Perceraian di propinsi Kuching Sarawak dan cara penyelesaiannya

PERCERAIAN DI PROPINSI KUCHING SARAWAK
DAN CARA PENYELESAIANNYA

Oleh:

ASMA'UL-HUSNA BT AHMAD SHARKAWI

KONSENTRASI PERADILAN AGAMA
PROGRAM STUDI AHWAL SYAIIBSHIYYAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUJ(UM ·
TTT1'.T Cl""IT A. TlTT7'

tセ@

A "1:7 A 'T'TTT T

A.. TT

PERCERAIAN DI PROPINSI KUC:HING SARAWAK
DAN CARA PENYELESAIANNYA


SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah, Jakarta,
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islan1

Oleh:
ASMA'UL-HUSNA BT AHMAD SlHARKA'WI
NIM: 105044103541

Pembimbing :

Drs. H. Asep yarifuddin Hidayat, S.H., M.H
NIP : 150 268 783

KONSENTRASI PERADIJLAN AGAMA
PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYAH
FAl(ULTAS SYARIAH DAN HUKUM ·
TTTN c;.;:v A Qセ@

RTnA. v ATTTT T A i:r


PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul "PERCERAIAN DI PROPINSI KU CHING SARAWAK
DAN CARA PENYELESAIANNYA" telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal
20 September 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Program Strata 1 (S l) pada Jurusan Ahwal
Syahkshiyah, Konsentrasi Peradilan Agama.
Jakaiia, September 2007
Oisahkan oleh,

Oサセ|@[ゥ|セG@

\ Lウセ@

Gᄋ[セN」ーwQM@

ᄋZセ[スQNヲ@

')

;---'

.:

.-."\ ,.//0
1

MUHAMMAD AMIN SUMA SH, MA, MM.

NIP: 150210422
PANITIA UJIAN SIDANG MUNAQASAH セ@

Ketua

Sekreta:"is

Ors. H. A. Basiq Ojalil, SH, M.A.
NIP: 150 169 102

: Kamarusdiana M.H

NIP: 150 285 972

{セ@

)

セM[

Pembimbing : Ors. I-I. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H., M.H
NIP : 150 268 783

Penguji I

: Ors. H. A. Basiq Djalil, SH, M.A.
NIP: 150 169 102

)

KATA PENGANTAR


セ@

)1 iY")1 1"1 i--1

Segala puji bagi Allah SWT, Pencipta dan Penguasa alam semester yang
telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis terutamanya dalam
rangka penyelesaian skripsi ini. Selanjutnya shalawat dan salam untuk junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan umat dari alam kegelapan
kea lam terang benderang.
Skripsi ini

ditulis dalam

rangka melengkapi

syarat-syarat guna

memperoleh gelar strata satu (S. l ), pada jurusan Ahwal Syakhsiyah, Fakultas
Syariah dan


UIN

Hukum

"PERCERAIAN

DI

Syarif Hidayatullah Jal•arta yang

PROPINSI

KUCHING

SARAWAK

berjudul:

DAN


CARA

PENYELESAIANNYA".
Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat petunjuk dari
berbagai pihak, baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam ha! ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada ym1g terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Amin Suma MA, SH, MM. Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dengan kewenangan
yang dimiliki telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun
skripsi ini.
2. Drs. Basiq Djalil SH, Drs. Kamarusdiana SAg, MA, masing-masing selaku
ketua dan sekretaris jurusan Ahwal Syakhshiyah yang telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis.

3. Bapak Drs. Asep Syarifuddin SH, selaku dosen pembimbing yang dengan
penuh kesabaran dalam memberi arahan dan masukan kepada penulis hingga
tuntasnya sudah skripsi ini, hanya Allah saja yang selayaknya membalas
jasanya.
4. Tuan Hj Awg Suhaili bin Ledi selaku Ketua Pendaftar Nikah dan Cerai,

