19 4
Mahasiswa menjadi semakin mengetahui profil guru atau tenaga kependidikan sehingga ia dapat berpenampilan sebagaimana seorang
guru atau tenaga kependidikan. c.
Praktik Pengajaran Mikro Micro Teaching Praktik peer-teaching atau micro-teaching dilakukan pada tanggal 8
Februari 2016 sampai dengan 10 Juni 2016. Mahasiswa melakukan kegiatan micro-teaching secara berkelompok di bawah bimbingan seorang
DPL Dosen Pembimbing Lapangan. Komponen kegiatan dalam micro- teaching meliputi beberapa hal berikut.
1 Pembuatan RPP sesuai dengan kompetensi di SMK.
2 Praktik micro-teaching, yaitu latihan berbagai keterampilan dasar
mengajar dalam waktu dan siswa teman mahasiswa yang terbatas. 3
Praktik micro-teaching untuk beberapa kali pertemuan. 4
Menerapkan berbagai model inovasi pembelajaran. Penilaian terhadap pengajaran mikro dilakukan oleh Dosen
Pembimbing Lapangan DPL sedangkan real pupil micro-teaching oleh guru pembimbing guru kelas. Nilai akhir ditentukan oleh Dosen
Pembimbing Lapangan DPL.
5. Koordinasi
Koordinasi dan komunikasi sangat pentingdilakukan agarsebuah kegiatan dapat berlangsung dengan baik. Begitu pula yang terjadi dan
dilakukan dalam kegiatan PPL ini. Penyusun selaku mahasiswa mahasiswa PPL banyak melakukan koordinasi dengan sesama mahasiswa, dosen
pembimbing, maupun pihak sekolah, seperti guru pembimbing, guru kelas, dan kepala sekolah.
Koordinasi awal dilakukan dengan pihak sekolah melalui koordinator PPL dan kepala sekolah berkaitan dengan jadwal pelajaran setiap kelas. Hasil
koordinasi ditindaklanjuti dengan koordinasi kepada guru kelas berkaitan dengan jadwal pelajaran. Jadwal pelajaran yang telah diperoleh kemudian
dikoordinasikan dengan sesama mahasiswa untuk menentukan jadwal praktik mengajar terbimbing setiap mahasiswa.
Selanjutnya, jadwal praktik mengajar terbimbing yang telah disusun, baik umum maupun khusus setiap kelas dikoordinasikan kembali dengan
koordinator PPL dan kepala sekolah untuk kemudian dilegalkan dengan
20 pembubuhan tanda tangan dan stempel sekolah. Jadwal praktik mengajar
terbimbing yang telah dilegalkan disampaikan kepada setiap guru pembimbing. Hal ini dimaksudkan agar guru pembimbbing mengetahui
kegiatan mahasiswa mahasiswa PPL. Koordinasi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada jadwal praktik
mengajar saja. Koordinasi dengan sesama mahasiswa meliputi diskusi rencana kegiatan pembelajaran, strategi pembelajaran, dan sebagainya. Koordinasi
pada pihak sekolah, yakni guru pembimbing, meliputi silabus, materi pembelajaran, buku ajar, RPP, media, strategi pembelajaran, format penilaian,
serta evaluasi pembelajaran. Secara khusus, koordinasi dengan guru pembimbing berupa
kesepakatan mengenai tanggal mulai dan jumlah jam praktik mengajar. Sebelum praktik mengajar, koordinasi lebih banyak difokuskan pada materi
yang akan disampaikan. Koordinasi setelah mengajar berupa bimbingan dan masukan ataupun saran dimaksudkan untuk memberikan evaluasi terhadap
proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa mahasiswa PPL PPL. Selain itu, koordinasi dengan pihak kampus, yakni dosen pembimbing
serta UPPL lebih ditekankan pada teknis kegiatan PPL.
6. Persiapan Praktik Pengajar