Suili merasa kesakitan yang parah maka ia akan berobat
ke Rumah
sakit Bangli.Biaya yang dihabiskan setiap kali berobat
tidak menentu, tergantung dari apakah obat yang dibeli sudah ditanggung
JKBM atau belum. Apabila tidak
memiliki biaya maka ibu suili tidak akan berobat dan hanya diam dirumah. Hal ini
menyebabkan Ibu Suili tidak control secara rutin ke rumah sakit. Selain itu, juga terdapat anggota keluarga
yang sering mencret yang kadang-kadang tidak akan berobat ke puskesmas
atau rumah sakit karena biayanya. c.
Kebutuhan sosial dan lain-lain Kebutuhan ini yaitu biaya listrik, biaya air, dan biaya lainnya. Biaya listrik dikatakan
sekitar Rp 25.000,00 per bulan, sedangkan biaya air sekitar Rp 30.000,00 per bulan. Biaya lainnya seperti pakaian dan iuran banjar keluarga Bapak Sarma tidak
menyediakan secara pasti.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Pemasalahan yang dialami keluarga dampingan dapat diidentifikasi sebgai berikut :
2.1.1Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan merupakan salah satu masalah yang dapat diidentifikasi dari keluarga Bapak Sarma. Ibu Suili memiliki riwayat sakit pinggang bawah LBP yang
didiagnosis kurang dari setahun yang lalu. Namun ibu Suili masih mengeluh mempunyai sakit pinggang tersebut sehingga kadang-kadang tidak boleh melakukan aktivitas harian.
Pekerjaan Ibu suli sebagai petani merupakan salah satu faktor pemicu kondisinya. Hal ini adalah karena, ibu Suili sering mengangkat bakul-bakul yang diisi jeruk yang sangat berat.
Seelain itu, apabila pulang kerumah setelah kerja, Ibu Suili akan melakukan kerja di rumah seperti mencuci pakaian keluarga sambil jongkok, memasak dan lain-lain.Selain
itu, keluarga Bapak Sarma juga sering menderita mencret, terutama Bapak Sarma. Hal ini adalah mungkin karena kekurangan kebersihan di dapur dan makanan yang tersedia
sering tidak ditutup sehingga dihinggap oleh lalat. Keluarga ini menggunakan jaminan kesehatan JKBM, namun masih merasa terbebani oleh karena tidak semua obat sudah
ditanggung. .
2.1.2 Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Sekitar
Kurangnya kesadaran akan kesehatan ini dapat terlihat dari kondisi lingkungan yang kurang bersih dan kurang tertata rapi. Keluarga Bapak Leket terkadang memasak
menggunakan tungku sehingga banyak asap yang dihasilkan, akan tetapi dapurnya hanya memiliki sedikit lubang udara sehingga banyak asap yang menumpuk di dalam ruangan
saat memasak. Kebersihan dapurnya juga kurang dijaga dimana peralatan masak tidak dicuci segera setelah habis memasak dan makan tidak ditutup sehingga banyak lalat dapat
hinggap diatasnya. Ventilasi dan pencahayaan rumah yang kurang menyebabkan