SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ALAT-ALAT LISTRIK PADA PT LANDEL ELEKTRIK SEMARANG.
LAPORAN TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ALAT-ALAT LISTRIK PADA
PT. LANDEL ELEKTRIK SEMARANG
Galuh Kartika
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
E-mail : [email protected]
Abstrak
Penggunaan komputer menjadi salah satu pilihan utama disetiap instansi, baik
yang berskala besar maupun kecil. Kebutuhan informasi merupakan suatu hal yang
mutlak pada era yang serba cepat seperti ini. Keterlambatan dalam menyajikan informasi
yang dibutuhkan akan menyebabkan informasi tersebut tidak relevan. Persediaan alat-alat
listrik merupakan suatu kegiatan yang utama didalam industri yang bergerak dibidang
distributor alat-alat listrik PT LANDEL ELEKTRIK Semarang, belum terkomputerisasi
sehingga menimbulkan beberapa masalah seperti pengolahan data, transaksi pembelian
dan transaksi penjualan.
Dalam melakukan penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan
adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) juga dikenal dengan Waterfall,
model dimana alat yang digunakan untuk perancangan basis data adalah ERD, table
relasi, normalisasi. Untuk perencanaan metode terstruktur menggunakan alat
pengembangan sistem adalah perencanaan sistem, analisis sistem, desain sistem,
implementasi sistem.
Implementasi dan perangkat lunak yang mendukung menggunakan bahasa
pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dengan database MySQL.
Laporan tahap akhir ini akan menguraikan aktifitas-aktifitas dan produk-produk
yang dihasilkan pada masing-masing tahap pengembangan. Desain sistem informasi
meliputi data persediaan alat-alat listrik, data supplier, data konsumen, data sales,
transaksi pembelian, transaksi penjualan, transaksi retur pembelian dan transaksi retur
penjualan. Pada tahap akhir perangkat lunak, dilakukan evaluasi terhadap proses dan
produk pengembangan perangkat lunak ini akan diulas pada bagian akhir laporan ini.
Kata kunci : Sistem Informasi, Persediaan Alat-Alat Listrik
1. PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat pesat dan modern, akan
memberikan dampak positif bagi
perusahaan yang bergerak dibidang
industri. Perkembangan teknologi
informasi sangat pesat, banyak sekali
perusahaan menggunakan sistem
informasi
untuk
mencapai
peningkatan
dalam
usahanya.
Komputer
adalah
alat
untuk
menyimpan data, mengolah data dan
memberikan
informasi
yang
diinginkan secara tepat dan akurat
demi kemajuan usaha perusahaan
yang bergerak di bidang distributor
alat-alat listrik pada PT. LANDEL
ELEKTRIK Semarang.
Peningkatan jumlah persediaan
alat-alat listrik pada PT. LANDEL
ELEKTRIK Semarang, mendorong
untuk membuat suatu program
persediaan barang yang sudah
terkomputerisasi. Untuk memberikan
pelayanan yang baik, maka PT.
LANDEL ELEKTRIK melakukan
terobosan–terobosan baru. Begitu
juga proses produksi sehari-hari,
segala kebutuhan yang sifatnya
selalu
diambil
dari
gudang,
keberadaan gudang sebagai media
penyimpanan memegang peranan
penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan. Salah satu cara untuk
meningkatkan proses di bagian
gudang dengan menggunakan sistem
informasi persediaan alat-alat listrik
secara terkomputerisasi. Antara lain
dalam
segi
pengolahan
data
informasi supaya usaha dagang
tersebut dapat berkembang lebih
maju dalam penyajian informasi
seiring dengan semakin tingginya
kesadaran usaha dagang lain akan
pentingnya
persediaan
alat-alat
listrik. Karena jumlah permintaan
alat-alat listrik dari konsumen tidak
sedikit, setiap harinya perusahaan
melakukan transaksi penjualan dan
pembelian alat-alat listrik. Hal ini
masih kurang efektif dan efisien,
karena
untuk
mencatat
dan
menghitung banyaknya jenis alat-alat
listrik yang ada harus dilakukan
perhitungan sendiri-sendiri, serta
pencatatan transaksi penjualan dan
pembelian
direkap
sendiri.
