Pemanenan Kayu dengan Sistem Forwawder(Ier Gang (di HPHTI PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan)
CECEP ISKANDAR Pemanenan Kayu dengan Sistem Forwatv(Ier Gang (di HPHTI PT. Musi Hutan
Persada Sumatera Selatan), dibawah bimbingan Ir. H. Bambang Pranggodo.
Salah satu aspck pcngelolaan hutan yang berkelanjntan ialah pe~ilbangnnanHulan Tanaman
IndusVi (HTI). HTI adalah hutan lananwn yang dibangm~&lam ran& meningkatkan potensi &n kualitas
hutan produksi dengall menerapkan silvikultur intensif untuk mernenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil
hulan. FT.Musi Hutan Pcrsada (PT. MHP) mempakan salah satu pemsahaan yang bergerak &lam bidang
pcmbangunab hutan lananwn industri diniana laliun keli~nanya areal yang diusahakan sudah ~nencapai
kurang Iebih 176.615 ha, dcngan tanaman jc~dsAcacia rl~angiun~,
untuk &pat memenuhi kebutuhan balwn
baku FT.Tanjung Enim Leslari (PT. TEL) yalig men~produksi pulp dan paper. Untuk &pat ~iicu~enuhi
large1 produksi bahan baku tersebut PT. Musi H u m Persada memerlukan penerapan sistcm pcnwnenan yang
tepat untuk &papat melakukan pcmanenan kayu yang berdianteter besar lnaupun kayu-kayu yang berdiameler
kecil. Pada saat sckarang ini dan yang akan dalang, lrend pembalakan akan mengarah kepada kayrt-kayu
berdiamclcr kecil yang sebelunmya tidak pcmah diambil. Kayu-kayu yang demikian dibutuhkan untuk
balian baku di indoski pulp and paper. Penyaradan kayu-kayu yang berdiameter kecil tidak elisicn baa
mcnggunakan alal bcsar sepctii bulldozer, Untuk itu dipcrlukanfonvarder untuk pcnyaradan yang dianggap
lcbih efisicn untuk menyarad kayu yang berdian~eterkecil.
Areal HPHTI PT. MHP yang dicadangkan sesuai aralian lokasi berdasarkan SK. Menteri Kchutanan
No. 626Kpts-11/90 tanggal 18 Juni 1990 mcliputi luas 300.000 ha yang areal kecjanya terbagi alas 3
kelompok hutan yaitn Kelompok H~ttanBcnakal, Kelo~npokHutan Martapura, Kclo~iipokHulan Subanjcriji.
Keliga kelo~npokhulan tersebut (Benakat, Marlapura, Subanjeriji) dibagi ke &lam 15 unit yang luasnya
masing-masing? 20.000 ha. Unit-unit tersebut dibagi ke dalam blok yang masing-masing luasnya j: 5.000
-
ha. Blok-blok tadi lerdiri dari sub blok yang luasnya kurang lcbih 200 ha dan sctiap sub blok lerdiri atas
beberapa peak tebang yang lnasnya masiug-masing f 50 ha, yang berbentuk pcrsegi panjang dcngan u k m n
1.000 m memanjang utara - selatan da11500 m menlbenlang timur - barat,
Pada mhun 1999 FT. Musi Hutan Pcrsada a h 1 iiicnebang kayu Acacia nmnngfuni scba~tyak
1.510.000 m3 bagi kepcntin&n PT, Ta~ijungEnim Lestari sebagai bahan baku industripulp dan kctias oleh
-7
sebab itu dipcrlukaii suatu sistcrn pcmancnan yang eko~iomisdan cfisien agar &pat menghnsilkan
kcuntungan yang maksimal bagi pcmsahaan dengan telap menjaga kelestarian sumber daya hulan dan
lingkungan.
Dalaai pemaneniuutya PT. Musi Hutan Persada Sun~atera Selalan menganibil kayu-kayu
dan kayn-kayu berdia~neterkecil
berdiameler besar (untuk ballan baku industri kayu lapis d a ~ gergajian),
i
(untuk bahan baku ir~duslripulp dati paper), dcilgan menggunakan sistem semi mekanis yang disebut dengan
sistc~n finvarder
gang.
