4.2 Gambaran karakteristik individu, beban kerja mental, faktor organisasi, dan substandart action
4.2.1 Karakteristik Individu
Karakteristik individu adalah ciri-ciri utama yang dimiliki oleh responden sebagai bagian dari identitasnya. Dalam penelitian ini karakteristik responden
yang dimaksud adalah masa kerja, pengetahuan dan sikap terhadap bahaya. a. Masa kerja
Masa kerja merupakan lama responden bekerja terhitung sejak pertama kali bekerja sampai penelitian dilakukan dengan satuan tahun. Berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan pada responden di bagian pemeliharaan mesin 1 dan 2 PT. PJB UBJ OM PLTU Paiton 9, diperoleh data responden berdasarkan
masa kerja yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Tahun Jumlah n
Persentase
1-5 tahun 20
71,4 6-10 tahun
3 10,7
10 tahun 5
17,9
Jumlah
28 100
Sumber : Data Primer terolah 2015 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini memiliki masa kerja lebih dari 1-5 tahun yaitu sebesar 20 responden dengan persentase 71,4.
b. Pengetahuan terhadap bahaya Pengetahuan adalah Informasi yang diketahui oleh pekerja mengenai
bahaya, jenis-jenis bahaya dan resiko pekerjaan yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada responden di bagian pemeliharaan mesin 1
dan 2 PT. PJB UBJ OM PLTU Paiton 9, diperoleh data responden berdasarkan pengetahuan terhadap bahaya dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Bahaya
Pengetahuan terhadap bahaya
Jumlah n Persentase
Baik 17
60,7 Kurang baik
11 39,3
Jumlah 28
100
Sumber: Data Primer Terolah 2015
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebesar 17
responden dengan persentase 60,7. Pengetahuan responden dikatakan baik jika responden telah memiliki informasi yang cukup mengenai bahaya, jenis dan
sumber bahaya, resiko pekerjaan yang dilakukan dan cara menghindari bahaya. Pengetahuan responden dikatakan kurang baik jika responden kurang memiliki
informasi yang cukup mengenai bahaya, jenis dan sumber bahaya, resiko pekerjaan yang dilakukan dan cara menghindari bahaya.
Berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuesioner 100 responden telah memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang bahaya baik pengertian dari
bahaya, sumber bahaya, fungsi pemakaian APD, termasuk cara menghindari bahaya di area kerja. Hal tersebut dapat dilihat dari skor jawaban dari kuesioner
yang diberikan kepada responden. Namun, masih terdapat beberapa responden yang masih belum memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan klasifikasi
bahaya di area kerja dan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya saat bekerja. c. Sikap terhadap bahaya
Sikap terhadap bahaya yaitu kesiapan pekerja untuk menghindari bahaya dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan pada responden di bagian pemeliharaan mesin 1 dan 2 PT. PJB UBJ OM PLTU Paiton 9, diperoleh data responden berdasarkan
pengetahuan terhadap bahaya dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Bahaya
Sikap terhadap bahaya Jumlah n
Persentase
Positif 17
60,7 Negatif
11 39,3
Jumlah 28
100
Sumber: Data Primer Terolah 2015
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki sikap dengan kategori positif yaitu sebesar 17 responden
dengan persentase 60,7. Sikap responden dikatakan positif jika responden telah memiliki kesiapan untuk menghindari bahaya dan mengikuti prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan. Sikap responden dikatakan negatif jika responden tidak atau kurang memiliki kesiapan untuk menghindari bahaya dan mengikuti
prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Responden memiliki sikap positif terkait dengan sikap responden terhadap
kebijakan tentang K3 yang diberikan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut tertuang dalam standart operating procedure SOP yang dibuat oleh perusahaan dan
peraturan terkait penerapan K3 seperti penggunaan APD di area kerja, larangan merokok dan penerapan housekeeping. Adapun sikap negatif responden terhadap
bahaya yaitu terkait tindakan diluar kewenangan. 11 responden yang memiliki sikap negatif terhadap bahaya menyatakan bahwa akan melakukan pekerjaan
sesuai dengan kemampuan responden meskipun pekerjaan tersebut bukan tanggung jawab dan kewenangan responden. Melakukan pekerjaan yang bukan
tanggung jawab atau wewenang merupakan salah satu substandart action.
4.2.2 Beban Kerja Mental