Mahkamah Syariah Negeri Sarawak, yang telah banyak meluangkan waktu
disela-sela kesibukannya untuk melakukan wawancara dengan penulis.
5. Seltrruh staffpengajar (dosen)jurusan Ahwal Syaksyiah Fakultas Syariah dan
Hukum, serta kepada karyawan dan staff

perpustakaan yang telah

memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh tenaga kerja para dosen Akademi Pengajian Islam dan Dakwah
terutama Bapak Rektor Al-Fadhil Ustaz Mat Tormizi Mad Arof, yang telah
banyak memberikan sokongan dan dukungan kepada penulis hingga dapat
meneruskan pengajian di bumi Indonesia ini.
7. Teristimewa buat tatapan ayahanda Ahmad Sharkawi Bin Suhaili dan Ibunda
Shaldrah Bt Abd Raza!( yang amat disayangi lagi dicintai. Terima kaseh atas
perhatian segala doa dan kesabarannya atas jerih payah dan segala
pengorbanan yang tidak terbalas serta senantiasa memberikan semangat dan
harapan tanpa jemu hingga anakanda dapat menyelesaikan pengajian, segala
jasa pengorbanan kalian sentiasa terpahat diingatan. Tiada apa yang dapat
dipersembahkan sebagai balasan, melainkan hanya dengan sebual1 kejayaan.
8. Bua! ahli keluarga tersayang, khususnya buat kak Safura, kak Salwa, abang

Khairi serta adik-adik yang dikasihi, yang telah banyak memotivasi dan
memberi inspirasi kepada penulis untuk mencapai kejayam1 yang diimpikan.

9. Tidak dilupakan insan tersayang Mohanunad As-Solihin Bin Hamden, yang
telah memberikan semangat dan dukungan hingga penulis dapat mencapai
sebuah kejayaan yang diimpikan, terima kasih atas segala curahan kasih
sayang yang tak terhingga.
10. Sahabat sepetjuanganku, Siti Zuraima, Khairiah, Siti Rahmalia, Siti
Munawarah, Hasfa Bakhry, Dwi Julia Kumiati, Hafiz, Fay serta teman-teman
yang tak sempat kucatatkan satu persatu. Terima kasih karena turut
mendoakan dan memberikan partisipasi, smnbangan berupa pikiran serta
semangat kepada penulis demi kemajuan dan keberhasilan penulisan karya
ilmiah ini.
11. Teman-teman seangkatan 2005/2006 jurusan Ahwal Syakhsiyyah, terima
kasih atas kebersamaannya selama penulis menuntut ilmu di Universitas Islam
Negeri Jakarta ini.
Akhimya,

'Sirru a 'la barakatillah' dan semoga skripsi ini dapat


memberikan masukan yang positif kepada pembaca sekalian, semoga bantuan
yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari yang Maha Kuasa.
Penulis amat menyedari bahwa di dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari
kekhilafan dan kesalahan, maka kritikan

dan saran yartg bersifat konstruktif

sangat diharapkan di dalam rangka perbaikan dan kesempmnaan penulisan ini.
-Amin Ya Rabbal A 'laminJakarta, 12 September 2007 M
29 Sya'ban 1428 H

Penulis

DAFTARISI

KATAPENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISi ..................................................................................................... vii
BAB I:

BAB II:


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah ................... .... .. .... ....... .......... ..........

1

B. Pembatasan dan Perumusan Masai ah .... ...............................

3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................

4

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan ..............................

5

E. Sistematika Penulisan .. ...... ............. ........ ... .. ............ .............

6

KONSEP PERCERAIAN DALAM HUKUM ISLAM
A. Pengertian Perceraian ......... ..... ........ .... .. .. ......... ... ....... ..........

8

B. Dasar Hukum Perceraian ...................................................... 10
C. Macan1-macam Perceraian .................................................... 14
D. Hikmah Perceraian ................................................................ 17

BAB III:

PERCERAIAN DI PROPINSI KUCHING SARAWAK DAN
PENYELESAIANNYA
A. Sebab-sebab Perceraian di Propinsi Kuching Sarawak.

19

B. Faktor-faktor yang Menyebabkan Berlakunya Perceraian
di Propinsi Kuching Sarnwak .. ....... ........... .. .. ..... ................... 25
C. Jenis-jenis Perceraian di Propinsi Kuching Sarawak dan
Cara Penyelesaiannya .. ..... .................. .... .. ......... .................... 34

BAB IV:

PELAKSANAAN HUKUM ISLAM DI MAHKAMAH
SYARIAH NEGERI SARAWAK
A. Seksyen 45, OUUKI, 2001, Pe1mohonan Perceraian ............ 41

B. Seksyen 128, OUUKI, 2001, Perceraian di Luar
Mahkamah dan Tanpa Kebenaran Mahka.mah ..................... 46
C. Analisa Penulis ..... ................... ............................................. 48

BAB V:

PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 50
B. SaTan-saran ................................ ..... .. ..................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Borang 1, Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 1991 ...................... 55

2. Borang Pengaduan Rumahtangga ............................................................ 59
3. ProsedlU· Pengaduan Masalah Rumahtangga ........................................... 63
4. Prosedur Permohonan Cerai .................................................................... 64

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada

zaman

sekarang,

pe1masalahan

dalam

keluarga

Islam

memerlukan satu penelitian yang mendalam. Hal ini memperlihatkan kondisi
keruntuhan rumahtangga umat Islam di Negara ini yang semakin bertambah
dari masa ke masa.
Kajian hukum fiqh hanya bertujuan memperlihatkan dasar Islam untuk
diperbandingkan dengan Undang-undang Keluarga Islam di Malaysia,
khususnya pada bagian Ordinan Undang-undang Keluarga Islam Negeri
Sarawak tahun 2001.
Keruntuhan rumahtangga bukan saja berasal daripada kegagalan
peribadi yang terlibat terhadap rumahtangga mereka, tetapi juga disebabkan
oleh unsur-unsur lain. Karena itu, penelitian ini difokuskan pada bagianbagian yang terdapat dalam Undang-undang Keluarga Islam di Malaysia Barat
dan Timur serta diperbandingkan dengan hukum syara. dari segi kesesuaian
untuk mendapatkan jawaban.
Selain mencari sebab-sebab yang mengakibatkan berlaku perceraian,
penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan cara-cara penyelesaian yang
dilaksanakan melalui Mahkamah Syariah. Sebuah perceraian tentunya akan
meninggalkan berbagai dan1pak, bukan saja kepada kduarga yang terlibat,
tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Perceraian akan mempengaruhi masa

2

depan seorang anak dalam keluarga tersebut dan menjadi salab satu penyebab
penting keruntuhan moral dan disiplin generasi sekarang.
Di sebagian tempat, kadar berlakunya perceraian telab mencapai angka
satu pertiga dari jumlab pasangan yang telab menikab, sedangkan pasangan
yang kembali rujuk tidak sampai 15% dari jumlab pasangan yang telab
bercerai itu. Di samping itu, kondisi istri yang rata-rata terabaikan telab
diceraikan suaminya menimbulkan permasalaban yang menarik untuk diteliti.
Dalam waktu sepuluh tahun, yaitu tabun 1997 sampai 2006, pasangan
yang telah melakukan akad nikab di Propinsi Kuching Sarawak ialab sebanyak
23,399 pasangan. Rata-rata pasangan yang menikah setiap tabun dalam waktu

tersebut ialab 2,339.9 pasangan. Perceraian yang telah berlaku di propinsi
tersebut dalam tempoh sepuluh tahun ialah 7,040 pasangan. Rata-rata
perceraian setiap tahun ialah 704 pasangan, yaitu kira-kira 30.08% dari jumlab
keseluruhan pasangan yang telah menikah dalam waktu tersebut.
Dari jumlah pasangan yang telab bercerai itu, hanya 1,066 pasangan
saja yang telab kembali rujuk terhadap istrinya. Purata pasangan yang telab
rujuk setiap tabun ialab 106.6 pasangan, yaitu 15.14% dari jumlab yang
bercerai. Walaupun perceraian merupakan suatu cara penyelesaian bagi
sesuatu krisis rumab tangga dan ia dihalalkan oleh syarak, namun ia tidak
digalakkan

kepada para suami menggunakannya dengan

sewenang-

wenangnya. Ia hendaklal1 dijadikan pilihan terakhir setelab ja!an yang lain

3

Berdasarkan latar belakang itulab yang telab mendorong penulis untuk
mengkaji lebih jauh dalan1 bentuk skripsi yang dapat dijadikan patokan oleh
masyarakat.