Sccara benuulan
kegiatvl dan
peralalannya adalah sebagai berikut :
(1) Penebangan, baik kayu berdiameter besar maupun kecil, digunakan chainsmu. (2) Penlotongan bagian
pucuk
pohon, pembagian
batang dan pembersihan ca'bang, ranting menggunakan choinsrm~.
(3) Pengumputan kayu ke pinggir lintasan sarad dikejakan ole11 para helper. (4) Penyaradan, yakni
melnbawa kayu dari tumpukan kapu di tepi lintasan sarad ke TPn yang terletak di pinggir jalan angkutan
dilakukan dengan menggunakanJonvarder.
Kegiatan penebangai dimulai dari pembagian gang (15 regu tebang) yang terdiri atas 15 unit
chainsm,, 15 operator dan 45 orang helper. Adapun kegiatan yang dilakukan &lam penebangan adalah :
(1) penentuan arah rebal~, (2) pembagian batang, (3) penumpukan sortinien pada lintasan sarad. Dari
perhitungan prcstasi kcja diketallti balnva prcstasi keja pentbangan dengan menggunakan chainsmv jenis
Husqvama 365 sebesar 1,76 m3 per jam atau 12,32 m3 per hari keja, dimana satu hari keja terdiri dari 7
jam sehingga besamya biaya penebangan a y a h sebesar Rp 16.850,OO per m3.
Kegiatan penyaradan diawali oleh persiapan unit peliyarad, operatorJonvarder dati persiapan kqyu
yang telah ditebang dan dituApuk di pinggir lintasan sarad, kemudian dilanjutkan dengan menjalankan
Jonvarder me~nasukiareal tebangan pada lintasan sand dimana lintasan tersebut melupakan tempat
pembuangan sampah penebangan. Dari perhitungan prestasi keja diketahui prestasi keja penyaradan
sebesar 13,60 m3per jam atau 190,40 m3 per hari kcj a (untuk Timbejack 610) dan 13,03 m3 per jam atau
182,42 1n3per hari keja (untuk Anoa F12) dimana satu hari keja terdiri atas 14 jam sehingga besamya
biaya pe~iyaradanyang diperoleh Rp 17.500,OO per m3 (Timbejack 610) dan Rp 22.040.00 per m3 (Anoa
F12).
Berdasarhl anlisa jabam\ niaka diketahui tugas dan wewenang Kasie Penebangan adalall :
(1) Membuat
spesifikasi pekejaan
penebangan,
(2)
Mengawasi
pefaksanaai~ penebangrub
(3) Memonitoring kegiatan produksi kayu gang per gang. Sedangkan tugas dan wewvenang Kasie
Penyaradan adalah : (1) Membuat spesifikasi pekejaan penyaradan, (2) Menlpersiapkan TPn berdasarkan
periode pcnebangan, (3) Mengawasi dan memonitoring kegialan produksi penyaradan kaju
Adapun saran yang ditujnkan kepada pihak pelusahaan ialah : (1) Untuk &pat menyarad kaju
yang berada pada topografi yang cumin perlu lebih dipersiapkan jalur penyaradannya, (2) Perlu dilakukan
pemaiifaatan linlbah hasil pemanenan sehingga sisa kayu &pat lebih bemilai ekonomis.
PENEBANGAN DAN PENYARADAN KAYU
DENGAN SISTEM FORWARDER GANG
(di HPHTI PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan)
Karya Ilmiah Hasil Magang
Sebagai Kepala Seksi Penebangan dan Kepala Seksi Penyaradan Kayu
di Hutan Tanaman Industri
Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Meraih Gelar Sarjana Kehutanau
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
Cecep Iskandrr
E02495066
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
PENEBANGAN DAN PENYARADAN KAYU DENGAN SISTEM FORWARDER
GANG (di HPHTIPT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan)
Nan~a
Cecep Iskandar
NRP
302495066
Tanggal lulus : 22 Agustus 2000
Persada Sumatera Selatan), dibawah bimbingan Ir. H. Bambang Pranggodo.
