Membangun Router Pada Jaringan Komputer Menggunakan Ubuntu OS

(1)

MEMBANGUN ROUTER PADA JARINGAN KOMPUTER

MENGGUNAKAN UBUNTU OS

TUGAS AKHIR

DIMAS HASANNUDIN

072406069

PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

MEMBANGUN ROUTER PADA JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN UBUNTU OS

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

DIMAS HASANNUDIN 072406069

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : MEMBANGUN ROUTER PADA JARINGAN

KOMPUTER MENGGUNAKAN UBUNTU OS

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : DIMAS HASANNUDIN

Nomor Induk Mahasiswa : 072406069

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, 2010

Komisi Pembimbing:

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing Ketua,

Dr.Saib Suwilo, M.Sc Dra.Normalina Napitupulu, M.Sc NIP. 19640109 198803 1004 NIP. 196 311 061 989 022 001


(4)

PERNYATAAN

MEMBANGUN ROUTER PADA JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN UBUNTU OS

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

DIMAS HASANNUDIN 072406069


(5)

PENGHARGAAN

Syukur Alhamdulillah Kepada Allah SWT, berkat rahmat, kesehatan dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika.

3. Ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Hafni Zahara yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehingga penulis lebih bersemangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

6. Pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

7. Teristimewa Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu mendukung penulis dalam segala hal.

Penulis berharap laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan mengembangkan sistem jaringan komputer.

Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran guna sempurnanya tugas akhir ini. Terima kasih.

Medan, 13 Mei 2010 Penulis


(6)

ABSTRAK

Penggunaaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat yang telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan media (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaan besar yang telah lama berkecimpung di bisnis ini.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Rumusan Masalah 2

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Kontribusi Penelitian 3

1.6 Kajian Pustaka 3

1.7 Metodologi Penelitian 7

1.8 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 9

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer 9

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 10

2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan 11

2.2 Mengenal Router 16

2.3 Mengenal Ubuntu 22

2.4 Mengenal Jaringan Infrastruktur 25

2.4.1 Definisi Infrastruktur Jaringan 25

2.4.1.1 Infrastruktur Fisikal 25

2.4.1.2 Infrastruktur Logika 26

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Instalasi Ubuntu OS 9.04 28

3.2 Konfigurasi Ethernet Card 37

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Tujuan Implementasi Sistem 39

4.2 Membangun PC Router 39

4.2.1 Instalasi Komponen Utama 40

4.2.2 Konfigurasi LAN Connection 43

4.2.3 Konfigurasi Router 46


(8)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 52

Daftar Pustaka


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kabel UTP 11

Gambar 2.2 NIC 12

Gambar 2.3 HUB 12

Gambar 2.4 Bridge 13

Gambar 2.5 Router 14

Gambar 2.6 Switch 15

Gambar 2.7 Modem 15

Gambar 2.8 AP 16

Gambar 3.1 Memilih Menu Boot 30

Gambar 3.2 Memilih Bahasa 31

Gambar 3.3 Memilih Lokasi Time Zone 32

Gambar 3.4 Memilih Layout Keyboard 33

Gambar 3.5 Mempartisi Hardisk 34

Gambar 3.6 Proses Instalasi 37

Gambar 4.1 Tampilan Memilih Menu 41

Gambar 4.2 Jendela Root Password Ubuntu 42

Gambar 4.3 Jendela Firestarter Quick Search 42

Gambar 4.4 Jendela DHCP Quick Search 43

Gambar 4.5 Jendela Auto Eth0 44

Gambar 4.6 Jendela Setting IP 45

Gambar 4.7 Tampilan Memilih Firestarter 46

Gambar 4.8 Jendela Network Setting 47

Gambar 4.9 Jendela ICMP Filtering 49


(10)

ABSTRAK

Penggunaaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat yang telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan media (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaan besar yang telah lama berkecimpung di bisnis ini.


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer.

Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penghubung antar 2 (dua) atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari jaringan ke jaringan lainnya (Handrianto, 2009).

Router sendiri berharga tinggi dan masih sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat. Router Ubuntu adalah solusi murah bagi mereka yang membutuhkan sebuah router handal dengan hanya bermodalkan standalone komputer dengan sistem operasi Ubuntu.


(12)

1.2 Identifikasi Masalah

Sering kali terjadi permasalahan pada jaringan komputer antara lain data yang dikirimkan lambat, rusak dan bahkan tidak sampai ke tujuan. Komunikasi sering mengalami time-out, hingga masalah keamanan. Oleh sebab itu, jaringan komputer memerlukan sebuah router, yaitu alat yang berfungsi sebagai pengatur jalur lalu lintas data sehingga tepat pada sasarannya. Router mampu menjawab tantangan dari permasalahan jaringan komputer itu sendiri. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki router, komunikasi pada jaringan komputer dapat berjalan dengan baik. Namun, harga router tidak murah, hal ini sesuai dengan kinerja yang dihasilkan dari router itu sendiri. Hingga ditemukannya sebuah solusi yaitu Sistem Operasi yang dikhususkan untuk networking, yaitu Ubuntu OS yang terbukti murah dan handal dalam melakukan kerjanya sebagai router.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul yang diambil dan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang muncul dalam perancangan dalam membangun PC Router Ubuntu ini adalah “Bagaimana membangun PC Router yang murah dan handal menggunakan Sistem operasi Ubuntu”.


(13)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengenalkan dan memberikan langkah-langkah dalam penggunaan Ubuntu sehingga diperoleh suatu pengetahuan dasar tentang Ubuntu.

1.5 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi instansi pemerintahan, kampus, dan bahkan untuk bisnis di mana banyak sekali perusahaan yang memerlukan informasi dan data-data dari kantor-kantor lainnya dan dari rekan kerja, afiliasi bisnis dan konsumen. Kontribusi yang dimaksud adalah:

1. Mampu membangun Ubuntu Router sendiri.

2. Mampu membuat Router untuk jaringan Internal LAN.

3. Mampu membuat Router untuk jaringan Modem Router 3G/HSDPA dan ISP lain. 4. Mampu mengkonfigurasi proteksi keamanan Sistem Jaringan.

1.6 Kajian Pustaka

1. Router

Dwi Febrian Handriyanto (2009) menyatakan bahwa Router merupakan salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang


(14)

dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penghubung antar 2 (dua) atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Amang (1995) menyatakan Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Selain itu, router juga memilih jalur untuk mencapai tujuan. Ada 2 (dua) jenis router berdasarkan cara rutingnya, yaitu Router Statis dan Router Dinamis.

2. Router Statis

Router Statis adalah Router yang menentukan jalur spesifik yang ditentukan oleh pengguna untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. jalur ini ditentukan oleh administrator untuk mengendalikan perilaku routing dari IP "internetwork". Jalur statis adalah jalur yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk jalur secara manual. Administrator harus memperbarui jalur statis ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamis dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

3. Router Dinamis

Router Dinamis adalah Router yang menentukan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, maka router akan membuat ruting yang baru secara otomatis.


