LKP : Access Control List Menggunakan Web Proxy Pada Mikrotik.

(1)

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014

ACCESS CONTROL LIST MENGGUNAKAN WEB PROXY PADA MIKROTIK

KERJA PRAKTEK

Program Studi S1 Sistem Komputer

Oleh :

I GEDE SUARJAYA 11.41020.0003


(2)

5 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Media Andalan Nusa ( NUSANET)

Pada awal perjalanan bisnis yaitu pada tahun 1996, Nusa Net merupakan sebuah badan penyedia jasa pembuatan web. Seiring berkembangnya waktu, sekarang Nusanet menjadi sebuah perusahaan ISP berlisensi nasional dari Dirjen Postel yang pertama tumbuh dari luar pulau Jawa dan juga adalah perusahaan pertama di luar pulau Jawa yang mempunyai persyaratan sertifikasi sebagai Microsoft Certified Partner. Dengan kepuasan pelanggan Nusanet berkembang dan sekarang memiliki koneksi Internet langsung ke USA, STIX (SingTel Internet eXchange) dan IIX (Indonesia Internet eXchange) (www.nusanet.com).

Nusanet juga termasuk anggota dari APJII (Asosiasi Perusahaan Jasa Internet Indonesia). APJII adalah pengelola IIX, sebuah peering hub Internet yang terbesar dan satu- satunya di Indonesia. Dengan menjadi anggota APJII, Nusanet mempunyai hak ekslusif untuk mempunyai koneksi sebesar 100 mbps ke IIX, mendapat assign IP block dan AS number dari APNIC (otoritas Internet Asia Pasific).

Nusanet adalah Motorolla Authorized Canopy Solution Provider dan pengelola medannic.com (domain name registrant online pertama di Indonesia dalam mata uang rupiah).


(3)

6

Nusanet berpusat di kota Medan dan sementara melayani, Lubuk Pakam, Pematang Siantar, dan Lampung untuk Internet akses berkecepatan tinggi. Memberikan layanan internet ke seluruh Indonesia untuk jasa dial up, domain name registration, webhosting dan juga co location server di NOC Nusanet Medan maupun IIX Nusanet di Jakarta. Dengan dukungan management yang solid, sumber daya manusia terbaik, update teknologi yang terus menerus, partners yang realible dan costumers yang puas, Nusanet akan terus tumbuh menjadi Internet Solution Provider yang terbaik.

2.2 Lokasi Perusahaan

Kantor cabang perusahaan PT. Media Andalan Nusa ( NusaNet ) tempat terlaksananya kerja praktek berlokasi di Jl.Candi Panggung 61, Malang, Jawa Timur, Indonesia.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi

Menjadi perusahaan internet solution provider terkemuka yang memiliki cabang di setiap propinsi Indonesia.

Misi

 Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan teknologi terkini demi kepuasan pelanggan.


(4)

 Memberikan pelatihan yang berkesinambungan dan kompensasi menarik bagi karyawan yang berkompeten.

Memberikan keuntungan bagi investor.

 Berkontribusi kepada industri Internet agar pengguna Internet Indonesia tumbuh.

2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sistem pengendali jalannya kegiatan dimana terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada organisasi tersebut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(5)

8 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Mikrotik

MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data internet di banyak negara, antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya.. Berbagai pengembangan telah dilakukan hingga saat ini dengan tersedianya perangkat lunak sistem operasi router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol, dan fleksibilitas pada berbagai media antar muka dan sistem routing dengan menggunakan komputer standart sebagai hardware. Perangkat lunak ini mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari RADIUS modem pool, hingga sirkuit backbone dengan DS3. Mikrotik berlokasi di Riga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan. Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan RouterOS software (Moch. Linto Herlambang, 2008)


(6)

3.1.1 Jenis - Jenis Mikrotik

Mikrotik RouterOS

Gambar 3.1 RouterOS

Gambar 3.1 adalah tampilan dari RouterOS. Sistem operasi yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup bebagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotiik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer.