Salah satu aspck pcngelolaan hutan yang berkelanjntan ialah pe~ilbangnnanHulan Tanaman
IndusVi (HTI). HTI adalah hutan lananwn yang dibangm~&lam ran& meningkatkan potensi &n kualitas
hutan produksi dengall menerapkan silvikultur intensif untuk mernenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil
hulan. FT.Musi Hutan Pcrsada (PT. MHP) mempakan salah satu pemsahaan yang bergerak &lam bidang
pcmbangunab hutan lananwn industri diniana laliun keli~nanya areal yang diusahakan sudah ~nencapai
kurang Iebih 176.615 ha, dcngan tanaman jc~dsAcacia rl~angiun~,
untuk &pat memenuhi kebutuhan balwn
baku FT.Tanjung Enim Leslari (PT. TEL) yalig men~produksi pulp dan paper. Untuk &pat ~iicu~enuhi
large1 produksi bahan baku tersebut PT. Musi H u m Persada memerlukan penerapan sistcm pcnwnenan yang
tepat untuk &papat melakukan pcmanenan kayu yang berdianteter besar lnaupun kayu-kayu yang berdiameler
kecil. Pada saat sckarang ini dan yang akan dalang, lrend pembalakan akan mengarah kepada kayrt-kayu
berdiamclcr kecil yang sebelunmya tidak pcmah diambil. Kayu-kayu yang demikian dibutuhkan untuk
balian baku di indoski pulp and paper. Penyaradan kayu-kayu yang berdiameter kecil tidak elisicn baa
mcnggunakan alal bcsar sepctii bulldozer, Untuk itu dipcrlukanfonvarder untuk pcnyaradan yang dianggap
lcbih efisicn untuk menyarad kayu yang berdian~eterkecil.
Areal HPHTI PT. MHP yang dicadangkan sesuai aralian lokasi berdasarkan SK. Menteri Kchutanan
No. 626Kpts-11/90 tanggal 18 Juni 1990 mcliputi luas 300.000 ha yang areal kecjanya terbagi alas 3
kelompok hutan yaitn Kelompok H~ttanBcnakal, Kelo~npokHutan Martapura, Kclo~iipokHulan Subanjcriji.
Keliga kelo~npokhulan tersebut (Benakat, Marlapura, Subanjeriji) dibagi ke &lam 15 unit yang luasnya
masing-masing? 20.000 ha. Unit-unit tersebut dibagi ke dalam blok yang masing-masing luasnya j: 5.000
-
ha. Blok-blok tadi lerdiri dari sub blok yang luasnya kurang lcbih 200 ha dan sctiap sub blok lerdiri atas
beberapa peak tebang yang lnasnya masiug-masing f 50 ha, yang berbentuk pcrsegi panjang dcngan u k m n
1.000 m memanjang utara - selatan da11500 m menlbenlang timur - barat,
Pada mhun 1999 FT. Musi Hutan Pcrsada a h 1 iiicnebang kayu Acacia nmnngfuni scba~tyak
1.510.000 m3 bagi kepcntin&n PT, Ta~ijungEnim Lestari sebagai bahan baku industripulp dan kctias oleh
-7
sebab itu dipcrlukaii suatu sistcrn pcmancnan yang eko~iomisdan cfisien agar &pat menghnsilkan
kcuntungan yang maksimal bagi pcmsahaan dengan telap menjaga kelestarian sumber daya hulan dan
lingkungan.
Dalaai pemaneniuutya PT. Musi Hutan Persada Sun~atera Selalan menganibil kayu-kayu
dan kayn-kayu berdia~neterkecil
berdiameler besar (untuk ballan baku industri kayu lapis d a ~ gergajian),
i
(untuk bahan baku ir~duslripulp dati paper), dcilgan menggunakan sistem semi mekanis yang disebut dengan
sistc~n finvarder
gang.
