Manajemen Produksi Program Dokumenter “Bumi dan Manusia” di TvOne

(1)

Manajemen Produksi Program Dokumenter

Bumi dan Manusia

di TvOne

Production Management of Documentary Program

“Bumi dan Manusia” on TvOne

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

DEVI PERMATASARI 20120530155

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

Manajemen Produksi Program Dokumenter

Bumi dan Manusia

di TvOne

Production Management of Documentary Program

“Bumi dan Manusia” on TvOne

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

DEVI PERMATASARI 20120530155

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Devi Permatasari

NIM : 20120530155

Konsentrasi : Broadcasting Program Studi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik Judul Skripsi :

Manajemen Produksi Program Dokumenter Bumi dan Manusia di Tv One

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip ataupun dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari karya saya ini terbukti merupakan hasil plagiat/menjiplak karya orang lain maka saya bersedia dicabut gelar kesarjanaanya.

Yogyakarta, 19 Desember 2016


(4)

Motto

Orang hebat adalah orang yang tahu bahwa pikiran lebih kuat daripada kekuatan materi, karena pikiran dapat menguasai dunia (Ralp Waldo Emerson)

Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi (Orison Swett Marden)


(5)

Halaman Persembahan

Penelitian ini saya persembahkan untuk :

Allah SWT yang telah memberikan kesehatan selalu kepada peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi dan penelitian ini dengan tepat. Alhamdulillah

Kedua orang tua saya ayah terhebat Suharna dan mamah Rustini yang selalu membimbing saya dengan sabar dan penuh kasih sayang sama anaknya yang kedua ini. Berkat doa, bimbingan dan perintah untuk segera diselesaikan skripsinya membuat saya termotivasi menyelesaikan skripsi ini.

Kakak saya Annas Mustaqim S.T dan adik saya Violindra Amalia yang selalu mensupport saya untuk menyelesaikan skripsi

ini.

Keluarga Besar Pantja Wikrama yang sudah memberikan dukungan yang terus-menerus sehingga saya menjadi termotivasi untuk menjadi yang terhebat untuk kalian. Pokoknya pakdhe, budhe, tante, lek, mba, mas, dan saudara-saudara saya yang lainnya.


(6)

Thanks To:

1.Terima kasihku dan rasa syukur pada Allah SWT atas

rakhmat dan berkat-NYA hingga tugas ini dapat terselesaikan.

2.Nabi Muhammad SAW

3.Dosen pembimbing Mas Fajar Junaedi yang sudah

membimbing saya, yang sudah melatih saya untuk

belajar kritis, dan terimakasih atas

masukan-masukannya yang selalu membuat saya menjadi lebih tekun, rajin, berusaha dan berproses dengan baik. Semoga Allah membalas semua ilmu dan pembelajaran yang Mas Jun kasih ke saya, amin.

4.Penguji yang cantik dan keren Mba Ayu Amalia dan Mas

Budi Dwi Arifianto makasih ya telah memberi

masukkannya selama menjadi dosen penguji

5.Pak Jono, Pak Muryadi, Pak Yuli dan Mbak siti yang

dengan sabarnya menjawab semua pertanyaan dari mahasiswanya.

6.Ayahku Suharna dan Mamahku Rustini yang sudah

menjadi semangat dan selalu memberikan restu dan

melengkapi kebutuhan untuk perjuanganku

menyelesaikan tugas ini mulai dari awal hingga akhir.

7.Kakakku Annas Mustaqim, S.T dan adikku tercinta

Violindra Amalia yang selalu mensupport aku dalam

membuat skripsi.

8.Keluarga Besarku Pantja Wikrama yang telah mendukung

dan mensupport aku dalam membuat skripsi ini, mbah,

nenek, pakdhe, budhe, tante, lek, mas, mba dan saudara-saudaraku semuanya terimakasih


(7)

9.Mas Ade s Pepe selaku manajer documentary, Kang Herwin Krisbianto sebagai Produser eksekutif program bumi dan manusia, Mas Gunawan Budi Susilo dan Bang Don Meyler Pak Pahan selaku produser program bumi dan manusia, Mba Aulia Rachmi dan Mas Ibnu Hartanto assistan produser bumi dan manusia, Mas Muhammad Rianto, Mas M Alif Shidqi, Mba Julia Nur Rochma, dan Mba Ririn Dwi Lestari selaku Reporter, Mas Budi

Satrio selaku cameramen, dan Mas Rendy Putra

Suryadiningrat selaku editor terima kasih atas bantuannya pada saat penelitian.

10. Sahabat-Sahabatku Muhammad Syahidul Mubarok,

Tri Prasetyo, Yoska Pranata, Puspita Septi

Mahardani, Viddya Dwi Pradianty, Rima

Sulistyaningsih, Utari Dewi, Intan Permata Sari, Annisa Amalia Hapsari, Ali Mufti, Azraei Zaharuddin, Rofflis Robert, Solleh Zarady, Nadiv Husni, Aldi Edo Nugroho, Gege Danish, Yuyung Crishtellgo, Devi Dwi Rusmawati, Siti Rohani, Sahabat SMA geng pesek Rosmita Dewi, Ariani Dwi Yahya, Sarah Febyan, Frillie Pratami Yuliansyah, Alvie Rachmawati, Niken

Hardyani, “Sahabat kecil” Deffie Intan Pratiwi,

Berlinda Ayu Ramadhani thank you for keep being

right beside me I’m having and sorrows. I’m proud of

having you all. Thanks a lot.

11.Teman-teman Ilmu Komunikasi 2012 UMY

12.Teman-Teman Broadcasting 2012 Septi Nuggraini,

Aisyah Aprilinda, Muhammad Unggul Suci Anggoro, Bimo

Aprilianto, Amelia Arista Putri, Bayu Chandr a


(8)

Puspita Ningrum Danu Atmaja, Ravie Setya Ayu, Galuh Ratnatika, Erwin Rasyid, Ary Prasetyo, syarifah Khamsiawi, Martina Erna Ningsih, Pamungkas Mohammad,

Fajar Adhi Kurniawan, Galang Pambudi Anggara,

Muhammad Naufal, Fatur Albashorie, Guruh Prasetya Putra, Hesti Susilowati, Adhe Royand, Afrian Irfani, Wahyu Sugiarto, Maharani Dwi KW, Odi Susanto, Ade Rio, Reza Dovi, Yunia Rahma, Pratiwi Yunita, Anisati Sauma Ningrum, Bagus Haryo, Fredy Susanto, Harris Sugiarto, Kasyfi Fitra, Rifki Putri Mahmubati, Ardiansyah Putra, Nashwan Ihsan, Ragil Susanto, Rizal Hadis, Slamet Arifin, Septian Bayu, Nisa Akmala, Agung Tri Prasetyo. Thank you, moreover, for accompanying me in this recent 2 years during our study. Many thing we had been through either in good or in bad which completely taught us to come up our feelings of acceptance in the diversity we have. Thank you in advance, you are all incredible.

13.Teman-Teman spesial di jogja Anjas Rizky Utami,

Dina Rahmawati, Ullma Shany Rusfa, Anggie Giovanda, Anisa Muliyawati, Dita Astuti, Juwaryanti, Ratna Devi, Salma Intan, Vara Kartika, Wismaresmi Wara D,

Ibnu Muslim Putra Darmawan, Dhyan Anggraini,

Muhammad Sayogi, Umi Habibah, Basudewa Surya Aji, Holly Latthifa Algania, Muhammad Fatur Al Bashory, Risda Suhairi, Umay, M. Hasby Assidiqi, M. Reza Haidar Al-Kamal, Azzahrany Giri, Putri Annisa, Suradi, Riskika Mahmudahsani, Siti Sofiah Adi, Prasetiyaning Tyas, Maya Septiani, Ria Febriana,


(9)

Imas Nurhayati, terimakasi atas dukungan dan supportnya.

14.Keluarga Besar Cinema Komunikasi (CIKO) Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, terima kasih telah menjadi wadah bagi saya untuk berkarya di dalam dunia perfilm-an. Banyak ilmu yang saya pelajari dari BSO

ini dan begitu berarti terutama bisa mengena l

berbagai karakter orang. Terus berkarya untuk sineas

-sineas Muda. Let’s Rec and Play

Terima Kasih untuk semuanya yang telah mensupport aku. Sukses untuk semua teman-temanku love you all.


(10)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr,wb

Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala petunjukNya yang tiada henti-hentinya serta nikmat yang tiada putus-putusnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini dengan diberi kelancaran. Bersyukur atas nikmat Allah yang masih saya rasakan hingga saat ini, telah memberikan ilmu, kenikmatan dan umur yang panjang. Serta kesempatan hingga mencapai titik ini setelah berdoa dan usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan hanya bersyukur yang bisa saya lakukan.

Penelitian skripsi ini membahas tentang Manajemen Produksi Program Dokumenter Bumi dan Manusia di TvOne karena ingin mengetahui bagaimana manajemen dan model apa yang dipakai dalam program ini. Ternyata model yang dipakai dalam program “Bumi dan Manusia” fleksibel, kenapa dibilang fleksibel karena program Bumi dan Manusia memakai berbagai macam model yang ada. Model tersebut menyesuaikan dengan konsep dari tema yang akan diaplikasikan, diproduksi, dan ditayangkan. Model yang paling sering diaplikasikan oleh program

“Bumi dan Manusia” adalah model ekspository. Dalam hal ini peneliti ingin mencoba

mengajak penonton untuk lebih tahu model apa yang dipakai pada saat pembuatan film dokumenter. Diharapkan penonton bisa lebih jeli dalam menonton film dokumenter yang dimanfaatkan oleh media untuk meraup keuntungan. Selain itu bisa menjadi referensi penelitian mengenai manajemen produksi program dokumenter atau strategi program.


