Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

10. Katup searah pada sisi hisap. 11. Tangki air output dengan kapasitas 17 L. Untuk mengurangi cairan fluida kerja cair yang ikut terbawa uap, pada penelitian ini menggunakan tabung pemisah uap dengan skema sesuai Gambar 3.2. Gambar 3.2 Skema pemisah uap Proses kerja dari sistem alat penelitian ini dimulai dari pemanasan pipa tembaga yang disusun secara paralel. Pemanasan menggunakan dengan menggunakan kolektor pemanas yang dipanasi dengan enam buah lampu infrared samapai ± 60 °C. Setelah pipa mengalami pemanasan, maka fluida kerja yang berada di dalam pipa tembaga akan mengalami penguapan. Dan uap fluida kerja akan masuk ke dalam tabung pemisah fluida kerja. Di tabung pemisah uap, fluida kerja yang masih cair dan ikut masuk kedalam tabung pemisah akan terpisah sehingga fluida yang masih cair akan di kembalikan ke dalam pemanas melalui pipa tabung pemisah yang bawah. Kemudian uap fluida kerja akan di teruskan ke pipa kondensor dan uap fluida kerja menuju tabung tekan air. Uap akan memberi tekanan di tabung tekan air. Maka air yang berada di tabung tekan air akan memberi tekanan yang menuju tabung tekan udara. Tabung tekan udara air akan mengalami kenaikan dan menyebabkan kompresi. Saat udara terkompresi pompa benam akan bekerja yaitu, katup searah yang berada disisi tekan akan membuka karena mendapatkan tekanan, Sehingga air terpompa sampai bak penampungan air out put. Dan pada saat proses pendinginan, lampu pemanas tetap menyala dan di kondisikan agar suhu pemanasan tetap. Untuk proses pendinginan yang dilakukan dengan cara mengaliri air hasil pemonpaan dan kran di kondensor atau dengan cara memberi kipas pada kondensor tergantung pada variasinya. Setelah kondensor di dinginkan akan menyebabkan uap fluida kerja mengembun. Karena fluida kerja mengembun maka tekanan akan menurun dan air yang berada di tabung tekan udara juga menurun. Dan saat penurunan air di tabung tekan udara, katup searah yang berada di sisi hisap pompa benam akan bekerja yaitu terjadi proses penghisapan air dari sumur.

3.2 Variabel yang Divariasikan

Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variasi lama bukaan katup dengan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dengan ketinggian pipa buang 3,20 m, dengan lama bukaan massa fluida kerja 7 detik, 10 detik, 15 detik dan katup bukaan 0,75 putaran dengan saluran tabung tekan atas. 2. Variasi volume tabung tekan dengan 2 tabung pada ketinggian air 145 cm dan 150 cm pada ketinggian pipa buang 3,20 m dengan lama bukaan massa fluida kerja 15 detik dan katup bukaan 0,75 putaran dengan saluran tabung tekan atas. 3. Variasi pendinginan kondensor dengan udara alami dan kipas menggunakan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dengan ketinggian pipa buang 3,20 m dengan lama bukaan massa fluida k Fluida kerja yang masuk ke dalam tampungan fluida kerja dapat di atur dengan katup diantara tabung penampung fluida kerja menuju pemanas dan lama bukaan katup dapat dihitung dengan menggunakan stopwatch. Seperti pada Gambar 3.3 dan 3.4. Gambar 3.3 Skema keadaan fluida kerja tidak mengalir