Pemanfaatan Citra Landsat Etm+ Dalam Penyusunan Model Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus Di Hphti Pt Musi Hutan Persada, Propinsi Sumatera Selatan
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT ETM+
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
RINGKASAN
Dedy Humaidi (E01400049). Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam
Penyusunan Model Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT
Musi Hutan Persada, Propinsi Sumatera Selatan. Dibimbing oleh
Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo, M.S. dan Pembimbing II :
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki banyak manfaat.
Kegiatan penting dalam pengelolaan hutan adalah pengaturan hasil hutan yang
menentukan besarnya etat setiap tahun. Besar etat sangat ditentukan oleh
persediaan tegakan yang ada (standing stock) yang dapat dilihat dari luas
penutupan lahan hutan yang produktif dan volume kayu yang dimilikinya. Saat ini
penentuan etat umumnya bersifat statis dan menggunakan data yang diambil
dalam periode waktu tertentu sehingga tidak dapat mengetahui perubahan yang
terjadi dalam tegakan secara lebih teliti. Masalah tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan citra satelit hasil penginderaan jauh (remote sensing). Data citra
satelit membantu memberikan data dan informasi kondisi aktual hutan terutama
perubahan luas penutupan hutan.
Penelitian bertujuan untuk menyusun model pengaturan hasil hutan yang
berdasarkan kondisi aktual tegakan menggunakan data dan informasi dari citra
Landsat ETM+. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbangan untuk pengaturan hasil hutan secara dinamis dengan mengunakan
citra satelit.
Penelitian dilakukan pada tanggal 22 Juli sampai dengan 7 Agustus 2004,
di Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP), Propinsi
Sumatera Selatan. Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa data citra
Landsat 7 meliputi areal HPHTI PT Musi Hutan Persada, dari dua waktu
perekaman (18 September 2002 dan 16 Mei 2003), peta kelas umur tanaman
Wilayah I Subanjeriji, data potensi hasil inventarisasi tegakan, dan data
pertumbuhan tanaman. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan dan
analisis data citra dan data spasial geografis adalah perangkat lunak Arc/Info
7.2.1, ArcView GIS 3.2, ER Mapper 5.5, dan ERDAS Imagine 8.5. Untuk
pembuatan model perhitungan etat hasil hutan digunakan Stella Research 8 dan
Microsoft Excel.
Secara umum penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengolahan data
citra, penyusunan model perhitungan etat, dan penyusunan aplikasi model.
Klasifikasi citra dapat membedakan 10 kelas penutupan lahan yaitu : tanaman
Acacia mangium umur muda, Acacia mangium umur sedang, Acacia mangium
umur tua, vegetasi non-Acacia mangium, kebun karet, lahan terbuka sarana dan
prasarana, lahan terbuka bekas tebangan, badan air, awan, dan bayangan awan.
Citra terklasifikasi kemudian dimanfaatkan untuk mengetahui luas penutupan
lahan sebagai input untuk model pengaturan hasil hutan. Perhitungan besarnya
etat menggunakan metode Von Mantel.
Aplikasi model disusun dengan memanfaatkan fitur DDE (Dynamic Data
Exchange) yang ada dalam sistem operasi Microsoft Windows. Penyusunan
aplikasi model menggunakan perangkat lunak ArcView. Aplikasi model kemudian
digunakan untuk mengetahui besarnya etat dengan menggunakan dua citra hasil
klasifikasi sebagai input.
Dari hasil penggunaan aplikasi model terlihat bahwa besarnya etat yang
dihasilkan dari perhitungan metode statis (tanpa informasi citra) dengan
perhitungan etat menggunakan metode dinamis (dengan informasi citra) memiliki
perbedaan. Hasil perhitungan etat dengan metode yang statis pada tahun 2002,
menghasilkan etat volume sebesar 2.436.148,05 m³, dan etat luas sebesar 8.940,91
ha, pada tahun 2003, etat volume sebesar 2.548.839,89 m³, dan etat luas 9.211,71
ha. Sedangkan hasil perhitungan etat dengan metode yang dinamis pada tahun
2002, menghasilkan etat volume sebesar 1.908.555,13 m³, dan etat luas sebesar
7.179,94 ha, pada tahun 2003 etat volume sebesar 1.961.639,22 m³ dan etat luas
sebesar 7.391,24 ha. Terlihat adanya perbedaan yang cukup besar antara hasil
perhitungan etat dengan metode yang statis dibandingkan dengan menggunakan
metode yang dinamis. Melalui pemanfaatan citra satelit, perubahan yang terjadi
dalam tegakan dapat diketahui dengan lebih cepat dan cukup teliti, sehingga
perhitungan etat yang dihasilkan sesuai dengan kondisi aktual tegakan.
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT ETM+
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Departemen Manajemen Hutan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model Pengaturan
Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan
Nama Mahasiswa : Dedy Humaidi
Nomor Pokok
: E01400049
Departemen
: Manajemen Hutan
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. Budi Kuncahyo, M.S.
NIP. 131578798
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
NIP. 131578785
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kehutanan
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S.
NIP. 131430799
Tanggal Lulus : 7 Oktober 2005
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Depok, Jawa Barat, pada tanggal 8 April 1982,
merupakan anak ke-empat dari enam bersaudara dari pasangan Bachtiar dan
Bariah. Penulis memasuki pendidikan formal pada tahun 1988 di SDI YAPIA,
Depok, dan lulus pada tahun 1994. Tahun 1994 melanjutkan ke SLTPI AlAwwabin, Depok. Pada tahun 1997 penulis diterima di SMU Negeri 3 Depok dan
pada tahun 2000 diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), sebagai mahasiswa di Program Studi
Manajemen Hutan, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor.
Selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan, penulis telah
melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan Kehutanan (PUK) di Perum Perhutani
KPH Banyumas Timur, BKPH Gunung Slamet Barat, RPH Baturaden dan Perum
Perhutani KPH Banyumas Barat, BKPH Rawa Timur, RPH Kring Cilacap, Jawa
Tengah. Selain itu,
penulis telah melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan
Hutan (PUPH) di Perum Perhutani KPH Ngawi Unit II Jawa Timur. Pada bulan
Februari sampai dengan April 2004, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat.
Dalam rangka menyelesaikan studi, penulis menyusun skripsi dengan
judul : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model
Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan dibimbing oleh, Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo,
M.S. dan Pembimbing II : Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas rahmat, karunia,
kelancaran, dan kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian serta penyusunan dan penulisan skripsi. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di
Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor,
berdasarkan penelitian yang dilakukan di HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP).
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena
itu masukan dan saran yang sangat membangun sangat diharapkan.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Umi dan Abi yang selalu memberikan kaih sayang, doa dan pengorbanan.
2. Ir. Budi Kuncahyo, M.S. selaku Pembimbing I dan Dr. Ir. I Nengah Surati
Jaya, M.Agr. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
arahan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Ir. Bintang C.H. Simangunsong, M.S. Ph.D. selaku penguji dari Departemen
Hasil Hutan, dan Ir. Dones Rinaldi, M.ScF. selaku penguji dari Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan.
4. Badan Planologi Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera
Selatan, Bagian GIS dan R&D HPHTI PT MHP, atas bantuan pengadaan data
untuk penyusunan skripsi.
5. Teman-teman di Fakultas Kehutanan IPB ’37.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
penyusunan skripsi ini.
7. Rohmah, atas semua kesabaran dan pengertian.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi dunia kehutanan pada khususnya.
Bogor, Desember 2005
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ v
PENDAHULUAN.....................................................................................................
Latar Belakang......................................................................................................
Tujuan ..................................................................................................................
Manfaat Penelitian................................................................................................
1
1
2
2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3
Penginderaan Jauh dan Citra Satelit..................................................................... 3
Model dan Pemodelan.......................................................................................... 5
Pengaturan Hasil Hutan........................................................................................ 6
Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................................. 6
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7
Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................................
Data, Perangkat Keras dan Perangkat Lunak .......................................................
Data Citra dan Data Pendukung .....................................................................
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ..........................................................
7
7
7
7
Tahapan Kegiatan.................................................................................................
Pengolahan Data Citra....................................................................................
Penyusunan Model Perhitungan Etat .............................................................
Penyusunan Aplikasi Model ..........................................................................
8
8
21
23
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN....................................................... 26
Letak dan Luas Wilayah....................................................................................... 26
Kondisi Topografi dan Iklim................................................................................ 28
Kondisi Tanah ...................................................................................................... 28
Kondisi Geologi dan Hidrologi............................................................................ 29
Vegetasi................................................................................................................ 29
i
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 30
Klasifikasi Citra ................................................................................................... 30
Analisa Perubahan Tutupan Lahan ...................................................................... 34
Penyusunan Model Perhitungan Etat ...................................................................
Identifikasi Masalah, Tujuan, dan Batasan ....................................................
Konseptualisasi Model ...................................................................................
Spesifikasi Model...........................................................................................
36
36
36
41
Evaluasi Model...............................................................................................
Aplikasi Model Perhitungan Etat .........................................................................
Komunikasi Data dengan DDE (Dynamic Data Exchange) ..........................
Pemrograman Script Avenue..........................................................................
41
41
42
43
Pembuatan Antarmuka (Interface) ................................................................. 44
Penggunaan Aplikasi Model Perhitungan Etat..................................................... 46
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 48
Kesimpulan........................................................................................................... 48
Saran..................................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 50
LAMPIRAN.............................................................................................................. 52
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Karakteristik Band pada Landsat-7 ETM+........................................................... 4
2. Hasil Perhitungan Nilai OIF................................................................................. 9
3. Nilai RMSE Hasil Koreksi Geometrik ................................................................ 10
4. Karakteristik Citra Sebelum Koreksi Radiometrik .............................................. 13
5. Karakteristik Citra Setelah Koreksi Radiometrik (Linear Contrast
Stretching dan Histogram Matching)................................................................... 13
6. Jumlah Piksel Training Area pada Citra .............................................................. 18
7. Kriteria Nilai Keterpisahan .................................................................................. 19
8. Matriks Kesalahan (Confussion Matrix)............................................................... 20
9. Luas areal HPHTI PT MHP Menurut Peruntukan Lahan dan Wilayah
Administratif ........................................................................................................ 27
10. Nama, Jumlah, dan Luas Unit Tiap Wilayah HPHTI PT MHP............................ 27
11. Nilai Separabilitas Citra tahun 2002..................................................................... 30
12. Nilai Separabilitas Citra tahun 2003..................................................................... 30
13. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2002 ........................................................... 31
14. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2003 ........................................................... 31
15. Hasil Evaluasi Akurasi ......................................................................................... 32
16. Luas Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi Citra .................................................... 33
17. Matriks Perubahan Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi....................................... 35
18. Hasil Evaluasi Model ........................................................................................... 42
19. Hasil Penggunaan Model...................................................................................... 46
iii
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT ETM+
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
RINGKASAN
Dedy Humaidi (E01400049). Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam
Penyusunan Model Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT
Musi Hutan Persada, Propinsi Sumatera Selatan. Dibimbing oleh
Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo, M.S. dan Pembimbing II :
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki banyak manfaat.