(11)

Penyelesaian penelitian ini tidak lepas dari dukungan orang tua yang selalu mensupport dalam menyelesaikan penelitian ini, dan dukungan dosen pembimbing Mas Fajar Junaedi yang selalu membimbing dan mengarahkan dengan sabar untuk menyelesaikan penelitian ini dan Mas Budi Dwi Arifianto serta Mba Ayu Amalia selaku penguji yang teliti dan kritis untuk membantu saya, juga dukungan dari berbagai pihak demi kelancaran dalam mengerjakan penelitian ini. Selain itu kepada teman tercinta yang sudah membantu ilmu, informasi dan support semangat yaitu Muhammad Syahidul Mubarok, Yoska Pranata, Tri Prasetyo, Umi Habibah, Viddya Dwi Pradianty, Puspita Septi Mahardani, Rosmita Dewi, Utari Dewi, Rima Sulistya Ningsih kalian sungguh luar biasa, terima kasih atas waktu dan perhatiannya buat saya. Aku sayang kalian teman ku.

Yogyakarta, 19 Desember 2016


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

ABSTRAK ... xix


(13)

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Kerangka Teori ... 11

E.1. Manajemen Produksi ... 11

E.1.1. Pengertian Manajemen ... 11

E.1.2. Fungsi Manajemen ... 14

E.1.3. Produksi ... 18

E.1.4. Prosedur Kerja Produksi Televisi ... 19

E.2. Program ... 22

E.2.1 Jenis-Jenis Program ... 22

E.3. Dokumenter ... 25

E.3.1. Pengertian Dokumenter ... 25

E.3.2. Persiapan Dokumenter ... 26

E.3.3. Tahapan Pelaksanaan Produksi Dokumenter... 27

E.3.4 Gaya dan Struktur Dokumenter ... 28

E.3.5. Genre/Jenis Dokumenter... 29

F. Metode Penelitian ... 32


(14)

F.2. Obyek Penelitian ... 34

F.3. Lokasi Penelitian ... 34

F.4. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F.5. Teknik Analisis Data ... 37

F.6. Uji Keabsahan Data ... 38

F.7. Sistematika Penulisan ... 39

BAB 2 ... 41

DESKRIPSI TV ONE & PROGRAM BUMI DAN MANUSIA…….. 41

A. Sejarah berdirinya PT. Lativi Media Karya TV One ... 41

B. Visi dan Misi ... 42

C. Transformasi Logo TV One... 43

D. Dewan Direksi ... 45

E. Struktur Organisasi TV One ... 47

F. Deskripsi Program Bumi dan Manusia ... 48

G. Sejarah Program Bumi dan Manusia ... 48

H. Visi dan Misi Program Bumi dan Manusia ... 50

I. Garis Besar Desain Program Bumi dan Manusia ... 50

J. Format Program Bumi dan Manusia... 50

K. Pengemasan Banner/OBB Program Bumi dan Manusia ... 54

L. Audio Program Bumi dan Manusia ... 55

M. Segmentasi Program Bumi dan Manusia... 55

N. Deskripsi Job desk program Bumi dan Manusia ... 55


(15)

BAB 3 ...……….... 59

BAB 3 PEMBAHASAN ……….... 59

A. Penyajian Data ... 59

B. Analisis Data ... 81

BAB 4 ...………... 96

PENUTUP…...………... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran... 100


(16)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Dewan direksi tvOne ... 45

Bagan 2.2 Struktur organisasi tvOne ... 47

Bagan 2.3 Struktur organisasi program Bumi dan Manusia ... 58

Bagan 3.1 Manajemen produksi program di televisi ... 83

Bagan 3.2 Flow Chart Produksi Program Dokumenter Bumi dan Manusia ... 84


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tayangan bumi dan manusia episode kahayan ... 6

Gamabar 1.2 Tayangan bumi dan manusia episode makan batu... 7

Gambar 2.1 Logo pertama tvOne ... 43

Gambar 2.2 Logo kedua tvOne... 43

Gambar 2.3 Logo ketiga tvOne... 44

Gambar 2.4 Logo on-air tvOne... 44

Gambar 2.5 Logo program Bumi dan Manusia... 48

Gambar 3.1 Produser, assprod & reporter saat berdiskusi tema ... 66

Gambar 3.2 Sutradara sedang berdiskusi dengan kameramen ... 67

Gambar 3.3 Kameramen&reporter pada saat pengambilan gambar ... 71

Gambar 3.4 Proses persiapan kameramen pengambilan gambar ... 71

Gambar 3.5 Kameramen melakukan pendekatan kepada narasumber ... 72

Gambar 3.6 Saat reporter mendampingi editor untuk mengedit ... 76

Gambar 3.7 Saat produser dan reporter melihat hasil editing ... 76

Gambar 3.8 Editor pada saat pemilihan musik ... 78


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel bagan jenis program televisi ... 3

Lampiran

1. Hasil Observasi 2. Transkip wawancara

3. Contoh proposal program Bumi dan Manusia 4. Contoh naskah program Bumi dan Manusia


(19)

(20)

ABSTRAK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

KONSENTRASI BROADCASTING Devi Permatasari

20120530155

Manajemen Produksi Program Dokumenter Bumi dan Manusia di TV One Tahun Skripsi : 2016 + 104 Halaman + 16 Gambar + 1 Tabel + 5 Bagan Daftar Pustaka : 14 Buku + 2 Jurnal + 1 Sumber Online

Obyek penelitian ini adalah program dokumenter “Bumi dan Manusia”, merupakan dokumenter televisi yang membahas kehidupan manusia, hubungannya dengan sesamanya atau dengan bumi tempat tinggalnya. Tujuan dari program ini adalah memberikan konsklusi serta solusi bagi permasalahan yang ada di Indonesia. Pentingnya suatu manajemen dalam sebuah program dokumenter televisi sangatlah penting, dikarenakan jika tidak ada manajemen produksi bagi suatu program televisi maka program tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dan dianalisis secara kualitatif. Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti adalah stasiun televisi TV One, sebagai stasiun televisi yang menayangkan program dokumenter “Bumi dan Manusia” yang berlokasi di Jakarta Timur. Sementara, untuk metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan arsip. Program dokumenter

“Bumi dan Manusia” telah memiliki model atau gaya yang digunakan dalam program ini. Model tersebut menyesuaikan dengan konsep dari tema yang akan diaplikasikan, diproduksi dan ditayangkan. Model yang paling sering diaplikasikan oleh program

“Bumi dan Manusia” adalah model ekspositori. Fungsi manajemen selalu dilakukan sepanjang perjalanan produksi program “Bumi dan Manusia”, misalnya pada tahapan produksi: pada tahapan produksi yang dilakukan sesuai dengan momen tersebut, yakni sebuah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Untuk keseluruhan tahapan awal hingga akhir, pengulangan perencanaan dilakukan berdasarkan momen apa yang akan direkam. Kemudian untuk pengorganisasiannya dilakukan setelah penentuan crew sampai tahapan pasca produksi tetap berjalan. Untuk pengawasan crew dilakukan sepanjang jalannya produksi, crew dan segenap elemen diarahkan dan sekaligus diawasi sedemikian rupa sehingga ritme produksi

“Bumi dan Manusia” berjalan sesuai rencana.

Kata Kunci: Manajemen Produksi, Program, Dokumenter, Studi Kasus, Model Produksi


(21)

ABSTRACT

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FACULTY OF SOCIAL AND COMUNICATION SCIENCES DEPARTMENT OF COMMUNICATION SCIENCES

CONCENTRATION OF BROADCASTING Devi Permatasari

20120530155

Production Management of Documentary Program “Bumi dan Manusia” on TvOne

Year of thesis : 2016 + 104 pages + 16 pictures + 1 table + 5 Sub-parts References : 14 books + 7 Journals + 1 Online Sources

The object of this research is documentary program “Bumi dan Manusia”, That is a television documentary program telling about human life and relation to the other human or the earth as a place to live in. The purpose of this program is to give conclusion and solution to the problems that exist in Indonesia. The important of management in a television documentary program is very significant because if there is no production management to a television program, so the program will not run well. The method used in this research is descriptive case study and it is analysed qualified. This research was conducted at TV One that is a television station which airs the documentary program “Bumi dan Manusia” located in East Jakarta.Meanwhile for data collection method, the researcher used interview, observasion documentation and archives. The documentary program “Bumi dan

Manusia” has already had a model or style use in this program. The model has fitted

to the concept from the theme that will be applied. Model that is frequently applied

by the Program of “Bumi dan Manusia” is model of expocitory. Management

function is always done in the program production process of “Bumi dan Manusia”,

for example in production steps that consist of planning, organizing, realizing and supervising. in the entire steps from the beginning to the end, the repetition of planning is done depending on the moment recorded. Afterwards, organizing is done after deciding the crews until the step of post-production. In addition, supervising the crew is conducted in the process of production, crew and the whole elements that are led and supervised in order to make good rhythm of production “Bumi dan Manusia”, like what has already planned.