(15)

3. Sistem Operasi

Bambang hariyanto (2006) menyatakan Sistem operasi adalah sekumpulan perangkat lunak yang berada di antara program aplikasi dan perangkat keras. Sistem operasi memiliki tugas yaitu mengelola seluruh sumber daya sistem komputer dan sebagai penyedia layanan.

5. Jaringan komputer

Umi Proboyekti, S.Kom (2008) menyatakan bahwa Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila ke duanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro dan satelit komunikasi.

Dalam suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit: 1. Masuk ke sebuah mesin.

2. Menyampaikan tugas dari jauh. 3. Memindahkan file-file.

4. Menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan.


(16)

(Komunitas Ubuntu Indonesia, 2009), Ubuntu adalah sebuah sistem operasi Open Source yang dibangun berdasarkan Linux. Ubuntu dibuat atas dasar cita-cita yang ada di dalam filosofi ubuntu, yang menyatakan bahwa perangkat lunak harus tersedia tanpa biaya, perkakas perangkat lunak harus dapat digunakan oleh pengguna dalam bahasa lokal mereka dan untuk mereka yang memiliki kekurangan, dan pengguna harus memiliki kebebasan untuk menyesuaikan dan mengubah perangkat lunak mereka menurut dengan apa yang mereka inginkan.

Ubuntu secara keseluruhan berpegang pada prinsip pengembangan perangkat lunak bebas (Open Source Software), yaitu setiap orang diajak untuk menggunakan perangkat lunak, memperbaikinya, dan menyebarkannya. Sistem Operasi Open Source yang dibangun berdasarkan Linux, umumnya dinamakan Distro Linux (Distributor Linux), Distro Linux banyak sekali macamnya antara lain: Debian, SuSE, Gentoo, Red Hat, Mandriva dan Mikrotik Router. Ubuntu sebenarnya merupakan pengembangan dari Distro Linux yang sudah ada yakni Debian. Debian merupakan Distro Linux yang sudah dikenal dan diterima secara luas oleh banyak pengguna komputer dan maju dari segi teknologi. Ubuntu bertujuan untuk membuat Distro Linux yang menyediakan sistem Linux untuk komputasi desktop dan server yang selalu mutakhir (up-to-date). Ubuntu menyertakan banyak paket yang sudah dipilih dengan teliti dari Distro Debian dan menggunakan sistem manajemen paket yang handal untuk mempermudah instalasi dan penghapusan program dengan bersih. Tidak seperti kebanyakan Distro Linux lain yang mengirimkan perangkat lunak dengan jumlah besar yang mungkin atau tidak digunakan, daftar paket dalam Ubuntu dikurangi hingga hanya aplikasi-aplikasi penting dan berkualitas tinggi yang ada pada Ubuntu.


(17)

1.7 Metodologi Penelitian

Untuk menyelesaikan proyek akhir ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mempelajari konsep tentang Ubuntu Router Os dan mempelajari konfigurasi jaringan komputer. Dengan metode studi dokumen dan membaca banyak referensi dari buku.

2. Merencanakan dan memasang Ubuntu Os, dengan bahan-bahan dan peralatan apa saja yang dibutuhkan.

3. Pengujian Ubuntu Os, dengan alat bantuan berupa laptop/komputer untuk mengukur kemampuan yang dihasilkan oleh Router tersebut yang sudah terpasang oleh laptop/komputer itu sendiri.

4. Menganalisa dan menyimpulkan hasil-hasil pengukuran, serta mangaplikasikan fungsi tugas akhir ini ke sistem .

5. Menyusun buku laporan Tugas Akhir.

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:


(18)

Bab ini merupakan bab pendahuluan dalam tugas akhir ini yang berisi, Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kontribusi Penelitian, Kajian Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab 2 Landasan Teori

Bab ini berisi tentang pengertian yang berhubungan dengan Jaringan, Router, dan Ubuntu Os.

Bab 3 Perancangan Sistem

Bab ini berisikan pembahasan mengenai Perancangan, Instalasi dan Konfigurasi Sistem.

Bab 4 Implementasi Sistem

Bab ini menguraikan tentang defenisi, tujuan, dan langkah–langkah dalam implementasi sistem yang juga disertai dengan komponen-komponen kebutuhan sistem.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari uraian bab-bab sebelumnya, dan akan berusaha memberikan saran yang mungkin bermanfaat.


(19)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu komputer dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program–program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputer berkomunikasi satu sama lain.

Hidayat Rahmad (2009) menyatakan bahwa jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan


(20)

beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini biasa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari suatu komputer ke komputer lainnya atau dari komputer ke perangkat lain. Sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer

Dalam jaringan komputer, terdapat 3 (tiga) peranan yang dapat dijadikan oleh komputer di dalam LAN (Local Area Network). Peran pertama dapat menjadi klien, yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk dibagi oleh anggota jaringan lain. Peran ke dua dapat menjadi peer, yaitu menjadi klien yang menggunakan, sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut sebagai peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan. Berdasarkan 3 (tiga) peranan di atas, selanjutnya jaringan komputer terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu:

1. Jaringan berbasis server dan client-server, didefinisikan dengan kehadiran server di dalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak klien dan satu atau lebih server. Klien yang biasa disebut komputer front-end, meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut sebagai komputer back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.


(21)

2. Jaringan peer-to-peer, secara sederhana jaringan ini dideskripsikan, setiap komputer pada jaringan peer-to-peer berfungsi sebagai klien dan server sekaligus.

3. Jaringan hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada 2 (dua) tipe jaringan di atas. Bahwa pengguna dalam jaringan hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang dibagi oleh jaringan peer-to-peer, sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.

2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan

Dalam membangun sebuah jaringan komputer, juga dibutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun, berikut adalah beberapa peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis kabel maupun nirkabel.

1. Kabel UTP (Unshielded Twisted pair), merupakan salah satu media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer/peralatan jaringan satu dengan komputer/peralatan jaringan yang lain dengan menggunakan port RJ45-Male.


(22)

Gambar 2.1 Kabel UTP

2. NIC (Network Interface Card), merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer–komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan, bagaimana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan besaran fisik lainnya) dibentuk akan ditentukan oleh NIC. NIC adalah contoh alat yang bekerja pada layar pertama atau layar physical.


(23)

3. HUB, merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.

Gambar 2.3 HUB

4. Repeater, merupakan contoh active hub. Repeater merupakan perlatan yang dapat menerima sinyal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh. Jika repeater bekerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik dan gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layar physical.

5. Bridge, merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga jika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu, maka bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer


(24)

tujuan saja. Jika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka bridge akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port komputer yang mengirim). Jika port tujuan diketahui, maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. bridge juga dapat menyaring trafik di antara segmen LAN. Bridge bekerja di luar data link.

Gambar 2.4 Bridge

6. Router, merupakan peralatan jaringan yang dapat menguhungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu Router mirip dengan bridge, namun router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan jalur terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang akan disukai dan yang tidak disukai. Protokol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router bekerja pada layar network.


