45
3.1.2.4 Refleksi
Refleksi pada siklus II merupakan koreksi dan perenungan akhir dalam penelitian ini. Semua kendala atau kelemahan tentang pembelajaran menyunting
yang ditemukan mulai dari awal perencanaan sampai dengan hasil akhir yang berasal dari data tes dan nontes pada siklus I akan diatasi pada siklus II.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyunting karangan siswa kelas IX F SMP Negeri 11 Semarang tahun 20072008. Penulis memilih kelas ini
dengan alasan: 1 berdasarkan kegiatan pembelajaran sehari-hari, kelas ini termasuk kelas yang memiliki prestasi yang rendah dan kurang memiliki motivasi
untuk belajar; 2 kemampuan menyunting karangan kelas IX F paling rendah dibanding dengan kelas lain. Hal ini dikarenakan kelas ini merupakan kelas yang
anaknya memeliki kemampuan rata-rata rendah; 3 penulis pernah mengajar kelas ini pada waktu praktik pengalaman lapangan, oleh sebab itu penulis
mengetahui karakter siswa dan tingkat kemampuannya. Selain itu alasan menyunting karangan dijadikan materi untuk objek
penelitian karena pada dasarnya kemampuan menyunting karangan bagi siswa masih rendah. Terbukti dari hasil tes yang telah dilakukan yakni hasil menunjukan
tingkat ketrampilan menyunting karangan siswa masih rendah.
46
3.3 Variabel Penelitian
Variabel yang diungkap dalam penelitian ini ada dua yaitu keterampilan menyuting karangan dan metode sosiodrama jurnalistik.
3.3.1 Keterampilan Menyunting Karangan
Keterampilan menyunting karangan adalah salah satu kompetensi dasar yang ada dalam keterampilan menulis. Dalam kompetensi dasar ini terdapat dalam
kurikulum 2006 yang akan dibelajarkan pada kelas IX SMP dengan indikator mampu menyunting karangan sendiri karangan teman dengan memperhatikan
ketepatan ejaan, diksi pilihan kata, keefektifan kalimat dan kepaduan paragraf. Alasan utama penelitian yang diangkat keterampilan menyunting karangan
karena dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa keterampilan menyunting karangan siswa sangat rendah. Ini dapat dibuktikan dari hasil data
yang diperoleh dari guru Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai kemampuan awal siswa dalam menyunting karangan
3.3.2 Metode Sosiodrama Jurnalistik
Metode sosiodrama jurnalistik adalah satu bentuk metode pembelajaran yang didalamnya berusaha mendramatisasikan masalah-masalah sosial yang ada.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba menerapkan konsep metode sosiodrama yang dipadukan dengan jurnalistik. Adapun dikaitkan dengan bidang jurnalistik
dengan tujuan agar mencetak siswa untuk lebih mengenal dan mendalami segala sesuatu yang berkenaan dengan dunia jurnalistik tahapan pelaksanaan metode
sosiodrama jurnalistik adalah 1 memperkenalkan metode sosiodrama; 2 mengenalkan bidang jurnalistik; 3 memadupadankan kedua hal ini untuk
47
meningkatkan keterampilan menyunting karangan; 4 menjadikan siswa seolah berperan sebagai seorang editor yang bekerja dalam kantor jurnalistik, yang
berkesempatan untuk menyunting karangan. Adanya metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil siswa dalam menyunting karangan. Karena metode ini
menjadikan siswa lebih semangat mengikuti pelajaran menyunting karangan.
3.4 Instrumen Penelitian