Keywords: Production Management, Program, Documentary, case study, Production Model


(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi merupakan salah satu media massa yang cukup dikenal oleh masyarakat. Menurut Elvinaro Ardianto televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan (Ardianto, 2004: 18). Adanya beragam stasiun televisi membuat masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menyaksikan program tayangan yang berkualitas. Dari pernyataan itu, dapat diartikan bahwa televisi merupakan media massa yang dapat menampilkan beragam program tayangan dari jarak jauh kepada masyarakat.

Televisi bisa dinikmati masyarakat karena adanya program tayangan yang disiarkan oleh lembaga penyiaran. Menurut Undang-Undang (UU) no. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, lembaga penyiaran terbagi menjadi 4. Pertama, lembaga penyiaran swasta. Kedua, lembaga penyiaran publik. Ketiga, lembaga penyiaran komunitas. Keempat, lembaga penyiaran berlangganan (Morissan, 2008: 77).

Dalam UU no 32 tahun 2002 bagian kelima pasal 16 ayat 1 dinyatakan bahwa, lembaga penyiaran swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersil berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. Sedangkan dalam pedoman perilaku penyiaran pasal 17 ayat 1, dinyatakan pula bahwa lembaga


(23)

penyiaran swasta sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat 1 didirikan dengan modal awal yang seluruhnya dimiliki oleh warga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia (dalam buku Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)).

Atas dasar kedua ayat yang terkandung dalam UU no 32 tahun 2002 tersebut lembaga penyiaran swasta dapat disebut sebagai lembaga penyiaran yang memiliki tujuan komersil atau menjual. Lembaga penyiaran swasta dapat disamakan dengan lembaga yang bergerak di bidang bisnis untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Hal inipun semakin dimanfaatkan oleh orang-orang dengan modal finansial berlebih yang ingin mencoba peluang bisnis.

Peluang bisnis dalam hal ini dapat memicu kompetesi antara lembaga penyiaran televisi atau stasiun televisi untuk menayangkan program yang dapat menarik minat masyarakat. Persaingan acara televisi saat ini semakin ketat, masing-masing stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat tayangan yang menarik dan digemari oleh masyarakat. Program acara tersebut didesain sedemikian rupa sehingga menarik bagi setiap pemirsanya, mulai dari acara hiburan hingga berita penting yang kesemuanya itu mampu membuat masyarakat betah dan berlama-lama untuk menikmatinya.

Program televisi merupakan sebuah acara yang dikemas sedemikian rupa kemudian ditampilkan di televisi untuk bisa dinikmati oleh masyarakat. Setiap stasiun memiliki program televisi yang berbeda-beda. Berikut tabel jenis program televisi (Morissan, 2008: 215) :


(24)

Tabel.1.1

Tabel Bagan Jenis Program Televi

Sumber Morissan dalam buku Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi (2008)

Saat ini sudah banyak muncul stasiun-stasiun televisi baik lokal maupun interlokal seperti TVONE, TRANS TV, TRANS7, MetroTV, KompasTV, ANTV, TVRI, SCTV, RCTI dan lain-lain. Stasiun-stasiun televisi bersaing menampilkan program-program televisi yang menghibur maupun memberikan informasi kepada masyarakat. Semakin banyak yang Program TV

Hard News

(Straight News, Features, Infotainment)

musik Informasi

Soft News

(Current Affair, Magazine, Talkshow, Documentary) Drama (Sinetron, film, cartoon) Quiz Hiburan Ketangkasan Reality Show Permainan Pertunjukan (sulap, lawak, tarian, dll) Hidden Camera Competition show Relationship show

Fly on the wall


(25)

menonton acara program televisi tersebut maka semakin banyak juga program yang disukai oleh masyarakat.

Dokumenter merupakan sebuah program dalam tayangannya memiliki beberapa narasumber. Morissan mengatakan bahwa program dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Diantara berbagai program acara di televisi, program dokumenter perlu mendapatkan penekanan sendiri (Morissan, 2008: 212).

Program acara dokumenter memang sejajar dengan program acara yang lain, namun kekhususan program dokumenter menjadikannya dibedakan dari divisi program siaran. Dalam dokumenter juga melibatkan sumber daya manusia yang beragam mulai dari reporter, kameramen, editor, produser dan sebagainya. Tayangan televisi di Indonesia saat ini juga sudah banyak menampilkan program dokumenter berjenis kehidupan manusia dan alam yang isi pesannya tentang keindahan alam Indonesia.

Salah satu program televisi yang menampilkan program dokumenter berjenis kehidupan manusia dan alam adalah Bumi dan manusia yang tayang di stasiun televisi tvOne. TvOne adalah sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 9 Agustus 2002 oleh pengusaha Abdul Latief. Tahun 2006 sebagian sahamnya juga dimiliki oleh grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi ANTV. Pada 14 Februari 2008 pukul 19.30 WIB untuk pertama kalinya tvOne mengudara, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne dengan komposisi 70 persen berita,


(26)

sisanya gabungan program olah raga serta hiburan. Saat ini tvOne memiliki 28 biro dan satu stasiun pusat yang didukung oleh 37 stasiun pemancar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dipilihnya tvOne sebagai subyek penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan, yang pertama, tvOne merupakan stasiun penyiaran televisi yang pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia. Kedua, tvOne memiliki jaringan penyiaran yang tersebar diberbagai wilayah sehingga memiliki daya jangkau yang lebih luas di bandingkan televisi lainnya. Ketiga, tvOne menjadi stasiun televisi berita dan olah raga nomor satu. Yang keempat, tvOne menayangkan program news dan sport yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif dan cerdas (http://www.tvonenews.tv/, diakses tanggal 08 Agustus 2016 pukul, 22.07).

Program Bumi dan Manusia yang tayang di tvOne adalah sebuah program dokumenter yang mengangkat tema hubungan manusia dan alam, kebajikan lokal, persamaan dan penyebaran budaya, bedah antropologi dan sosiologi. Program ini tayang setiap hari Rabu jam 23.00-24.00 WIB dan bisa berubah suatu saat nanti. Acara ini hanya menampilkan beberapa narasumber dan orang yang akan di wawancarai tentang program acara ini (http://www.tvonenews.tv/program, diakses tanggal 08 Agustus pukul: 22.14).


(27)

Gambar 1.1 Tayangan Bumi dan Manusia episode Kahayan 2 November 2016

Selain itu, penelitian ini mengambil obyek program Bumi dan Manusia. Dengan alasan pengambilan obyek ini karena program ini adalah program unggulan di tvOne, selain itu bumi dan manusia juga telah teruji dengan mendapatkan berbagai macam penghargaan sebagai berikut: pertama, Finalis 1, 2 & 3 Sampoerna Adiwarta 2010, episode “Pesona Lubang Camoy”,

”Langi Morik”, dan “Kami Butuh Air, Komandan”. Kedua, Pemenang

Sampoerna Adiwarta 2010 episode “Kami Butuh Air, Komandan”. Ketiga,

Runner Up Anugerah Jurnalistik Pertamina 2010, episode “Patteke”. Keempat, Pemenang Mochtar Lubis Award 2011 episode “Orang Laut”. Kelima, Finalis Anugerah Adiwarta 2012, episode “Patteke”, keenam, Runner Up CNN Television Journalist Award 2012. Ketujuh, Rekomendasi Bulan Ini, Remotivi, Januari 2012. Kedelapan, Finalis KPI Award 2013 episode


(28)

“Konek(si) Sapi”. Kesembilan, Pemenang Denpasar Film Festival 2016 episode "Makan Batu". dan kesepuluh, KPID Kalimantan Selatan Award

2016, episode “Rawa Hadangan”. Hal inilah yang membedakan dari program televisi lainnya, karena program Bumi dan Manusia memberikan sarana informasi dalam bidang budaya dan kebijakan lokal (https://web.facebook.com/BumiManusiatvOne/?fref=ts, diakses tanggal 29 agustus 2016 pukul: 21.28).

Gambar 1.2 Tayangan Bumi dan Manusia episode Makan Batu yang mendapat penghargaan di Denpasar film festival 2016 Dalam mengelola sebuah progam dokumenter, membutuhkan sistem manajerial yang dapat membantu memudahkan pembagian tugas dan pekerjaan di bidangnya masing-masing yang terlibat dalam proses produksi. Acuan yang digunakan untuk melihat bagaimana terapan manajemen produksi program Bumi dan Manusia, yaitu dengan menggunakan teori yang telah dikemukakan Terry mengenai fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC. POAC


(29)

merupakan sebuah akronim yang cukup dikenal dalam kajian manajemen, meliputi Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating

(penggerakan), dan Controlling (Pengawasan) (Siswanto, 2006: 18).

Manajemen Media adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana pengelolaan media dengan prinsip-prinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, baik terhadap media sebagai industri yang bersifat komersial maupun sosial, media sebagai institusi komersial maupun institusi sosial. Media dipelajari secara lengkap, karakteristiknya, posisi dan peranannya dalam lingkungan dan sistem ekonomi, sosial dan politik tempat media tersebut berada (Junaedi, 2014: 14). Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana manajemen produksi program Bumi dan Manusia agar selalu menarik dan tetap diminati oleh penoton.