(25)

7. Switch, selain repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah peralatan switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika peralatan jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak, maka kebutuhan tranmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh media transmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge, sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapat full bandwidht. Switch memiliki beberapa kelebihan di bandingkan bridge, antara lain dalam hal forwarding method paket yang dilewatkan.

Gambar 2.6 Switch

8. Gateway bekerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Kadangkala gateway biasa disebut IP Router. Gateway bekerja pada layar aplikasi.

9. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.


(26)

10. Access point (AP), merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau wireless LAN. Wireless device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada jaringan transmisit kabel. AP menyediakan perangkat seperti radio penerima yang

mampu menerima gelombang lain dari AP lain atau media Wireless lain, seperti USB wireless. Selain itu, AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data, serta port virtual untuk menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang menggunakan kabel).

Gambar 2.8 AP

2.2 Mengenal Router

Menghubungkan komputer dengan komputer lain dapat dilakukan dengan cara langsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika ingin menyambungkan beberapa komputer di dalam satu ruangan, maka sudah pasti memerlukan peralatan penyambung seperti hub atau switch.


(27)

Hub ataupun switch mempunyai kemampuan untuk menyambungkan pada jarak yang berdekatan kapasitas bandwidth mulai dari 100 Mbps sampai 1000 Mbps. Namun sayang, kecepatan tinggi tersebut hanya dapat dinikmati di dalam ruangan saja. Untuk menyambungkan ruangan dengan dunia luar memerlukan peralatan yang disebut Router.

Berhubungan dengan dunia luar atau internet berarti akan menghadapi internetworking yang memiliki prinsip dasar sebagai berikut:

1. Pengalamatan secara konsisten.

2. Memiliki topologi jaringan yang mewakili pengalamatan.

3. Pemilihan jalur pengiriman data (teresterial, gelombang mikro, satelit dan fiber optik).

4. Penggunaan routing statis maupun dinamis.

5. Menyambungkan berbagai tempat secara online tanpa keterbatasan waktu penyambungan.

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protokol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya Router sebuah protokol dapat dibagi kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika ingin membagi IP Address kepada anggota jaringan, maka dapat menggunakan Router, ciri-ciri Router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), jika dengan mengkonfigurasikan DHCP, maka IP Address dapat dibagi. Fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet dibagi ke IP Address lain.


(28)

misalnya: jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress 192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP Address dengan Network Identification 192.168.0.0 dan dengan Host Identification 2-254, contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya. Permasalahan akan muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak (biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan dipaksa berkeliling untuk mengkonfigurasikan IP Address tiap host, Oleh karenanya dapat digunakan sebuah Router.

Jenis-jenis Router:

1. PC Router

PC Router merupakan Router yang dibuat dari sebuah PC yang dijadikan Router yang dijalankan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa disebut Linux Based Router.

PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya, baik yang berbayar/komersil maupun yang Free/open source. Jenis komersil seperti Mikrotik OS, LogixOS/Neology, Gibraltar dll, dan yang Free/open source seperti MonoWall, Pfsense, Smothwall Express, IPCop, Linktrack, DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih banyak lagi lainnya. Jika berbayar/komersil, maka harga yang ditawarkan tidak lebih dari US $ 100, dibandingkan dengan membeli peralatan hardware yang harganya sangat mahal.


(29)

a. Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau personal, maka tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena telah melakukan efisiensi besar-besaran. PC bekas yang dapat digunakan seperti pentium 486 atau Pentium 1 artinya tidak perlu membeli komputer yang baru. Sedangkan sistem operasi PC Router tidak perlu membeli yang komersial cukup digunakan yang free/open source saja, karena kemampuan dan fiturnya juga sudah mampu mengalahkan yang komersial dan Router ternama.

b. Memiliki kemampuan/fitur yang luar biasa seperti yang dimiliki oleh peralatan Router hardware ternama yang harganya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

c. Kemampuan processing dengan kecepatan yang tinggi karena ditangani oleh kecepatan Processor PC, Memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain. Coba dibandingkan dengan kecepatan Processor Router Hardware yang kecepatannya hanya 175-350 MHz saja. Coba dibandingkan dengan menggunakan MainBoard Via Evia Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.

d. Hardwarenya sangat mudah untuk di-upgrade seperti layaknya PC. Dan untuk USB Wireless bisa dideteksi secara plug and Play tanpa harus me-restart PC khususnya Linux Based Router Free BSD OS Pfsense.

e. Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Instalasi dapat menggunakan CD-ROM, tapi yang lebih mudah dapat ditulis langsung dengan Phisicalywrite langsung dari OS Windows.

f. Pada salah satu OS PC Router (Pfsense) yang mempunyai kemampuan mendukung USB WLAN yang dapat dijadikan Access Point. Sedangkan OS Router PC yang lain juga memiliki fitur sebagai Virtual AP, Client Bridge,


(30)

repeater, Wireless Client, dan lain-lain. Tergantung dari ciri khas/fitur dari OS PC Router tersebut seperti Lintrack atau DD-WRTX86.

2. Router aplikasi

Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada sistem operasi sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti Router. Contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, Firestarter dan WinProxy.

3.Router Hardware

Router hardware adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti Router sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan membagi IP Address. Pada prakteknya Router hardware digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari Router ini adalah Router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.

Keuntungan Menggunakan Router:

Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan router pada jaringan adalah:

a. Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.

b. Fleksibility. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.


(31)

c. Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.

d. Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.

e. Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.

f. Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar 2 (dua) sistem.

Kerugian Menggunakan Router:

Kerugian yang terjadi dengan menggunakan Router adalah:

a. Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan.

b. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada Router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah dibandingkan bridge.

c. Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan Router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.

d. Sistem tidak terjangkau. Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.


(32)

2.3 Mengenal Ubuntu

Ubuntu adalah sebuah distribusi yang disponsori oleh kanonik serta menerima dana besar dari Afrika Selatan (Mark Shuttleworth salah satu pengembang Ubuntu). Bertujuan untuk menawarkan desktop lengkap dan halus pada satu CD. Nama Ubuntu yang berasal dari Zulu, kata “ubuntu” diterjemahkan sebagai “kemanusian”. Filosofi ubuntu: “Saya ada karena orang-orang di sekitar saya”.

Ubuntu pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004, versi-versi ubuntu akan dirilis setiap 6 bulan sekali agar dapat memperbaharui sistem keamanan dan update program. LTS (Long Term Support) rilis, yang terjadi setiap 2 (dua) tahun, didukung untuk 3 (tiga) tahun, pada desktop dan server untuk lima tahun. Andy Fitzsimon merupakan pencipta logo dari Ubuntu yang sampai pada saat ini tidak ada perubahan dalam logo tersebut. Default User Interfaceny menggunakan GNOME (varian berbeda). Ubuntu didasarkan pada paket-paket dari Debian yang tidak stabil, keduanya menggunakan Distro Debian’s deb format dan alat manajemen paket, APT dan Synaptic walaupun Debian dan Ubuntu merupakan paket-paket yang belum tentu (biner kompatibel) satu sama lain, dan mungkin perlu dibangun ulang dari sumber. Ubuntu dapat digunakan baik untuk desktop maupun server. Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64), PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan T2000).