Kegiatan penting dalam pengelolaan hutan adalah pengaturan hasil hutan yang
menentukan besarnya etat setiap tahun. Besar etat sangat ditentukan oleh
persediaan tegakan yang ada (standing stock) yang dapat dilihat dari luas
penutupan lahan hutan yang produktif dan volume kayu yang dimilikinya. Saat ini
penentuan etat umumnya bersifat statis dan menggunakan data yang diambil
dalam periode waktu tertentu sehingga tidak dapat mengetahui perubahan yang
terjadi dalam tegakan secara lebih teliti. Masalah tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan citra satelit hasil penginderaan jauh (remote sensing). Data citra
satelit membantu memberikan data dan informasi kondisi aktual hutan terutama
perubahan luas penutupan hutan.
Penelitian bertujuan untuk menyusun model pengaturan hasil hutan yang
berdasarkan kondisi aktual tegakan menggunakan data dan informasi dari citra
Landsat ETM+. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbangan untuk pengaturan hasil hutan secara dinamis dengan mengunakan
citra satelit.
Penelitian dilakukan pada tanggal 22 Juli sampai dengan 7 Agustus 2004,
di Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP), Propinsi
Sumatera Selatan. Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa data citra
Landsat 7 meliputi areal HPHTI PT Musi Hutan Persada, dari dua waktu
perekaman (18 September 2002 dan 16 Mei 2003), peta kelas umur tanaman
Wilayah I Subanjeriji, data potensi hasil inventarisasi tegakan, dan data
pertumbuhan tanaman. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan dan
analisis data citra dan data spasial geografis adalah perangkat lunak Arc/Info
7.2.1, ArcView GIS 3.2, ER Mapper 5.5, dan ERDAS Imagine 8.5. Untuk
pembuatan model perhitungan etat hasil hutan digunakan Stella Research 8 dan
Microsoft Excel.
Secara umum penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengolahan data
citra, penyusunan model perhitungan etat, dan penyusunan aplikasi model.
Klasifikasi citra dapat membedakan 10 kelas penutupan lahan yaitu : tanaman
Acacia mangium umur muda, Acacia mangium umur sedang, Acacia mangium
umur tua, vegetasi non-Acacia mangium, kebun karet, lahan terbuka sarana dan
prasarana, lahan terbuka bekas tebangan, badan air, awan, dan bayangan awan.
Citra terklasifikasi kemudian dimanfaatkan untuk mengetahui luas penutupan
lahan sebagai input untuk model pengaturan hasil hutan. Perhitungan besarnya
etat menggunakan metode Von Mantel.
Aplikasi model disusun dengan memanfaatkan fitur DDE (Dynamic Data
Exchange) yang ada dalam sistem operasi Microsoft Windows. Penyusunan
aplikasi model menggunakan perangkat lunak ArcView. Aplikasi model kemudian
digunakan untuk mengetahui besarnya etat dengan menggunakan dua citra hasil
klasifikasi sebagai input.
Dari hasil penggunaan aplikasi model terlihat bahwa besarnya etat yang
dihasilkan dari perhitungan metode statis (tanpa informasi citra) dengan
perhitungan etat menggunakan metode dinamis (dengan informasi citra) memiliki
perbedaan. Hasil perhitungan etat dengan metode yang statis pada tahun 2002,
menghasilkan etat volume sebesar 2.436.148,05 m³, dan etat luas sebesar 8.940,91
ha, pada tahun 2003, etat volume sebesar 2.548.839,89 m³, dan etat luas 9.211,71
ha. Sedangkan hasil perhitungan etat dengan metode yang dinamis pada tahun
2002, menghasilkan etat volume sebesar 1.908.555,13 m³, dan etat luas sebesar
7.179,94 ha, pada tahun 2003 etat volume sebesar 1.961.639,22 m³ dan etat luas
sebesar 7.391,24 ha. Terlihat adanya perbedaan yang cukup besar antara hasil
perhitungan etat dengan metode yang statis dibandingkan dengan menggunakan
metode yang dinamis. Melalui pemanfaatan citra satelit, perubahan yang terjadi
dalam tegakan dapat diketahui dengan lebih cepat dan cukup teliti, sehingga
perhitungan etat yang dihasilkan sesuai dengan kondisi aktual tegakan.
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT ETM+
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Departemen Manajemen Hutan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model Pengaturan
Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan
Nama Mahasiswa : Dedy Humaidi
Nomor Pokok
: E01400049
Departemen
: Manajemen Hutan
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. Budi Kuncahyo, M.S.
NIP. 131578798
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
NIP. 131578785
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kehutanan
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S.
NIP. 131430799
Tanggal Lulus : 7 Oktober 2005
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Depok, Jawa Barat, pada tanggal 8 April 1982,
merupakan anak ke-empat dari enam bersaudara dari pasangan Bachtiar dan
Bariah. Penulis memasuki pendidikan formal pada tahun 1988 di SDI YAPIA,
Depok, dan lulus pada tahun 1994. Tahun 1994 melanjutkan ke SLTPI AlAwwabin, Depok. Pada tahun 1997 penulis diterima di SMU Negeri 3 Depok dan
pada tahun 2000 diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), sebagai mahasiswa di Program Studi
Manajemen Hutan, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor.
Selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan, penulis telah
melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan Kehutanan (PUK) di Perum Perhutani
KPH Banyumas Timur, BKPH Gunung Slamet Barat, RPH Baturaden dan Perum
Perhutani KPH Banyumas Barat, BKPH Rawa Timur, RPH Kring Cilacap, Jawa
Tengah. Selain itu,
penulis telah melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan
Hutan (PUPH) di Perum Perhutani KPH Ngawi Unit II Jawa Timur. Pada bulan
Februari sampai dengan April 2004, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat.
Dalam rangka menyelesaikan studi, penulis menyusun skripsi dengan
judul : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model
Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan dibimbing oleh, Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo,
M.S. dan Pembimbing II : Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas rahmat, karunia,
kelancaran, dan kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian serta penyusunan dan penulisan skripsi. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di
Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor,
berdasarkan penelitian yang dilakukan di HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP).
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena
itu masukan dan saran yang sangat membangun sangat diharapkan.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Umi dan Abi yang selalu memberikan kaih sayang, doa dan pengorbanan.
2. Ir. Budi Kuncahyo, M.S. selaku Pembimbing I dan Dr. Ir. I Nengah Surati
Jaya, M.Agr. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
arahan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Ir. Bintang C.H. Simangunsong, M.S. Ph.D. selaku penguji dari Departemen
Hasil Hutan, dan Ir. Dones Rinaldi, M.ScF. selaku penguji dari Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan.
4. Badan Planologi Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera
Selatan, Bagian GIS dan R&D HPHTI PT MHP, atas bantuan pengadaan data
untuk penyusunan skripsi.
5. Teman-teman di Fakultas Kehutanan IPB ’37.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
penyusunan skripsi ini.
7. Rohmah, atas semua kesabaran dan pengertian.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi dunia kehutanan pada khususnya.
Bogor, Desember 2005
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ v
PENDAHULUAN.....................................................................................................
Latar Belakang......................................................................................................
Tujuan ..................................................................................................................
Manfaat Penelitian................................................................................................
1
1
2
2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3
Penginderaan Jauh dan Citra Satelit..................................................................... 3
Model dan Pemodelan.......................................................................................... 5
Pengaturan Hasil Hutan........................................................................................ 6
Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................................. 6
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7
Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................................
Data, Perangkat Keras dan Perangkat Lunak .......................................................
Data Citra dan Data Pendukung .....................................................................
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ..........................................................
7
7
7
7
Tahapan Kegiatan.................................................................................................
Pengolahan Data Citra....................................................................................
Penyusunan Model Perhitungan Etat .............................................................
Penyusunan Aplikasi Model ..........................................................................
8
8
21
23
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN....................................................... 26
Letak dan Luas Wilayah....................................................................................... 26
Kondisi Topografi dan Iklim................................................................................ 28
Kondisi Tanah ...................................................................................................... 28
Kondisi Geologi dan Hidrologi............................................................................ 29
Vegetasi................................................................................................................ 29
i
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 30
Klasifikasi Citra ................................................................................................... 30
Analisa Perubahan Tutupan Lahan ...................................................................... 34
Penyusunan Model Perhitungan Etat ...................................................................
Identifikasi Masalah, Tujuan, dan Batasan ....................................................
Konseptualisasi Model ...................................................................................
Spesifikasi Model...........................................................................................
36
36
36
41
Evaluasi Model...............................................................................................
Aplikasi Model Perhitungan Etat .........................................................................
Komunikasi Data dengan DDE (Dynamic Data Exchange) ..........................
Pemrograman Script Avenue..........................................................................