Dalam penulisan ini penulis meninjau beberapa artikel jurnal hasil penelitian yang ada. Penulis menemukan beberapa artikel jurnal yang membahas tentang proses manajemen produksi dengan obyek penelitian yang berbeda-beda diantaranya:

Penelitian terdahulu pertama dengan judul yang sejenis dan penelitian yang dilakukan oleh Mellisa Cindy Kharisma Lauhenapessy peneliti berjudul Strategi Manajemen Produksi Program Berita Detak Melayu di Riau Televisi dimuat jurnal JOM FISIP Volume 3 Nomor 1 Februari 2016. Peneliti ini menjabarkan bagaimana penerapan planning, organizing, actuating, dan

controlling (POAC) di dalam strategi manajemen produksi berita Detak Melayu sebagai usaha menghasilkan produk pemberitaan yang berkualitas.


(30)

Detak Melayu menerapkan 4 tahap: (1) planning (perencanaan) yang dilakukan dalam tiga bentuk yaitu, rapat perencanaan topik berita, rapat perencanaan penempatan reporter dan kameramen, serta rapat proyeksi sekaligus sebagai evaluasi. (2) organizing (pengorganisasian), Detak Melayu telah menentukan pembagian setiap reporter dan kameramen sesuai dengan posko liputan masing-masing dengan pemberian kerja yang ditetapkan. (3)

actuating (pelaksanaan) diawali dari peliputan berita, pengambilan gambar, penulisan naskah berita, dan pasca produksi yang terdiri dari dubbing naskah berita, proses editing berita, pembuatan rundown acara berita dan penayangan program berita Detak Melayu. (4) controlling (pengawasan) yang dilakukan Detak Melayu salah satunya yaitu pada rapat proyeksi dan evaluasi.

Penelitian terdahulu kedua dengan judul yang sejenis dan penelitian yang dilakukan oleh Herry Kuswita, peneliti berjudul Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi dimuat jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2 September 2014. Penelitian ini menggambarkan bagaimana membuat Program Televisi Pendidikan dengan konsep dan tahapan produksi yang benar mulai dari Perencanaan sampai dengan penayangannya. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dengan narasumber. program director,

technical director dan eksekutive produser program pendidikan televisi edukasi.


(31)

Berdasarkan deskripsi di atas, maka penulis tertarik meneliti manajemen produksi program dokumenter Bumi dan Manusia yang ditayangkan di tvOne Jakarta. Penulis memfokuskan untuk mengkaji bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajemen dari tahapan produksi pada dokumenter yang meliputi peliputan, penulisan dan penyutingan gambar dengan memadukan keterampilan, budaya dan wawasan dalam memproduksi program acara dokumenter Bumi dan Manusia di tvOne Jakarta dengan judul penelitian “Manajemen Produksi Program Dokumenter Bumi dan Manusia di tvOne”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan penelitian yaitu: “Bagaimana manajemen produksi program dokumenter Bumi dan Manusia di tvOne”?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi program dokumenter pada televisi.


(32)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Menerapkan teori-teori di bidang manajemen produksi televisi yang sudah ada. Serta menambah wawasan pengetahuan tentang bagaimana manajemen produksi program dokumenter pada stasiun televisi tvOne. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada jurusan Ilmu Komunikasi, Khususnya dalam konsentrasi broadcasting mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen produksi program televisi.

2. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini dapat dijadikan acuan pedoman bagi mahasiswa yang ingin terjun ke dunia manajemen produksi program televisi.

2) Penelitian ini dapat mencari model produksi film dokumenter yang bisa diterapkan diproduksi dokumenter yang lain.

E. Kerangka Teori

E.1. Manajemen Produksi E.1.1. Pengertian Manajemen

Kata manajemen menjadi kata yang sangat akrab bagi telinga kita. Kata ini sering muncul dalam berbagai konteks, mulai dari konteks yang terbatas sampai dengan konteks yang luas. Beragamnya konteks manajemen menjadikan kata ini bisa didefinisikan secara berbeda-beda oleh orang yang berbeda. Jika ditelusuri dari asal katanya (etimologi) kata manajemen bermula dari kata management yang berasal dari Bahasa Perancis yang berarti seni


(33)

melaksanakan dan mengatur. Sedangkan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan arti manajemen sebagai proses penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran (KBBI, 1990:553 dalam Junaedi, 2014:33).

Ini bisa diartikan dengan sederhana bahwa manajemen adalah bagaimana melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan orang lain. Hal ini berarti dalam manajemen melibatkan serangkaian proses yang tidak hanya dilakukan oleh satu orang, namun dikerjakan oleh beberapa orang sebagai kesatuan tim yang masing-masing memiliki posisi, fungsi dan tugas yang berbeda (Junaedi, 2014: 33-34). Manajemen adalah segala hal yang terkait dengan orang-orang yang berada pada puncak organisasi atau pimpinan perusahaan. Pada kenyataannya, setiap orang dengan kegiatan untuk mengarahkan tindakan dan upaya orang lain dalam mencapai suatu tujuan adalah manajer (Morissan, 2008: 129). Beberapa pengertian manajemen dari beberapa pakar sebagai berikut:

1. Schoderbek, Cosier dan Aplin memberikan definisi manajemen sebagai A process of achieving organizational goal through other

(Sebuah proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain) (Junaedi, 2014: 34).

2. Howard Carlisle (1987) menjelaskan pengertian manajemen dengan lebih menekankan pada pelaksaan fungsi manajer yaitu: directing, coordinating, and influencing the operation of organization so as to obtain desired results and enchance total performance (mengarahkan, mengoordinasikan dan mempengaruhi suatu operasional organisasi agar mencapai hasil yang diinginkan serta mendorong kinerjanya secara total) (Junaedi, 2014: 34-35).


(34)

3. Stoner memberikan definisi manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Junaedi, 2014: 34).

4. Pandangan lain ada yang lebih menekankan pada aspek sumber daya (resource acquisition) dan kegiatan koordinasi disampaikan oleh Pringle, Jennings dan Longenecker yang mendefinisikan manajemen sebagai berikut : Management is the process of acquiring and combining human, financial, informational and physical resources to

attain the organization’s primary goal of producing product or service

desired by some segment of society (Manajemen adalah proses memperoleh dan mengkombinasikan sumber daya manusia, keuangan, informasi dan fisik untuk mencapai tujuan utama organisasi, yaitu ,menghasilkan suatu barang atau jasa yang diinginkan sebagai segmen masyarakat) (Junaedi, 2014: 34).

5. Wayne Mondy (1983) dan kawan-kawan menyebutkan definisi manajemen dengan memberikan penekanan pada faktor manusia serta materi sebagai berikut: the process of planning, organizing, influencing and controlling to accomplish organizational goals through the coordinated use of the human and material resources

(proses perencanaan, pengorganisasian, mempengaruhi dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi melalui koordinasi penggunaan sumber daya manusia dan materi) (Junaedi, 2014: 35). Menurut Peter K. Pringle, manajemen sendiri menerapkan sejumlah tujuan melalui proses perencanaan ini. Tujuan media penyiaran dibagi kedalam tiga hal yang terdiri atas tujuan ekonomi, pelayanan dan personal (Morissan, 2008: 132).

1. Tujuan ekonomi mencakup hal-hal yang terkait dengan posisi keuangan media penyiaran bersangkutan dengan perhatian utamanya tertuju pada target pendapatan, target pengeluaran, target keuntungan, target rating yang ingin dicapai (Morissan, 2008: 132).

2. Tujuan pelayanan mencakup kegiatan penentuan program yang dapat menarik audien, penentuan program yang dapat memenuhi minat dan kebutuhan audien sekaligus kegiatan penentuan peran media penyiaran di tengah masyarakat (Morissan, 2008: 133).


(35)

3. Tujuan personal adalah tujuan individu yang bekerja pada media penyiaran bersangkutan. Pada umumnya, individu bekerja untuk satu tujuan, yaitu mendapatkan penghasilan namun tidak setiap individu menjadikan penghasilan sebagai satu-satunya tujuan karena mereka menginginkan tujuan lain misalnya: mendapatkan pengalaman, keahlian, kepuasan kerja, dan sebagainya (Morissan, 2008: 133). Maksud penetapan tujuan pada media penyiaran adalah agar terdapat koordinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh departemen dan individu dengan tujuan utama media penyiaran (Morissan, 2008: 133).

E.1.2. Fungsi Manajemen

Arti manajemen sebenarnya tidak bisa ditulis dengan kalimat pendek. Manajemen dapat berarti pencapaian tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu, tetapi dalam hal ini belum ada persamaan pendapat dari para ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen. Dalam beragam organisasi, termasuk dalam organisasi media, fungsi manajemen selalu melekat pada proses kehidupan organisasi. Pengertian-pengertian tentang manajemen secara jelas menyebut beberapa fungsi dari manajemen dengan istilah yang berbeda-beda dari setiap ahli, walaupun intinya sama (Junaedi, 2014: 36).

Secara garis besar, fungsi manajemen dapat dirangkum dalam empat fungsi yaitu:

1. Fungsi Perencanaan (Planning).

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana


(36)

perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode yang sekarang pada saat rencana dibuat (Morissan, 2008: 130). 2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing).

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama (Morissan, 2008: 142).

3. Fungsi pelaksanaan (Actuating).

Peter Pringle (1991) mengemukakan: the influencing or directing functions centers on the stimulation of employees to carry out their

responsibilities with entbusiasm and effectiveness. (Fungsi memengaruhi atau mengarahkan terpusat pada stimulasi karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dengan antusisme dan efektif). Kegiatan mengarahkan dan memengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting yaitu: pemberian motivasi, komunikasi, kepemimpinan dan pelatihan. Fungsi pengarahan diawali dengan motivasi karena para manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikutinya (Morissan, 2008: 154).