(7)

10

Mikrotik RouterBoard

Gambar 3.2 RouterBoard

Gambar 3.2 adalah bentuk dari RouterBoard. RouterBoard seperti sebuah pesonal komputer mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. RouterBoard menggunakan OS RouterOS yang berguna sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan hotspot server.

Fitur yang bisa didapatkan di mikrotik adalah :

Firewall dan NAT

Routing – Static routing

Data Rate Management

Hotspot

Point-to-Point tunneling protocols


(8)

IPsec

Web proxy

Caching DNS client

DHCP

Universal Client

VRRP

UPnP

NTP

Monitoring/Accounting

SNMP

M3P

MNDP

Tools

3.2 Pengertian Proxy

Proxy adalah suatu server yang menyediakan layanan untuk meneruskan setiap permintaan kita kepada server lain di internet. Dengan proxy, maka identitas komputer anda berupa IP menjadi tersembunyi dikarenakan yang dikenali server yang direquest adalah IP dari server proxy anda. Proxy ini pada umumnya digunakan untuk kegiatan menyembunyikan identitas atau untuk menghindari pemblokiran akses ke suatu server.


(9)

12

Proxy Server adalah server yang diletakkan antara suatu aplikasi client dan aplikasi server yang dihubungi. Aplikasi client dapat berupa browser web, client FTP, dan sebagainya. Sedangkan aplikasi server dapat berupa server web, server FTP dan sebagainya. Proxy Server yang diletakkan di antara aplikasi client dan aplikasi server tersebut, dapat digunakan untuk mengendalikan maupun memonitor lalu-lintas paket data yang melewatinya (Wagito, 2007).

3.2.1 Manfaat Proxy Server

Secara umum manfaat proxy server ada dua macam, yaitu sebagai berikut:

 Meningkatkan kinerja jaringan

Dengan kemampuan server proxy untuk menyimpan data permintaan dari aplikasi client, permintaan yang sama dengan permintaan sebelumnya hanya akan diambilkan dari simpanan server proxy. Jika seorang pengguna internet sudah pernah membuka situs yang sama, tidak perlu dihubungkan langsung pada situs sumbernya, tetapi cukup diambilkan dari simpanan server proxy. Dengan cara demikian, koneksi langsung pada server sumbernya dapat dikurangi. Dengan demikian, penggunaan bandwidth internet untuk koneksi langsung menjadi berkurang.

 Filter permintaan

Server proxy juga dapat digunakan sebagai filter terhadap permintaan data dari suatu situs. Dalam hal ini, server proxy menjadi filter terhadap situs yang boleh atau


(10)

tidak boleh dikunjungi. Selain itu, server proxy juga dapat sebagai filter terhadap aplikasi client yang dapat menggunakan akses terhadap internet. Dalam hal ini server proxy berlaku sebagai filter terhadap gangguan internet.

3.2.2 Fungsi Proxy Server

Proxy Server merupakan pihak ketiga yang menjadi perantara antara kedua pihak yang saling berhubungan, dalam hal ini adalah jaringan lokal dan jaringan internet. Secara prinsip pihak pertama dan pihak kedua tidak langsung berhubungan, akan tetapi masing-masing berhubungan degan pihak ketiga yaitu proxy.

Tiga fungsi utama proxy server adalah:

Connection sharing

Bertindak sebagai gateway yang menjadi batas antara jaringan lokal dan jaringan luar. Gateway juga bertindak sebagai titik dimana sejumlah koneksi dari pengguna lokal akan terhubung kepadanya dan koneksi jaringan luar juga terhubung kepadanya. Dengan demikian koneksi dari jaringan lokal ke internet akan menggunakan sambungan yang dimiliki oleh gateway secara bersama-sama (connecion sharing ).


(11)

14

Filtering

Layar aplikasi berfungsi sebagai firewalll paket filtering yang digunakan untuk melindungi jaringan lokal terhadap gangguan atau serangan dari jaringan luar dan untuk menolak situs web tertenu pada waktu-waktu tertentu.

Caching

Proxy Server memiliki mekanisme penyimpanan obyek-obyek yang sudah diminta dari server-server di internet. Mekanisme caching akan menyimpan obyek-obyek yang merupakan permintaan dari para pengguna yang didapat dari internet.

