Tahap 1 : Menyusun Rancangan Tindakan Planning Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Acting

PPPPTK Penjas dan BK | 14 MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL I

5. Tahapan dan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilakukan, yaitu: 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan, 3 Pengamatan, dan 4 Refleksi. Model masing-masing tahap adalah sebagai berikut : Gambar 2. Tahapan PTK

a. Tahap 1 : Menyusun Rancangan Tindakan Planning

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara fihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi ? PPPPTK Penjas dan BK | 15 sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrurmen. Dikarenakan pelaksana guru peneliti adalah pihak yang paling berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan guru peneliti, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis, dan dapat dikelola dengan mudah.

b. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Acting

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu: mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.

c. Tahap 3 : Pengamatan Observasi