(33)

Minimum sistem untuk instalasi desktop adalah 300 MHz prosesor x86, 64 Mb RAM, 4 Gb dari ruang harddisk, dan video yang mendukung kartu VGA pada resolusi 640×480. Disarankan sistem untuk instalasi desktop adalah 700 MHz prosesor x86, 384 Mb RAM, 8 Gb dari ruang harddisk, dan video yang mendukung kartu VGA di resolusi 1024×768. Server memerlukan instalasi x86 prosesor 300 MHz, 64 Mb RAM dan video yang mendukung kartu VGA di 640×480. Komputer yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang disarankan sistem untuk mencoba Xubuntu, berdasarkan Xfce.

Sistem operasi Ubuntu memiliki beberapa kelebihan dibanding sistem operasi Linux lainnya. Ubuntu adalah sistem operasi keturunan Debian yang terkenal dengan kestabilan, kemudahan dan kenyamanan terutama bagi pemula di Linux.

Keluarga Ubuntu-ID: Kubuntu (distribusi menggunakan desktop KDE dibandingkan GNOME), Edubuntu, Xubuntu (distribusi berdasarkan Xfce desktop, bukan GNOME) dan Ubuntu sendiri.

Beberapa aplikasi untuk Ubuntu:

1. Wubi merupakan aplikasi Ubuntu Installer untuk pengguna Windows yang dapat membawa ke dunia Linux dengan satu klik saja.

2. Firestarter adalah tools lengkap mesin Linux yang berfungsi sebagai firewall. Memiliki kemampuan real-time dalam menunjukkan probing penyerang pada mesin komputer. Aplikasi inilah yang akan membuat ubuntu menjadi sebuah Router, karena Firestarter dilengkapi dengan fitur Router.


(34)

3. GDM Theme atau GNOME Display Manager (GDM) adalah aplikasi yang bertanggung jawab atas graphical user login yang berada pada desktop GNOME.

4. Ubuntu Tweak merupakan aplikasi khusus Linux Ubuntu yang digunakan untuk menangani konfigurasikan ubuntu yang didesain menggunakan Ubuntu GNOME Desktop.

5. FTP (File Transfer Protocol) digunakan untuk melakukan transfer data melalui internet ataupun lokal komputer.

6. Gftp adalah aplikasi opensource yang digunakan pada Mac OS X, UNIX, EPLF, Novell, VMS, MVS dan NT.

7. FileZilla adalah aplikasi FTP dengan dukungan klien/server yang mempunyai lisensi dari GNU, dan mendukung SSL/TLS (FTPS), SSH File Transfer Protocol (SFTP). Dapat digunakan di Windows, Linux, BSD, Mac OS X, IPv6, HTTP/1.1, SOCKS5.

8. Kasablanca adalah aplikasi FTP yang ditulis menggunakan bahasa C++ dengan menggunakan libraries dari KDE. Mempunyai fitur sebagai encryption via AUTH TLS, fxp (direct server to server transfer), bookmarking system. 9. FTPgraber adalah Aplikasi FTP Client yang mempunyai fitur TLS/SSL, X509

certificate, One-time password (OTP), traffic graph.

10. GNOME Commander merupakan aplikasi file manager dengan dukungan FTP client pada GNOME Desktop.

11. SiteCopy dapat digunakan untuk membantu para webmaster dalam memelihara website, upload file, dan mendukung WebDAV, SuSE Linux, Fedora/RHEL, Debian GNU/Linux, Ubuntu, NetBSD, Mac OS X (Fink), Slackware.


(35)

2.4 Mengenal Jaringan Infrastruktur

Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak teknologi dan sistem. Administrator jaringan harus mampu dalam menguasai teknologi terkait, agar nantinya infrastruktur jaringan bisa dipelihara dengan mudah, didukung dengan baik, dan memudahkan dalam troubleshoot.

2.4.1 Definisi Infrastruktur Jaringan

Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang menyediakan dasar untuk konektivitas, keamanan, routing, pengaturan, akses dan fitur integral pada jaringan.

Sering sekali infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang. Sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti Transmision Control protocol/internet protocol (TCP/IP) yang merupakan protokol yang sesuai, diturunkan dari internet. Aspek jaringan yang lain, seperti layout fisikal pada elemen jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan kemudian diturunkan kepada jaringan versi terbaru.


(36)

2.4.1.1 Infrastruktur Fisikal

Sebuah infrastruktur fisikal jaringan merupakan topologi jaringan tersebut, rancangan fisik jaringan yang terdiri dari komponen perangkat keras seperti kabel, Router, switches, bridges, hubs, servers, dan hosts. Infrastruktur fisikal juga meliputi teknologi seperti ethernet, 802.11b wireless, Public Switched Telephone Network (PSTN), dan Asynchonous Transfer Mode (ATM), semua dari metode yang didefinisikan pada komunikasi melalui berbagai jenis koneksi fisikal.


(37)

2.4.1.2 Infrastruktur Logikal

Infrastruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung, diatur dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan komunikasi antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi fisikal. Contoh elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti Domain Name System (DNS), protokol jaringan seperti TCP/IP, perangkat lunak klien jaringan seperti Client Service For NetWare, dan jaringan seperti Quality of Service (QoS) Packet Scheduler.

Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan infrastruktur logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi jaringan. Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus menjalankan tugas yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access melalui koneksi dial-up dan virtual private networks (VPN), membuat, mengubah, dan memperbaiki routing interfaces dan routing tables, membuat, mendukung, dan memperbaiki keamanan yang didasarkan pada public key cryptography, dan


(38)

menjalankan keputusan pemeliharaan untuk jaringan yang heterogen yang meliputi sistem operasi seperti Microsoft Windows, UNIX, dan Novell NetWare.

Gambar 2.10 Infrasrtuktur logikal

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Instalasi Ubuntu OS 9.04

Ubuntu 9.04 dirilis pada April 2009, memiliki beberapa official varian, ubuntu, kubuntu, xubuntu, edubuntu dan gobuntu.

Kebutuhan sistem:

Untuk memasang Ubuntu, disarankan untuk menginstal Ubuntu pada mesin Pentium 4 dengan processor 1GHz.

Menurut dokumentasi, sistem harus memiliki minimal:

a. 64 Mb RAM dan disarankan 256 Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk sistem terminal tanpa desktop

b. 64 Mb RAM dan disarankan 512 Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk sistem GUI/desktop


(39)

menjalankan keputusan pemeliharaan untuk jaringan yang heterogen yang meliputi sistem operasi seperti Microsoft Windows, UNIX, dan Novell NetWare.

Gambar 2.10 Infrasrtuktur logikal

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Instalasi Ubuntu OS 9.04

Ubuntu 9.04 dirilis pada April 2009, memiliki beberapa official varian, ubuntu, kubuntu, xubuntu, edubuntu dan gobuntu.