3.2.3 Keuntungan Proxy Server

Keuntungan proxy server dalam suatu jaringan TCP/IP adalah:

1. Keamanan jaringan lebih terjaga, karena adanya proxy sebagai pembatas antara jaringan lokal dan jaringan luar (internet).

2. Pengaksesan kembali terhadap situs-situs yang telah diakses sebelumnya menjadi lebih cepat, karena pengaksesan tidak perlu ke jaringan luar (internet) melainkan ada pada direktori cache proxy.


(12)

3.2.4 Kekurangan Proxy Server

Kekurangan proxy server dalam suatu jaringan TCP/IP adalah:

1. Pengaksesan terhadap situs yang belum pernah dibuka sebelumnya akan menjadi lebih lambat, karena client harus meminta terlebih dahulu ke pada proxy, setelah itu baru proxy yang akan meminta request dari client tersebut ke pada penyedia layanan internet.

2. Bila proxy server terlambat melakukan update cache, maka client akan mendapatkan content yang belum update ketika melakukan request content tersebut.

3.3 Pengertian ACL ( ACCESS CONTROL LIST )

Access Control List (ACL) adalah pengelompokan paket berdasarkan kategori. ACL bisa sangat membantu ketika membutuhkan pengontrolan dalam lalu lintas network. ACL menjadi tool pilihan untuk pengambilan keputusan pada situasi ini. Penggunaan ACL yang paling umum dan paling mudah untuk dimengerti adalah penyaringan paket yang tidak diinginkan ketika mengimplementasikan kebijakan keamanan. Sebagai contoh kita dapat mengatur ACL untuk membuat keputusan yang sangat spesifik tentang peraturan pola lalu lintas sehingga ACL hanya memperbolehkan host tertentu mengakses sumber daya WWW sementara yang lainnya ditolak. Dengan kombinasi ACL yang benar, network manajer mempunyai kekuasaan untuk memaksa hampir semua kebijakan keamanan yang bisa mereka ciptakan. ACL juga bisa digunakan pada situasi lain yang tidak harus meliputi


(13)

16

penolakan paket. Sebagai contoh ACL digunakan untuk mengontrol network mana yang akan atau tidak dinyatakan oleh protokol dynamic routing. Perbedaannya adalah bagaimana menerapkan ke protokol routing dan bukan ke interface. Kita juga bisa menggunakan ACL untuk mengkategorikan paket atau antrian / layanan QOS, dan mengontrol tipe lalu lintas data nama yang akan mengaktifkan link ISDN.

Membuat ACL sangat mirip dengan statement pada programming if – then jika sebuah kondisi terpenuhi maka aksi yang diberikan akan dijalankan tidak terpenuhi, tidak ada yang terjadi dan statement berikutnya akan dievaluasi. Statement ACL pada dasarnya adalah paket filter dimana paket dibandingkan, dimana paket dikategorikan dan dimana suatu tindakan terhadap paket dilakukan. Daftar yang telah dibuat bisa diterapakan baik kepada lalu lintas inbound maupun outbound pada interface mana saja. Menerapkan ACL menyebabkan router menganalisa setiap paket arah spesifik yang melalui interface tersebut dan mengambil tindakan. Ketika paket dibandingkan dengan ACL, terdapat beberapa peraturan penting yang diikuti:

Paket selalu dibandingkan dengan setiap baris dari ACL secara berurutan, sebagai contoh paket dibandingkan dengan baris pertama dari ACL, kemudian baris kedua, ketiga, dan seterusnya.

Paket hanya dibandingkan baris-baris ACL sampai terjadi kecocokan. Ketika paket cocok dengan kondisi pada baris ACL, paket akan ditindak lanjuti dan tidak ada lagi kelanjutan perbandingan.