Pengelolaan
benar-benar
memerlukan ketelitian sehingga akan
didapatkan hasil informasi laporan
yang diberikan kepada pimpinan.
Dalam penulisan Tahap Akhir ini
ditemukan beberapa masalah yang
dihadapi PT. LANDEL ELEKTRIK
Semarang, seperti dibawah ini :
1. Persediaan alat-alat listrik di
gudang terlalu banyak, karena
pendataan alat-alat listrik kurang
efisien baik dari segi waktu dan
tenaga.
2. Pemesanan
alat-alat
listrik
menurun dikarenakan banyaknya
transaksi yang terjadi sehingga
mengakibatkan sering terjadinya
over stock alat-alat listrik.
3. Banyaknya transaksi pembelian
dan penjualan alat-alat listrik
setiap harinya menyebabkan
keterlambatan dalam pembuatan
laporan yang dibutuhkan.
Berdasarkan
latar
belakang
penelitian di atas maka dibuat Tahap
Akhir dengan judul “SISTEM
INFORMASI PERSEDIAAN ALAALAT LISTRIK PADA PT.
LANDEL
ELEKTRIK
SEMARANG”
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Persediaan
akan dijual lebih dulu. Beberapa
penulis
Persediaan barang dagangan adalah
elemen yang sangat penting dalam
penentuan harga pokok penjualan
pada perusahaan dagang eceran,
maupun perusahaan dagang partai
besar.
kedalam
bahasa
FIFO
Indonesia
menjadi masuk pertama, keluar
pertama (MPKP). FIFO seringkali
sejalan dengan aliran fisik barang
dagangan,
karena
dalam
manajemen yang baik biasanya
Persediaan
berpengaruh
terhadap
neraca maupun laporan laba rugi.
Dalam neraca sebuah perusahaan
dagang atau perusahaan manufaktur,
persediaan
bagian
menerjemahkan
seringkali
yang
keseluruhan
sangat
aktiva
merupakan
besar
lancer
dari
yang
dimiliki perusahaan.
Persediaan
barang yang paling lama, dijual
terlebih dahulu.[4]
2. Last-in, First out (LIFO)
Metode LIFO didasarkan pada
anggapan bahwa barang yang
dibeli akhir akan dijual atau
dikeluarkan lebih dahulu. Metode
LIFO
memiliki
dua
karakteristik penting [4], yaitu:
1. Persediaan tersebut merupakan
diterjemahkan
kedalam
bahasa Indonesia sebagai metode
masuk terakhir, keluar pertama
(MTKP).[4]
milik perusahaan
2. Persediaan tersebut siap dijual
kepada para konsumen.
Metode-Metode
Menghitung Persediaan
Menghitung persediaan akhir dengan
Pembiayaan
menggunakan metode FIFO (First In
First Out) tidak begitu rumit jika
Persediaan
dibandingkan
Akuntansi
untuk
inventory
(Persediaan) menggunakan metode
FIFO dan LIFO berikut adalah
penjelasannya :
1. First-in, First-out (FIFO)
Metode FIFO menganggap bahwa
barang yang lebih dulu dibeli,
dengan
sistem
perpetual. Berikut ini adalah contoh
kasus menghitung persediaan akhir
dengan menggunakan metode FIFO:
Pesediaan Awal
xxx
Pembelian
xxx +
Barang tersedia untuk dijual
5. Memberikan
pelayanan
kepada
pelanggan dengan sebaik baiknya
dimana keinginan pelanggan pada
xxx
Persediaan Akhir
saat
itu
dapat
memberikan
xxx –
Harga Pokok Penjualan
dipenuhi
jaminan
dengan
tetap
tersedianya barang tersebut.