(37)

4. Fungsi Pengawasan (Controlling).

Definisi pengawasan yang dikemukakan Robert J. Mockler (1972) berikut ini dapat memperjelas unsur-unsur esensial proses pengawasan. Menurut Mockler, pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Morissan,2008: 159).

Di sinilah fungsi-fungsi management dimainkan, sebagai penyatu pemikiran dengan membentuk aturan-aturan tertentu yang wajib dipatuhi. Dalam sebuah perusahaan, manajemen sangat penting adanya. Unsur-unsur manajemen terdiri dari man, money, materials, machines, method dan market

atau alat-alat sarana (tools) yang merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama (Fachruddin, 2016: 8-9).

1. Man (manusia) dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.


(38)

Oleh sebab itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan (Fachruddin, 2016: 9).

2. Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional (Fachruddin, 2016: 9).

3. Material terdiri dari bahasa setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki (Fachruddin, 2016: 9).

4. Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja (Fachruddin, 2016: 9).

5. Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Meskipun metode baik, tetapi orang yang melaksanakan tidak mengerti maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri (Fachruddin, 2016: 9).

6. Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas


(39)

dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen (Fachruddin, 2016: 9).

Dari 6 M yang telah disebutkan di atas dapat terlihat jelas jika semua unsur harus saling melengkapi, menjadi sebuah satu kesatuan yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai sesuatu sesuai yang diharapkan (Fachruddin, 2016: 10).

E.1.3. Produksi

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksana produksi dan tahapan pelaksanaan produksi (Wibowo, 1997: 7).

Berpikir tentang produksi televisi bagi seorang produser professional berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu dapat menjadi suatu sajian yang bernilai, yang memiliki makna. Seorang produser yang menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini intelektualitas dan spiritualitas secara kritis menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Kemudian akan lahir ide atau gagasan. Dilengkapi dengan materi atau bahan lain yang menunjang ide ini, akan tercipta naskah untuk produksi. Naskah inilah bahan dasar yang perlu dipikirkan oleh seorang produser ketika ia akan mulai berproduksi (Wibowo, 1997: 7).


(40)

Hasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya. Sikap inilah kekhasan dan keunikan dari produksi itu. Produksi yang tidak memiliki kekhasan atau keunikan berarti produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja. Tidak memukau dan mempesona. Tidak mampu stop the eyes and the ears (Wibowo, 1997: 7-8).

E.1.4. Prosedur Kerja Produksi Televisi

Panjangnya proses produksi televisi berdasarkan tahapan perencanaan sampai siap tayang, yang harus dilakukan dengan teamwork (kerjasama tim) yang solid. Produksi televisi bukan pekerjaan individual tetapi pekerjaan tim (Fachruddin, 2012: 2). Adapun susunan tahapan produksi televisi sebagai berikut:

1. Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standart operation procedure (SOP), seperti berikut (Wibowo, 1997: 20);

a. Pra-Produksi (Perencenaan dan Persiapan)

Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dilaksanakan dengan rinci dan baik. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini (Wibowo, 1997: 20).


(41)

(1) Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset (Wibowo, 1997: 20).

(2) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan

crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati (Wibowo, 1997: 20).

(3) Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat-menyurat. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan (Wibowo, 1997: 20).

Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang begitu percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal yang sifatnya pemikiran di atas kertas. Dalam produksi program televisi, hal seperti itu bisa berakibat kegagalan (Wibowo, 1997: 20-21).

b. Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.

Dalam pelaksaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shot yang akan diambil di dalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shot (shot list) dari setiap adegan. Biasanya dalam satu kalimat


(42)

scenario (naskah sinetron atau film cerita) dipecah menjadi empat shot atau lebih (Wibowo, 1997: 21).

c. Pasca-Produksi

Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing.

(1)Editing off line

Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting

dan gambar. Dalam logging time code (nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shot dicatat. Berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editingoff line (dengan copy video VHS supaya murah) sesuai dengan gagasan yang ada dalam sinopsis dan treatment.

Sesudah hasil editing off line itu dirasa pas dan pas barulah dibuat

editing script. Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing on line. Kaset VHS hasil editing off line

dipergunakan sebagai pedoman oleh editor (Wibowo, 1997: 22-23).

(2)Editing on line

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan dibuat tepat berdasarkan pada kode waktu dalam naskah editing. Demikian juga


(43)

sound asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line siap, proses berlanjut dengan mixing (Wibowo, 1997: 23).

(3)Mixing

Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Apabila semua sudah siap maka program ini juga siap ditayangkan (Wibowo, 1997: 23).

E.2. Program

Program merupakan faktor yang mendukung keberhasilan finansial suatu stasiun penyiaran radio dan televisi. Program dalam stasiun penyiaran televisi adalah penentu audiens dimana dengan sebuah program menarik, maka akan menarik banyak audiens untuk menyaksikan program tersebut. Dengan kata lain bahwa pendapatan dan keuntungan stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh programnya. Program dapat disamakan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasangan iklan (Morissan, 2008: 199-200).

E.2.1. Jenis-Jenis Program

Menurut Morissan jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: Program Informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Program, informasi dapat dibagi menjadi


(44)

dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news) (Morissan, 2008: 208).

a. Berita Keras (Hard News), adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak

audien secepatnya. Dibawah ini adalah cara menyajikan berita keras (Morissan, 2008: 209):

1. Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.

2. Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

3. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity). Alasan infotainment termasuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. (Morissan, 2008: 209-210).

b. Berita Lunak (Soft News) adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (Indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Dibawah ini adalah cara menyajikan berita lunak (Soft News) (Morissan, 2008: 211).

1. Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.

2. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature

dengan durasi yang lebih panjang.

3. Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. 4. Talk show, adalah program yang menampilkan satu atau beberapa

orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (Morissan, 2008: 211-212).


(45)

Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik, permainan (game), dan pertunjukan (Morissan, 2008: 213).

1) Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi (Morissan, 2008: 213).

2) Permainan atau (game show) adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu (Morissan, 2008: 217).

3) Musik, program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan atas kehadiran artis gunanya untuk menarik audience

atau khalayak. Tidak saja dari kualitas suara, namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik (Morissan, 2008: 219).

4) Pertunjukan merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio (Morissan, 2008: 219).


(46)

E.3. Dokumenter

E.3.1. Pengertian Dokumenter

Program dokumenter adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan fakta obyektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata. Program dokumenter berusaha untuk menyajikan sesuatu sebagaimana adanya, meskipun menyajikan secara objektif itu hampir tidak mungkin. Juru kamera, editor, sutradara, produser adalah sebagai penentu dari sebuah program yang akan disajikan (Wibowo, 1997: 96).

Berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan, maka film dokumenter merupakan hasil interprestasi pribadi (pembuatnya) mengenai kenyataan tersebut. Banyak kebiasaan masyarakat Indonesia yang dapat diangkat menjadi film dokumenter. Biografi seseorang yang memiliki karya pun dapat dijadikan sumber bagi dokumenter (Ardianto, 2004: 139-140).

Dalam produksi dokumenter terdapat dua unsur pokok yang kemudian dipadukan, yaitu unsur gambar/visual dan unsur suara/audio. Unsur gambar atau visual terdiri dari berbagai materi, antara lain:

1. Rangkaian kejadian : Suatu peristiwa, atau kegiatan dari suatu lembaga;

2. Kepustakaan : Potongan arsip, majalah atau microfilm;

3. Pernyataan : Individu yang berbicara secara di

muka kamera;

4. Wawancara : Pewawancara boleh kelihatan, boleh tak kelihatan;


(47)

6. Dokumen : Gambar, grafik, kartun;

7. Pembicaraan : Suatu diskusi atau pembicaraan segerombolan orang;

8. Layar kosong / silhouette : Untuk memberi perhatian pada sound atau silhouette karena

pribadi yang berbicara

dibahayakan keselamatannya, andai kata wajahnya kelihatan (Wibowo, 1997: 97).

Unsur kedua merupakan unsur suara atau sound, antara lain: 1. Narasi / reporter : Dengan narator atau suara

reporter / suara voice over; 2. Synchronous sound : Dengan suara sebagaimana

adanya dalam gambar yang di relay secara tersendiri, kemudian dipersatukan;

3. Sound effect : Suara-suara suasana dan latar belakang;

4. Musik – lagu : Harus diciptakan musik; 5. Kosong – sepi : Untuk memberi kesempatan

penonton memperhatikan detail (Wibowo, 1997: 97).

E.3.2. Persiapan Dokumenter

Tata laksana produksi dokumenter secara individual memang jauh lebih mudah dan lebih cepat, tetapi point of interest sepenuhnya tergantung dari individu. Artinya, apabila individu sebagai orang yang mengusai permasalahan maka hasilnya sangat bagus: spesifik, karakteristik dan mendalam. Jika produksi dokumeter dikerjakan oleh tim, sering lebih banyak diperlukan waktu untuk menyesuaikan ide antara anggota tim yang satu dan yang lain. Tanpa kesamaan pandangan dari tim program dokumenter akan kurang baik hasilnya (Wibowo, 1997: 98).

