difokuskan pada bahan sembako, biaya pendidikan dan operasional. Beliau dan keluarga selalu mengkonsumsi makanan buatan rumah untuk menekan pengeluaran. Sebualan beliau
menghabiskan beras kurang lebih 25kg.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali
mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK
dampingan di antaranya masalah perekonomian keluarga, kesulitan akses informasi dalam pembuatan KTP Kartu Tanda Penduduk dan Akta Kelahiran.
2.1.1 Keuangan
Masalah perekonomian adalah masalah terbesar yang diidentifikasi. Masalah ekonomi ini disebabkan karena minimnya penghasilan Beliau yang dihasilkan dari upah
harian, sedangkan pengeluaran kebutuhan Beliau lebih besar daripada pendapatan. Dan kebutuhan sehari-hari beliau seperti beras,lauk dan uang sekolah anak hanya berpatokan
pada gaji beliau dan istri. Pekerjaan Bapak I Made Sara yang hanya sebagai tukang kebun saja mengakibatkan
pendapatan Beliau berpatokan pada upah harian yang diberikan saja. Permasalahan ekonomi ini pada umumnya akan membuat timbulnya masalah lainnya, seperti kondisi
saat ini dimana keluarga Bapak I Made Sara tidak memiliki KTP karena tidak mengetahui alur pembuatan KTP dan akta juga alasan utamanya yaitu takut dikenakan
biaya yang besar dalam proses pembuatannya. Selain itu masalah yang paling menjadi sorotan adalah uang pendidikan anak anak
Beliau. Anak pertama belum mendapatkan ijazah kelulusan karena uang SPP masih menunggak selama 6 bulan. Padahal semestinya Ijazah tersebut dapat digunakan untuk
mencari pekerjaan yang nantinya diharapkan dapat membantu ekonomi kelurga. Masalah biaya pendidikan juga merembet pada anak kedua dan ketiga. Kedua anak Beliau juga
mengalami menunggak uang pendidikan.
2.1.2 Administratif
Secara umum, masalah administratif yang beliau alami dikarenakan informasi
proses dan alur pembuatan KTP juga akta kelahiran tidak diserap secara sempurna. Belum lagi permasalahan ini terjadi erat kaitannya dengan keadaan ekonomi keluarga Beliau yang
kurang stabil sehingga membuat beliau takut untuk memproses KTP dan akta Kelahiran.