41
41
42
43
Pembuatan Antarmuka (Interface) ................................................................. 44
Penggunaan Aplikasi Model Perhitungan Etat..................................................... 46
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 48
Kesimpulan........................................................................................................... 48
Saran..................................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 50
LAMPIRAN.............................................................................................................. 52
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Karakteristik Band pada Landsat-7 ETM+........................................................... 4
2. Hasil Perhitungan Nilai OIF................................................................................. 9
3. Nilai RMSE Hasil Koreksi Geometrik ................................................................ 10
4. Karakteristik Citra Sebelum Koreksi Radiometrik .............................................. 13
5. Karakteristik Citra Setelah Koreksi Radiometrik (Linear Contrast
Stretching dan Histogram Matching)................................................................... 13
6. Jumlah Piksel Training Area pada Citra .............................................................. 18
7. Kriteria Nilai Keterpisahan .................................................................................. 19
8. Matriks Kesalahan (Confussion Matrix)............................................................... 20
9. Luas areal HPHTI PT MHP Menurut Peruntukan Lahan dan Wilayah
Administratif ........................................................................................................ 27
10. Nama, Jumlah, dan Luas Unit Tiap Wilayah HPHTI PT MHP............................ 27
11. Nilai Separabilitas Citra tahun 2002..................................................................... 30
12. Nilai Separabilitas Citra tahun 2003..................................................................... 30
13. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2002 ........................................................... 31
14. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2003 ........................................................... 31
15. Hasil Evaluasi Akurasi ......................................................................................... 32
16. Luas Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi Citra .................................................... 33
17. Matriks Perubahan Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi....................................... 35
18. Hasil Evaluasi Model ........................................................................................... 42
19. Hasil Penggunaan Model...................................................................................... 46
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Citra Kombinasi Band 145 : (a) Citra 2002, (b) Citra 2003................................. 11
2. Citra Kombinasi Band 145 Setelah Koreksi Radiometrik (a) Citra 2002,
(b) Citra 2003........................................................................................................ 14
3. Tanaman Acacia mangium muda ......................................................................... 15
4. Tanaman Acacia mangium sedang ...................................................................... 15
5. Tanaman Acacia mangium tua ............................................................................. 16
6. Vegetasi non-Acacia mangium (a) belukar, (b) hutan campuran,
(c) alang-alang...................................................................................................... 16
7. Lahan Terbuka Sarana dan prasarana (a) jalan, (b) pemukiman penduduk ......... 17
8. Lahan Terbuka Bekas Tebangan .......................................................................... 17
9. Badan Air.............................................................................................................. 17
10. Diagram Alir Pengolahan Citra ........................................................................... 24
11. Diagram Alir Penyusunan Model Perhitungan Etat............................................. 25
12. Diagram Alir Penyusunan Aplikasi Model .......................................................... 25
13. Lokasi HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP) .................................................. 26
14. Klasifikasi Penutupan Lahan tahun 2002............................................................. 34
15. Klasifikasi Penutupan Lahan tahun 2003............................................................. 34
16. Hubungan Antar Sub Model ................................................................................ 37
17. Sub Model Dinamika Luas Tegakan.................................................................... 38
18. Sub Model Dinamika Jumlah Pohon Tegakan..................................................... 39
19. Sub Model Pengaturan Hasil Hutan ..................................................................... 40
20. Sub Model Perhitungan Etat dari Citra ................................................................ 41
21. Hubungan Komunikasi Data dengan DDE .......................................................... 43
22. Tampilan Antarmuka Aplikasi Model dalam ArcView ....................................... 44
23. Tampilan Antarmuka Aplikasi Model dalam Stella ............................................ 45
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Karakteristik Citra ................................................................................................ 52
2. Perhitungan RMSE Koreksi Geometrik............................................................... 53
3. Persamaan (equation) Model dengan Stella Research 8....................................... 54
4. Script Avenue dalam Aplikasi Model Perhitungan Etat ....................................... 56
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan sebagai suatu sumberdaya alam, memiliki banyak manfaat yang
meliputi manfaat produk kayu dan non-kayu dan juga manfaat terhadap
lingkungan. Untuk dapat memaksimalkan manfaat tersebut, hutan harus dikelola
secara baik. Salah satu kegiatan yang penting dalam pengelolaan hutan adalah
pengaturan hasil hutan, yang menentukan besarnya hasil hutan kayu yang dapat
diambil setiap tahunnya atau yang disebut dengan etat. Besar etat dapat
dinyatakan sebagai etat luas dan etat volume. Seharusnya, besar etat dari suatu
tegakan hutan merupakan riap dari persedian tegakan yang ada (standing stock).
Jika terjadi perubahan pada standing stock maka akan terjadi perubahan pada
besarnya etat. Besarnya persediaan tegakan aktual dari suatu tegakan hutan dapat
dilihat dari luas penutupan lahan hutan yang produktif dan potensi kayunya.
Saat
ini
penentuan
besarnya
etat
umumnya
dilakukan
dengan
menggunakan data yang dikumpulkan setiap periode waktu tertentu (tidak setiap
tahun), akibatnya perubahan yang terjadi pada tegakan hutan tidak dapat diketahui
dengan cepat. Alasan utama yang menyebabkan hal tersebut adalah areal hutan
yang luas membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar untuk
mendapatkan data setiap tahunnya. Hal tersebut menghasilkan perhitungan etat
yang bersifat statis dan tidak sesuai dengan kondisi persediaan tegakan yang
aktual. Akibatnya terjadi eksploitasi hutan yang berlebihan dan melampaui
kemampuan pertumbuhan hutan sehingga menyebabkan kerusakan hutan.
Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan data
dari penginderaan jauh satelit (satellite remote sensing). Dengan pertimbangan
kelebihan yang dimiliki oleh penginderaan jauh, yaitu mampu memberikan data
dan informasi secara lengkap, cepat, dan akurat. Data citra satelit akan sangat
membantu dalam memberikan data dan informasi tentang kondisi aktual hutan
terutama dalam memberikan informasi tentang perubahan luas penutupan hutan.
2
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pengaturan hasil hutan
yang berdasarkan kondisi aktual tegakan menggunakan data dan informasi dari
citra Landsat ETM+.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai:
1.
Bahan pertimbangan untuk pengaturan hasil hutan dengan mengunakan citra
satelit.
2.
Bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Penginderaan Jauh dan Citra Satelit
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh
dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena
yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990). Menurut American Society of
Photogrametry (1983) dalam Jaya (2002), penginderan jauh adalah ilmu dan seni
pengukuran
atau
mendapatkan
informasi
suatu
obyek
atau
fenomena,
menggunakan suatu alat perekaman dari suatu kejauhan, dimana pengukuran
dilakukan tanpa melakukan kontak secara fisik dengan obyek atau fenomena yang
diukur atau diamati.
Empat komponen dasar dari sistem penginderaan jauh adalah target,
sumber energi, alur transmisi, dan sensor. Komponen dalam sistem ini berkerja
bersama untuk mengukur dan mencatat informasi mengenai target tanpa
menyentuh obyek tersebut. Sumber energi yang menyinari atau memancarkan
energi elektromagnetik pada target mutlak diperlukan. Energi berinteraksi dengan
target dan sekaligus berfungsi sebagai media untuk meneruskan informasi dari
target kepada sensor. Sensor adalah sebuah alat yang mengumpulkan dan
mencatat radiasi elektromagnetik. Setelah dicatat, data akan dikirimkan ke stasiun
penerima dan diproses menjadi format yang siap pakai, diantaranya berupa citra.
Citra ini kemudian diinterpretasi untuk menyarikan informasi mengenai target.
Proses interpretasi biasanya berupa gabungan antara visual dan automatis dengan
bantuan komputer dan perangkat lunak pengolah citra. (Puntodewo et al, 2004).
Menurut Jaya (2002), sarana penginderaan jauh digunakan dalam bidang
kehutanan karena memiliki beberapa kelebihan :
1) Mampu memberikan data yang unik yang tidak bisa diperoleh dari sarana lain.
2) Mempermudah pekerjaan lapangan.
3) Mampu memberikan data yang lengkap dalam waktu relatif singkat dan biaya
yang relatif murah.
Landsat 7 adalah satelit yang diluncurkan oleh Amerika Serikat pada tahun
1999, satelit ini merupakan satelit sumberdaya alam dengan kisaran panjang
4
gelombang meliputi daerah sinar tampak dan inframerah. Landsat 7 memiliki
sensor ETM+ (Enhanced Thematic Mapper Plus), yang terdiri dari 8 band.
Tabel 1. Karakteristik Band pada Landsat-7 ETM+
Band
1
Panjang
Resolusi
Aplikasi
Gelombang (µm) Spasial (m)
0,450 - 0,515
30 x 30
Untuk pemetaan perairan pantai,
pembedaan tanah dan vegetasi, analisa
tanah dan air, dan pembedaan
tumbuhan berdaun lebar dengan
konifer.
2
0,525 - 0,605
30 x 30
Untuk inventarisasi vegetasi dan
penilaian kesuburan.
3
0,630 - 0,690
30 x 30
Untuk pemisahan kelas vegetasi, dan
memperkuat kontras antara
penampakan vegetasi dengan nonvegetasi.
4
0,750 - 0,900
30 x 30
Untuk deteksi akumulasi biomassa
vegetasi, identifikasi jenis tanaman,
dan memudahkan pembedaan tanah
dan tanaman, serta lahan dan air.
5
1,550 - 1,750
30 x 30
Untuk menunjukkan kandungan air
pada tanaman, kondisi kelembaban
tanah dan berguna untuk membedakan
awan dengan salju.
6
10,400 - 12,500
60 x 60
Untuk analisa stress vegetasi,
pembedaan kelembaban tanah,
klasifikasi vegetasi, analisis gangguan
vegetasi dan pemetaan suhu.
7
2,090 - 2,35
30 x 30
Untuk pemetaan formasi geologi dan
pemetaan hidrothermal
8
0,520 - 0,900
15 x 15
Untuk peningkatan resolusi spasial
Sumber: Jaya (2002), Lillesand dan Kiefer (1964), Mika (1994), USGS (2002)
dalam Putra (2003)
5
Model dan Pemodelan
Model adalah penyederhanaan dari kenyataan, yaitu deskripsi secara
formal dari unsur-unsur terpenting dalam suatu masalah atau sistem yang
diperhatikan. Deskripsi tersebut dapat berbentuk fisik, matematik, atau verbal
(Jeffers, 1978 dalam Grant et al, 1997). Menurut Grant et al (1997) salah satu
bentuk model adalah simulasi, yang digunakan untuk menirukan, atau menelusuri
secara bertahap, perilaku dari sistem yang dipelajari. Model simulasi disusun dari
serangkaian operasi aritmatika dan logika, yang bersama-sama merepresentasikan
struktur (state) dan perilaku (change of state) dari sistem. (Caswell et al, 1972
dalam Patten, 1972). Law dan Kelton (1991) menambahkan, pemodelan simulasi
dilakukan terhadap sistem yang sangat kompleks dan memiliki model matematika
yang kompleks pula. Salah satu bentuk model simulasi adalah model simulasi
dinamis, yang menggambarkan sistem yang berubah-ubah menurut waktu.