Jika tim itu berhasil menemukan point of interest yang sama, produksi program dokumenter menjadi sangat menarik karena lebih kaya, mendalam dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Ada tiga hal istilah teknis yang


(48)

dalam uraian-uraian lebih lanjut sering disebut sinopsis – treatmentscenario. Secara singkat tiga hal itu dijelaskan sebagai berikut (Wibowo, 1997: 98).

Sinopsis adalah cerita ringkas. Dalam program dokumenter orang tidak menggunakan istilah sinopsis, melainkan kerangka gagasan atau pemikiran. Treatment adalah istilah yang sama-sama dipakai, baik dalam program dokumenter maupun dalam program cerita. Skenario adalah naskah lengkap dan rinci dari sebuah produksi cerita. Program dokumenter tidak selalu perlu skenario untuk mulai shooting di lapangan (Wibowo, 1997: 98-99).

E.3.3. Tahapan Pelaksanaan Produksi Dokumenter

Keterangan mengenai tata laksana produksi program dokumenter sebagai berikut. Pertama, pencipta dokumeter perlu menentukan tema dari program yang diproduksi. Kedua, melakukan riset, baik riset lapangan maupun riset kepustakaan mengenai tema yang dipilih. Ketiga, menetapkan tesis. Dalam program dokumenter juga memerlukan sinopsis tetapi lebih berbentuk kerangka pemikiran. Keempat, dari kerangka pemikiran kemudian dibuat treatment (Wibowo, 1997: 99).

Kelima, pengambilan gambar (shooting) dengan berpegang pada

treatment. Keenam, setelah semua bahan visual diperoleh kemudian dibuat seleksi, mana gambar yang baik dan mana yang tidak baik (logging) baru kemudian mulai editing off line. Ketujuh, hasil editing off-line ditulis dalam


(49)

naskah. Naskah lengkap yang berisi susunan gambar dan narasi disebut

editing script (Wibowo, 1997: 99).

Kedelapan, berdasarkan editing script atau naskah editing kemudian dibuat editing on line. Editing on line merupakan editing final. Kesembilan, setelah editingon line proses berikutnya mixing (Wibowo, 1997: 99-100). E.3.4. Gaya dan struktur dokumenter

a. Gaya Film Dokumenter

Film dokumenter memiliki karakter tersendiri di mana audiensi

menyaksikannya antara serius dan rileks. Sehingga produser dokumenter dapat melakukan beberapa alternative gaya seperti: humoris, puitis, satire (sindiran), anekdot, serius, dan semi serius. Ada beberapa tipe penerapan film dokumenter: eksposisi (expository documentary), observasi (observational documentary), interaktif (interactive documentary), refleksi (reflexive documentary), permormatif (performatife documentary) (Fachruddin, 2012: 322).

b. Struktur Film Dokumenter

Struktur film dokumenter memiliki makna estetika, psikologis, dan bahasa visual (sinematografi). Struktur diibaratkan kerangka pohon yang kokoh atau tulang punggung penceritaan kronologis dan tematik (refleksi pendekatan esai dan naratif). Struktur tematik mampu merangkum penggalan sekuens yang terkadang tidak menyatu, adapun sekuen dan scene merupakan dahan-dahan dan ranting / daun-daun pepohonan yang kukuh itu (Fachruddin, 2012: 323).


(50)

E.3.5. Genre/ Jenis Dokumenter

Genre berarti jenis, merupakan istilah yang berasal dari bahasa Perancis. Genre dibentuk oleh konvensi yang berubah dari waktu ke waktu. Pada kenyataannya setiap genre berfluktuasi dalam popularitasnya dan akan selalu terikat erat pada faktor-faktor budaya. Demikian juga dalam film dokumenter, mencuplik dari buku yang berjudul Dokumenter: Dari Ide Sampai Produksi, Gerzon R. Ayawaila membagi genre menjadi 12 jenis. Tetapi menurut penulis beberapa jenis film dokumenter yang ada di dalam buku tersebut bisa dikelompokan lagi (Fachruddin, 2014: 324).

1. Dokumenter laporan perjalanan

Pada awalnya adalah dokumentasi antropologi dari para ahli etnolog atau etnografi. Jenis dokumenter ini adalah travelogue, travel film, travel documentary, dan Adventures film (Fachruddin, 2014: 324).

2. Dokumenter Sejarah

Produksi film sejarah bertujuan untuk propaganda. Dalam film ini bisa mendapatkan sifat pencerahan tetapi juga bisa memberikan pemahaman yang memanipulasi. Seperti memberikan visi baru dan pemahaman yang mengarahkan ke suatu tujuan atau untuk memanipulasi fakta yang ada (Fachruddin, 2014: 326).


(51)

3. Dokumenter Potret/Biografi

Sesuai dengan namanya, jenis ini lebih berkaitan dengan sosok seseorang. Ada beberapa istilah dokumenter potret, biografi dan profil yang merujuk kepada hal yang sama untuk menggolongkannya (Fachruddin, 2014: 327).

4. Dokumenter Perbandingan/Kontradiksi

Dokumenter ini mengetengahkan sebuah perbandingan, bisa dari seseorang atau sesuatu yang bersifat budaya, perilaku, dan peradaban suatu bangsa (Fachruddin, 2014: 329).

5. Dokumenter Ilmu Pengetahuan

Film ini berisi penyampaian informasi mengenai suatu teori, sistem, berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Jenis ini bisa menjadi sub-genre sangat banyak:

a. Film dokumenter sains film ini biasanya ditunjukan untuk

public umum yang menjelaskan tentang suatu ilmu pengetahuan tertentu, misalnya dunia binatang, dunia teknologi, dunia kebudayaan, dunia tata kota, dunia lingkungan, dan dunia kuliner (Fachruddin, 2014: 330).

b. Film instruksional film ini dirancang khusus untuk mengajari (instruksi) pemirsanya bagaimana melakukan berbagai macam hal yang ingin mereka lakukan, mulai dari membuat kolom peliharaan ikan benih, membuat kerangka jembatan, bermain


(52)

rafting untuk mengarungi arung jeram dan sebagainya (Fachruddin, 2014: 330).

6. Dokumenter Nostalgia

Dokumenter yang mengisahkan kilas balik dan napas tilas yang dikemas dengan menggunakan penuturan perbandingan. Film jenis ini sebenernya dekat dengan jenis sejarah, namun biasanya banyak mengetengahkan kilas balik atau napas tilas pada kejadian-kejadian dari seseorang atau satu kelompok (Fachruddin, 2014: 331).

7. Dokumenter Rekonstruksi

Dokumenter jenis ini biasa ditemui pada dokumenter investigasi dan sejarah, termasuk pada film etnografi dan antarpologi visual. Dokumenter jenis ini mencoba memberi gambaran ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara utuh (Fachruddin, 2014: 331).

8. Dokumenter Investigasi

Dokumenter ini dikemas untuk mengungkap misteri sebuah peristiwa yang belum atau tidak pernah terungkap dengan jelas. Peristiwa yang pernah menjadi berita hangat media massa di seluruh dunia di sebut dokumenter jurnalistik. Dokumenter ini memang kepanjangan dari investigasi jurnalistik (Fachruddin, 2014: 322).

9. Dokumenter Eksperimen/ Seni (Association Picture Story)

Film eksperimen/ film seni menghubungkan gambar, musik, dan suara atmosfer. Penggabungan tersebut secara artistik menjadi unsur utama, karena tidak menggunakan narasi, komentar, maupun dialog. Dengan


(53)

musik memberi nuansa gerak kehidupan yang dapat membangkitkan emosi penonton (Fachruddin, 2014: 333).

10.Dokumenter Buku Harian (Diary Story)

Diary film merupakan dokumenter yang mengombinasikan laporan perjalanan dengan nostalgia kejayaan masa lalu, jalan ceritanya mencantumkan secara lengkap dan jelas tanggal kejadian, lokasi dan karakternya sangat subjektif (Fachruddin, 2014: 333).

11.Dokumenter Drama (Dokudrama)

Dokudrama adalah genre dokumenter di mana pada beberapa bagian film disutradarai atau diatur terlebih dahulu dengan perencanaan yang detail. Film dokumenter drama merupakan peristiwa yang pernah terjadi direkontruksi ulang dengan kemasan yang baru (Fachruddin, 2014: 335). F. Metode Penelitian

F.1. Jenis Penelitian

Pendekataan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan (Moleong, 2012: 4).


(54)

Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Sugiyono yang menyebutkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti ini adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data berisfat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2012: 9). Lebih lanjut Maxfield menyatakan bahwa studi kasus dapat diartikan sebagai penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersifat umum (Nazir, 2009: 5).

Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui proses manajemen produksi sebuah program acara, dengan memahami dan memaknai pandangan serta kejadian pada subyek penelitian dalam rangka menggali penerapan manajemen produksi program dokumenter Bumi dan Manusia di TvOne. Pemilihan metode ini didasari pada fakta bahwa tema


(55)

penelitian ini termasuk penting karena suatu manajemen sangat di perlukan dalam sebuah produksi program dokumenter Bumi dan Manusia di TvOne. F.2. Obyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah manajemen produksi program dokumenter Bumi dan Manusia yang akan dijadikan berita utama. Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan data.

F.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kantor stasiun televisi TvOne yang beralamat di Jl. Rawa Terate II no. 2, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13260, Indonesia.