Kebutuhan sistem:

Untuk memasang Ubuntu, disarankan untuk menginstal Ubuntu pada mesin Pentium 4 dengan processor 1GHz.

Menurut dokumentasi, sistem harus memiliki minimal:

a. 64 Mb RAM dan disarankan 256 Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk sistem terminal tanpa desktop

b. 64 Mb RAM dan disarankan 512 Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk sistem GUI/desktop


(40)

Kehilangan data bisa disebabkan terjadi kegagalan saat instalasi, kecelakaan, dan lainnya. Jika memiliki USB disk, maka bisa menyalin file-file penting ke USB disk tersebut. Cara terbaik meminimalisir kerugian adalah dengan melakukan backup menyeluruh. Dapat menggunakan part image untuk membackup keseluruhan partisi, termasuk MBR-nya.

Proses Instalasi Ubuntu 9.04 :

Secara garis besar, saat menginstall ubuntu akan dilewati beberapa tahapan pra-instalasi:

1. Memilih Bahasa Instalasi.

2. Memilih Lokasi dan Zona Waktu. 3. Memilih Keyboard.

4. Melakukan Pemartisian Hardisk. 5. Membuat User/Pengguna. 6. Migrasi Dokumen dan Setting. 7. Summary, instalasi Grub.

Proses instalasi sebenarnya akan berlangsung setelah menekan tombol install.

Booting dari CDROM:

Jika PC sudah dikonfigurasikan untuk boot ke cdrom, maka bisa menunggu sampai layar pilihan boot Ubuntu atau bisa menekan tombol F12 (atau sejenisnya, sesuai pesan bios) untuk mengganti pilihan booting.

Pada layar menu booting Ubuntu, akan diberi beberapa pilihan:


(41)

2. Install Ubuntu, untuk menginstall ubuntu. 3. Check disk, untuk mengecek cd.

4. Test memory, untuk mencoba RAM. 5. Boot from, untuk mem-boot OS di hardisk.

Gambar 3.1 Memilih Menu Boot

Jika memilih Install Ubuntu dengan menekan tombol panah bawah lalu Enter, maka akan dibawa ke layar pesan booting.


(42)

Langkah 1. Memilih Bahasa:

Gambar 3.2 Memilih Bahasa

Di halaman welcome bisa memilih bahasa selama proses instalasi. Bahasa ini juga akan menjadi bahasa default sistem (bisa memilih bahasa baru nanti melalui menu System > Administration > Language Support). Di sini, karena lebih familiar dan nyaman menggunakan bahasa Inggris. Untuk memilih bahasa selain bahasa Inggris, bisa melakukan klik scroll di tab daftar bahasa di sebelah kiri. Jika ingin membatalkan proses instalasi, maka tekan tombol Quit. Untuk melanjutkan tekan tombol Forward.


(43)

Langkah 2. Memilih Lokasi dan Time Zone:

Gambar 3.3Memilih Lokasi dan Time Zone

Memilih lokasi dan zona waktu sesuai dengan lokasi dan zona waktu saat ini. Hal ini penting karena beberapa setting akan otomatis mengikuti lokasi saat ini. Seperti lokasi server repository terdekat dengan lokasi saat ini. Menggunakan server yang lebih dekat tentu akan menghemat bandwith dan mempercepat waktu downloadnya.


(44)

Langkah 3. Memilih Layout Keyboard:

Gambar 3.4 Memilih Layout Keyboard

Jika PC/Laptop menggunakan keyboard jenis lain, maka bisa memilih dari daftar yang tersedia. Jika tidak, maka bisa melakukan test dengan mengetik di field yang tersedia di kiri bawah.

Langkah 4. Mempartisi Hardisk

Biasanya bagian tersulit dari proses instalasi adalah saat melakukan pemartisian. Tetapi tidak perlu khawatir, karena dapat dilakukan dengan interface GUI. Meskipun demikian, kesalahan dalam pemartisian bisa mengakibatkan kehilangan data. Sebab itu, sebaiknya melakukan backup terlebih dahulu.


(45)

Gambar 3.5 Mempartisi Hardisk

Agar mudah memahami pemartisian, sebaiknya harus mengetahui tujuan sebenarnya menginstal ubuntu. Jika ingin menginstal ubuntu di hardisk yang kosong atau single booting, maka dapat memilih melakukan pemartisian manual atau otomatis.

Klik forward, setelah memilih opsi ini.

Penulis menggunakan 2 (dua) hardisk (virtualbox), sda dan sdb. Pada sda sudah terinstall Windows Vista, sedangkan pada hardisk ke dua, sdb masih kosong.


(46)

1. Partisi root (/), disarankan 5 Gb

2. Partisi swap (sw) Umumnya 2x nilai RAM. Jika RAM 1 Gb, maka partisi swap sebaiknya 2 Gb.

3. Partisi home (/home), sebaiknya sisa/bagian terbesar hardisk.

Klik pada bagian yang kosong, pilih New Partition untuk membuat partisi baru. Pilih partisi jenis Primary. Penulis bisa membuat maksimal 4 partisi primary (sda1, sda2, sda3 dan sda4) yang salah satu partisi primary (biasanya partisi ke-4/sda4) akan menjadi partisi Extended (yang di dalamnya dapat dibuat partisi logikal (sda5–dst) dalam jumlah tak terbatas).

Untuk ukuran partisinya, masukkan ukuran partisi yang disarankan, 5 Gb untuk root. Dalam kasus ini, penulis membuat kira-kira 4.5 Gb, ini tidak masalah, karena penulis tidak banyak menginstal aplikasi-aplikasi yang tidak fungsionalitas seperti compiz, gnome games, printer, dan lain-lain. Jika ingin melakukan perhitungan, maka bisa menggunakan ukuran 1024 Mb = 1Gb sebagai patokan perhitungan. Jadi, jika ingin membuat partisi 5 Gb, maka harus memasukkan nilai 1024 x 5 = 5120 untuk lokasi partisi, umumnya di awal, agar terstruktur. Untuk jenis partisi, Ubuntu 9.04 menggunakan filesystem Ext4 yang lebih cepat dan memiliki performance lebih baik dari Ext3. Untuk mount point, pilih root (/). Klik OK, untuk membuat partisi.

Selanjutnya, ulangi langkah tadi untuk membuat partisi (/home). Bedanya, pada mount point, pilih (/home). Wajib menyisakan space kosong sebesar 2x RAM. Pada sisa hardisk yang masih kosong, buat partisi baru dengan tipe filesystem swap area. Untuk menginstal sistem dual boot/multisystem, partisi harus dipersiapkan


(47)

matang, sebelum melakukan proses instalasi sistem operasi. Prinsipnya adalah mengalokasikan hardisk sesuai kebutuhan dan karakter masing-masing sistem operasi.

Langkah 5. Membuat User: User di ubuntu ada 3 (tiga) jenis.

1. Root, superuser yang defaultnya tidak memiliki password dan tidak diaktifkan. 2. Administrator, user biasa yang memiliki hak administrasi. User ini memiliki

tanda kekuasaan, menggunakan sudo.