Menurut Wright (1971) dalam Dent dan Anderson (1971), proses simulasi
terdiri dari dua proses utama, yaitu proses pembentukan atau sintesa model yang
dapat merepresentasikan sistem, dan proses pemeriksaan terhadap perilaku atau
reaksi model dengan adanya perubahan, tahapan yang dilakukan dalam
pendekatan sistem adalah :
1. Spesifikasi masalah, yang mengacu kepada definisi kualitatif dari sistem.
2. Analisis sistem, yaitu upaya untuk memberikan spesifikasi kuantitatif dari
sistem.
3. Sintesa sistem, yaitu upaya untuk memberikan solusi terhadap masalah
sesungguhnya.
Sedangkan menurut Grant et al (1997), proses pemodelan dapat dilakukan
empat tahap yaitu :
1. Formulasi model konseptual
2. Spesifikasi model kuantitatif
3. Evaluasi model
4. Penggunaan model
6
Pengaturan Hasil Hutan
Metode pengaturan hasil kayu menurut Davis dan Johnson (1987),
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Metode berdasarkan luas, yaitu volume hasil yang dipanen adalah jumlah kayu
yang terdapat dalam area yang akan ditebang, dimana luas area yang ditebang
setiap tahun adalah sama besarnya.
2. Metode berdasarkan volume, yaitu penentuan tebangan dilakukan dengan
pendekatan volume, distribusi tegakan (growing stock), dan riapnya.
3. Metode berdasarkan kombinasi luas dan volume, metode ini dikembangkan
untuk menentukan tebangan yang bersifat variatif dan fleksibel, dan lebih
spesifik terhadap kondisi hutan yang dihadapi.
Pengaturan hasil bertujuan untuk mencapai kelestarian hasil, yaitu
diperolehnya hasil hutan secara terus menerus dengan jumlah yang relatif sama
atau lebih besar setiap tahunnya selama daur. Untuk mencapai kelestarian, suatu
sistem pengaturan hasil harus menetapkan intensitas pemanenan, interval waktu
pemanenan dan besarnya pemanenan (Seydack, 1995).
Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Fauziyyah (2003), menunjukkan hasil pemodelan terhadap
pengaturan hasil hutan secara dinamis di Kelas Perusahaan Pinus, KPH Garut,
berdasarkan implikasinya terhadap faktor ekonomi, lingkungan dan sosial, metode
pengaturan hasil yang lebih diprioritaskan adalah metode Von Mantel.
Penelitian oleh Putra (2003), menunjukkan hasil klasifikasi terhadap citra
Landsat ETM+ rekaman 5 April 2000, di areal HPHTI PT Musi Hutan Persada
dapat membedakan tiga belas kelas penutupan lahan yaitu : Accacia mangium
muda, Accacia mangium sedang, Accacia mangium tua, hutan campuran 1, hutan
campuran 2, karet, belukar, tanah terbuka 1, tanah terbuka 2, tubuh air, awan
tebal, awan tipis, dan bayangan awan. Klasifikasi tersebut menghasilkan nilai
akurasi rata-rata sebesar 99,842 % (producer’s accuracy), 99,339 % (user’s
accuracy), 99,346 % (overall accuracy), dan 99,300 % (kappa accuracy).
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data pada tanggal 22 Juli
sampai dengan 7 Agustus 2004, di Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT Musi Hutan
Persada (MHP), Propinsi Sumatera Selatan. Pengolahan data dan penyusunan
skripsi dilakukan pada bulan Agustus 2004 sampai dengan bulan Agustus 2005.
Data, Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Data Citra dan Data Pendukung
1. Citra Landsat 7 ETM+ meliputi areal HPHTI PT MHP, dari dua waktu
perekaman, yaitu :
a. Rekaman tanggal 18 September 2002, diperoleh dari Badan Planologi
Departemen Kehutanan, Jakarta.
b. Rekaman tanggal 16 Mei 2003, diperoleh dari Dinas Kehutanan Propinsi
Sumatera Selatan, Palembang.
2. Peta Kelas Umur Tanaman Wilayah I Subanjeriji, diperoleh dari Bagian
Geographical Information System (GIS) HPHTI PT MHP.
3. Data potensi dan hasil inventarisasi
tegakan, dari Bagian Perencanaan
Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT MHP.
4. Data pertumbuhan dan riap tanaman, dari Bagian Research and Deveopement
(R&D) HPHTI PT MHP.
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Dalam penelitian ini digunakan satu unit komputer, dengan menggunakan
perangkat lunak sebagai berikut :
a. Arc/Info 7.2.1, ArcView GIS 3.2, ER Mapper 5.5, dan ERDAS Imagine
8.5 untuk pengolahan dan analisis data citra dan data spasial geografis.
b. Stella Research 8 dan Microsoft Excel, 2002 untuk pembuatan model
perhitungan etat hasil hutan.
8
Tahapan Kegiatan
Pengolahan Data Citra
1. Interpretasi Visual
Untuk mempermudah interpretasi citra secara visual, maka dilakukan
pemilihan kombinasi band untuk menghasilkan citra komposit yang memiliki
informasi optimal. Ukuran kuantitatif yang menyatakan besarnya variasi
informasi yang disajikan pada suatu citra komposit adalah nilai OIF (Optimum
Index Factor), yang dihitung berdasarkan simpangan baku (standard deviation)
dan koefisien korelasi antara band yang digunakan. Secara matematis OIF
dapat dihitung dengan rumus berikut :
OIFi,j,k =
∑S
i , j ,k
rij + rik + r jk
dimana : Si,j,k
rij , rik , rjk
= simpangan baku dari band i, j, dan k
= korelasi antar band i-j, i-k, dan j-k
Rincian statistik citra yang digunakan terdapat dalam Lampiran 1. Dalam
citra Landsat 7 yang ada, digunakan tujuh band yaitu band 1, 2, 3, 4, 5, 7, dan
8. Dari tujuh band tersebut dapat dibuat 35 kombinasi band. Nilai OIF pada
kombinasi band besarnya berbeda pada setiap citra. Hal ini terjadi karena
adanya variasi nilai digital number (DN) yang berbeda pada citra yang direkam
pada waktu yang berbeda akibat perbedaan kondisi objek yang direkam dan
akibat pengaruh dari kondisi atmosfer. Hasil perhitungan nilai OIF dari
berbagai kombinasi band tersebut ditampilkan dalam Tabel 2.
9
Tabel 2. Hasil Perhitungan Nilai OIF
Kombinasi
Band
Citra tahun 2002
Nilai Kombinasi
OIF
Band
Nilai
OIF
Kombinasi
Band
Citra tahun 2003
Nilai Kombinasi
OIF
Band
Nilai
OIF
145
44,993
257
18,480
145
34,102
378
15,663
245
40,101
234
18,174
345
33,314
258
15,405
578
30,743
124
17,830
147
31,942
178
14,413
345
30,249
357
17,452
347
31,092
157
13,942
147
30,030
348
17,331
457
28,599
248
13,889
457
29,686
135
16,211
245
26,367
357
13,726
247
28,337
138
15,936
247
25,297
135
13,646
458
28,144
148
15,374
134
23,832
278
13,036
178
27,653
248
15,093
478
21,698
257
12,990
378
26,432
125
14,826
138
20,976
235
12,914
158
26,078
235
14,733
234
20,593
125
12,275
358
25,724
137
14,272
458
20,456
238
11,343
478
24,514
127
13,216
348
20,259
137
10,289
278
23,134
237
13,170
358
18,748
237
10,072
347
22,401
238
12,365
158
17,653
127
9,295
258
21,940
128
7,894
124
17,641
123
7,719
157
20,769
123
7,715
578
17,151
128
7,537
134
18,554
148
16,357
Dari Tabel 2, diketahui bahwa pada citra tahun 2002 dan tahun 2003,
kombinasi band dengan nlai OIF terbesar adalah kombinasi band 145. Hal ini
berarti kombinasi band yang memiliki informasi yang terbanyak adalah 5-4-1
yang ditempatkan dalam layer Red, Green, Blue (RGB), kombinasi band
tersebut juga menghasilkan penampilan visual yang baik. Secara teori,
kombinasi band 5-4-1 telah memenuhi syarat yang ideal dalam pemilihan
kombinasi band, yaitu terdiri dari satu band sinar tampak, satu band inframerah
dekat dan satu band inframerah sedang (Jaya, 2002).
2. Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik dilakukan untuk memudahkan fusi citra dengan sumber
data lain agar tidak mengalami distorsi ukuran luas, dan memungkinkan
dilakukan perbandingan piksel demi piksel (Jaya, 2002). Koreksi geometrik
dilakukan dengan rektifikasi citra ke citra (image to image rectification), yang
dijadikan acuan adalah citra tahun 2003, yang telah terkoreksi. Koreksi
10
dilakukan dengan membuat 30 titik kontrol lapangan (Ground Control Point /
GCP) yang merata di seluruh areal citra. Titik GCP yang dipilih umumnya
berupa persimpangan jalan, yang relatif tidak berubah dalam kurun waktu
pendek. Ukuran dalam menilai proses koreksi adalah nilai Root Mean Square
Errors (RMSE), yang mencerminkan keakuratan persamaan transformasi.
RMSE dianjurkan tidak lebih dari 0,5 piksel dan dinyatakan dalam rumus
berikut :
RMSE =
( p'− p )2 + (l '−l )2
dimana : p’ = koordinat estimasi kolom
l’ = koordinat estimasi baris
p = koordinat asli kolom
l = koordinat asli baris
Proses koreksi geometrik ini menghasilkan nilai RMSE rata-rata sebesar
0,019 piksel atau terjadi pergeseran posisi sebesar 0,570 meter. Rincian hasil
perhitungan nilai RMSE diberikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Nilai RMSE Hasil Koreksi Geometrik
No. GCP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
RMSE
No. GCP
0,0251
11
0,0206
12
0,0279
13
0,0058
14
0,0261
15
0,0198
16
0,0262
17
0,0288
18
0,0230
19
0,0137
20
Total RMSE = 0,574
RMSE
0,0
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
RINGKASAN
Dedy Humaidi (E01400049). Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam
Penyusunan Model Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT
Musi Hutan Persada, Propinsi Sumatera Selatan. Dibimbing oleh
Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo, M.S. dan Pembimbing II :
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki banyak manfaat.