Adapun

judul

yang

diangkat

oleh

penulis

adalab

"PERCERAIAN DI PROPINSI KU CHING SARA\VAK DAN CARA
PENYELESAIANNYA"
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi pada:

1. Pembatasan Masalab.
Babagian Pendakwaan Jabatan Agama Islam Sarawak di bawah
bidangkuasa Mahkamab Syariab Negeri Sarawak, adalab merupakan
pemegang amanah dalam menyediakan

dan menetapkan prosedur

permohonan perceraian yang harus menjalankan amanab yang diberikan
dengan penuh tanggungjawab dan jujur. Prosedur ini telab ditetapkan dan
diluluskan oleh Mabkamah Syariab dengan mengikuti undang-undang
perkawinan dan perceraian yang telab ditetapkan dalam Islam sepertimana
yang termaktub dalam Al-Quran dan Sunnab.
2. Perumusan Masalab
Dalam penulisan skripsi ini, masalab pokok yang penulis angkat
yaitu:
a. Konsep perceraian menurut syariat Islam.
b. Sebab-sebab, faktor-faktor dan jenis-jenis perceraian yang terdapat di

4

c. Pelaksanaan prosedur permohonan perceraian di Mahkamah Syariah
dan sanksi pelanggaran terhadap prosedur-prosedur yang telah
ditentukan oleh pihak berwenang.
d. Adakah prosedur permohonan perceraian yang dilaksanakan di
Mahkamah Syariah bersesuaian dengan syariat Islam?
C. Tujuan Penulisan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penulisan

Untuk memperjelaskan sasaran yang akan dicapai melalui
penelitian sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
tujuan penelitian ini sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dan memahami konsep perceraian yang sebenarnya
menurut syariat Islam.
b. Untuk mengenal pasti sebab-sebab, faktor-faktor dan jenis-jenis
perceraian yang terdapat di Propinsi Kuching Sarawak.
c. Untuk mengetahui prosedur perceraian yang tidak bertentangan
dengan syariat Islam se1ia menjelaskan bentuk-bentuk sanksi
pelanggaran terhadap prosedur-prosedur yang telah ditentukan oleh
pihak be1wenang.
2. Manfaat Penelitian:
Hasil penelitian karya ilmiah ini dapat digunakan pada beberapa
ha! seperti:

5

mengetahui mengenai perceraian serta implikasi kepada masyarakat di
Malaysia khususnya di Propinsi Kuching Sarwak.
b. Sebagai tambahan untuk khazanah wacana keilmuan di Indonesia,
khususnya untuk perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan.

Pembahasan dalam skripsi ini mengacu pada metode penelitian itu
sendiri, yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif, dimana data yang
terkumpul dan diolah berdasarkan proses pengamatan dan lebih bersifat
deskriptif (pemaparan).
Proses pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk menghasilkan
penelitian kualitatif menggunakan pengambilan data primer dan sekunder.
Data primer yaitu, data yang penulis langsung dapatkan dari petugas atau
sumber pe1iamanya dimana data primer tersebut penulis dapatkan dari
Mahkamah Syariah Negeri Sarawak dan Majlis Islam Sarawak. Disamping
data primer, terdapat data sekunder yang penulis dapatkan dalam bentuk
dokumen-dokumen.
Dalam proses menyusun dan mengumpulkan bahan skripsi ini, peneliti
menggunakan dua macam teknis pengumpulan data, yaitu melalui Penelitian
Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research).

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
•••

6

yang sumber utamanya berdasarkan Ordinan Undang-undang Keluarga
Islam, 2001, Sarawak.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian lapangan, untuk memperolch data yang akurat
tentang

masalah

perceraian,

dilakukan

dengan

cara

wawancara.

Wawancara adalah Tanya Jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung. Interview yang dilakukan penulis, langsung dengan Ketua
Pendaftar Pemikahan dan Perceraian Mahkamah Syariah Wilayah
Sarawak yaitu Tuan Haji Awg Suhaili bin Ledi. Adapun metode penulisan
yang dipakai agar skripsi ini tersusun dengan lebih sistematis dan lebih
sempuma sesuai dengan ketentuan yang ada,

ーQセョオャゥウ@

berpedoman

sepenuhnya pada petunjuk buku Panduan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Negeri SyarifHidayatullah Jakarta Tahun
2005.

Sedangkan untuk menterjemahkan ayat-ayat Al-Quran yang
dijadikan dalil dalam skripsi ini, digunakan Al-Quran dan terjemahannya
yang dikeluarkan oleh Yayasan Penyelenggaraan dan Penterjemahan AlQuran Departemen Agama RI yang diterbitkan pada tahun 1971.

E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai materi yang
menjadi pokok penulisan dan memudahkan para pembaca dalam memahami
tata aturan penulisan skripsi ini, maka penulis menvusun sistematika nenulisan

7

BABI

Dalam bab ini penulis menyajikan gambaran pendabuluan yang
terdiri dari latar belakang masalab, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
teknik penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II

Diuraikan mengenai konsep perceraian dalam hukum Islam dengan
sub bab yaitu pengertian perceraian, dasar hukum perceraian,
macan1-macam perceraian dan hikmah perceraian.