(14)

Terdapat statement “tolak” yang tersembunyi (impilicit deny) pada setiap akhir baris ACL, ini artinya bila suatu paket tidak cocok dengan semua baris kondisi pada ACL, paket tersebut akan ditolak

3.3.1 Jenis ACL

Standard ACL

Standard ACL hanya menggunakan alamat sumber IP di dalam paket IP sebagai kondisi yang ditest. Semua keputusan dibuat berdasarkan alamat IP sumber. Ini artinya, standard ACL pada dasarnya melewatkan atau menolak seluruh paket protokol. ACL ini tidak membedakan tipe dari lalu lintas IP seperti WWW, telnet, UDP, DSP.

Extended ACL

Extended ACL bisa mengevaluasi banyak field lain pada header layer 3 dan layer 4 pada paket IP. ACL ini bisa mengevaluasi alamat IP sumber dan tujuan, field protokol pada header network layer dan nomor port pada header transport layer. Ini memberikan extended ACL kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan lebih spesifik ketika mengontrol lalu lintas.


(15)

18

3.3.2 Jenis Lalu Lintas ACL

Inbound ACL

Ketika sebuah ACL diterapkan pada paket inbound di sebuah interface, paket tersebut diproses melalui ACL sebelum di-route ke outbound interface. Setiap paket yang ditolak tidak bisa di-route karena paket ini diabaikan sebelum proses routing diabaikan.

Outbond ACL

Ketika sebuah ACL diterapkan pada paket outbound pada sebuah interface, paket tersebut di-route ke outbound interface dan diproses melalui ACL malalui antrian.


(16)

33 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Aplikasi Web Proxy pada Mikrotik sangat bagus digunakan untuk monitoring, karena penggunaannya yang sangat mudah dan sangat power full dalam pembuatan ACL ( Access Control List ). Hasil dari penerapan aplikasi ini adalah kemudahan administrator jaringan untuk mengawasi jaringan. Hasil kerja praktek ini dapat dilihat dari selesainya settingan, konfigurasi yang dibuat dan sudah berjalannya ACL untuk memblokir web.

5.2 Saran

Aplikasi ini hendaknya dapat ditingkatkan lagi dengan cara memberikan konfigurasi tambahan yang berfungsi untuk mengirimkan informasi melalui e-mail atau sms jika terjadi client bisa melewati ACL ( Access Control List ).


(17)

34

DAFTAR PUSTAKA

Budi Sutedjo, Dharma Oetomo dkk. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemrograman Client

Server dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Herlambang, Linto dkk. 2008. Panduang Lengkap Menguasai Router Masa Depan

Menggunakan MikroTik Router OS. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit


(1)

3.2.4 Kekurangan Proxy Server

Kekurangan proxy server dalam suatu jaringan TCP/IP adalah:

1. Pengaksesan terhadap situs yang belum pernah dibuka sebelumnya akan menjadi lebih lambat, karena client harus meminta terlebih dahulu ke pada proxy, setelah itu baru proxy yang akan meminta request dari client tersebut ke pada penyedia layanan internet.

2. Bila proxy server terlambat melakukan update cache, maka client akan mendapatkan content yang belum update ketika melakukan request content tersebut.

3.3 Pengertian ACL ( ACCESS CONTROL LIST )

Access Control List (ACL) adalah pengelompokan paket berdasarkan kategori. ACL bisa sangat membantu ketika membutuhkan pengontrolan dalam lalu lintas network. ACL menjadi tool pilihan untuk pengambilan keputusan pada situasi ini. Penggunaan ACL yang paling umum dan paling mudah untuk dimengerti adalah penyaringan paket yang tidak diinginkan ketika mengimplementasikan kebijakan keamanan. Sebagai contoh kita dapat mengatur ACL untuk membuat keputusan yang sangat spesifik tentang peraturan pola lalu lintas sehingga ACL hanya memperbolehkan host tertentu mengakses sumber daya WWW sementara yang lainnya ditolak. Dengan kombinasi ACL yang benar, network manajer mempunyai kekuasaan untuk memaksa hampir semua kebijakan keamanan yang bisa mereka ciptakan. ACL juga bisa digunakan pada situasi lain yang tidak harus meliputi


(2)

16

penolakan paket. Sebagai contoh ACL digunakan untuk mengontrol network mana yang akan atau tidak dinyatakan oleh protokol dynamic routing. Perbedaannya adalah bagaimana menerapkan ke protokol routing dan bukan ke interface. Kita juga bisa menggunakan ACL untuk mengkategorikan paket atau antrian / layanan QOS, dan mengontrol tipe lalu lintas data nama yang akan mengaktifkan link ISDN.