3. Pengguna Biasa, user yang tidak memiliki hak administrasi sistem.

Penting untuk diperhatikan, pada bagian nama komputer (host), nama ini akan muncul di prompt terminal seperti contoh:

dimas@ubuntu:~$

Sedangkan pada opsi login automatically, cocok untuk komputer pribadi. Untuk komputer publik, dan memperhatikan keamanan, sebaiknya memilih opsi Require password. Setelah meng-klik tombol Next, akan muncul pesan, dapat meng-klik Continue untuk mengabaikan dan tetap menggunakan password tadi. Jika menginginkan keamanan yang lebih baik, maka sebaiknya mengganti password. Kombinasi huruf, angka dan karakter atau menggunakan password yang lebih panjang.

Langkah 6. Migrasi Dokumen dan Setting:

Ubuntu memiliki fitur yang tidak dimiliki distro atau OS lain, migrasi dokumen dan setting lintas OS. Tentu saja bisa memilih untuk tidak melakukan impor sama sekali,


(48)

atau mengimpor setting dan file tertentu saja. Lanjutkan dengan menekan tombol

Forward.

Langkah 7. Summary:

Sebelum melakukan tahap instalasi yang sesungguhnya (langkah ke-8), akan diminta melihat summary, ikhtisar keseluruhan setting sebelum menginstall. Pada saat ini, juga bisa memilih untuk membatalkan instalasi, dengan menekan tombol Quit. Saat itu juga, bisa memilih dimanakah akan menginstall Grub (Boot Manager) atau tidak menginstall grub sama sekali, yang mana tidak penulis sarankan.

Langkah 8. Instalasi

Gambar 3.6 Proses Instalasi

3.2 Konfigurasi Ethernet Card

Berikut adalah panduan untuk installasi Network Card Atheros AR8131 di Ubuntu 9.04 dengan Laptop Acer Aspire 4736Z.

download driver dari web


(49)

download

AR81Family-linux-v1.0.0.10.tar.gz

extract dengan cara:

#tar zxf AR81Family-linux-v1.0.0.10.tar.gz masuk ke directory src dengan cara:

#cd src

jalankan

# sudo make # sudo make install

Note : Abaikan saja bila ada muncul error "cannot write in catman mode", selanjutnya jalankan

# modprobe arl1e

Selesai

Note :

Ada sedikit bug di network konfigurasinya. Jika ingin mengganti IP, maka terlebih dahulu harus mematikan servicenya. atau dengan cara yang lebih mudah adalah setelah mengganti IP, cabut kabel jaringan dan pasangkan kembali.


(50)

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem bertujuan menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan/ disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk manggantikan sistem yang lama.

4.2 Membangun PC Router

Sebelum mempersiapkan kelengkapan untuk membangun PC router rumahan ini, ada beberapa catatan penting yang ingin penulis jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam membangun router ini. Untuk koneksi router yang akan dibangun ini, penulis menemui beberapa kendala dalam pengambilan jaringan, karena situasi yang sangat tidak memungkinkan bagi penulis untuk mengambil provider seperti Telkom (Speedy) atau yang lain. Jadi, penulis memutuskan untuk mengambil koneksi dari ponsel selular yang pada zaman sekarang ini juga sudah memiliki akses internet cepat seperti 3G ataupun 3,5G (HSDPA), dengan provider dari Axis.

Baiklah persiapan awal untuk membangun proyek Router rumahan ini antara lain:


(51)

1. 1 (satu) unit PC/laptop yang dilengkapi dengan 2 (dua) LAN card, LAN card pertama akan terkoneksi ke internet dan LAN card ke dua akan terhubung ke switch, yang untuk selanjutnya disebut komputer gateway.

2. 1 (satu) atau 2 (dua) unit PC/laptop untuk dijadikan komputer klien.

3. 1 (satu) buah switch dalam hal ini penulis menggunakan TP-LINK Desktop Switch TL-SF1008D.

4. Kabel UTP tipe Cross untuk Menghubungkan komputer dengan switch.

5. Koneksi Internet (jika untuk penggunaan provider seperti speedy, maka harus menyediakan ADSL modem, tapi untuk pengerjaan TA ini penulis menggunakan Ponsel Nokia 6630 dengan provider Axis).

4.2.1 Instalasi Komponen Utama

Router yang akan dibangun meskipun untuk kelas rumahan dijamin memiliki kestabilan dan keamanan kelas enterprise karena didukung dengan sistem operasi Linux. Linux yang ini sengaja dipilih dari distro Ubuntu desktop, distro termudah dan banyak digunakan sebagai terminal kerja. Penulis menggunakan Linux ubuntu desktop versi 9.04. meski demikian, pengguna ubuntu versi di bawahnya masih tetap dapat mengikuti langkah yang sama. Router yang akan dibangun menggunakan aplikasi Firestarter yang punya lisensi gratis 100 persen. Aslinya, aplikasi ini adalah sebuah firewall dengan fitur router.

Sebagai langkah awal, siapkan PC/laptop yang sudah terinstall ubuntu dan memiliki koneksi internet aktif.


(52)

1. Ada 2 (dua) komponen yang harus di install sebelum memfungsikan PC sebagai router, yaitu Firestarter dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Komponen DHCP hanya perlu dipasang untuk alamat IP yang dialokasikan otomatis kepada klien. Jika ingin melakukan konfigurasi alamat secara manual, maka DHCP tidak wajib dipasang. Untuk menginstall Firestarter dan DHCP, klik menu System > Adminstration > Synaptic Package Manager (SPM). Kemudian masukkan password root ubuntu.


(53)

Gambar 4.2 Jendela Root Password Ubuntu

2. Dari jendela SPM, manfaatkan fasilitas “Quick Search” untuk mencari paket Firestarter. Jika sudah ketemu, maka klik kotak kecil di sebelah paket Firestarter dan pilih “Mark for installation”.


(54)

3. Selanjutnya, dengan cara yang sama, lakukan pencarian untuk paket DHCP. Jika SPM menyajikan banyak pilihan, maka pastikan memilih paket “dhcp3-server”. Klik kembali kotak kecil dan pilih “Mark for Installtion”. Kemudian klik tombol “Apply” dengan ikon centang hijau yang ada di atasnya. Sisanya biar Linux yang mengerjakan.

Gambar 4.4 Jendela DHCP Quick Search

4.2.2 Konfigurasi LAN Connection

Untuk tahap pertama, akan dilakukan konfigurasi terhadap koneksi LAN. Untuk penggunaan Telkom Speedy dibutuhkan 2 LAN card, LAN card pertama akan dikoneksikan ke Switch dan LAN card ke dua untuk koneksi Internet. Untuk pengerjaan tugas akhir ini hanya ada 1 LAN card, dan akan dihubungkan ke Switch, sedangkan untuk koneksi Internet penulis menggunakan Slot USB modem ponsel.


(55)

Berikut uraian selengkapnya:

1. Buka jendela “Network Connection” di ubuntu setelah itu pilih tab Wired

dan edit Auto eth0 yang ada di wired tersebut.