Kegiatan penting dalam pengelolaan hutan adalah pengaturan hasil hutan yang
menentukan besarnya etat setiap tahun. Besar etat sangat ditentukan oleh
persediaan tegakan yang ada (standing stock) yang dapat dilihat dari luas
penutupan lahan hutan yang produktif dan volume kayu yang dimilikinya. Saat ini
penentuan etat umumnya bersifat statis dan menggunakan data yang diambil
dalam periode waktu tertentu sehingga tidak dapat mengetahui perubahan yang
terjadi dalam tegakan secara lebih teliti. Masalah tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan citra satelit hasil penginderaan jauh (remote sensing). Data citra
satelit membantu memberikan data dan informasi kondisi aktual hutan terutama
perubahan luas penutupan hutan.
Penelitian bertujuan untuk menyusun model pengaturan hasil hutan yang
berdasarkan kondisi aktual tegakan menggunakan data dan informasi dari citra
Landsat ETM+. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbangan untuk pengaturan hasil hutan secara dinamis dengan mengunakan
citra satelit.
Penelitian dilakukan pada tanggal 22 Juli sampai dengan 7 Agustus 2004,
di Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP), Propinsi
Sumatera Selatan. Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa data citra
Landsat 7 meliputi areal HPHTI PT Musi Hutan Persada, dari dua waktu
perekaman (18 September 2002 dan 16 Mei 2003), peta kelas umur tanaman
Wilayah I Subanjeriji, data potensi hasil inventarisasi tegakan, dan data
pertumbuhan tanaman. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan dan
analisis data citra dan data spasial geografis adalah perangkat lunak Arc/Info
7.2.1, ArcView GIS 3.2, ER Mapper 5.5, dan ERDAS Imagine 8.5. Untuk
pembuatan model perhitungan etat hasil hutan digunakan Stella Research 8 dan
Microsoft Excel.
Secara umum penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengolahan data
citra, penyusunan model perhitungan etat, dan penyusunan aplikasi model.
Klasifikasi citra dapat membedakan 10 kelas penutupan lahan yaitu : tanaman
Acacia mangium umur muda, Acacia mangium umur sedang, Acacia mangium
umur tua, vegetasi non-Acacia mangium, kebun karet, lahan terbuka sarana dan
prasarana, lahan terbuka bekas tebangan, badan air, awan, dan bayangan awan.
Citra terklasifikasi kemudian dimanfaatkan untuk mengetahui luas penutupan
lahan sebagai input untuk model pengaturan hasil hutan. Perhitungan besarnya
etat menggunakan metode Von Mantel.
Aplikasi model disusun dengan memanfaatkan fitur DDE (Dynamic Data
Exchange) yang ada dalam sistem operasi Microsoft Windows. Penyusunan
aplikasi model menggunakan perangkat lunak ArcView. Aplikasi model kemudian
digunakan untuk mengetahui besarnya etat dengan menggunakan dua citra hasil
klasifikasi sebagai input.
Dari hasil penggunaan aplikasi model terlihat bahwa besarnya etat yang
dihasilkan dari perhitungan metode statis (tanpa informasi citra) dengan
perhitungan etat menggunakan metode dinamis (dengan informasi citra) memiliki
perbedaan. Hasil perhitungan etat dengan metode yang statis pada tahun 2002,
menghasilkan etat volume sebesar 2.436.148,05 m³, dan etat luas sebesar 8.940,91
ha, pada tahun 2003, etat volume sebesar 2.548.839,89 m³, dan etat luas 9.211,71
ha. Sedangkan hasil perhitungan etat dengan metode yang dinamis pada tahun
2002, menghasilkan etat volume sebesar 1.908.555,13 m³, dan etat luas sebesar
7.179,94 ha, pada tahun 2003 etat volume sebesar 1.961.639,22 m³ dan etat luas
sebesar 7.391,24 ha. Terlihat adanya perbedaan yang cukup besar antara hasil
perhitungan etat dengan metode yang statis dibandingkan dengan menggunakan
metode yang dinamis. Melalui pemanfaatan citra satelit, perubahan yang terjadi
dalam tegakan dapat diketahui dengan lebih cepat dan cukup teliti, sehingga
perhitungan etat yang dihasilkan sesuai dengan kondisi aktual tegakan.
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT ETM+
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Departemen Manajemen Hutan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model Pengaturan
Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan
Nama Mahasiswa : Dedy Humaidi
Nomor Pokok
: E01400049
Departemen
: Manajemen Hutan
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. Budi Kuncahyo, M.S.
NIP. 131578798
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
NIP. 131578785
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kehutanan
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S.
NIP. 131430799
Tanggal Lulus : 7 Oktober 2005
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Depok, Jawa Barat, pada tanggal 8 April 1982,
merupakan anak ke-empat dari enam bersaudara dari pasangan Bachtiar dan
Bariah. Penulis memasuki pendidikan formal pada tahun 1988 di SDI YAPIA,
Depok, dan lulus pada tahun 1994. Tahun 1994 melanjutkan ke SLTPI AlAwwabin, Depok. Pada tahun 1997 penulis diterima di SMU Negeri 3 Depok dan
pada tahun 2000 diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), sebagai mahasiswa di Program Studi
Manajemen Hutan, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor.
Selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan, penulis telah
melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan Kehutanan (PUK) di Perum Perhutani
KPH Banyumas Timur, BKPH Gunung Slamet Barat, RPH Baturaden dan Perum
Perhutani KPH Banyumas Barat, BKPH Rawa Timur, RPH Kring Cilacap, Jawa
Tengah. Selain itu,
penulis telah melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan
Hutan (PUPH) di Perum Perhutani KPH Ngawi Unit II Jawa Timur. Pada bulan
Februari sampai dengan April 2004, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat.
Dalam rangka menyelesaikan studi, penulis menyusun skripsi dengan
judul : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model
Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan dibimbing oleh, Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo,
M.S. dan Pembimbing II : Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas rahmat, karunia,
kelancaran, dan kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian serta penyusunan dan penulisan skripsi. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di
Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor,
berdasarkan penelitian yang dilakukan di HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP).
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena
itu masukan dan saran yang sangat membangun sangat diharapkan.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Umi dan Abi yang selalu memberikan kaih sayang, doa dan pengorbanan.
2. Ir. Budi Kuncahyo, M.S. selaku Pembimbing I dan Dr. Ir. I Nengah Surati
Jaya, M.Agr. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
arahan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Ir. Bintang C.H. Simangunsong, M.S. Ph.D. selaku penguji dari Departemen
Hasil Hutan, dan Ir. Dones Rinaldi, M.ScF. selaku penguji dari Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan.
4. Badan Planologi Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera
Selatan, Bagian GIS dan R&D HPHTI PT MHP, atas bantuan pengadaan data
untuk penyusunan skripsi.
5. Teman-teman di Fakultas Kehutanan IPB ’37.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
penyusunan skripsi ini.
7. Rohmah, atas semua kesabaran dan pengertian.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi dunia kehutanan pada khususnya.
Bogor, Desember 2005
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ v
PENDAHULUAN.....................................................................................................
Latar Belakang......................................................................................................
Tujuan ..................................................................................................................
Manfaat Penelitian................................................................................................
1
1
2
2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3
Penginderaan Jauh dan Citra Satelit..................................................................... 3
Model dan Pemodelan.......................................................................................... 5
Pengaturan Hasil Hutan........................................................................................ 6
Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................................. 6
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7
Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................................
Data, Perangkat Keras dan Perangkat Lunak .......................................................
Data Citra dan Data Pendukung .....................................................................
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ..........................................................
7
7
7
7
Tahapan Kegiatan.................................................................................................
Pengolahan Data Citra....................................................................................
Penyusunan Model Perhitungan Etat .............................................................
Penyusunan Aplikasi Model ..........................................................................
8
8
21
23
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN....................................................... 26
Letak dan Luas Wilayah....................................................................................... 26
Kondisi Topografi dan Iklim................................................................................ 28
Kondisi Tanah ...................................................................................................... 28
Kondisi Geologi dan Hidrologi............................................................................ 29
Vegetasi................................................................................................................ 29
i
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 30
Klasifikasi Citra ................................................................................................... 30
Analisa Perubahan Tutupan Lahan ...................................................................... 34
Penyusunan Model Perhitungan Etat ...................................................................
Identifikasi Masalah, Tujuan, dan Batasan ....................................................
Konseptualisasi Model ...................................................................................
Spesifikasi Model...........................................................................................
36
36
36
41
Evaluasi Model...............................................................................................
Aplikasi Model Perhitungan Etat .........................................................................
Komunikasi Data dengan DDE (Dynamic Data Exchange) ..........................
Pemrograman Script Avenue..........................................................................
41
41
42
43
Pembuatan Antarmuka (Interface) ................................................................. 44
Penggunaan Aplikasi Model Perhitungan Etat..................................................... 46
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 48
Kesimpulan........................................................................................................... 48
Saran..................................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 50
LAMPIRAN.............................................................................................................. 52
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Karakteristik Band pada Landsat-7 ETM+........................................................... 4
2. Hasil Perhitungan Nilai OIF................................................................................. 9
3. Nilai RMSE Hasil Koreksi Geometrik ................................................................ 10
4. Karakteristik Citra Sebelum Koreksi Radiometrik .............................................. 13
5. Karakteristik Citra Setelah Koreksi Radiometrik (Linear Contrast
Stretching dan Histogram Matching)................................................................... 13
6. Jumlah Piksel Training Area pada Citra .............................................................. 18
7. Kriteria Nilai Keterpisahan .................................................................................. 19
8. Matriks Kesalahan (Confussion Matrix)............................................................... 20
9. Luas areal HPHTI PT MHP Menurut Peruntukan Lahan dan Wilayah
Administratif ........................................................................................................ 27
10. Nama, Jumlah, dan Luas Unit Tiap Wilayah HPHTI PT MHP............................ 27
11. Nilai Separabilitas Citra tahun 2002..................................................................... 30
12. Nilai Separabilitas Citra tahun 2003..................................................................... 30
13. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2002 ........................................................... 31
14. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2003 ........................................................... 31
15. Hasil Evaluasi Akurasi ......................................................................................... 32
16. Luas Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi Citra .................................................... 33
17. Matriks Perubahan Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi....................................... 35
18. Hasil Evaluasi Model ........................................................................................... 42
19. Hasil Penggunaan Model...................................................................................... 46
iii
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT ETM+
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
RINGKASAN
Dedy Humaidi (E01400049). Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam
Penyusunan Model Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT
Musi Hutan Persada, Propinsi Sumatera Selatan. Dibimbing oleh
Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo, M.S. dan Pembimbing II :
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki banyak manfaat.