BAB III : Dalam bab ini penulis mencoba untuk meneliti apakab sebab-sebab
faktor-faktor

serta jenis-jenis

PropinsiKuching

Sarawak

perceraian

dan

yang

bagaimanakab

berlaku
solusi

di

untuk

menyelesaikannya.
BAB IV:

Pelaksanaan perceraian di Mabkamah Syariah Negeri Sarawak
berkaitan

dengan

prosedur

Pe1mohonan

Perceraian

dalam

Seksyen 45, Ordinan Undang-undang Keluarga Islam, 2001,
Seksyen 128, OUUKI, 2001 berhubung dengan Perceraian Di Luar
Mabkamab dan Tanpa Kebenaran Mabkamab, juga menjelaskan
akibat pelanggaran prosedur perceraian serta ana.lisa penulis.
BAB V:

Meliputi kesimpulan dari selurnh pembabasan beserta saran-saran
dan diharapkan dapat menjadi suatu komitmen yang berguna bagi
agama, nusa dan bangsa.

BAB II
KONSEP PERCERAIAN DALAM HUKUM ISLAM

A. Pengertian Perceraian

Perceraian dalam hukum Islam sering disebut dengan istilah Talaq.
Kata talaq itu diambil dari kata ithlaq yang berarti melepaskan dan
membiarkan. 1
Sedangkan

menurut

istilah,

talaq

adalah

melepaskan

ikatan

perkawinan atau putusnya hubungan suami isteri dengan mengucapkan secara
sukarela ucapan talaq

kepada isterinya, dengan kata.-kata yang jelas atau

dengan sindiran. 2
Terdapat pelbagai pengertian mengenai talaq yang telah diberikan oleh
Fuqaha, antaranya:
1. Fuqaha Syafi'e mengertikan

ikatan

pernikahan

dengan

Talaq pada syara' adalah melepaskan

menggunakan

lafaz

Talaq

dan

seumpamanya. 3
2. Fuqaha Hanafi mengertikan : Talaq pada syara' adalah memutuskan
ikatan pernikahan serta merta (dengan talaq ba 'in) atau dalam satu
waktu (dengan talaq raj 'i) dengan menggunakan lafaz tertentu. 4

'Abu Bakar Muhammad, Terjemahan Subusa/am Ji/id, (Surabaya: Al-Jkhlas, 1995), Cet.l,
h.609
2

Ahmad Shidik, Hukum Talaq Dalam Agama Islam, (Surabaya: Pulera Pelajar, 200 I),
Cet. l, h.9
3
Syeikh Muhammad Al-Khatib Al-Syarbini,, Mughni al-Muhtaj, (Mesir: Matba'ah Mustafa
al-Babi al-1-lalabi Wa Awladnh, 1958) juzuk 3, h. 279
4
, Muhammad Amin Ihn Ahirlin_ Hn.ruivnh Rnrlrl nl-Mulrhtnr .4 'In ol-D111•,. n1-lt;ft1lrlitnr

9

3. Fuqaha Maliki mengertikan: Talaq pada syara' adatah mengungkaikan
ikatan yang sah melalui pernikahan. 5
4. Fuqaha Hmbali mengertikan: Talaq pada syara' adalah melepaskan
ikatan pernikahan. 6
Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, talaq diartikan sebagai pemutusan
ikatan perkawinan yang dilakukan oleh suami secarn sepihak dengan
menggunakan lafal "talaq" atau sejenisnya. 7
Menurut KHI pasal 117 talaq adalah ikrar suami di hadapan sidang
Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya ikatan
perkawinan, dengan cara sebagaimana dimaksud dalam pasal 129,130 dan
131.
Menurut H.A. Fuad Said dalam bukunya "Perceraian Menurut Hukum
Islam" Perceraian ialah putus hubungan perkawinan antara suami dengan
isteri. 8
Prof. Subekti, SH dalam bukunya "Pokok-pokok Hukum Perdata"
mendefinisikan bahwa perceraian adalah penghapusan perkawinan dengan
putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawi.nan itu. 9

5

Sidi Muhammad Al-Zarqani, Syarh Muwatta' al-Imam Malik, (Kahcrah: al-Mat.ba'ah alKhairiyyah). Juz 3
6
Abi Muhammad 'Abdillah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah, a/-Mughni,(Mesir:
Maktabah al-Jumhurivvah al-Arabivvah). iuzuk 7. t.t. him 96.

10

Menurut Dr. Hasbi Indra, MA dkk dalam bukunya "Potret Wanita
Shalehah" mendefinisikan talaq adalah melepaskan tali atau ikatan pemikahan
baik oleh suami atau permintaan sang isteri. 10
Daripada pengertian-pengertian yang diberikan itu,. ternyata pengertian
fuqaha Hanafi lebih memenuhi maksud amalan talaq di masa ini, karena
pengertian ini mencakupi talaq raj 'i clan talaq ba 'in.
B. Dasar Hukum Perceraian
Agama Islam telah menetapkan kebolehan perceraian. Banyak sekali
ayat-ayat yang membahas dan menyebutkan tentang masalah perceraian. Di
antara ayat-ayat tersebut adalah:
1. Q.S. An-Nisa' ayat 19

Artinya

"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu
mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu
menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali
sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya,
terkecuali bi/a mereka melakukan peke1:jaan keji yang nyata.
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bi/a
kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak"

11

2. Q.S. Al-Baqarah ayat 229

0

0

2..JJ; "-! セZMgi@
,,.

セ@

l1J

セ@

,,..
,..

• 0_;JlkJi
セ@
,.,.

,,

.,,,..

ur

ck '.)\.; ,....JJI ; J1:.. I:_.;

,...
,,,..

;fJ

,..

,;

l1J

.-<

;::_w,,.. J[.; .JJ\
; J1:.. セ@
,,

,...

セI@

0

セ@

,,

(f)

[), J:'.t;J '.)\.; .JJ\ セ@ J1:..
,...

Artinya: "Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk
lagi dengan cara yang ma 'ruf atau menceraikan dengan cara
yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari
sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau
keduanya khawatir tidak akan dapat merifalankan hukum-hukum
Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak
dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa
atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk
menebus dirinya. /tu/ah hukum-hukum Allah, maka janganlah
kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukumhukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim ".

3. Q.S. Al-Baqarah ayat 230
,,

'.)\.; セ@
l1J

.JJI

,...,,,...

0

,.,.

,..

,,

J>.

,,..

,.,.

.e

0-- セ@ j,,.J' '.)\.; セ@
セ@ J1:.. 2Jl;) .JJ\ ; J1:.. I:_;;{ 0l l1; 01 i.;.;_1;.: 0i セ@
,,

,..;;,,,..

Pセ@

,.,.

セ_@

O

(f)

,.,.

,.,.

G.-jj セ@

,..

セ@

,.,.

0

Pセ@

,,.

O"'/O

,.,.

,.,.

;)

Gャセ@

• .r-'"'-1.

Gセi@

,i r

,,..

Ck

,,..

O,;

/

,

ャ・セMZ@

-·-

Artinya: "Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang
kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia
kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain
itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya {bekas
suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya
berpendapat akan dapat, merifalankan hukum-hukum Allah.
ltulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang
(mau) mengetahui. "

12

4. Q.S. Al-Baqarah ayat 231

セ@

,..,

ス^Mセ@
,,,,,

セ@

....

tJJ

j\ ::J J'_M,,.. セエゥ@

,,. ....

:w

...-

セャィ@

,..

r/I,,.

4.IJ\

0\

.....

セ@

0

0

J,,.

セ@

J)i Cj
;))

....

....

.....

|セャェ@

"'

セゥ@

,,..

:;J
|jセ@

,,..

Jo

r/I,..

.J.ll

,..,,.

J

,..,

a::;,,. ijセャェ@
J...._

4.IJ\ 1_;J1j セ@

,..,,.

セ@

,..,

...

|セ@

J

,,.

セャェ@

,,.. ...

セ@
,..,

セ@

,..

(,Y,
J.

....

セ⦅ZLj@

....
セ@

セキャ@

r;;,,.,

0

セ@

iセ{L@

...

...

J

':Jj J

J'-M

1f.

...

r/I

,..,

o

J,.,

,,

41J\ ...:..it.;1, IJW ':Jj セ@ .. .;;

,,..

,,..

,,..

0

0

,,

0

,..,.,G5'
.J1 Cr-,,.
...
....

,,

,..