3. METODOLOGI PENELITIAN
xxx
Metodologi penelitian adalah
sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku
Manfaat Persediaan
suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
Adapun manfaat dari persediaan
merupakan analisis teoritis mengenai
barang itu adalah:
suatu cara atau metode. Penelitian
1. Mengurangi resiko keterlambatan
merupakan suatu penyelidikan yang
datangnya barang atau bahan-
sistematis
untuk
bahan
dibutuhkan
sejumlah
pengetahuan,
juga
menunjang
merupakan
suatu
yang
yang
perusahaan
untuk
proses produksi.
meningkatkan
usaha
sistematis dan terorganisasi untuk
2. Mengurangi resiko peneriamaan
menyelidiki masalah tertentu yang
bahan-bahan yang dipesan tidak
memerlukan
sesuai dengan pesanan sehingga
penelitian dapat dipahami dengan
harus dikembalikan.
mempelajari berbagai aspek yang
3. Untuk
mengantisipasi
jawaban.
Hakekat
bahan-
mendorong
bahan yang dihasilkan secara
melakukan
penelitian.
musiman
untuk
memperoleh
sehingga
dapat
penelitian
untuk
Keinginan
dan
digunakan bila bahan tidak ada
mengembangkan
pasaran.
merupakan kebutuhan dasar manusia
4. Untuk mempertahankan stabilitas
perusahaan
atau
menjamin
kelancaran arus produksi.
pengetahuan
yang umumnya menjadi motivasi
untuk melakukan penelitian
Objek penelitian adalah Sistem
Informasi
Persediaan
Alat-Alat
Listrik pada
PT. LANDEL
ELEKTRIK
Semarang,
sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang
distributor alat-alat listrik. PT.
LANDEL ELEKTRIK Semarang.
beralamatkan di Jalan Bangetayu
no.98
Semarang,
telp.
(024)76586691, 76586692, fax.
(024) 76586692.
c. Perancangan
Entity
Relationship
Diagram
(E-R
Diagram)
Nm_alat
Kd_alat
Retur_Beli
Merk
M
M
Satuan
No_returB
Janis_alat
Keterangan
Tgl_returB
Hrg_beli
Total
No_nota
Hrg_jual
Jml_returB
Jmlbiaya
Nm_alat
Kd_alat
Jml-alat
Kd_sup
Stok
Nm_sup
Stok_min
M
Alat
M
Pembelian
No_nota
M
No_faktur
M
Tgl_faktur
Kd_kons
Alm_sup
Supplier
Total
Telp_sup
Tgl_beli
Jml_beli
Fax_sup
Kd_sup
Hrg_beli
Nm_sup
Nm_alat
Jmlbayar
Kd_alat
Ppn
Totalbayar
Nm_kons
Kd_sales
No_returJ
Nm_sales
Tgl_returJ
Kd_alat
No_faktur
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Retur_Jual
Hrg-jual
Nm_alat
Jml_jual
Diskon
Jmlbiaya
Total
Keterangan
Penjualan
Jmlbayar
Jml-returJ
Perancangan Sistem
Nm_alat
Kd_alat
M
M
Totalbayar
Dibayar
Kd_kons
Sisa
Nm_kons
Konsumen
a. Context Diagram
Alm_kons
Kota_kons
Telp_kons
Pesanan Pembelian
Surat Retur Pembelian
Delivery Order
Faktur Retur Penjualan
Bagian
Gudang
Pesanan Pembelian
Surat Retur Pembelian
Supplier
Data Supplier
Faktur Pembelian
Faktur Retur Pembelian
0
Faktur Pembelian
Formulir Pesanan
Sistem
Informasi
Persediaan
Alat
Daftar Pesanan
Data Konsumen
Delivery Order
Lap. Persediaan Alat
Lap. Konsumen
Lap. Pembelian
Lap. Retur Pembelian
5. PENUTUP
Berdasarkan
hasil
dari
penelitian dan analisis yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Lap. Supplier
Lap. Penjualan
Lap. Retur Penjualan
Delivery Order
Faktur Retur Jual
Konsumen
1. Dengan
menggunakan
Direktur
sistem terkomputerisasi bisa
b. Dekomposisi
meminimalisasi
0
Top Level
kesalahan
dalam proses perhitungaan
Sistem Informasi
Persediaan Alat
jumlah persediaan alat-alat
Level 0
2
Transaksi
1
Pendataan
3
Laporan
listrik.