Kegiatan penting dalam pengelolaan hutan adalah pengaturan hasil hutan yang
menentukan besarnya etat setiap tahun. Besar etat sangat ditentukan oleh
persediaan tegakan yang ada (standing stock) yang dapat dilihat dari luas
penutupan lahan hutan yang produktif dan volume kayu yang dimilikinya. Saat ini
penentuan etat umumnya bersifat statis dan menggunakan data yang diambil
dalam periode waktu tertentu sehingga tidak dapat mengetahui perubahan yang
terjadi dalam tegakan secara lebih teliti. Masalah tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan citra satelit hasil penginderaan jauh (remote sensing). Data citra
satelit membantu memberikan data dan informasi kondisi aktual hutan terutama
perubahan luas penutupan hutan.
Penelitian bertujuan untuk menyusun model pengaturan hasil hutan yang
berdasarkan kondisi aktual tegakan menggunakan data dan informasi dari citra
Landsat ETM+. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbangan untuk pengaturan hasil hutan secara dinamis dengan mengunakan
citra satelit.
Penelitian dilakukan pada tanggal 22 Juli sampai dengan 7 Agustus 2004,
di Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP), Propinsi
Sumatera Selatan. Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa data citra
Landsat 7 meliputi areal HPHTI PT Musi Hutan Persada, dari dua waktu
perekaman (18 September 2002 dan 16 Mei 2003), peta kelas umur tanaman
Wilayah I Subanjeriji, data potensi hasil inventarisasi tegakan, dan data
pertumbuhan tanaman. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan dan
analisis data citra dan data spasial geografis adalah perangkat lunak Arc/Info
7.2.1, ArcView GIS 3.2, ER Mapper 5.5, dan ERDAS Imagine 8.5. Untuk
pembuatan model perhitungan etat hasil hutan digunakan Stella Research 8 dan
Microsoft Excel.
Secara umum penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengolahan data
citra, penyusunan model perhitungan etat, dan penyusunan aplikasi model.
Klasifikasi citra dapat membedakan 10 kelas penutupan lahan yaitu : tanaman
Acacia mangium umur muda, Acacia mangium umur sedang, Acacia mangium
umur tua, vegetasi non-Acacia mangium, kebun karet, lahan terbuka sarana dan
prasarana, lahan terbuka bekas tebangan, badan air, awan, dan bayangan awan.
Citra terklasifikasi kemudian dimanfaatkan untuk mengetahui luas penutupan
lahan sebagai input untuk model pengaturan hasil hutan. Perhitungan besarnya
etat menggunakan metode Von Mantel.
Aplikasi model disusun dengan memanfaatkan fitur DDE (Dynamic Data
Exchange) yang ada dalam sistem operasi Microsoft Windows. Penyusunan
aplikasi model menggunakan perangkat lunak ArcView. Aplikasi model kemudian
digunakan untuk mengetahui besarnya etat dengan menggunakan dua citra hasil
klasifikasi sebagai input.
Dari hasil penggunaan aplikasi model terlihat bahwa besarnya etat yang
dihasilkan dari perhitungan metode statis (tanpa informasi citra) dengan
perhitungan etat menggunakan metode dinamis (dengan informasi citra) memiliki
perbedaan. Hasil perhitungan etat dengan metode yang statis pada tahun 2002,
menghasilkan etat volume sebesar 2.436.148,05 m³, dan etat luas sebesar 8.940,91
ha, pada tahun 2003, etat volume sebesar 2.548.839,89 m³, dan etat luas 9.211,71
ha. Sedangkan hasil perhitungan etat dengan metode yang dinamis pada tahun
2002, menghasilkan etat volume sebesar 1.908.555,13 m³, dan etat luas sebesar
7.179,94 ha, pada tahun 2003 etat volume sebesar 1.961.639,22 m³ dan etat luas
sebesar 7.391,24 ha. Terlihat adanya perbedaan yang cukup besar antara hasil
perhitungan etat dengan metode yang statis dibandingkan dengan menggunakan
metode yang dinamis. Melalui pemanfaatan citra satelit, perubahan yang terjadi
dalam tegakan dapat diketahui dengan lebih cepat dan cukup teliti, sehingga
perhitungan etat yang dihasilkan sesuai dengan kondisi aktual tegakan.
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT ETM+
DALAM PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN :
STUDI KASUS DI HPHTI PT MUSI HUTAN PERSADA,
PROPINSI SUMATERA SELATAN
DEDY HUMAIDI
E01400049
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Departemen Manajemen Hutan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model Pengaturan
Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan
Nama Mahasiswa : Dedy Humaidi
Nomor Pokok
: E01400049
Departemen
: Manajemen Hutan
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. Budi Kuncahyo, M.S.
NIP. 131578798
Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
NIP. 131578785
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kehutanan
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S.
NIP. 131430799
Tanggal Lulus : 7 Oktober 2005
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Depok, Jawa Barat, pada tanggal 8 April 1982,
merupakan anak ke-empat dari enam bersaudara dari pasangan Bachtiar dan
Bariah. Penulis memasuki pendidikan formal pada tahun 1988 di SDI YAPIA,
Depok, dan lulus pada tahun 1994. Tahun 1994 melanjutkan ke SLTPI AlAwwabin, Depok. Pada tahun 1997 penulis diterima di SMU Negeri 3 Depok dan
pada tahun 2000 diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), sebagai mahasiswa di Program Studi
Manajemen Hutan, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor.
Selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan, penulis telah
melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan Kehutanan (PUK) di Perum Perhutani
KPH Banyumas Timur, BKPH Gunung Slamet Barat, RPH Baturaden dan Perum
Perhutani KPH Banyumas Barat, BKPH Rawa Timur, RPH Kring Cilacap, Jawa
Tengah. Selain itu,
penulis telah melaksanakan Praktek Umum Pengelolaan
Hutan (PUPH) di Perum Perhutani KPH Ngawi Unit II Jawa Timur. Pada bulan
Februari sampai dengan April 2004, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat.
Dalam rangka menyelesaikan studi, penulis menyusun skripsi dengan
judul : Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dalam Penyusunan Model
Pengaturan Hasil Hutan : Studi Kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada,
Propinsi Sumatera Selatan dibimbing oleh, Pembimbing I : Ir. Budi Kuncahyo,
M.S. dan Pembimbing II : Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas rahmat, karunia,
kelancaran, dan kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian serta penyusunan dan penulisan skripsi. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di
Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor,
berdasarkan penelitian yang dilakukan di HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP).
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena
itu masukan dan saran yang sangat membangun sangat diharapkan.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Umi dan Abi yang selalu memberikan kaih sayang, doa dan pengorbanan.
2. Ir. Budi Kuncahyo, M.S. selaku Pembimbing I dan Dr. Ir. I Nengah Surati
Jaya, M.Agr. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
arahan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Ir. Bintang C.H. Simangunsong, M.S. Ph.D. selaku penguji dari Departemen
Hasil Hutan, dan Ir. Dones Rinaldi, M.ScF. selaku penguji dari Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan.
4. Badan Planologi Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera
Selatan, Bagian GIS dan R&D HPHTI PT MHP, atas bantuan pengadaan data
untuk penyusunan skripsi.
5. Teman-teman di Fakultas Kehutanan IPB ’37.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
penyusunan skripsi ini.
7. Rohmah, atas semua kesabaran dan pengertian.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi dunia kehutanan pada khususnya.
Bogor, Desember 2005
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ v
PENDAHULUAN.....................................................................................................
Latar Belakang......................................................................................................
Tujuan ..................................................................................................................
Manfaat Penelitian................................................................................................
1
1
2
2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3
Penginderaan Jauh dan Citra Satelit..................................................................... 3
Model dan Pemodelan.......................................................................................... 5
Pengaturan Hasil Hutan........................................................................................ 6
Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................................. 6
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7
Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................................
Data, Perangkat Keras dan Perangkat Lunak .......................................................
Data Citra dan Data Pendukung .....................................................................
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ..........................................................
7
7
7
7
Tahapan Kegiatan.................................................................................................
Pengolahan Data Citra....................................................................................
Penyusunan Model Perhitungan Etat .............................................................
Penyusunan Aplikasi Model ..........................................................................
8
8
21
23
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN....................................................... 26
Letak dan Luas Wilayah....................................................................................... 26
Kondisi Topografi dan Iklim................................................................................ 28
Kondisi Tanah ...................................................................................................... 28
Kondisi Geologi dan Hidrologi............................................................................ 29
Vegetasi................................................................................................................ 29
i
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 30
Klasifikasi Citra ................................................................................................... 30
Analisa Perubahan Tutupan Lahan ...................................................................... 34
Penyusunan Model Perhitungan Etat ...................................................................
Identifikasi Masalah, Tujuan, dan Batasan ....................................................
Konseptualisasi Model ...................................................................................
Spesifikasi Model...........................................................................................
36
36
36
41
Evaluasi Model...............................................................................................
Aplikasi Model Perhitungan Etat .........................................................................
Komunikasi Data dengan DDE (Dynamic Data Exchange) ..........................
Pemrograman Script Avenue..........................................................................
