7
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi nanopartikel perak yang
ditambahkan dalam batako terhadap porositas. 2.
Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi nanopartikel perak yang ditambahkan dalam batako terhadap kuat tekan.
3. Mengetahui kualitas batako berdasarkan sifat porositas dan kuat tekan
batako.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat: 1.
Bagi mahasiswa a.
Mendapatkan pengetahuan mengenai manfaat atau kegunaan nanoteknologi dimasa kini.
b. Memberikan informasi mengenai contoh aplikasi yang berbasis
nanoteknologi. c.
Memberikan informasi pengaruh larutan nanopartikel perak yang ditambahkan ke dalam batako.
d. Memberikan informasi kegunaan larutan nanopartikel perak yang
ditambahkan ke dalam batako.
8 2.
Bagi universitas a.
Sebagai sumber referensi mengenai nanoteknologi untuk penelitian lebih lanjut.
b. Sebagai motivasi bagi civitas akademia untuk mempelajari sains dan
nanoteknologi khususnya dibidang nanopartikel. 3.
Bagi masyarakat a.
Memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai nanoteknologi berserta manfaat dan aplikasinya.
b. Sebagai solusi untuk memperbaiki kualitas bahan bangunan
khususnya batako. c.
Membangun minat masyarakat khususnya penyedia bahan bangunan untuk memanfaatkan teknologi masa kini khususnya nanopartikel
sebagai bahan tambahan pada material bahan bangunan. d.
Sebagai sumber informasi baru mengenai manfaat nanopartikel perak yang ditambahkan pada batako.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Nanosains dan Nanoteknologi
Nanosains didefinisikan sebagai studi tentang fenomena dan manipulasi bahan pada skala molekuler dan makromolekulaer, dimana
sifatnya berbeda secara signifikan dari bahan yang berada di skala yang lebih besar. Nanoteknologi didefinisikan sebagai desain, karakterisasi,
produksi dan penerapan struktur, perangkat dan sistem dengan mengontrol
bentuk dan ukuran pada skala nanometer Haryo, 2010.
Nanosains adalah ilmu dan rekayasa dalam penciptaan material, struktur fungsional, maupun piranti dalam skala nanometer. Dalam
terminologi ilmiah, nano berarti satu per satu milyar 0,000000001. Satu nanometer adalah seper seribu mikrometer, atau seper satu juta
milimeter, atau seper satu milyar meter. Jika panjang pulau jawa dianggap satu meter, maka diameter sebuah kelereng kira-kira sama dengan 10
nanometer Arikawati, 2015. Nanoteknologi merupakan pengetahuan dan kontrol material pada
skala nano dalam dimensi antara 1-100 nanometer. Ukuran partikel yang sangat kecil tersebut dimanfaatkan untuk mendesain dan menyusun atau
memanipulasi material sehingga dihasilkan material dengan sifat dan fungsi baru. Nanoteknologi merupakan fenomena unik yang dapat
10 diaplikasikan dalam bidang teknologi informasi, farmasi dan kesehatan,
pertanian, industri, dan lain-lain Clunan, 2014: 5.
Gambar 2. Ukuran suatu obyek dari skala millimeter menuju nanometer
http:majalah1000guru.net.
B. Nanopartikel Perak