2. Dengan
Level 1
1.1
Pendataan
Alat
1.2
Pendataan
Konsumen
1.3
Pendataan
SUpplier
2.1
Transaksi
Pembelian
2.2
Transaksi
Retur
Pembelian
2.3
Transaksi
Penjualan
3.1
Laporan
Persediaan
Alat
2.4
Transaksi
Retur
Penjualan
3.2
Laporan
Supplier
adanya
3.3
Laporan
Pembelian
3.5
3.4
Laporan Ratur Laporan
Pembelian Konsumen
3.6
Laporan
Penjualan
3.7
Laporan Retur
Penjualan
database
dapat mempercepat proses
pembuatan
Kota_sup
laporan
persediaan alat-alat listrik,
sehingga bagian pembelian
3. dan bagian penjualan lebih
mudah mengetahui jumlah
persediaan alat-alat listrik
untuk
distribusi
listrik, dan lain-lain.
2. Mengadakan pelatihan untuk
yang ada digudang.
pengguna
Untuk
mengoperasikan
sistem
menyempurnakan
yang
dibuat,
alat-alat
yang
akan
Sistem
maka
Persediaan alat-alat listrik
diberikan saran-saran sebagai
yang menangani pengolahan
berikut :
data, transaksi pembelian
1. Diharapkan tercipta sistem
dan penjualan.
informasi yang lain sehingga
semua
kegiatan
LANDEL
di
PT.
ELEKTRIK
Semarang dapat dilakukan
dengan
mudah,
misalnya
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ALAT-ALAT LISTRIK PADA
PT. LANDEL ELEKTRIK SEMARANG
Galuh Kartika
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
E-mail : [email protected]
Abstrak
Penggunaan komputer menjadi salah satu pilihan utama disetiap instansi, baik
yang berskala besar maupun kecil. Kebutuhan informasi merupakan suatu hal yang
mutlak pada era yang serba cepat seperti ini. Keterlambatan dalam menyajikan informasi
yang dibutuhkan akan menyebabkan informasi tersebut tidak relevan. Persediaan alat-alat
listrik merupakan suatu kegiatan yang utama didalam industri yang bergerak dibidang
distributor alat-alat listrik PT LANDEL ELEKTRIK Semarang, belum terkomputerisasi
sehingga menimbulkan beberapa masalah seperti pengolahan data, transaksi pembelian
dan transaksi penjualan.
Dalam melakukan penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan
adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) juga dikenal dengan Waterfall,
model dimana alat yang digunakan untuk perancangan basis data adalah ERD, table
relasi, normalisasi. Untuk perencanaan metode terstruktur menggunakan alat
pengembangan sistem adalah perencanaan sistem, analisis sistem, desain sistem,
implementasi sistem.
Implementasi dan perangkat lunak yang mendukung menggunakan bahasa
pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dengan database MySQL.
Laporan tahap akhir ini akan menguraikan aktifitas-aktifitas dan produk-produk
yang dihasilkan pada masing-masing tahap pengembangan. Desain sistem informasi
meliputi data persediaan alat-alat listrik, data supplier, data konsumen, data sales,
transaksi pembelian, transaksi penjualan, transaksi retur pembelian dan transaksi retur
penjualan. Pada tahap akhir perangkat lunak, dilakukan evaluasi terhadap proses dan
produk pengembangan perangkat lunak ini akan diulas pada bagian akhir laporan ini.
