6. 1 Bahan-bahan Tambahan pada Pembuatan Sari Buah
melalui tahap perlakuan pendahuluan, yaitu pemisahan daging buah dari kulit dan biji, dilanjutkan dengan pemotongan dan pencucian. Kemudian dilanjutkan dengan
ekstraksi untuk memperoleh cairan buah yang diinginkan. Pada prinsipnya, ekstraksi buah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a Pemisahan dengan pemisah sentrifugal Dengan memasukkan daging buah ke dalam silinder pemisah sentrifugal
yang dijalankan dengan motor listrik dengan kecepatan 3000-5000 rpm, untuk pemisahan cairan sari buah dari biji dan pulp.
b Pemisahan dengan alat pres Dengan membungkus daging buah yang telah dihaluskan dengan kain
blacu yang kuat, kemudian diperas dengan alat pres untuk mengeluarkan sari buah, kemudian diperas dengan alat pres untuk mengeluarkan sari
buah Anonim, 2007. Sari buah yang dihasilkan umumnya bersifat keruh dan mengandung endapan
karena adanya pectin pada buah. Semakin tinggi kadar pektin, maka sari buah yang diperoleh makin keruh. Disamping kekeruhan, cita rasa dan warna juga menentukan
kualitas sari buah. Cita rasa dan warna yang menyimpang dari sifat khas bahan tidak dikehendaki oleh konsumen. Sari buah umumnya berasa masam khas buah dengan
derajat keasaman 3-4 Departemen Perindustrian, 1977. Masalah utama pada pembuatan sari buah adalah perubahan suspensi sari
buah tersebut terutama apabila mengalami penyimpanan. Perubahan itu dapat terjadi karena terbentuknya endapan di dasar botol, sehingga kekeruhan menjadi tidak stabil.
Kualitas sari buah dipengaruhi oleh stabilitas kekeruhannya. Sari buah yang berkualitas baik adalah sari buah yang tampak keruh merata Suter, 1981.