Gambar 4.5 Jendela Auto Eth0

2. Kemudian pilih tab IPv4 setting, kemudian settinglah IP address, netmask, gateway, dan DNS server yang diproleh dari ISP. Jika sudah menghubungkan kabel UTP dari PC server ke Switch, maka klik “Apply”. Untuk pengerjaan tugas akhir ini, koneksi internet tidak akan memasukkan alamat IP atau yang lainnya, karena sudah terpasang secara otomatis dari jaringan yang diproleh dari ponsel. Penulis hanya perlu menghubungkan ponsel ke komputer dengan kabel data, lalu mengkoneksikannya, kemudian secara otomatis komputer akan menerima jaringan internet dari ponsel.


(56)

Gamb

ar 4.6 Jendela Setting IP

3. untuk mengecek keberhasilaan settingan, dapat dicoba membuka halaman internet dari komputer tersebut.


(57)

Untuk mengkonfigurasi PC router pada ubuntu, langkah–langkahnya sebagai berikut: 1. Jika instalasi Firestarter berjalan dengan mulus, maka langkah berikutnya

adalah melakukan konfigurasi Firestarter agar semua koneksi dari klien bisa diteruskan ke internet. Jalankan Firestarter dari menu Applications > Internet >Firestarter dan masukkan password root ubuntu.

Gambar 4.7 Tampilan Memilih Firestarter

2. Dari jendela utama Firestarter, klik menu Preferences di bagian atas (pastikan tab Status aktif), kemudian pilih Network Setting. Perhatikan 2 kotak dropdown yang ada di sana. Kotak dropdown paling atas adalah antarmuka jaringan yang terkoneksi dengan internet. Dalam gambar 4.8, antarmuka jaringan internet adalah “ppp0“ (modem dialup). Jika menggunakan kartu jaringan ethernet, antarmuka yang ditunjukkan kemungkinan besar adalah “eth0“. Sementara kotak dropdown ke dua menunjukkan untuk jaringan lokal.


(58)

Gambar 4.8 Jendela Network Setting

3. Jika sudah ditentukan mana jaringan internet dan lokal, maka tinggal mengaktifkan (centang) opsi “Enable Internet connention sharing“ dan “Enable DHCP“ juga bisa ditentukan sendiri, caranya dengan mengklik tanda panah hitam sebelah opsi “DHCP server details“. Opsi lain di jendela ini bisa dibiarkan apa adanya, karena tidak terlalu dibutuhkan.

4. Setelah semua selesai diset, klik tombol “Accept”. Dengan mengklik tombol “Start Firewall”, PC sudah menjadi sebuah router untuk berbagi koneksi internet.


(59)

Tidak lengkap rasanya sebuah router tidak dilengkapi dengan pengaman tambahan untuk menangkal serangan yang sangat mungkin datang dari sisi internet. Untungnya, Firestarter memang didesain untuk mengamankan PC yang terhubung ke internet, termasuk klien–kliennya yang terhubung melalui fasilitas internet Connection sharing.

Sebenarnya secara default, Firestarter sudah bekerja sebagai firewall sejak pertama kali diaktifkan. Tetapi setelan default masih memiliki banyak lubang yang jika tidak ditutup, maka bukan tidak mungkin bakal ditembus cracker.

Apabila keamanan menjadi prioritas utama saat berinternet ria, tidak ada salahnya membangun firewall sebagai berikut:

1. Buka kembali jendela Preferences di firestarter. Kali ini pilih “ICMP Filtering” dan aktifkan (centang) opsi “Enable ICMP Filtering“. Jika memang tidak ada fitur lain dari protokol ICMP yang diinzinkan diterima PC, maka abaikan opsi lain di bawahnya. Selanjutnya, klik tombol Accept.


(60)

Gambar 4.9 Jendela ICMP Filtering

2. Kembali ke jendela utama Firestarter, lalu pilih tab “policy“. Di opsi editing, pastikan terpilih “inbound traffic policy” yang artinya akan dibuat aturan tentang “siapa saja yang boleh mengakses PC atau port dari sisi internet”. Jika tidak ada port yang boleh di akses dari internet, maka pastikan daftar “Allow connection from host”, ”Allow service”, dan “forward service” dalam keadaan kosong. Sebaliknya, jika ingin membolehkan sebuah host dari sisi internet terkoneksi ke router ini, maka klik kanan area kosong di daftar “Allow connection from host” dan pilih “Add rule”. Kemudian masukkan alamat IP dari host yang diizinkan mengakses router. Jika sudah, maka jangan lupa klik tombol “Add” dan “Apply”. Cara yang sama bisa dilakukan untuk membolehkan koneksi port/service dari internet, hanya saja harus bekerja di daftar “Allow Service”.

3. Untuk mencoba settingan berhasil atau tidak, cobalah PC tersebut dengan bantuan keamanan milik Gibson Research (www.grc.com). Bandingkan hasil sebelum dan sesudah konfigurasi dilakukan.

Setelah berhasil membatasi akses dari luar, sekarang akan dibuat batasan terhadap klien yang akan mengakses internet. Hal ini sangat berguna untuk menghemat bandwidth atau mencegah pengguna di bawah umur mengakses situs yang tidak semestinya. Begini cara melakukannya:


(61)

1. Dari jendela utama Firestarter, klik tab “Policy” dan ubah dropdown editing menjadi “Outbond traffic policy”. Opsi ini dipakai untuk membatasi akses klien lokal ke internet atau kebalikan dari “Inbound trafiic policy“ yang telah dibahas di atas.

2. Akan muncul 2 (dua) radio button yang masing-masing berisi opsi “Permisive by default, black list traffic” dan “Restrictive by default, white list traffic”. Permissive by default digunakan untuk mengizinkan semua lalu lintas data dari klien ke internet dan menggunakan daftar policy untuk memblok alamat, host atau service/port tertentu. Sebaliknya, Restrictive by default digunakan untuk memblok semua lalu lintas data dari klien ke internet dan menggunakan daftar policy untuk membolehkan akses alamat, host atau service/port tertentu. Jika ingin memblok alamat tertentu saja, maka pilih Permisive by default.

3. Untuk memerintahkan agar Firestarter memblok situs tertentu, lakukan dengan mengklik kanan area kosong di daftar “deny connection to host”, lalu pilih “Add rule”. Masukkan alamat IP atau nama domain (tanpa”http://”) di field “ip, host or network”, lalu klik “Add”. Jika sudah, maka jangan lupa mengklik “Apply” di bagian atas jendela firestarter. Coba kunjungi alamat yang diblok tadi menggunakan browser.


(62)

Gambar 4.10 Tampilan Outbond Traffic Policy

BAB 5


(63)

5.1 Kesimpulan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah menguraikan mengenai perancangan dalam membangun PC router menggunakan Ubuntu. Sehingga, penulis dapat membuat kesimpulan:

1. PC Router dapat dibangun dengan menggunakan Sistem Operasi Ubuntu yang telah dipasang paket aplikasi Firestarter, PC Router ini memiliki kestabilan dan keamanan kelas enterprise yang handal dan murah karena didukung dengan sistem operasi Linux yang free/opensource.