41
41
42
43
Pembuatan Antarmuka (Interface) ................................................................. 44
Penggunaan Aplikasi Model Perhitungan Etat..................................................... 46
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 48
Kesimpulan........................................................................................................... 48
Saran..................................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 50
LAMPIRAN.............................................................................................................. 52
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Karakteristik Band pada Landsat-7 ETM+........................................................... 4
2. Hasil Perhitungan Nilai OIF................................................................................. 9
3. Nilai RMSE Hasil Koreksi Geometrik ................................................................ 10
4. Karakteristik Citra Sebelum Koreksi Radiometrik .............................................. 13
5. Karakteristik Citra Setelah Koreksi Radiometrik (Linear Contrast
Stretching dan Histogram Matching)................................................................... 13
6. Jumlah Piksel Training Area pada Citra .............................................................. 18
7. Kriteria Nilai Keterpisahan .................................................................................. 19
8. Matriks Kesalahan (Confussion Matrix)............................................................... 20
9. Luas areal HPHTI PT MHP Menurut Peruntukan Lahan dan Wilayah
Administratif ........................................................................................................ 27
10. Nama, Jumlah, dan Luas Unit Tiap Wilayah HPHTI PT MHP............................ 27
11. Nilai Separabilitas Citra tahun 2002..................................................................... 30
12. Nilai Separabilitas Citra tahun 2003..................................................................... 30
13. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2002 ........................................................... 31
14. Matriks Kesalahan Klasifikasi Citra 2003 ........................................................... 31
15. Hasil Evaluasi Akurasi ......................................................................................... 32
16. Luas Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi Citra .................................................... 33
17. Matriks Perubahan Penutupan Lahan Hasil Klasifikasi....................................... 35
18. Hasil Evaluasi Model ........................................................................................... 42
19. Hasil Penggunaan Model...................................................................................... 46
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Citra Kombinasi Band 145 : (a) Citra 2002, (b) Citra 2003................................. 11
2. Citra Kombinasi Band 145 Setelah Koreksi Radiometrik (a) Citra 2002,
(b) Citra 2003........................................................................................................ 14
3. Tanaman Acacia mangium muda ......................................................................... 15
4. Tanaman Acacia mangium sedang ...................................................................... 15
5. Tanaman Acacia mangium tua ............................................................................. 16
6. Vegetasi non-Acacia mangium (a) belukar, (b) hutan campuran,
(c) alang-alang...................................................................................................... 16
7. Lahan Terbuka Sarana dan prasarana (a) jalan, (b) pemukiman penduduk ......... 17
8. Lahan Terbuka Bekas Tebangan .......................................................................... 17
9. Badan Air.............................................................................................................. 17
10. Diagram Alir Pengolahan Citra ........................................................................... 24
11. Diagram Alir Penyusunan Model Perhitungan Etat............................................. 25
12. Diagram Alir Penyusunan Aplikasi Model .......................................................... 25
13. Lokasi HPHTI PT Musi Hutan Persada (MHP) .................................................. 26
14. Klasifikasi Penutupan Lahan tahun 2002............................................................. 34
15. Klasifikasi Penutupan Lahan tahun 2003............................................................. 34
16. Hubungan Antar Sub Model ................................................................................ 37
17. Sub Model Dinamika Luas Tegakan.................................................................... 38
18. Sub Model Dinamika Jumlah Pohon Tegakan..................................................... 39
19. Sub Model Pengaturan Hasil Hutan ..................................................................... 40
20. Sub Model Perhitungan Etat dari Citra ................................................................ 41
21. Hubungan Komunikasi Data dengan DDE .......................................................... 43
22. Tampilan Antarmuka Aplikasi Model dalam ArcView ....................................... 44
23. Tampilan Antarmuka Aplikasi Model dalam Stella ............................................ 45
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Karakteristik Citra ................................................................................................ 52
2. Perhitungan RMSE Koreksi Geometrik............................................................... 53
3. Persamaan (equation) Model dengan Stella Research 8....................................... 54
4. Script Avenue dalam Aplikasi Model Perhitungan Etat ....................................... 56
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan sebagai suatu sumberdaya alam, memiliki banyak manfaat yang
meliputi manfaat produk kayu dan non-kayu dan juga manfaat terhadap
lingkungan. Untuk dapat memaksimalkan manfaat tersebut, hutan harus dikelola
secara baik. Salah satu kegiatan yang penting dalam pengelolaan hutan adalah
pengaturan hasil hutan, yang menentukan besarnya hasil hutan kayu yang dapat
diambil setiap tahunnya atau yang disebut dengan etat. Besar etat dapat
dinyatakan sebagai etat luas dan etat volume. Seharusnya, besar etat dari suatu
tegakan hutan merupakan riap dari persedian tegakan yang ada (standing stock).
Jika terjadi perubahan pada standing stock maka akan terjadi perubahan pada
besarnya etat. Besarnya persediaan tegakan aktual dari suatu tegakan hutan dapat
dilihat dari luas penutupan lahan hutan yang produktif dan potensi kayunya.
Saat
ini
penentuan
besarnya
etat
umumnya
dilakukan
dengan
menggunakan data yang dikumpulkan setiap periode waktu tertentu (tidak setiap
tahun), akibatnya perubahan yang terjadi pada tegakan hutan tidak dapat diketahui
dengan cepat. Alasan utama yang menyebabkan hal tersebut adalah areal hutan
yang luas membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar untuk
mendapatkan data setiap tahunnya. Hal tersebut menghasilkan perhitungan etat
yang bersifat statis dan tidak sesuai dengan kondisi persediaan tegakan yang
aktual. Akibatnya terjadi eksploitasi hutan yang berlebihan dan melampaui
kemampuan pertumbuhan hutan sehingga menyebabkan kerusakan hutan.
Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan data
dari penginderaan jauh satelit (satellite remote sensing). Dengan pertimbangan
kelebihan yang dimiliki oleh penginderaan jauh, yaitu mampu memberikan data
dan informasi secara lengkap, cepat, dan akurat. Data citra satelit akan sangat
membantu dalam memberikan data dan informasi tentang kondisi aktual hutan
terutama dalam memberikan informasi tentang perubahan luas penutupan hutan.
2
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pengaturan hasil hutan
yang berdasarkan kondisi aktual tegakan menggunakan data dan informasi dari
citra Landsat ETM+.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai:
1.
Bahan pertimbangan untuk pengaturan hasil hutan dengan mengunakan citra
satelit.
2.
Bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Penginderaan Jauh dan Citra Satelit
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh
dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena
yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990). Menurut American Society of
Photogrametry (1983) dalam Jaya (2002), penginderan jauh adalah ilmu dan seni
pengukuran
atau
mendapatkan
informasi
suatu
obyek
atau
fenomena,
menggunakan suatu alat perekaman dari suatu kejauhan, dimana pengukuran
dilakukan tanpa melakukan kontak secara fisik dengan obyek atau fenomena yang
diukur atau diamati.
Empat komponen dasar dari sistem penginderaan jauh adalah target,
sumber energi, alur transmisi, dan sensor. Komponen dalam sistem ini berkerja
bersama untuk mengukur dan mencatat informasi mengenai target tanpa
menyentuh obyek tersebut. Sumber energi yang menyinari atau memancarkan
energi elektromagnetik pada target mutlak diperlukan. Energi berinteraksi dengan
target dan sekaligus berfungsi sebagai media untuk meneruskan informasi dari
target kepada sensor. Sensor adalah sebuah alat yang mengumpulkan dan
mencatat radiasi elektromagnetik. Setelah dicatat, data akan dikirimkan ke stasiun
penerima dan diproses menjadi format yang siap pakai, diantaranya berupa citra.
Citra ini kemudian diinterpretasi untuk menyarikan informasi mengenai target.
Proses interpretasi biasanya berupa gabungan antara visual dan automatis dengan
bantuan komputer dan perangkat lunak pengolah citra. (Puntodewo et al, 2004).
Menurut Jaya (2002), sarana penginderaan jauh digunakan dalam bidang
kehutanan karena memiliki beberapa kelebihan :
1) Mampu memberikan data yang unik yang tidak bisa diperoleh dari sarana lain.
2) Mempermudah pekerjaan lapangan.
3) Mampu memberikan data yang lengkap dalam waktu relatif singkat dan biaya
yang relatif murah.
Landsat 7 adalah satelit yang diluncurkan oleh Amerika Serikat pada tahun
1999, satelit ini merupakan satelit sumberdaya alam dengan kisaran panjang
4
gelombang meliputi daerah sinar tampak dan inframerah. Landsat 7 memiliki
sensor ETM+ (Enhanced Thematic Mapper Plus), yang terdiri dari 8 band.
Tabel 1. Karakteristik Band pada Landsat-7 ETM+
Band
1
Panjang
Resolusi
Aplikasi
Gelombang (µm) Spasial (m)
0,450 - 0,515
30 x 30
Untuk pemetaan perairan pantai,
pembedaan tanah dan vegetasi, analisa
tanah dan air, dan pembedaan
tumbuhan berdaun lebar dengan
konifer.
2
0,525 - 0,605
30 x 30
Untuk inventarisasi vegetasi dan
penilaian kesuburan.
3
0,630 - 0,690
30 x 30
Untuk pemisahan kelas vegetasi, dan
memperkuat kontras antara
penampakan vegetasi dengan nonvegetasi.
4
0,750 - 0,900
30 x 30
Untuk deteksi akumulasi biomassa
vegetasi, identifikasi jenis tanaman,
dan memudahkan pembedaan tanah
dan tanaman, serta lahan dan air.
5
1,550 - 1,750
30 x 30
Untuk menunjukkan kandungan air
pada tanaman, kondisi kelembaban
tanah dan berguna untuk membedakan
awan dengan salju.
6
10,400 - 12,500
60 x 60
Untuk analisa stress vegetasi,
pembedaan kelembaban tanah,
klasifikasi vegetasi, analisis gangguan
vegetasi dan pemetaan suhu.
7
2,090 - 2,35
30 x 30
Untuk pemetaan formasi geologi dan
pemetaan hidrothermal
8
0,520 - 0,900
15 x 15
Untuk peningkatan resolusi spasial
Sumber: Jaya (2002), Lillesand dan Kiefer (1964), Mika (1994), USGS (2002)
dalam Putra (2003)
5
Model dan Pemodelan
Model adalah penyederhanaan dari kenyataan, yaitu deskripsi secara
formal dari unsur-unsur terpenting dalam suatu masalah atau sistem yang
diperhatikan. Deskripsi tersebut dapat berbentuk fisik, matematik, atau verbal
(Jeffers, 1978 dalam Grant et al, 1997). Menurut Grant et al (1997) salah satu
bentuk model adalah simulasi, yang digunakan untuk menirukan, atau menelusuri
secara bertahap, perilaku dari sistem yang dipelajari. Model simulasi disusun dari
serangkaian operasi aritmatika dan logika, yang bersama-sama merepresentasikan
struktur (state) dan perilaku (change of state) dari sistem. (Caswell et al, 1972
dalam Patten, 1972). Law dan Kelton (1991) menambahkan, pemodelan simulasi
dilakukan terhadap sistem yang sangat kompleks dan memiliki model matematika
yang kompleks pula. Salah satu bentuk model simulasi adalah model simulasi
dinamis, yang menggambarkan sistem yang berubah-ubah menurut waktu.