Sccara benuulan
kegiatvl dan
peralalannya adalah sebagai berikut :
(1) Penebangan, baik kayu berdiameter besar maupun kecil, digunakan chainsmu. (2) Penlotongan bagian
pucuk
pohon, pembagian
batang dan pembersihan ca'bang, ranting menggunakan choinsrm~.
(3) Pengumputan kayu ke pinggir lintasan sarad dikejakan ole11 para helper. (4) Penyaradan, yakni
melnbawa kayu dari tumpukan kapu di tepi lintasan sarad ke TPn yang terletak di pinggir jalan angkutan
dilakukan dengan menggunakanJonvarder.
Kegiatan penebangai dimulai dari pembagian gang (15 regu tebang) yang terdiri atas 15 unit
chainsm,, 15 operator dan 45 orang helper. Adapun kegiatan yang dilakukan &lam penebangan adalah :
(1) penentuan arah rebal~, (2) pembagian batang, (3) penumpukan sortinien pada lintasan sarad. Dari
perhitungan prcstasi kcja diketallti balnva prcstasi keja pentbangan dengan menggunakan chainsmv jenis
Husqvama 365 sebesar 1,76 m3 per jam atau 12,32 m3 per hari keja, dimana satu hari keja terdiri dari 7
jam sehingga besamya biaya penebangan a y a h sebesar Rp 16.850,OO per m3.
Kegiatan penyaradan diawali oleh persiapan unit peliyarad, operatorJonvarder dati persiapan kqyu
yang telah ditebang dan dituApuk di pinggir lintasan sarad, kemudian dilanjutkan dengan menjalankan
Jonvarder me~nasukiareal tebangan pada lintasan sand dimana lintasan tersebut melupakan tempat
pembuangan sampah penebangan. Dari perhitungan prestasi keja diketahui prestasi keja penyaradan
sebesar 13,60 m3per jam atau 190,40 m3 per hari kcj a (untuk Timbejack 610) dan 13,03 m3 per jam atau
182,42 1n3per hari keja (untuk Anoa F12) dimana satu hari keja terdiri atas 14 jam sehingga besamya
biaya pe~iyaradanyang diperoleh Rp 17.500,OO per m3 (Timbejack 610) dan Rp 22.040.00 per m3 (Anoa
F12).
Berdasarhl anlisa jabam\ niaka diketahui tugas dan wewenang Kasie Penebangan adalall :
(1) Membuat
spesifikasi pekejaan
penebangan,
(2)
Mengawasi
pefaksanaai~ penebangrub
(3) Memonitoring kegiatan produksi kayu gang per gang. Sedangkan tugas dan wewvenang Kasie
Penyaradan adalah : (1) Membuat spesifikasi pekejaan penyaradan, (2) Menlpersiapkan TPn berdasarkan
periode pcnebangan, (3) Mengawasi dan memonitoring kegialan produksi penyaradan kaju
Adapun saran yang ditujnkan kepada pihak pelusahaan ialah : (1) Untuk &pat menyarad kaju
yang berada pada topografi yang cumin perlu lebih dipersiapkan jalur penyaradannya, (2) Perlu dilakukan
pemaiifaatan linlbah hasil pemanenan sehingga sisa kayu &pat lebih bemilai ekonomis.
PENEBANGAN DAN PENYARADAN KAYU
DENGAN SISTEM FORWARDER GANG
(di HPHTI PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan)
Karya Ilmiah Hasil Magang
Sebagai Kepala Seksi Penebangan dan Kepala Seksi Penyaradan Kayu
di Hutan Tanaman Industri
Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Meraih Gelar Sarjana Kehutanau
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
Cecep Iskandrr
E02495066
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
PENEBANGAN DAN PENYARADAN KAYU DENGAN SISTEM FORWARDER
GANG (di HPHTIPT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan)
Nan~a
Cecep Iskandar
NRP
302495066
Tanggal lulus : 22 Agustus 2000