2. PC Router Ubuntu ini memiliki kemampuan processing dengan kecepatan yang tinggi karena ditangani oleh kecepatan Processor PC, Memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain.

3. PC Router Ubuntu ini masih memiliki kelemahan, yaitu tidak memiliki kemampuan dalam Bandwidth Management.

5.2 Saran

Pada tahap ini, penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak pembaca, yaitu:

a. Sebaiknya diperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas tentang Ubuntu OS, dan Router, sehingga teknologi Router lebih cepat memasyarakat.

b. Seharusnya dapat dibuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu, terutama dalam membangun server yang multi fungsi


(64)

DAFTAR PUSTAKA

http://momonsolommon.googlepages.com/Proposal Rekayasa Jaringan Komputer.pdf. Diakses tanggal 5 februari, 2010.


(65)

Herlambang, Moch. Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa depan Menggunakan Mikrotik Router OS. Andi Publisher: Yogyakarta

Saputro, Daniel T, Kustanto. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Gava Media: Yogyakarta

Setyadi, B. 2009. “Membangun Router di Rumah dengan Ubuntu”. PC Plus. Tahun VIII: hal. 12-13.

Tanenbaum, Andrew S . 1996 . Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesiax Jilid 1. Prehallindo: Jakarta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan-20155

Telp. (061) 8211050, Fax. (061) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : DIMAS HASANNUDIN

Nomor Stambuk : 072406069


(66)

Herlambang, Moch. Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa depan Menggunakan Mikrotik Router OS. Andi Publisher: Yogyakarta

Saputro, Daniel T, Kustanto. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Gava Media: Yogyakarta

Setyadi, B. 2009. “Membangun Router di Rumah dengan Ubuntu”. PC Plus. Tahun VIII: hal. 12-13.

Tanenbaum, Andrew S . 1996 . Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesiax Jilid 1. Prehallindo: Jakarta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan-20155

Telp. (061) 8211050, Fax. (061) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : DIMAS HASANNUDIN

Nomor Stambuk : 072406069


(67)

Menggunakan Ubuntu OS

Dosen Pembimbing : Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc Tanggal Mulai Bimbingan :

Tanggal Selesai Bimbingan :

No. Tanggal Asisten Bimbingan

Pembahasan pada Asistensi Mengenai, pada Bab :

Paraf Dosen Pembimbing

Keterangan

1. Proposal Tugas Akhir

2. Bab 1

3. Bab 2

4. Bab 3

5. Bab 4

6. Bab 5

7. 8.

∗ Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan telah selesai.

Diketahui, Disetujui,

Ketua Departemen Matematika Pembimbing Utama/ Penanggung Jawab

Dr. Saib Suwilo M.Sc Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc

NIP. 19640109 198803 1 004 NIP. 196311061989022001 SURAT KETERANGAN

Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa mahasiswa Tugas Akhir Program Studi D-3 ilmu Komputer :


(68)

NIM : 072406069

Program Studi : D-3 Ilmu Komputer

Judul T.A. : Membangun Router Pada Jaringan Komputer Menggunakan Ubuntu OS

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ……….

Dengan hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Mei 2010 Dosen Pembimbing

Dra . Normalina Napitupulu, M.Sc NIP. 196 311 061 989 022 001


(1)

5.1 Kesimpulan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah menguraikan mengenai perancangan dalam membangun PC router menggunakan Ubuntu. Sehingga, penulis dapat membuat kesimpulan:

1. PC Router dapat dibangun dengan menggunakan Sistem Operasi Ubuntu yang telah dipasang paket aplikasi Firestarter, PC Router ini memiliki kestabilan dan keamanan kelas enterprise yang handal dan murah karena didukung dengan sistem operasi Linux yang free/opensource.

2. PC Router Ubuntu ini memiliki kemampuan processing dengan kecepatan yang tinggi karena ditangani oleh kecepatan Processor PC, Memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain.

3. PC Router Ubuntu ini masih memiliki kelemahan, yaitu tidak memiliki kemampuan dalam Bandwidth Management.

5.2 Saran

Pada tahap ini, penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak pembaca, yaitu:

a. Sebaiknya diperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas tentang Ubuntu OS, dan Router, sehingga teknologi Router lebih cepat memasyarakat.

b. Seharusnya dapat dibuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu, terutama dalam membangun server yang multi fungsi hanya dengan menggunakan sebuah sistem operasi Ubuntu.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

http://momonsolommon.googlepages.com/Proposal Rekayasa Jaringan Komputer.pdf. Diakses tanggal 5 februari, 2010.


(3)

Herlambang, Moch. Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa depan Menggunakan Mikrotik Router OS. Andi Publisher: Yogyakarta

Saputro, Daniel T, Kustanto. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Gava Media: Yogyakarta

Setyadi, B. 2009. “Membangun Router di Rumah dengan Ubuntu”. PC Plus. Tahun VIII: hal. 12-13.

Tanenbaum, Andrew S . 1996 . Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesiax Jilid 1. Prehallindo: Jakarta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan-20155

Telp. (061) 8211050, Fax. (061) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : DIMAS HASANNUDIN

Nomor Stambuk : 072406069


(4)

Herlambang, Moch. Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa depan Menggunakan Mikrotik Router OS. Andi Publisher: Yogyakarta

Saputro, Daniel T, Kustanto. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Gava Media: Yogyakarta

Setyadi, B. 2009. “Membangun Router di Rumah dengan Ubuntu”. PC Plus. Tahun VIII: hal. 12-13.

Tanenbaum, Andrew S . 1996 . Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesiax Jilid 1. Prehallindo: Jakarta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan-20155

Telp. (061) 8211050, Fax. (061) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : DIMAS HASANNUDIN

Nomor Stambuk : 072406069


(5)

Menggunakan Ubuntu OS

Dosen Pembimbing : Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc Tanggal Mulai Bimbingan :

Tanggal Selesai Bimbingan : No. Tanggal Asisten

Bimbingan

Pembahasan pada Asistensi Mengenai, pada Bab :

Paraf Dosen Pembimbing

Keterangan

1. Proposal Tugas Akhir

2. Bab 1

3. Bab 2

4. Bab 3

5. Bab 4

6. Bab 5

7. 8.

∗ Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan telah selesai.

Diketahui, Disetujui,

Ketua Departemen Matematika Pembimbing Utama/ Penanggung Jawab

Dr. Saib Suwilo M.Sc Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc NIP. 19640109 198803 1 004 NIP. 196311061989022001

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa mahasiswa Tugas Akhir Program Studi D-3 ilmu Komputer :


(6)

NIM : 072406069

Program Studi : D-3 Ilmu Komputer

Judul T.A. : Membangun Router Pada Jaringan Komputer Menggunakan Ubuntu OS

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ……….

Dengan hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Mei 2010 Dosen Pembimbing

Dra . Normalina Napitupulu, M.Sc NIP. 196 311 061 989 022 001