Efek obat Ciri-ciri obat yang segera dimusnahkan Cara pemusnahan obat

7 Menyimpan obat pada suhu kamar dan menyimpan obat sebelum waktu kadaluarsa Anonim, 2007.

d. Efek obat

Obat merupakan bahan dengan takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat memberikan efek atau khasiat, yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan Anonim, 2007. Beberapa efek obat adalah sebagai berikut : 1 Analgesik adalah suatu zat yang mempunyai daya menghilangkan rasa nyeri. Contohnya parasetamol, ibuprofen. 2 Antipiretik adalah suatu zat yang mempunyai daya menurunkan demam. Contohnya parasetamol, ibuprofen. 3 Dekongestan adalah suatu zat yang bekerja menghilangkan sembab di selaput lendir hidung. Contohnya fenilefrin, fenilpropanolamin, pseudoefedrin. 4 Antihipertensi adalah suatu zat yang dapat menurunkan tekanan darah. Contohnya hidroklortiazid, kaptopril, propanolol. 5 Ekspektoran adalah suatu zat yang dapat mengencerkan dahak. Contohnya gliseril guaikolat, bromheksin. 6 Antitusif adalah suatu zat yang dapat menekan batuk. Contohnya dekstrometorfan, noskapin. 7 Antasida adalah suatu zat yang dapat menetralkan asam lambung yang berlebih dan melindungi selaput lendir lambung. Contohnya persenyawaan Al dan Mg, persenyawaan karbonat dan Na bikarbonat. 8 Antihistamin adalah obat yang bekerja melawan kerja histamin atau antialergi. Contohnya klorfeniramin maleat, difenhidramin, tripolidin Widodo, 2009.

e. Ciri-ciri obat yang segera dimusnahkan

Ciri-ciri obat yang segera dimusnahkan adalah obat yang telah lewat tanggal kadaluwarsanya, karena khasiatnya akan berkurang ; label atau etiket pada obat sudah tidak terbaca lagi ; warna dan penampakan obat sudah berubah, misalnya obat dalam bentuk cairan jernih sudah berubah menjadi cairan keruh Tambayong, 2001.

f. Cara pemusnahan obat

1 Membuang obat ditempat yang berbeda dengan tempat pembuangan sampah. 2 Sebelum membuang, obat dibuka dari kemasannya dan isinya dihancurkan. 3 Membuang sediaan cair yang mengandung antibiotik di saluran air biasa atau di selokan. 4 Memusnahkan obat yang rusak, dilarang atau telah kadaluarsa dengan cara dibakar atau ditanam Anief, 2000. Informasi obat adalah suatu bantuan bagi dokter dalam pengambilan keputusan tentang pilihan terapi obat yang paling tepat bagi seorang penderita tertentu. Penderita memerlukan informasi tentang obat mereka, mencakup cara penggunaan, penyimpanan, efek samping serta cara menangani efek samping , dan cara memantau efek obat Siregar dan Amalia, 2003. Kegiatan pelayanan informasi obat berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang bersifat aktif atau pasif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker pelayanan informasi obat memberikan informasi obat dengan tidak menuggu pertanyaan melainkan secara aktif memberikan informasi obat, misalnya penerbitan leaflet. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker pelayanan informasi obat sebagai jawaban atas pertanyaan yang diterima Anonim, 2004. Karakteristik yang paling istimewa dari pelayanan informasi obat adalah evaluasi pustaka obat sebelum menjawab pertanyaan atau sebelum memberikan konsultasi. Informasi obat dapat dikomunikasikan melalui telepon, langsung ke orang dan dalam tulisan. Jelas bahwa keterampilan komunikasi lisan dan tertulis adalah penting dalam penyebaran informasi obat Siregar dan Amalia, 2003.

2. Leaflet

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Kabupaten Jepara.

0 3 11

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Kabupaten Jepara.

1 5 16

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Desa Kupen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

1 4 11

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Desa Kupen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

0 6 17

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PKK DESA PECANGAAN KULON KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 3 16

PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PKK DESA PECANGAAN KULON KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 1 14

PERBEDDAN S PERBEDAAN PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PENYULUHAN DENGAN LEAFLET PADA IBU-IBU PESUCEN KECAMATAN PETARUKAN KABBUPATEN PEMALANG.

0 3 14

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU ANGGOTA DHARMA WANITA PERSATUAN KABUPATEN REMBANG.

0 0 14

PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU ANGGOTA DHARMA WANITA PERSATUAN KABUPATEN REMBANG.

0 2 20

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET PADA IBU-IBU Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leafletpada Ibu-Ibu Pkk Desa Pondowan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati.

0 1 12