Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ATMega8535 Pengujian power supply Pengujian Sensor Resistif

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ATMega8535

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega8535 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan power supplay sebagai sumber tegangan. Kaki 40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 20 dihubungkan dengan LCD. Kemudian tegangan pada kaki 40 diukur dengan menggunakan voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 40 sebesar 4,9 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega8535.kemudian Atmega 8535 akan memasuki rangkaian sensor resisitifnya..Logika low akan mengaktifkan transistor sehingga LED akan menyala dan logika high akan menonaktifkan transistor, sehingga LED padam. Dengan demikian program ini akan membuat LED berkedip terus menerus. Jika LED telah berkedip terus – menerus sesuai dengan program yang diinginkan, maka rangkaian mikrokontroler telah berfungsi dengan baik. Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroler ATMega8535, kemudian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroller ATMega8535 telah bekerja dengan baik. include mega8535.h include delay.h include stdio.h Universitas Sumatera Utara Alphanumeric LCD functions include alcd.h Gambar 1.15 Listing program pada ATmega8535

4.2. Pengujian power supply

Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari +5,03 Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni. Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.

4.3. Pengujian Sensor Resistif

Pengujian dilakukan terhadap 4 sampel yang terdiri dari Aquades,Air sulingRO,Air mineralAqua,Air PAM dengan menggunakan sensor resistif yang terdiri dari 2 pelat Universitas Sumatera Utara tembaga dimana pelat 1 berfungsi sebagai transmitter dan pelat 2 sebagai receiver saat dimasukkan dalam cairan,daya hantar atau konduktivitas cairan akan berbeda- beda maka akan mempengaruhi tegangan yang mengalir dari transmitter ke receiver.

4.4. Pengujian LCD