Dari data-data ini seorang kristalografer menentukan peta kerapatan elektron melalui berbagai persilangan data kristal.
Pola XRD memberikan informasi mengenai struktur kristal. Sampel kristal bubuk akan menyulitkan pengukuran XRD karena akan memberikan refleksi sinar
Bragg yang banyak sehingga puncaknya akan saling overlap dan intensitas rendah. Karena itu pada prakteknya akan sulit untuk mendapatkan informasi yang
tepat dengan posisi tepat dengan intensitas dan refleksi individu Weittkamp Puppe, 1999.
2.5 Zeolit Mordenit
Mordenit adalah mineral langka namun merupakan jenis zeolit yang melimpah. Mordenit bisa berwarna kuning, merah, merah jambu, putih atau
bahkan bening dan mempunyai struktur kristal ortorombik Gambar 2.5. Terdiri
atas tiga sumbu kristal yang tidak sama panjang dan masing-masing membentuk sudut 90° Ralph and Ralph, 2008.
A B
Gambar 2.5 A gambar struktur kristal ortorombik. B gambar mineral
Mordenit
2.6 Zeolit ZSM-5
ZSM-5 adalah jenis zeolit sintetis bersilika tinggi. Zeolit ini pertama kali ditemukan tahun 1973 oleh Argauer dan Landolt. ZSM-5 adalah material berkadar
silika tinggi yang terdiri dari 96 tetrahedral dalam satu unit selnya. Delapan tetrahedral diantaranya disusun oleh atom aluminium. Rasio SiAl digunakan
untuk menyatakan jumlah kadar Al dalam zeolit, jika kadar aluminiumnya nol maka zeolit ini disebut silikalit Lucas et al., 1997.
ZSM-5 dikenal sebagai jenis zeolit sintetik yang mempunyai permukaan inti asam dan struktur jaringan pori yang luas serta homogen. Struktur kerangka
jenis bahan aluminosilikat tersebut terbentuk dari bahan dasar pembangun berupa tetrahedral atom silikon atau aluminium. Kemampuan ZSM-5 untuk
mengakselerasi berbagai jenis reaksi sangat berkait dengan sifat keasamannya yang dapat dikontrol dengan rasio SiAl. Namun beragamnya variasi SiAl ini
sama sekali tidak akan mempengaruhi struktur kerangka ZSM-5 Bhatia, 1990.
Gambar 2.6 Jaringan saluran ZSM-5
2.7 Zeolit Beta
Struktur dari zeolit beta baru ditentukan akhir-akhir ini karena strukturnya yang sangat kompleks dan zeolit ini tidak terlalu menarik sampai menjadi penting
untuk beberapa operasi dewaxing. Beta zeolit terdiri dari 2 struktur yang tumbuh berbeda disebut dengan polimorf A dan B. Polimorf tersebut tumbuh sebagai
lapisan 2 dimensi dan lapisan tersebut berubah secara acak antara keduanya. Kedua polimorf tersebut mempunyai jaringan 3 dimensi dari poros 12 cincin.
Pertumbuhan dari polimorf tidak berpengaruh besar terhadap pori-pori struktur 2 dimensinya, tapi pada arah tertentu, porosnya menjadi berliku-liku, tapi bukan
terintangi Bathia, 1990.
Gambar 2.7 Struktur pori beta zeolit
2.8 Zeolit Y