Kata kunci : Sistem Informasi, Persediaan Alat-Alat Listrik
1. PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat pesat dan modern, akan
memberikan dampak positif bagi
perusahaan yang bergerak dibidang
industri. Perkembangan teknologi
informasi sangat pesat, banyak sekali
perusahaan menggunakan sistem
informasi
untuk
mencapai
peningkatan
dalam
usahanya.
Komputer
adalah
alat
untuk
menyimpan data, mengolah data dan
memberikan
informasi
yang
diinginkan secara tepat dan akurat
demi kemajuan usaha perusahaan
yang bergerak di bidang distributor
alat-alat listrik pada PT. LANDEL
ELEKTRIK Semarang.
Peningkatan jumlah persediaan
alat-alat listrik pada PT. LANDEL
ELEKTRIK Semarang, mendorong
untuk membuat suatu program
persediaan barang yang sudah
terkomputerisasi. Untuk memberikan
pelayanan yang baik, maka PT.
LANDEL ELEKTRIK melakukan
terobosan–terobosan baru. Begitu
juga proses produksi sehari-hari,
segala kebutuhan yang sifatnya
selalu
diambil
dari
gudang,
keberadaan gudang sebagai media
penyimpanan memegang peranan
penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan. Salah satu cara untuk
meningkatkan proses di bagian
gudang dengan menggunakan sistem
informasi persediaan alat-alat listrik
secara terkomputerisasi. Antara lain
dalam
segi
pengolahan
data
informasi supaya usaha dagang
tersebut dapat berkembang lebih
maju dalam penyajian informasi
seiring dengan semakin tingginya
kesadaran usaha dagang lain akan
pentingnya
persediaan
alat-alat
listrik. Karena jumlah permintaan
alat-alat listrik dari konsumen tidak
sedikit, setiap harinya perusahaan
melakukan transaksi penjualan dan
pembelian alat-alat listrik. Hal ini
masih kurang efektif dan efisien,
karena
untuk
mencatat
dan
menghitung banyaknya jenis alat-alat
listrik yang ada harus dilakukan
perhitungan sendiri-sendiri, serta
pencatatan transaksi penjualan dan
pembelian
direkap
sendiri.
Pengelolaan
benar-benar
memerlukan ketelitian sehingga akan
didapatkan hasil informasi laporan
yang diberikan kepada pimpinan.
Dalam penulisan Tahap Akhir ini
ditemukan beberapa masalah yang
dihadapi PT. LANDEL ELEKTRIK
Semarang, seperti dibawah ini :
1. Persediaan alat-alat listrik di
gudang terlalu banyak, karena
pendataan alat-alat listrik kurang
efisien baik dari segi waktu dan
tenaga.
2. Pemesanan
alat-alat
listrik
menurun dikarenakan banyaknya
transaksi yang terjadi sehingga
mengakibatkan sering terjadinya
over stock alat-alat listrik.
3. Banyaknya transaksi pembelian
dan penjualan alat-alat listrik
setiap harinya menyebabkan
keterlambatan dalam pembuatan
laporan yang dibutuhkan.
Berdasarkan
latar
belakang
penelitian di atas maka dibuat Tahap
Akhir dengan judul “SISTEM
INFORMASI PERSEDIAAN ALAALAT LISTRIK PADA PT.
LANDEL
ELEKTRIK
SEMARANG”
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Persediaan
akan dijual lebih dulu. Beberapa
penulis
Persediaan barang dagangan adalah
elemen yang sangat penting dalam
penentuan harga pokok penjualan
pada perusahaan dagang eceran,
maupun perusahaan dagang partai
besar.
kedalam
bahasa
FIFO
Indonesia
menjadi masuk pertama, keluar
pertama (MPKP). FIFO seringkali
sejalan dengan aliran fisik barang
dagangan,
karena
dalam
manajemen yang baik biasanya
Persediaan
berpengaruh
terhadap
neraca maupun laporan laba rugi.
