Penelitian ini hanya baru dilakukan di Lembaga Lanjut Usia Indonesia Bagi Pemerintah Kota Bandung sebagai pengelola dan pemberi Bagi LembagaKomisiOrganisasi Penduli Lansia, sebagai wadah

131 Irfan Rifa’i, 2015 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KELOMPOK LANSIA DI KOTA BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN WAKTU LUANG UNTUK REKREASI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Bonds, Prestige, danSocial Interaction.Faktor 3 dinamakanfaktorPhysiological yaitu Escape, Relaxation, Self- fulfilment, danWish-fulfilmentdan Physiological Motivation. Faktor 4 dinamakanfaktorSelf-Actualization terdiri dari dua faktor yaitu, Educational Opportunity dan Fantasy Motivation. Faktor 5 dinamakanfaktorEmotionyang di dalamnyaterdapatvariabelPlay danRomance.Faktor 6 dinamakanfaktorCultural Motivation terdiri dari hanya satu variable yaitu,Cultural Motivation. 3. Enam faktor dominan yang terbentuk diharapkan akan mempengaruhi upaya dari pengelola maupun pemerintah untuk meningkatkan motivasi lansia dalam meluangkan waktunya untuk berekreasi. Beberapa upaya diantaranya adalah dengan menambahkan fasilitas- fasilitas utama seperti bangku yang memiliki meja, lahan terbuka dengan rerumputan, danau buatan, pepohonan, bangunan gazebo, lahan parkir yang cukup luas, jalur khusus kursi roda, musholatempat ibadah yang cukup besar, jumlah toilet yang banyak, jumlah bangku yang berdekatan, posko P3K, dan posko keamanan dan fasilitas tambahan yang mendukung fasilitas utama di beberapa destinasi serta beberapa kegiatan yang mengikutsertakan lansia sebagai partisipannya seperti Pekan budaya dan seni, Outbond ramah lansia, Fun Walk Day, Kegiatan benah lingkungan.

B. Rekomendasi

1. Penelitian ini hanya baru dilakukan di Lembaga Lanjut Usia Indonesia

Prov. Jabar, akan lebih baik apabila penelitian di tempat serupa dengan lingkup yang lebih kecil misalnya LLI tingkat kabupatenkota dengan kondisi lansia yang berbeda dengan tingkat provinsi. Hal yang bisa menjadi bahan penelitian tidak hanya tergantung pada aspek motivasi berekreasi saja, dengan lingkup lebih kecil penulis berharap lebih memiliki aspek yang beragam.

2. Bagi Pemerintah Kota Bandung sebagai pengelola dan pemberi

kebijakan utama akan inovasi yang terjadi di semua sudut kota ini. 132 Irfan Rifa’i, 2015 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KELOMPOK LANSIA DI KOTA BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN WAKTU LUANG UNTUK REKREASI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Berdasarkan faktor Social and Destination, pemerintahkota Bandung seharusnya menata ulang kembali mengenai penerapan fasilitas- fasilitas dan kegiatan-kegiatan yang ramah lansia. Keinganan untuk tepat bersosialisasi dengan para lansia lain cukup besar untuk beberapa lansia potensial belum mapan maupun sudah mapan. Sehingga perlu membangun akses jalan yang mudah untuk dilalui lansia, fasilitas yang menarik dan adanya perlindungan atau kemudahan dalam penyampaian aspirasi dari diri para lansia ini melalui beberapa pihak seperti LLI Prov. Jabar. Tidak hanya itu saja sebaiknya di Kota Bandung ini didirikan Rumah Sakit Lansia Terpadu seperti di beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan yang menjungjung tinggi hormat kepada kelompok lansia. Rumah sakit tersebut akan ditanggungjawabi oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

3. Bagi LembagaKomisiOrganisasi Penduli Lansia, sebagai wadah

penyalur aspirasi lansia mampu memberikan beberapa kebijakan lainnya yang mampu memberikan kenyaman kepada lansia yang berada di Indonesia. Beberapa program telah berhasil meningkatkan motivasi lansia terdorong oleh faktor Physiological, para lansiauntuk menjaga kesehatannya melaui kegiatan senam rutin dan penyuluhan kesehatan dan kegiatan berekreasi ataupun berwisata yang di lakukan dalam kurun waktu 4 bulan sekali ke beberapa destinasi wisata baik alam budaya maupun wisata religi sehingga timbul rasa kepeuasaan tersendiri bagi mereka. Program “Nyaah Ka Kolot” yang telah diselenggarakan tiapa tahunnya diharapkan dapat dikembangkan lagi menjadi suatu program yang dapat mengapresiasi para lansia sebagai salah satu pemeran pembangunan bangsa.

4. Bagi Masyarakat Kota Bandung, sebagai pihak yang mengawasi