J

セ@

Artinya : "Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati
akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang
ma 'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma 'ruf
(pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi
kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya
mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah
berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan
hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah ni'mat
Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu
yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (,ls Sunnah). Allah
memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkanNya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah
bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

5. Q.S. Al-Baqarah ayat 232
,,.

IY,:,1) iセA@ , セQZ[ス@
セ@

,,

,,

,,.

....

,..

0

.... -"

J

...

;:;.s::;.:ii;).µ'.>\.; セゥ@
,
0

;;;

.r=-'
YI 1.... ),)1::, ..ut;
,,,..
,..
,,.

::rJ; セ@

.... ,.,

,,

J

,,

....
....

. 0セ@

....

01.S':;
...

'l セゥI@

セ@ セ[@
,,,,.
...

,,

J

セ@

........ ,..

;)J;; セlャ@
RNオセ@

,,

;fl

....

...

0 r/1..-

セ@

,,

1:{,
,

0

J_,;:.i1;,, イウセZ@

....

0

....

ill I) fibij セ@

J

,,.

セェゥ@

,..

....

Artinya: "Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis iddahnya,
maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin
lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di
antara mereka dengan cara yang ma 'ruf !tu/ah yang
dinn.fi:Phntlrnn Jrpnndn nrnna-nrnna ,,,,n1uami jarang
pulang
kampung
Suami tidak
1pat memberi
keadilan
Suami uzur

Suami
dipenjara

....

1

I

I

I
I

I

2

]

2

17

112

11

59

2

IO

1

I

7

I

I

2

6

I

I

1

6

I

2

I

2

4

32

Suami tidak
mampu

2

2

tunaikan
nooungiawab
Suami kerja
jauh

I

)uami ingkar

I

4

2

2

ak-hak Allah
Suami tidak
dapatjaga
steri dengan
baik
セ。ュゥ@
tersalah
ienggunakan
lafaz talaq

2

I

I

I

2

I

;uami susah
pulang ke
rum ah

2

4

2

2

Suami tidak
ada nafsu

I

1

Suami
berhutang

I

1

Soal-soal
peribadi

I

Suami gila
:uami pukul

16

30

16

3
1

I

isteri

Jumlah

I

I

I

1
49

33

25

5

Sumber:

38
228
7
9
..
Ma3hs Islam Sarawak, Anahsa

Jumlah perceraian dari tahun 1997 hingga 2006 ialah 7,040 pasangan.
Jumlah perceraian yang dinyatakan sebab ialah 1,939 pasangan.
Jumlah perceraian yang tidak dinyatakan sebab ialah 5, 10 I pasangan.
Persentase perceraian yang berawal dari pihak suami ialah : 228 x 100
1,939
セ@ 11.75%29

33

4. Faktor Perceraian dari Unsur-unsur Luar.

Kajian juga menunjukkan bahwa terdapat unsur-unsur luar yang
menjadi awal perceraian di propinsi ini. Antaranya ialah campur tangan
keluarga terhadap rumah tangga anak menantu mereka. Campm tangan ini
menyebabkan berbagai masalah dalam rumah tangga pasangan yang terlibat
hingga berakhir dengan perceraian.
Campur tangan orang luar dari kalangan keluarga, gangguan anak tiri,
fitnah menfitnah, narkoba dan lain-lain, antaranya sebagai penyebab
terjadinya perceraian di propinsi ini. Perceraian yang disebabkan oleh unsurunsur luar ini melibatkan 3.97% dari 1,939 kasus perceraian yang dicatatkan
sebabnya. (Lihat Tabel 3.6).
Tabel 3.6:
Faktor Perceraian
dari Unsur-unsur Luar
Tahun

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

Jumlah

Campurtangan
Keluarga

5

3

6

12

9

6

4

5

2

10

62

:ampur tangan
Orang luar

1

1

langguan anak
tiri
Fitnah

1

1
1

1

Narkoba

1

Kawin muda

1

1

1

1

1

5
1

34

1

Kawin paksa

1

1

I

Masalah anak
Alas nasihat
Qadi
Jumlah

3
1

1

5

4

6

18

1

11

7

6

4

4

12

..

Sumber: Ma3hs Islam Sarawak, Anahsa

Jumlah perceraian dari tahun 1997 hingga 2006 ialah 7,040 pasangan.
Jumlah perceraian yang dinyatakan sebab ialah 1,939 pasangan.
Jumlah perceraian yang tidak dinyatakan sebab ialah 5,101 pasangan.
Persentase perceraian yang berawal dari