F.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan maka kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat nonverbal. Sekalipun dasar utama dari pada metode observasi adalah pengumpulan indera visual tetapi dapat juga melibatkan indera-indera lain seperti pendengaran, rabaan, dan penciuman. Observasi umumnya dilakukan bagi awal dari kegiatan survai yang dapat dijalankan bersama dengan studi dokumentasi atau eksperimen (Slamet, 2006: 85-86).


(56)

b. Wawancara

Teknik wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2002: 180). Dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara terstruktur, dan menggunakan instrument interview guide yang diharapkan dapat mempermudah atau melancarkan proses wawancara. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini meliputi:

1) Produser pelaksana, sebab produser merupakan orang yang memegang pimpinan dalam sebuah produksi program siaran televisi (Darwanto, 2007: 161). Produser juga selalu mengikuti setiap proses produksi suatu acara mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi, sehingga yang mengetahui mengenai seluk beluk acara program “Bumi dan Manusi” adalah seorang produser.

2) Reporter, bertugas untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut bisa diperoleh langsung dari wawancara langsung dengan narasumber, investigasi atau dari berbagai sumber lain.


(57)

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan penggalian dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian, seperti otobiografi, berita koran, artikel majalah, brosur, catatan harian, buletin dan foto-foto. Dokumen-dokumen ini dapat mengungkapkan begaimana subyek mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang dihadapinya pada suatu saat, dan bagaimana kaitan antara definisi diri tersebut dalam hubungan dengan orang-orang di sekelilingnya dengan tindakan-tindakannya (Mulyana, 2002: 195).

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa artikel dan jurnal di internet, gambar-gambar proses produksi dalam program “Bumi &

Manusia” di tvOne. Dalam menyusun rancangan ini, penulis mempelajari buku-buku yang bersumber pada buku-buku bacaan tentang ilmu komunikasi dan media massa yang berkaitan dengan media elektronik khususnya televisi dan manajemen produksi serta buku-buku literatur yang berhubungan dengan permasalahan di atas. d. Arsip

Jenis arsip yang dapat digunakan adalah data publik, service records, dan data survey sebelumnya. Yang termasuk dalam data publik adalah yang dapat diakses secara umum dari lembaga pemerintah. Service records merupakan data yang menunjukkan layanan lembaga kepada klien dalam periode tertentu. Keseluruhan


(58)

arsip digunakan sebagai konjungsi dengan sumber lainnya dalam studi kasus.

F.5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara terus-menerus sampai datanya jenuh. analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam sebuah penelitian, karena melalui analisis inilah data yang diperoleh dapat diberi arti dan makna yang berguna memecahkan masalah (Nazir, 2009: 346).

Metode untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2012: 244).

Proses analisis data model Miles and Huberman yaitu: a. Reduksi data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan data yang ada di lapangan, baik berupa hasil wawancara, observasi, dokumen maupun arsip. Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat ditarik kesimpulan-kesimpulannya. (Sugiyono, 2012: 247-249). Data-data yang direduksi adalah data hasil wawancara, catatan lapangan, dan arsip-arsip resmi program Bumi dan Manusia di tvOne Jakarta. Data-data yang sesuai dan diambil pada penelitian ini adalah


(59)

berkaitan dengan penerapan fungsi-fungsi manajemen produksi program dokumenter Bumi dan Manusia di tvOne.

b. Penyajian data

Merupakan usaha menggambarkan fenomena atau keadaan, sesuai dengan data yang telah direduksi dan disajikan ke dalam laporan secara sistematis agar mudah untuk dipahami. Penyajian data yang dilakukan adalah mengenai jalannya manajemen produksi program dokumenter Bumi dan Manusia dalam meraih target atau tujuannya (Sugiyono, 2012: 249-252).

c. Penarikan kesimpulan

Yaitu permasalahan penelitian yang menjadi pokok pemikiran terhadap apa yang diteliti. Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematis dengan cara membandingkan, menghubungkan dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah dan tujuan yang hendak dicapai (Sugiyono, 2012: 252-253).

F.6. Uji Keabsahan Data

Teknik uji keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi berarti teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada (Sugiyono, 2012: 241).

Bila penulis melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenernya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kresibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2012: 241).

Triangulasi data adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data tersebut (Moleong, 2012: 330). Uji


(1)

/ nggak ada halangan darai pihak yang berwenag itu lah// Kebetulan bapak nanggap kan ini nggak ada ijinnya / ilegal // Sedangkan kami nyedot ini kami tau yang ilegal / sedang kami minta solusinya / kami kerja supaya kami ini lancar / nggak ada resikonya / kerjanya ndak was was gitu lho// Tapi nggak ada masukan sama sekali / ke kami //

MENJADI PENYEDOT EMAS PADA AKHIRNYA HANYA TINGGAL SEBUTAN SAJA // BERSIASAT DI ANTARA BATAS-BATAS ATURAN HANYA BAGIAN KECIL DARI PROSES PANJANG UNTUK MENDAPATKAN BUTIRAN-BUTIRAN EMAS YANG JADI HARAPAN //

MEREKA HARUS MELEWATI BANYAK TAHAPAN KERJA YANG HARUS DIJALANI SEPANJANG HARI // DAN HASILNYA / SERINGKALI JAUH PANGGANG DARI API / TAK SELALU SEBANDING DENGAN APA YANG JADI IMPIAN MEREKA //

NATSOUND SEKITAR 3 GRAM SB : PENYEDOT EMAS DROO0241.m4a 02.39 - 03.57

Nah pembagiannya itu kan / seperti tadi ya / dapat 3 gram kan // Dapat 1juta setengah kan/ itu dipotong / potong lagi ongkos seperti minyak kan / minyak kan karena kita pake mesin // Segala ongkos makan kita / ya seperti rokok / ya bersih itu sekitar 5 ratus ka seandainya sudah potongan ongkosan / sisa 5 ratus ribu // Dibagi lagi bagi dua / sama 2 setengah kan/ sama unit kan // Sama yang punya unit bagi 2 / dibagi 2 sama 2 setengah // Nah 2 setenga ini bagi lagi / dibagi 5 itulah penghasilan kami //

SB : ARE/ PENYEDOT EMAS DROO0241.mov

06.19 - 06.50

Ya sadar memang resikonya besar / tapi yah apalah daya cuma ini usaha yang lumayan // Nggak ada usaha lain selain tambang ni / cuma kan berulang kali kan kita ngobrolinnya soal getah segala itu / rotan nggak ada harganya kan // Cuma ini aja / tempai kita ini yang cuma ini / tapi orang lain ya banyak usahanya/ kalau kita ya ini aja //

SEPERTI JUGA YANG TERJADI DI SELURUH NEGERI / KEKAYAAN ALAM BERUPA EMAS INI DI MANA-MANA MEMANG JADI SIMALAKAMA // ATAS NAMA TUNTUTAN EKONOMI / SETIAP ORANG BERMIMPI UNTUK MENDAPATKAN KEKAYAAN // TAK PEDULI RESIKO LINGKUNGAN / JUGA KESELAMATAN JIWA YANG JADI TARUHAN //

Tumbang Marikoi, Damang Batu, Gunung Mas, Kalimantan Tengah Kamis, 8 September 2016


(2)

Tiga penambang emas di tebing Sungai Kahayan tertimbun galian. Dua di antaranya mengalami luka parah dan harus dibawa ke RSUD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

=========================================================

SEGMEN 4

BAGI MASYARAKAT BUMI TAMBUN BUNGAI / KAHAYAN ADALAH PENJELMAAN SUNGAI YANG ADA DI KHAYANGAN / YANG DICIPTAKAN SANG HYANG SEBAGAI ANUGERAH BAGI MAKHLUK HIDUP DI MUKA BUMI // PADA MASA LALU / SUNGAI INI ADALAH SURGA BAGI SELURUH WARGA // BERAGAM KEBUTUHAN HIDUP SEHARI-HARI / BISA DIDAPATKAN DENGAN MUDAH DI KAHAYAN INI //

SALAH SATUNYA ADALAH IKAN //

BERAGAM JENIS IKAN TERSEDIA DENGAN MELIMPAH / BUKAN HANYA UNTUK DIKONSUMSI SENDIRI / TAPI JUGA DIJUAL SEBAGAI SUMBER PENGHASILAN WARGA //

SB : IMAL GOHONG DROO0837.m4a 00.08 - 01.00

Salah satu faktor yang sangat menguntungkan orang di pinggir sungai / orang yang hidup dipinggir sungai ini / ikan mudah didapat / mudah sekali ya dulu mudah sekali // Kalau malam orang pakai apa yang namanya suar itu / belum ada senter dulu / suar aja orang pakaiitu menerangi / orang melihat / wah ikannya banyak // Bisa dibunuh sana / cek cek bunuh // Pakai tombak / tobak itu yang mata tiga / mata empat gini / saimpang namanaya // Nah sebentar saja orang mah paling-paling seperempat jam dapat satu kilo / nah itu / mudah sekali dapat ikan // 01.01 - 02.00

Jernih / makanya saya bilang satu meter kebawah bisa dilihat ikannya / kita kalau gini / lihat ikan dibawah itu // Jernih sekali / batu-batui dibwah kelihatan batu / malah bisa kita hitung batu kerikil dibawah //

02.01 - 03.21

Dan ikan -ikan itu banyak kalau musimnya / musim air dalam dia itu kan seolah-olah dia naik / mudik ramai-ramai dari muara sana ke hulu // Nah ceritanya di hullu kahayan ini / ada yang di apa di kejar ikan itu / seperti dibilang tatu / tatunya itu artinya atasnya ayah di atas nenek lagi // Kalau dibandingkan bahasa kita kan / ramai-ramai ke hulu sana /// Nah waktu mereka lewat / oramg ramai-ramai menangkap / nah itu masalahnya dulu //