Membuat ACL sangat mirip dengan statement pada programming if – then jika sebuah kondisi terpenuhi maka aksi yang diberikan akan dijalankan tidak terpenuhi, tidak ada yang terjadi dan statement berikutnya akan dievaluasi. Statement ACL pada dasarnya adalah paket filter dimana paket dibandingkan, dimana paket dikategorikan dan dimana suatu tindakan terhadap paket dilakukan. Daftar yang telah dibuat bisa diterapakan baik kepada lalu lintas inbound maupun outbound pada interface mana saja. Menerapkan ACL menyebabkan router menganalisa setiap paket arah spesifik yang melalui interface tersebut dan mengambil tindakan. Ketika paket dibandingkan dengan ACL, terdapat beberapa peraturan penting yang diikuti:

Paket selalu dibandingkan dengan setiap baris dari ACL secara berurutan, sebagai contoh paket dibandingkan dengan baris pertama dari ACL, kemudian baris kedua, ketiga, dan seterusnya.

Paket hanya dibandingkan baris-baris ACL sampai terjadi kecocokan. Ketika paket cocok dengan kondisi pada baris ACL, paket akan ditindak lanjuti dan tidak ada lagi kelanjutan perbandingan.


(3)

Terdapat statement “tolak” yang tersembunyi (impilicit deny) pada setiap akhir baris ACL, ini artinya bila suatu paket tidak cocok dengan semua baris kondisi pada ACL, paket tersebut akan ditolak

3.3.1 Jenis ACL

Standard ACL

Standard ACL hanya menggunakan alamat sumber IP di dalam paket IP sebagai kondisi yang ditest. Semua keputusan dibuat berdasarkan alamat IP sumber. Ini artinya, standard ACL pada dasarnya melewatkan atau menolak seluruh paket protokol. ACL ini tidak membedakan tipe dari lalu lintas IP seperti WWW, telnet, UDP, DSP.

Extended ACL

Extended ACL bisa mengevaluasi banyak field lain pada header layer 3 dan layer 4 pada paket IP. ACL ini bisa mengevaluasi alamat IP sumber dan tujuan, field protokol pada header network layer dan nomor port pada header transport layer. Ini memberikan extended ACL kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan lebih spesifik ketika mengontrol lalu lintas.


(4)

18

3.3.2 Jenis Lalu Lintas ACL

Inbound ACL

Ketika sebuah ACL diterapkan pada paket inbound di sebuah interface, paket tersebut diproses melalui ACL sebelum di-route ke outbound interface. Setiap paket yang ditolak tidak bisa di-route karena paket ini diabaikan sebelum proses routing diabaikan.

Outbond ACL

Ketika sebuah ACL diterapkan pada paket outbound pada sebuah interface, paket tersebut di-route ke outbound interface dan diproses melalui ACL malalui antrian.


(5)

33 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Aplikasi Web Proxy pada Mikrotik sangat bagus digunakan untuk monitoring, karena penggunaannya yang sangat mudah dan sangat power full dalam pembuatan ACL ( Access Control List ). Hasil dari penerapan aplikasi ini adalah kemudahan administrator jaringan untuk mengawasi jaringan. Hasil kerja praktek ini dapat dilihat dari selesainya settingan, konfigurasi yang dibuat dan sudah berjalannya ACL untuk memblokir web.

5.2 Saran

Aplikasi ini hendaknya dapat ditingkatkan lagi dengan cara memberikan konfigurasi tambahan yang berfungsi untuk mengirimkan informasi melalui e-mail atau sms jika terjadi client bisa melewati ACL ( Access Control List ).


(6)

34

DAFTAR PUSTAKA

Budi Sutedjo, Dharma Oetomo dkk. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemrograman Client

Server dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Herlambang, Linto dkk. 2008. Panduang Lengkap Menguasai Router Masa Depan

Menggunakan MikroTik Router OS. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit