Kalimat Imperatif Bentuk Kalimat Deklaratif, Interogatif, dan Imperatif Anak Usia 4 Tahun

11 Tabel III Pemerolehan Kalimat Imperatif No Data Identitas Pelaku Ujaran Bentuk Kalimat 1 Ndang cepet jilehke hp ne mas Mamat Buk AV kepada IB Kalimat perintah 2 Tokne pit’e saiki Buk AV kepada IB Kalimat perintah 3 Mbah ti ambilke tas biruku FR kepada NK Kalimat perintah 4 Pak damoni tanganku NT kepada BP Kalimat perintah 5 Ayah keluar sana lho AZ kepada AY Kalimat perintah 6 Ayah sembunyi sana aja AZ kepada AY Kalimat perintah 7 Bunda tolong ambilke hp Ayah EL kepada BD Kalimat perintah 8 Linggih’o Peng ora opo- opo BR kepada RF Kalimat perintah 9 Tulung oncekne ace Mbah Citro PT kepada KE Kalimat perintah 10 Mak’e jupukne crayon PT kepada EM Kalimat perintah 11 Mbak gawekke mimik susu KK kepada IB Kalimat perintah 12 Buk tukokne panganan koyo ndek wingi kae KK kepada IB Kalimat perintah 13 Buk aku yo dhamelke teh KK kepada IB Kalimat perintah 14 Buk aku nko tumbaske baju TPA TM kepada IB Kalimat perintah 12 Keterangan : IB : Ibu BD : Bunda NK : Nenek RF : Rafael BP : Bapak KE : Kakek AY : Ayah EM : Emak Dari pemerolehan tabel bentuk kalimat imperatif di atas, kalimat imperatif yang diujarkan oleh anak usia 4 tahun ini sebagian besar berupa kalimat perintah yang terbagi dalam dua klasifikasi yaitu: a kalimat perintah yang tegas, b kalimat perintah yang halus. Data 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, dan 12 termasuk kalimat imperatif berupa kalimat perintah yang tegas. Kalimat perintah yang tegas seperti ini ditandai dengan adanya intonasi perintah yang tegas dalam kalimat tersebut. Data 7, 9, 13, dan 14 termasuk kalimat imperatif berupa kalimat perintah yang halus. Kalimat perintah yang halus seperti ini ditandai dengan adanya dibentuk dengan kata-kata tertentu yang menunjukkan tingkat kesopanan, antara lain kata tolong, minta, harap dan lain-lain yang terdapat pada data 7 dan 9, sedangkan pada data 13 dan 14 masing-masing menggunakan kata perintah halus yang lain yang dikenal dalam bahasa Jawa yakni tingkatan bahasa krama alus dan ngoko alus.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak usia 4 tahun

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa pada anak usia 4 tahun yang erat kaitannya dengan diri anak maupun lingkungan sekitar anak dalam memperoleh serta menguasai bahasanya. Adapun faktor-faktor tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu faktor kognitif anak, sosial, dan ekonomi. 13

a. Faktor kognitif anak

Apabila seorang anak menggunakan ujaran-ujaran yang bentuk- bentuknya benar gramatikal, ini berarti bahwa ia telah “menguasai B1”, karena dapat saja ia memberi arti yang lain pada kalimat-kalimat yang diucapkannya. Perkembangan nosi seperti waktu, ruang, modalitas, sebab- akibat serta nosi deiksis merupakan bagian penting dalam perkembangan kognitif penguasaan B1 seorang anak Subyakto, Sri Utari dan Nababan, 1992: 73. Berikut ini dijelaskan adanya pemerolehan bahasa anak usia 4 tahun dilihat dari faktor kognitif anak melalui penggunaan nosi atau konsep yang ada. 1 “Aku bersama-sama temanku belajar di sekolahan”, diujarkan PT kepada EM. Terlihat penggunaan kata sekolahan dalam bahasa Indonesia mempunyai nosi yang artinya: suatu tempat yang digunakan untuk menimba ilmu pengetahuan dan belajar yang di dalamnya terdapat pendidik guru dan siswa. 2 “Buk aku ndek mau lungo neng pasar karo mbak Santi lho”, diujarkan TM kepada IB. Terlihat penggunaan kata ndek mau dan pasar dari bahasa Jawa dan dalam bahasa Indonesia adalah tadi yang mempunyai nosi yang artinya: waktu yang telah berlalu atau baru saja sudah terjadi, sedangkan pasar merupakan tempat terjadinya pertukaran proses jual beli.

b. Faktor sosial

Bahasa yang digunakan oleh anak menjadi salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, pendirian, dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan faktor sosial adalah ketika anak usia 4 tahun mengujarkan kalimat deklaratif, interogatif, dan imperatif baik kepada anggota keluarga ayah, ibu, kakek, nenek, maupun kakak, teman sebaya serta masyarakat di sekitarnya. Berikut ini dijelaskan adanya pemerolehan bahasa anak usia 4 tahun dilihat dari faktor sosial anak usia 4 tahun di dusun Ngaliyan, desa Bendan, kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali dalam suatu kalimat baik dalam kalimat deklaratif, interogatif, maupun imperatif.