Rajawali, 1984), hlm. 77 18 Yusuf Hadi Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia , (Jakarta: CV Rajawali, 1984), hlm. 77-81 d.

  Pilihan kegiatan belajar Tiap siswa merupakan individu yang unik. Masing-masing mempunyai minat, kemauan, kemampuan, sifat-sifat, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu disediakan kegiatan belajar yang dapat dipilih oleh siswa. Suatu paket belajar mandiri tidak akan benar-benar bersifat mandiri apabila pilihan kegiatan tidak disediakan untuk member kesempatan siswa memilih kegiatan belajar yang sesuai dengan gaya dan kemampuan belajar masing-masing.

  e.

  Alat evaluasi dalam paket belajar mandiri Untuk memonitor kegiatan siswa dalam mencapai tujuan disediakan 3 macam alat evaluasi dalam paket belajar mandiri, yaitu:

  1) Tes Awal

  Tes awal merupakan penuntun bagi siswa karena tes ini dapat menunjukkan bahan apa atau tujuan yang mana yang telah dikuasai siswa dan bahan belajar mana yang belum dikuasai sehingga perlu dipelajarinya. Dengan menggunakan hasil tes ini sebagai dasar, siswa dapat mamilih materi pelajaran mana yang

  2) Tes Mandiri

  Tes ini merupakan salah satu bentuk evaluasi diri sendiri yang digunakan siswa untuk memonitor kemajuannya sendiri pada saat ia melaksanakan kegiatan belajar. Tes mandiri dapat berupa kuis formal, atau hanya petunjuk bagi siswa untuk secara berkala mereview tujuan pembelajarannya untuk mengetahui kemajuannya dalam mencapai masing-masing tujuan pembelajaran itu. 3)

  Tes Akhir Tes akhir digunakan setelah paket belajar mendiri selesai dipelajari, untuk menentukan apakah siswa telah memperoleh kemampuan minimal yang dituntut oleh paket itu.

  Kegiatan tiga evaluasi itu mempunyai persamaan yaitu bahwa masing-masing mengevaluasi kemampuan siswa dengan ukuran tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Format evaluasi tersebut biasanya berupa tes pilihan ganda, tetapi dapat juga berbentuk lain, misalnya ujian lisan, kegiatan dalam laboratorium, atau merampungkan tugas-tugas tertentu.

  f.

  Penuntun guru Sebuah penuntun guru perlu dikembangkan sejalan dengan pengembangan paket belajar mandiri untuk memberikan informasi tambahan berkaitan dengan isi dan penggunaan paket. Penuntun ini harus mengandung petunjuk pelaksanaan, kunci jawaban tes, daftar materi pelajaran yang diperlukan, dan penjelasan tentang alat atau media yang diperlukan dalam mempelajari paket itu.

Dokumen yang terkait

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

1 9 25

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

0 7 102

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

0 1 19

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 17

Skripsi Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

0 1 131

NIM K5408042 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi

0 0 103

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 104

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDN 11 LANGKAI PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 103

PERSEPSI MASYARAKAT DUSUN GENENGREJO TERHADAP PENDIDIKAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

0 0 19

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 11