Daerah Aliran Sungai DAS

1.5.1.3. Daerah Aliran Sungai DAS

Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah dimana air meresap dan mengalir melalui sungai dan anak-anak sungai, dan merupakan bagian dari siklus hidrologi Masbah dkk, 2004. Menurut Departemen Kehutanan 2003 dalam Abdul 2007, Daerah Aliran Sungai DAS merupakan wilayah tangkapan air dari hulu sampai hilir yang masuk dalam satu kesatuan tata air berfungsi sebagai penyangga kehidupan yang utuh. DAS mempunyai peranan penting dalam kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia. Kelestarian tersebut dapat dijaga dengan menjaga keadaan alam di sekitar wilayah DAS terutama untuk daerah hulu DAS. Daerah Aliran Sungai DAS mempunyai sebuah ekosistem, menurut Chay 2007 ekosistem sebuah Daerah Aliran Sungai DAS dibagi atas daerah hulu, tengah, dan hilir. Daerah hulu merupakan daerah konservasi dengan kerapatan drainase lebih tinggi, kemiringan lereng tinggi 15, bukan termasuk daerah banjir, pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase, dan jenis vegetasi umumnya tegakan hutan. Daerah tengah merupakan daerah transisi dari kedua karakteristik biogeofisik DAS daerah hulu dan hilir. Daerah hilir merupakan daerah pemanfaatan dengan kerapatan drainase lebih kecil, kemiringan lereng rendah 8 , pada beberapa tempat terdapat daerah yang mengalami banjir genangan, pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi, dan jenis vegetasi didominasi oleh lahan pertanian kecuali pada daerah eustaria yang didominasi oleh hutan bakaugambut. Masing-masing ekosistem tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal tersebut disebabkan karena adanya keterkaitan antara masing-masing ekosistem, baik besar maupun kecil, masing-masing ekosistem tersebut saling berhubungan. Ekosistem DAS hulu mempunyai peranan penting yaitu sebagai pengatur fungsi tata air di seluruh bagian DAS. Aktivitas perubahan tataguna lahan dan pembuatan bangunan konservasi di daerah hulu DAS dapat menyebabkan dampak di daerah hilir. Sebagai contoh, erosi yang terjadi di daerah hulu akibat proses bercocok tanam yang tidak mengikuti kaidah konservasi tanah dan air tidak hanya berdampak terhadap daerah hulu, tetapi daerah hilir juga terkena dampak. Dampak yang ditimbulkan seperti penurunan kapasitas tampung waduk, pendangkalan sungai dan saluran-saluran irigasi, dan meningkatkan risiko banjir.

1.5.1.4. Penggunaan Lahan

Dokumen yang terkait

MITIGASI BENCANA LAHAR HUJAN GUNUNGAPI MERAPI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN Mitigasi Bencana Lahar Hujan Gunungapi Merapi Berbasis Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh di Sub DAS Kali Putih Kabupaten Magelang.

0 3 15

MITIGASI BENCANA LAHAR HUJAN GUNUNGAPI MERAPI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN Mitigasi Bencana Lahar Hujan Gunungapi Merapi Berbasis Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh di Sub DAS Kali Putih Kabupaten Magelang.

0 3 11

PENDAHULUAN Mitigasi Bencana Lahar Hujan Gunungapi Merapi Berbasis Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh di Sub DAS Kali Putih Kabupaten Magelang.

0 3 29

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI Analisis Tingkat Kerusakan Penggunaan Lahan Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi Tahun 2010 Di Sub Das Kali Putih.

0 0 13

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI Analisis Tingkat Kerusakan Penggunaan Lahan Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi Tahun 2010 Di Sub Das Kali Putih.

0 0 18

PENDAHULUAN Analisis Kerusakan Permukiman Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi 2010 di Sebagian Kabupaten Magelang.

0 1 16

DAFTAR PUSTAKA Analisis Kerusakan Permukiman Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi 2010 di Sebagian Kabupaten Magelang.

0 0 4

ANALISIS KERUSAKAN PERMUKIMAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI 2010 DI SEBAGIAN Analisis Kerusakan Permukiman Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi 2010 di Sebagian Kabupaten Magelang.

1 2 14

PENDEKATAN MORFOLOGI SUNGAI UNTUK ANALISIS LUAPAN LAHAR AKIBAT ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI SUNGAI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG

0 0 8

PERUBAHAN MORFOLOGI SUNGAI CODE AKIBAT ALIRAN LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN 2010

0 0 6