Dalam neraca sebuah perusahaan
dagang atau perusahaan manufaktur,
persediaan
bagian
menerjemahkan
seringkali
yang
keseluruhan
sangat
aktiva
merupakan
besar
lancer
dari
yang
dimiliki perusahaan.
Persediaan
barang yang paling lama, dijual
terlebih dahulu.[4]
2. Last-in, First out (LIFO)
Metode LIFO didasarkan pada
anggapan bahwa barang yang
dibeli akhir akan dijual atau
dikeluarkan lebih dahulu. Metode
LIFO
memiliki
dua
karakteristik penting [4], yaitu:
1. Persediaan tersebut merupakan
diterjemahkan
kedalam
bahasa Indonesia sebagai metode
masuk terakhir, keluar pertama
(MTKP).[4]
milik perusahaan
2. Persediaan tersebut siap dijual
kepada para konsumen.
Metode-Metode
Menghitung Persediaan
Menghitung persediaan akhir dengan
Pembiayaan
menggunakan metode FIFO (First In
First Out) tidak begitu rumit jika
Persediaan
dibandingkan
Akuntansi
untuk
inventory
(Persediaan) menggunakan metode
FIFO dan LIFO berikut adalah
penjelasannya :
1. First-in, First-out (FIFO)
Metode FIFO menganggap bahwa
barang yang lebih dulu dibeli,
dengan
sistem
perpetual. Berikut ini adalah contoh
kasus menghitung persediaan akhir
dengan menggunakan metode FIFO:
Pesediaan Awal
xxx
Pembelian
xxx +
Barang tersedia untuk dijual
5. Memberikan
pelayanan
kepada
pelanggan dengan sebaik baiknya
dimana keinginan pelanggan pada
xxx
Persediaan Akhir
saat
itu
dapat
memberikan
xxx –
Harga Pokok Penjualan
dipenuhi
jaminan
dengan
tetap
tersedianya barang tersebut.
3. METODOLOGI PENELITIAN
xxx
Metodologi penelitian adalah
sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku
Manfaat Persediaan
suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
Adapun manfaat dari persediaan
merupakan analisis teoritis mengenai
barang itu adalah:
suatu cara atau metode. Penelitian
1. Mengurangi resiko keterlambatan
merupakan suatu penyelidikan yang
datangnya barang atau bahan-
sistematis
untuk
bahan
dibutuhkan
sejumlah
pengetahuan,
juga
menunjang
merupakan
suatu
yang
yang
perusahaan
untuk
proses produksi.
meningkatkan
usaha
sistematis dan terorganisasi untuk
2. Mengurangi resiko peneriamaan
menyelidiki masalah tertentu yang
bahan-bahan yang dipesan tidak
memerlukan
sesuai dengan pesanan sehingga
penelitian dapat dipahami dengan
harus dikembalikan.
mempelajari berbagai aspek yang
3. Untuk
mengantisipasi
jawaban.
Hakekat
bahan-
mendorong
bahan yang dihasilkan secara
melakukan
penelitian.
musiman
untuk
memperoleh
sehingga
dapat
penelitian
untuk
Keinginan
dan
digunakan bila bahan tidak ada
mengembangkan
pasaran.
merupakan kebutuhan dasar manusia
4. Untuk mempertahankan stabilitas
perusahaan
atau
menjamin
kelancaran arus produksi.
pengetahuan
yang umumnya menjadi motivasi
untuk melakukan penelitian
Objek penelitian adalah Sistem
Informasi
Persediaan
Alat-Alat
Listrik pada
PT. LANDEL
ELEKTRIK
Semarang,
sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang
distributor alat-alat listrik. PT.
LANDEL ELEKTRIK Semarang.
beralamatkan di Jalan Bangetayu
no.98
Semarang,
telp.
(024)76586691, 76586692, fax.