AKAN TETAPI / CERITA INDAH ITU HANYA TINGGAL KENANGAN // KAHAYAN KINI TELAH BERUBAH //

KEKAYAAN HAYATI SUNGAI INI BERKURANG SECARA DRASTIS / SEIRING MARAKNYA PERAMBAHAN ALAM DAN LINGKUNGAN / DI EKOSISTEM KAHAYAN //


(3)

PRIYATNO SALAH SATU WARGA YANG MERASAKAN PERUBAHAN ITU // WARGA KAMPUNG TUMBANG MARIKOI INI / TERBIASA MENCARI IKAN DI SUNGAI // SEPULUH TAHUN LALU / MENCA‘I IKAN ATAU NGU‘AH OCIN / ADALAH PE‘KA‘A MUDAH //

IA DAN KELUARGANYA / BISA MEMENUHI KEBUTUHAN PROTEIN DARI IKAN YANG DIDAPATKANNYA / DI SUNGAI KAHAYAN //

BEBERAPA TAHUN TERAKHIR / KEMUDAHAN MENANGKAP IKAN ITU TELAH BERAKHIR //

NATSOUND 0516.mov

Dapet Nggak Pak? Nggak 0517.mov

susah cari ikan? Iyaa hahaha. Biasa cari ikan apa pak? Macem macem lah. Tapi ndak ada Satu jaak sekali berangkat. Mau cari dimana lagi pak? Di situ? Nggak banyak kayu.

0521.mov

cari ikan itu ssusah gara gara setrum. Habis semua gara gara setrum 0548.mov

Ikan apa itu pak? Kurang tau. Anak baung. Bisa dimakan kah? Bisa. Kalau dulu cari ikan gampang kah? Gampang kalau dulu. Sekarang kenapa susah. Gara gara setrum. Sawit. Sedot. Ya. Sehari bisa dapet berapa pak? Paling paling satu.

0549.mov

emang dulu bisa airnya di minum di sini? Bisa. Waktu itu anu sawit masuk itu nggak bisa. Oleh sebab racun itu.

0550.mov

mau jala dimana lagi? Mau pulang saja lah INTERCUT

Text :

Bukit Sinyal, Kec. Damang Batu, Kab Gunung Mas 3 km di barat Desa Tumbang Marikoi

Bukit sinyal adalah satu-satunya tempat yang dapat dijangkau oleh sinyal telekomunikasi. Hanya di area ini masyarakat di Kecamatan Damang Batu dapat berkomunikasi dengan dunia luar.

Natsound

CARD 5 DROO0396.MOV 00.13 – 01.26

halo babinya adakah, Mas? Sudah habis terlambat kamu. Kalo ikan? Hari ini nyampe. Masih di Palangka masih mau berangkat. Kalau gitu nanti sore berangkat. Besok bisa sampai lah? Hooh. Kalau babinya mungkin hari Minggu. Yaudah ikannya patin bawal ikan nila aja kalo gitu. Nilanya 15kilo. Babinya maunya 100 kilo. 50 kilo patin. 30 kilo bawal. 15 kilo nila. ikan mas sedikit aja 5kilo aja. Di sms aja ya kebutuhannya ini.


(4)

KAHAYAN MEMANG TELAH BERUBAH / NAMUN TIDAK MUDAH BAGI WARGA UNTUK BERGANTI KEBIASAAN // IKAN TETAP JADI KEBUTUHAN SEHARI-HARI //

ITULAH SEBABNYA / LAUK-PAUK KEGEMARAN WARGA INI JADI KOMODITI YANG HARUS DIDATANGKAN DARI LUAR DAERAH //

KONDISI INI DIMANFAATKAN USIS // IA MEMASOK IKAN DARI PALANGKARAYA UNTUK DIJUAL DI TUMBANG MARIKOI DAN SEKITARNYA //

DUA MINGGU SEKALI / USIS NAIK KE BUKIT SINYAL / SEBUTAN WARGA UNTUK AREA KHUSUS TEMPAT MEREKA MENDAPAT SINYAL TELEPON // HANYA DI SINILAH USIS BISA BERKOMUNIKASI DENGAN TENGKULAK YANG ADA DI KOTA / UNTUK MEMASTIKAN PASOKAN IKAN YANG JADI DAGANGANNYA //

= = tengkulak ikan datang = = SB : Usis U Anjut

DROO1832.mov 02.01 - 02.54

Sepertinya kebutuhan ikan itu sekarang / mulai tahun 90an - 95 itubagi orang dayak ini sudah mulai sangat laku sekali // Terutama mulai tahun 2003 yang lalu / sampai sekarang sepertinya kebutuhan ikan itu dari kota itu semakin meningkat// Setiap harinya semakin meningkat kebutuhan ikan dari kota itu / untuk diberikan ke desa / disuplai ke desa.

Natsound

= = menimbang Ikan = = 02.57 - 03.51

Dulu tu ikan sebelum tahun 2000an itu atau eranya sebelum tahun 90am itu / kita dari desa ini sering menjualnya ke kota / ke kecamatan / ke kabupaten seperti itu // Bahkan pernah dibawa ke provinsi / itu dibikin pajak / namanya yang digarami / bikin wadeknya itu campur / dedak dari padi itu / campur beras ketan itu dibawa ke kota dulunya //

03.52 - 04.24

Berarti jamannya udah kebali kelihatannya // Intercut waktu atau sungai pagi hari

ROLL SCENE USIS JAJAKAN IKAN KE KAMPUNG2 Natsound

CARD 11 – 1743 - 1766

Lauk lauk lauk. Lauk ada ayam patin bawal. Lauk lauk lauk ayam patin bawal ikan mas nila Intercut mendarat di TB Posu


(5)

00.09 - 00.38

Ya biasanya kalau saya keliling kampung / 8 kampung ini /mulai dari kelurahan Tumbang Marikoi sampai kampung mongoroi itu ujung kampung di ujung sungai kahayang ini sampai 6 pikul dalam 2 hari sampai 3 hari // Itu pun kalau cuma saya sendiri / kemungkinan besar itu bisa sampai 1 ton lebih dalam 3 hari //

Ntasound Jual Beli Ikan

POLA HIDUP MANUSIA TELAH MEMUNCULKAN PERUBAHAN ATAS ALAM DAN LINGKUNGAN // SEBALIKNYA / PERUBAHAN ALAM DAN

LINGKUNGAN / TIDAK BISA TIDAK MENGUBAH KEHIDUPAN MASYARAKAT ITU SENDIRI // EKOSISTEM SUNGAI YANG DULU KAYA DENGAN

BERAGAM JENIS IKAN / KINI TIDAK BISA LAGI MEMENUHI KEBUTUHAN // IKAN-IKAN DIDATANGKAN DARI KOTA / DIJUAL KELILING DARI KAMPUNG KE KAMPUNG / DI SEKITAR ALIRAN SUNGAI KAHAYAN //

SB : USIS U ANJUT DROO1258.m4a 04.30 - 05.58

ya dari kecil saya itu tinggal di pesisirnya sungai kahayan / karena kita itu malai dari nenek moyang dulu sukanya hidup di pesisir sungai kahayan // Karena mempermudahkan alat transportasi paajaman itu / dari perahu atau jukung bahasa dayak // Itu nenek moyang kita gunakan untuk pergi ke ladang / untuk pergi mencari ikan / pergi menjala /pergi berburu/ dan pergi untuk mendulang / buat tabuk / itu // Untuk berlobang / macam-macam usaha dulu di pesisir kahayan ini // Itu sangat erat sekali kaitannya / kehidupan masyarakat dengan sungai kahayan // Sepertinya khusunya pesisir sungai kahayan ini / mereka tidak bisa hidup tanpa sungai kahayan ini / itu saja pada intinya hidup di sungai kahayan ini // 02.50 - 03.38

Ya pingin sekali sungai kahayan ini lebih baik / seperti sedia kalanya/ atau awal mula dulu / ingin sekali 100% kita inginkan // Dari situ kita yang inginnya pemerintah menaikkan harga hasil bumi di Kalimantan Tengah ini / agar terutama mengurangi sedot // Namun saya tidak menyetujui pihak pemerintah untuk menghentikan sedot / jika penghasilan seperti rotan karet itu belum membaik//

DEMIKIANLAH KISAH BATANG DANUM MARUANG DUHUNG DI BUMI

TAMBUN BUNGAI INI // SUNGAI KAHAYAN SEBAGAI URAT NADI

KEHIDUPAN / KIAN LAMA SEMAKIN PUDAR TINGGAL JADI CERITA // ALAM DAN LINGKUNGAN KAHAYAN KINI TELAH BERUBAH //

SEPERTI JUGA YANG TERJADI DI BERBAGAI PENJURU NEGERI / TUNTUTAN KEBUTUHAN DAN KEPENTINGAN EKONOMI / JADI HULU DAN HILIR PERSOALAN // MUARANYA ADALAH MASA DEPAN KAHAYAN / MASA DEPAN MANUSIA / DAN KEHIDUPAN //


(6)

NATSOUND Tandak Nilangitan

(Mantra Berisi Doa Keselamatan dalam bahasa Sanghyang) zoom H4N FOLDER