5. Unggas
Untuk ketentuan zakat unggas ini disamakan dengan batas nisab emas yaitu: 93,6 gram. Jika harga emas Rp. 65.000gram maka emas 93,6 gr x Rp. 65.000
= Rp. 6.084.000,00. Contoh:
1. Apabila seseorang memiliki usaha unggas dalam satu tahunnya memiliki keuntungan Rp. 6.084.000,00 maka yang bersangkutan telah wajib membayar zakat 2,5 dari total
keuntungan selama 1 tahun. 2. Pak Irfan memiliki usaha ayam potong 4.000 ekor. Setiap penjualan memiliki keuntungan
rata-rata Rp. 2.000.000. dalam 1 tahun dapat menjual sebanyak 8 kali. Jadi total keuntungan dalam 1 tahun Rp. 16.000.000. Zakat yang dikeluarkan adalah Rp. 16.000.000 X 2,5
= Rp. 400.000
6. Barang Temuan Zakat Rikāz
Yang dimaksud barang temuan rikāz adalah barang-barang berharga yang terpendam
peninggalan orang-orang terdahulu. Adapun jumlah nisabnya seharga emas 77, 50 gram Bagi seseorang yang menemukan emas maka minimal nisabnya adalah 93,6 gram dan
dizakati 20 dari nilai emas tersebut. Contoh: Pak Arman menemukan arca mini emas seberat 2 ons, maka zakat yang harus
dkeluarkan adalah 2 x 20 = 40 gram. Bila yang ditemukan perak maka nisabnya seberat 624 gram dan nilai zakatnya sama dengan emas yaitu 20 .
Pahamilah istilah di bawah ini Nịāb : Batas minimal harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya
Kadar : Prosentase atau besarnya zakat yang harus dikeluarkan. Haul : Waktu atau masa satu tahun penuh yang disyaratkan untuk mengeluarkan
zakat terhadap harta yang dimiliki. Yang berhak menerima zakat ada 8 golongan atau kelompok
aṣnāf, seperti yang yang diirmankan Allah dalam surat at-Taubah Q.S. [9] ayat 60:
َ ْيِمِراَغ ْ
لاَو ِباَقِّرلا ِفَو ْمُهُبو ُلُق ِةَفَلَؤُمْلاَو اَهْيَلَع َيِلِماَعْلاَو ِيِكاَسَمْلاَو ِءاَرَقُفْلِل ُتاَقَد َصلا اَمَنِإ
٠ ٌميِكَح ٌميِلَع ُ ٰلاَو ِ ٰلا َنِم ًة َضيِر َف ِليِبَسلا ِنْبِاَو ِ ٰلا ِليِبَس ِفَو
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya muallaf, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk
membebaskan orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. QS.
At-Taubah [9]: 60
42
B u k u S i s w a K e l a s X
42
Di unduh dari : Bukupaket.com
Dari ayat di atas yang berhak menerima zakat dapat dirinci sebagai berikut: 1. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak memiliki pekerjaan untuk
mencarinya. 2. Miskin adalah orang yang memiliki harta tetapi hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. 3. Amil adalah orang yang mengelola pengumpulan dan pembagian zakat.
4. Muallaf adalah orang yang masih lemah imannya karena baru mengenal dan menyatakan masuk Islam.
5. Budak yaitu budak sahaya yang memiliki kesempatan untuk merdeka tetapi tidak memiliki harta benda untuk menebusnya.
6. Garim yaitu orang yang memiliki hutang banyak sedangkan dia tidak bisa melunasinya. 7. Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah sedangkan dalam
perjuangannya tidak mendapatkan gaji dari siapapun. 8. Ibnu Sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, sehingga sangat
membutuhkan bantuan.
B. Identiikasi Undang-Undang Zakat
Dalam rangka meningkatkan kualitas umat Islam Indonesia, pemerintah telah membuat peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, yaitu Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Undang-undang ini merupakan pengganti Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999.
Dalam Bab I di Ketentuan Umum Pasal 1 ada beberapa poin penting: a. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengkoordinasian
dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. b. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. c. Muzakki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan
zakat. d. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.
e. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.
f. Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat.
Dalam bab 1 diketentuan umum pasal 2 ada beberapa poin penting: Pengelolaan zakat ber- asaskan:
43
Fikih - Ushul Fikih Kurikulum 2013
Di unduh dari : Bukupaket.com