(024) 76586692.
c. Perancangan
Entity
Relationship
Diagram
(E-R
Diagram)
Nm_alat
Kd_alat
Retur_Beli
Merk
M
M
Satuan
No_returB
Janis_alat
Keterangan
Tgl_returB
Hrg_beli
Total
No_nota
Hrg_jual
Jml_returB
Jmlbiaya
Nm_alat
Kd_alat
Jml-alat
Kd_sup
Stok
Nm_sup
Stok_min
M
Alat
M
Pembelian
No_nota
M
No_faktur
M
Tgl_faktur
Kd_kons
Alm_sup
Supplier
Total
Telp_sup
Tgl_beli
Jml_beli
Fax_sup
Kd_sup
Hrg_beli
Nm_sup
Nm_alat
Jmlbayar
Kd_alat
Ppn
Totalbayar
Nm_kons
Kd_sales
No_returJ
Nm_sales
Tgl_returJ
Kd_alat
No_faktur
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Retur_Jual
Hrg-jual
Nm_alat
Jml_jual
Diskon
Jmlbiaya
Total
Keterangan
Penjualan
Jmlbayar
Jml-returJ
Perancangan Sistem
Nm_alat
Kd_alat
M
M
Totalbayar
Dibayar
Kd_kons
Sisa
Nm_kons
Konsumen
a. Context Diagram
Alm_kons
Kota_kons
Telp_kons
Pesanan Pembelian
Surat Retur Pembelian
Delivery Order
Faktur Retur Penjualan
Bagian
Gudang
Pesanan Pembelian
Surat Retur Pembelian
Supplier
Data Supplier
Faktur Pembelian
Faktur Retur Pembelian
0
Faktur Pembelian
Formulir Pesanan
Sistem
Informasi
Persediaan
Alat
Daftar Pesanan
Data Konsumen
Delivery Order
Lap. Persediaan Alat
Lap. Konsumen
Lap. Pembelian
Lap. Retur Pembelian
5. PENUTUP
Berdasarkan
hasil
dari
penelitian dan analisis yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Lap. Supplier
Lap. Penjualan
Lap. Retur Penjualan
Delivery Order
Faktur Retur Jual
Konsumen
1. Dengan
menggunakan
Direktur
sistem terkomputerisasi bisa
b. Dekomposisi
meminimalisasi
0
Top Level
kesalahan
dalam proses perhitungaan
Sistem Informasi
Persediaan Alat
jumlah persediaan alat-alat
Level 0
2
Transaksi
1
Pendataan
3
Laporan
listrik.
2. Dengan
Level 1
1.1
Pendataan
Alat
1.2
Pendataan
Konsumen
1.3
Pendataan
SUpplier
2.1
Transaksi
Pembelian
2.2
Transaksi
Retur
Pembelian
2.3
Transaksi
Penjualan
3.1
Laporan
Persediaan
Alat
2.4
Transaksi
Retur
Penjualan
3.2
Laporan
Supplier
adanya
3.3
Laporan
Pembelian
3.5
3.4
Laporan Ratur Laporan
Pembelian Konsumen
3.6
Laporan
Penjualan
3.7
Laporan Retur
Penjualan
database
dapat mempercepat proses
pembuatan
Kota_sup
laporan
persediaan alat-alat listrik,
sehingga bagian pembelian
3. dan bagian penjualan lebih
mudah mengetahui jumlah
persediaan alat-alat listrik
untuk
distribusi
listrik, dan lain-lain.
2. Mengadakan pelatihan untuk
yang ada digudang.
pengguna
Untuk
mengoperasikan
sistem
menyempurnakan
yang
dibuat,
alat-alat
yang
akan
Sistem
maka
Persediaan alat-alat listrik
diberikan saran-saran sebagai
yang menangani pengolahan
berikut :
data, transaksi pembelian
1. Diharapkan tercipta sistem
dan penjualan.
informasi yang lain sehingga
semua
kegiatan
LANDEL
di
PT.
ELEKTRIK
Semarang dapat dilakukan
dengan
mudah,
misalnya