Gain Sistem Pengukuran Pemakaian Sistem Kontrol

Gambar 3.2. Kalibrasi pressure transmitter Hubungan antara diferensial pressure dan flow, ternyata tidak linier, namun memenuhi persamaan kuadratis yang secara umum adalah sebagai berikut : ∆P = ƒ² Dimana : ∆P = diferensial tekanan. f = laju aliran fluida

3.6. Gain Sistem Pengukuran

Sistem pengukuran terdiri atas dua elemen, yaitu sensing elemen dan transmitter. Oleh sebab itu, gain sistem pengukuran merupakan hasil kali gain transmitter dan gain sensing elemen. Gain sebuah transmitter didefenisikan sebagai : Dalam banyak hal gain transmitter sistem selalu linier, karena kurva hubungan input-output transmitter sistem selalu berbentuk garis lurus. Jadi gain transmitter akan tetap didaerah operasi dimanapun, asalkan proses variabel masih ada di dalam range kerja transmitter. Di luar range transmitter sistem pengukuran akan saturate. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Sistem pengukuran level tangki Tidak demikian halnya dengan gain sensing elemen. Gain sensing elemen sistem selalu tidak linier. Kurva hubungan input-outputnya sistem selalu tidak berbentuk garis lurus. Karena sifatnya yang tidak linier, defenisi gain sensing elemen atau kemudian menjadi gain sistem pengukuran menjadi sedikit berbeda dengan defenisi gain transmitter. Gain kemudian didefenisikan sebagai perbandingan antara perubahan output yang terjadi atas suatu perubahan input. Sistem pengukuran level tangki dapat dilihat pada gambar 3.3

3.7. Pemakaian Sistem Kontrol

Pemakaian sistem kontrol otomatik banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari baik dalam pemakaian langsung maupun tidak langsung. Pemakaian sistem kontrol ini dapat dikelompokkan sebagai berikut 1. Pengontrolan proses : temperatur, aliran, tekanan, tinggi permukaan cairan, viskositas. Misalnya pada industri kimia, makanan, tekstil, pengilangan, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 2. Pembangkit tenaga listrik pengontrolan distribusi tenaga. 3. Pengontrolan numerik numerical control, NC : pengontrolan operasi yang membutuhkan ketelitian tinggi dalam proses yang berulang-ulang. Misalnya : pengeboran, pembuatan lubang, tekstil, pengelasan. 4. Transportasi : elevator, escalator, pesawat terbang, kereta api, conveyor ban berjalan, pengendalian kapal laut dan lain-lain. 5. Bidang non teknis, seperti : ekonomi, sosiologi, dan biologi. Berikut ini adalah diagram kotak sistem pengendalian level di sebuah tangki dengan transmitter elektrik. Gambar 3.4. Diagram kotak sistem pengendalian level di sebuah tangki. Pada Gambar 3.4. bagian kontroller summing junction dengan tanda positif- negatif, di titik inilah langkah membandingkan dilakukan dengan mengurangi besaran set point dengan sinyal measurement variabel, hasilnya adalah sinyal yang disebut error. Universitas Sumatera Utara Hampir semua sistem pengendalian selalu dimulai dengan menampilkan blok diagram sistem pengontrolan otomatis. Secara umum elemen sistem kontrolnya ialah : 1. Feedback adalah sistem pengendali otomatis yang mempunyai dua summing junction yaitu positif feedback dan negatif feedback. 2. Proses proses adalah tatanan peralatan yang mempunyai suatu fungsi tertentu. Input proses dapat bermacam-macam, yang pasti ia merupakan besaran yang dimanipulasi oleh final control element atau control valve agar measurement variabel sama dengan set point. Input proses ini juga disebut manipulated variabel. 3. Transmitter adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element, dan mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh kontroller. 4. Set point adalah besaran proses variabel yang dikehendaki. Sebuah kontroller akan selalu berusaha menyamakan controlled variabel dengan set point. 5. Error adalah selisih antara set point dikurangi measurement variable. Error bisa negatif dan bisa juga positif. Bila set point lebih besar dari measured variable, error akan menjadi positif, sebaliknya bila set pointnya lebih kecil dari measured variable, error menjadi negatif. 6. Kontroller adalah elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap langkah pengendalian, yaitu membandingkan set point dengan measurement Universitas Sumatera Utara variable, menghitung berapa banyak koreksi yang perlu dilakukan, dan mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungan tadi, kontroller sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan sebuah proses.

3.8. Transduser