Menurut Wright (1971) dalam Dent dan Anderson (1971), proses simulasi
terdiri dari dua proses utama, yaitu proses pembentukan atau sintesa model yang
dapat merepresentasikan sistem, dan proses pemeriksaan terhadap perilaku atau
reaksi model dengan adanya perubahan, tahapan yang dilakukan dalam
pendekatan sistem adalah :
1. Spesifikasi masalah, yang mengacu kepada definisi kualitatif dari sistem.
2. Analisis sistem, yaitu upaya untuk memberikan spesifikasi kuantitatif dari
sistem.
3. Sintesa sistem, yaitu upaya untuk memberikan solusi terhadap masalah
sesungguhnya.
Sedangkan menurut Grant et al (1997), proses pemodelan dapat dilakukan
empat tahap yaitu :
1. Formulasi model konseptual
2. Spesifikasi model kuantitatif
3. Evaluasi model
4. Penggunaan model
6
Pengaturan Hasil Hutan
Metode pengaturan hasil kayu menurut Davis dan Johnson (1987),
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Metode berdasarkan luas, yaitu volume hasil yang dipanen adalah jumlah kayu
yang terdapat dalam area yang akan ditebang, dimana luas area yang ditebang
setiap tahun adalah sama besarnya.
2. Metode berdasarkan volume, yaitu penentuan tebangan dilakukan dengan
pendekatan volume, distribusi tegakan (growing stock), dan riapnya.
3. Metode berdasarkan kombinasi luas dan volume, metode ini dikembangkan
untuk menentukan tebangan yang bersifat variatif dan fleksibel, dan lebih
spesifik terhadap kondisi hutan yang dihadapi.
Pengaturan hasil bertujuan untuk mencapai kelestarian hasil, yaitu
diperolehnya hasil hutan secara terus menerus dengan jumlah yang relatif sama
atau lebih besar setiap tahunnya selama daur. Untuk mencapai kelestarian, suatu
sistem pengaturan hasil harus menetapkan intensitas pemanenan, interval waktu
pemanenan dan besarnya pemanenan (Seydack, 1995).
Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Fauziyyah (2003), menunjukkan hasil pemodelan terhadap
pengaturan hasil hutan secara dinamis di Kelas Perusahaan Pinus, KPH Garut,
berdasarkan implikasinya terhadap faktor ekonomi, lingkungan dan sosial, metode
pengaturan hasil yang lebih diprioritaskan adalah metode Von Mantel.
Penelitian oleh Putra (2003), menunjukkan hasil klasifikasi terhadap citra
Landsat ETM+ rekaman 5 April 2000, di areal HPHTI PT Musi Hutan Persada
dapat membedakan tiga belas kelas penutupan lahan yaitu : Accacia mangium
muda, Accacia mangium sedang, Accacia mangium tua, hutan campuran 1, hutan
campuran 2, karet, belukar, tanah terbuka 1, tanah terbuka 2, tubuh air, awan
tebal, awan tipis, dan bayangan awan. Klasifikasi tersebut menghasilkan nilai
akurasi rata-rata sebesar 99,842 % (producer’s accuracy), 99,339 % (user’s
accuracy), 99,346 % (overall accuracy), dan 99,300 % (kappa accuracy).
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data pada tanggal 22 Juli
sampai dengan 7 Agustus 2004, di Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT Musi Hutan
Persada (MHP), Propinsi Sumatera Selatan. Pengolahan data dan penyusunan
skripsi dilakukan pada bulan Agustus 2004 sampai dengan bulan Agustus 2005.
Data, Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Data Citra dan Data Pendukung
1. Citra Landsat 7 ETM+ meliputi areal HPHTI PT MHP, dari dua waktu
perekaman, yaitu :
a. Rekaman tanggal 18 September 2002, diperoleh dari Badan Planologi
Departemen Kehutanan, Jakarta.
b. Rekaman tanggal 16 Mei 2003, diperoleh dari Dinas Kehutanan Propinsi
Sumatera Selatan, Palembang.
2. Peta Kelas Umur Tanaman Wilayah I Subanjeriji, diperoleh dari Bagian
Geographical Information System (GIS) HPHTI PT MHP.
3. Data potensi dan hasil inventarisasi
tegakan, dari Bagian Perencanaan
Wilayah I Subanjeriji, HPHTI PT MHP.
4. Data pertumbuhan dan riap tanaman, dari Bagian Research and Deveopement
(R&D) HPHTI PT MHP.
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Dalam penelitian ini digunakan satu unit komputer, dengan menggunakan
perangkat lunak sebagai berikut :
a. Arc/Info 7.2.1, ArcView GIS 3.2, ER Mapper 5.5, dan ERDAS Imagine
8.5 untuk pengolahan dan analisis data citra dan data spasial geografis.
b. Stella Research 8 dan Microsoft Excel, 2002 untuk pembuatan model
perhitungan etat hasil hutan.
8
Tahapan Kegiatan
Pengolahan Data Citra
1. Interpretasi Visual
Untuk mempermudah interpretasi citra secara visual, maka dilakukan
pemilihan kombinasi band untuk menghasilkan citra komposit yang memiliki
informasi optimal. Ukuran kuantitatif yang menyatakan besarnya variasi
informasi yang disajikan pada suatu citra komposit adalah nilai OIF (Optimum
Index Factor), yang dihitung berdasarkan simpangan baku (standard deviation)
dan koefisien korelasi antara band yang digunakan. Secara matematis OIF
dapat dihitung dengan rumus berikut :
OIFi,j,k =
∑S
i , j ,k
rij + rik + r jk
dimana : Si,j,k
rij , rik , rjk
= simpangan baku dari band i, j, dan k
= korelasi antar band i-j, i-k, dan j-k
Rincian statistik citra yang digunakan terdapat dalam Lampiran 1. Dalam
citra Landsat 7 yang ada, digunakan tujuh band yaitu band 1, 2, 3, 4, 5, 7, dan
8. Dari tujuh band tersebut dapat dibuat 35 kombinasi band. Nilai OIF pada
kombinasi band besarnya berbeda pada setiap citra. Hal ini terjadi karena
adanya variasi nilai digital number (DN) yang berbeda pada citra yang direkam
pada waktu yang berbeda akibat perbedaan kondisi objek yang direkam dan
akibat pengaruh dari kondisi atmosfer. Hasil perhitungan nilai OIF dari
berbagai kombinasi band tersebut ditampilkan dalam Tabel 2.
9
Tabel 2. Hasil Perhitungan Nilai OIF
Kombinasi
Band
Citra tahun 2002
Nilai Kombinasi
OIF
Band
Nilai
OIF
Kombinasi
Band
Citra tahun 2003
Nilai Kombinasi
OIF
Band
Nilai
OIF
145
44,993
257
18,480
145
34,102
378
15,663
245
40,101
234
18,174
345
33,314
258
15,405
578
30,743
124
17,830
147
31,942
178
14,413
345
30,249
357
17,452
347
31,092
157
13,942
147
30,030
348
17,331
457
28,599
248
13,889
457
29,686
135
16,211
245
26,367
357
13,726
247
28,337
138
15,936
247
25,297
135
13,646
458
28,144
148
15,374
134
23,832
278
13,036
178
27,653
248
15,093
478
21,698
257
12,990
378
26,432
125
14,826
138
20,976
235
12,914
158
26,078
235
14,733
234
20,593
125
12,275
358
25,724
137
14,272
458
20,456
238
11,343
478
24,514
127
13,216
348
20,259
137
10,289
278
23,134
237
13,170
358
18,748
237
10,072
347
22,401
238
12,365
158
17,653
127
9,295
258
21,940
128
7,894
124
17,641
123
7,719
157
20,769
123
7,715
578
17,151
128
7,537
134
18,554
148
16,357
Dari Tabel 2, diketahui bahwa pada citra tahun 2002 dan tahun 2003,
kombinasi band dengan nlai OIF terbesar adalah kombinasi band 145. Hal ini
berarti kombinasi band yang memiliki informasi yang terbanyak adalah 5-4-1
yang ditempatkan dalam layer Red, Green, Blue (RGB), kombinasi band
tersebut juga menghasilkan penampilan visual yang baik. Secara teori,
kombinasi band 5-4-1 telah memenuhi syarat yang ideal dalam pemilihan
kombinasi band, yaitu terdiri dari satu band sinar tampak, satu band inframerah
dekat dan satu band inframerah sedang (Jaya, 2002).
2. Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik dilakukan untuk memudahkan fusi citra dengan sumber
data lain agar tidak mengalami distorsi ukuran luas, dan memungkinkan
dilakukan perbandingan piksel demi piksel (Jaya, 2002). Koreksi geometrik
dilakukan dengan rektifikasi citra ke citra (image to image rectification), yang
dijadikan acuan adalah citra tahun 2003, yang telah terkoreksi. Koreksi
10
dilakukan dengan membuat 30 titik kontrol lapangan (Ground Control Point /
GCP) yang merata di seluruh areal citra. Titik GCP yang dipilih umumnya
berupa persimpangan jalan, yang relatif tidak berubah dalam kurun waktu
pendek. Ukuran dalam menilai proses koreksi adalah nilai Root Mean Square
Errors (RMSE), yang mencerminkan keakuratan persamaan transformasi.
RMSE dianjurkan tidak lebih dari 0,5 piksel dan dinyatakan dalam rumus
berikut :
RMSE =
( p'− p )2 + (l '−l )2
dimana : p’ = koordinat estimasi kolom
l’ = koordinat estimasi baris
p = koordinat asli kolom
l = koordinat asli baris
Proses koreksi geometrik ini menghasilkan nilai RMSE rata-rata sebesar
0,019 piksel atau terjadi pergeseran posisi sebesar 0,570 meter. Rincian hasil
perhitungan nilai RMSE diberikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Nilai RMSE Hasil Koreksi Geometrik
No. GCP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
RMSE
No. GCP
0,0251
11
0,0206
12
0,0279
13
0,0058
14
0,0261
15
0,0198
16
0,0262
17
0,0288
18
0,0230
19
0,0137
20
Total RMSE = 0,574
RMSE
0,0