156
keseimbangan ekosistem alami. Karena itu, penggunaan herbisida anorganik
harus secara
bijaksana sehingga tetap terpelihara keseimbangan ekosistem alami.
d. Pengendalian Gulma
Prinsip pengendalian gulma harus mempertimbangkan faktor teknis, ekonomi dan kelestarian lingkungan. Pengendalian gulma dapat menekan
jumlah populasi gulma sampai tingkat yang secara ekonomi tidak merugikan dan secara ekologi tidak menimbulkan kerusakan kelestarian
lingkungan. Ada tiga metode untuk mengurangi popuasi gulma yaitu: 1.
Metode pencegahan Tindakan pencegahan merupakan salah satu metode yang dilakukan
dengan memperhatikan penyebaran gulma. Sebagaimana kita ketahui bahwa gulma dapat tersebar berbentuk biji dan bagian-bagian
vegetatifnya. Karena itu tindakan pencegahan dilakukan melalui kerja sama antar daerah dan antar negara yaitu misalnya dalam bentuk
pembuatan peraturan untuk mencegah masuknya gulma yang tidak diinginkan masuk ke suatu daerah atau negara.
2. Metode pengendalian
Merupaan tindakan mematikan gulma dalam jumlah cukup sehingga sisa gulma yang masih ada tidak dapat menyaingi tanaman pokok. Bila
suatu areal perkebunan tanaman herbalatsiri terdapat berbagai jenis gulma maka tindakan pengendaliannya memerlukan tenaga dan biaya
cukup besar. 3.
Metode pemberantasaneradikasi Merupakan tindakan mengeliminasi secara total terhadap gulma di atas
dan di dala tanah serta bagian-bagian vegetatifnya. Metode ini jarang dilakukan karena memerlukan biaya sangat besarmahal.
157
e. Prosedur pengendalian gulma
Digolongkan dalam enam kategori yaitu pengendalian secara pencegahan, secara mekanik, secara biologis, secara kultur teknis, secara kimiawi, dan
secara terpadu. 1
Pengendalian gulma secara pencegahan preventif Cara
ini ditujukan
untuk mencegah
atau menhalangi
perkembangbiakkan dan penyebaran bahan gulma biji, rimpang, batang dari satu tempat ke tempat lain. Secara teknis dilakukan
dengan:
Menyeleksi benih
tanaman budidaya
untuk menghindari
kemungkinan tercampurnya benih gulma.
Membersihkan atau mencuci pakian kerja dan alat-alat pertanian setelah digunakan.
Membuat peraturan karantina mencegah masuknya biji, bagian lain dari gulma yang masuk dari suatu daerah ke daerah lain
Tidak menggunakan pupuk kandang yang belum matangmentah
Membersihkansanitasi penggir-pinggir selokanpematang
2 Pengendalian secara mekanis
Merupakan usaha menekan pertumbuhan gulma dengan cara merusak sebagian atau seluruh organ tumbuhan gulma sehingga gulma tersebut
mati. Biasanya menggunakan alat-alat bantu dari yang bersifat sederhana, semi mekanis dan mekanisasi. Contoh tata cara
pengendalian gulma secara mekanis yaitu:
Pembabatan gulma
Menginjak-injak gulma
Pencangkulan lahan
Pencabutan gulma
Penyiangan
158
3 Pengendalian gulma secara biologis
Merupakan cara pengendalian gulma dengan menggunakan organisme hidup, baik berupa binatang, ternak, tumbuh-tumbuhan. Contoh cara
pengendalian secara biologi yaitu:
Pengendalian gulma alang-alang dengan menggunakan tanaman penutup tanah legumenoceae.
Pengendalian gulma antanan oleh ulat Plusia verticulata 4
Pengendalian gulma secara kultur teknis Merupakan cara pengendalian gulma didasarkan pada aspek ekologis
yaitu berusaha untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan tanaman pokokbudidaya, sehingga dapat tumbuh baik dan
mampu bersaing dengan tumbuhan gulma.
5 Pengendalian gulma secara kimiawi
Merupakan cara pengendalian gulma dengan menggunakan senyawa kimia herbisida untuk menghambat atau mematikan pertumbuhan
gulma. Herbisida ini selain membunuh gulma, dapat juga membunuh organisme lain, sehingga penggunaannya harus selektif dan merupakan
tindakan alternatif terakhir. Penggunaan herbisida memiliki keuntungan yaitu hasilnya cepat terlihat, biaya aplikasi pada areal luas
dapat murah, durasi waktu aplikasi relatif sedikit dan cepat serta tenaga kerja yang dibutuhkan relatif sedikit. Sebaliknya, penggunaan herbisida
menimbulkan kerugian yaitu terjadinya residu dalam tanah, pencemaran lingkungan, memerlukan pengetahuan dan keterampilan
dalam aplikasinya serta mengurangi kesempatan kerja. Tanggapan gulma terhadap herbisida sangat tergantung jenis herbisida
yang digunakan. Herbisida dikelompokkan menjadi dua yaitu herbisida selektif dan non selektif. Herbisida selektif contohnya 2,4 D bersifat
159
toksis pada gulma berdaun lebar, tetapi tidak membahayakan bagi gulma berdaun sempit.
6 Pengendalian gulma secara terpadu
Merupakan cara pengendalian gulma dengan menerapkan teknik
pengendalian yang paling sesuai dalam menekan atau menghambat pertumbuhan gulma serta mematikannya sampai batas secara ekonomis
tidak merugikan. Praktik pengendalian gulma secara terpadu harus mempertimbangkan kondisi lingkungan dan aspek ekonomis. Kondisi
lingkungan meliputi jenis gulma yang ada pada areal tanaman herbalatsiri , sifat dan kemampuan tumbuh gulma, daya saing gulma
terhadap tanaman pokok, dan alternatif pengendalain lainnya yang dapat dilakukan tanpa merusak lingkungan. Kemudian secara ekonomis,
pengendalian gulma secara terpadu harus mempertimbangkan luas areal tanaman herbalatsiri, keadaan gulma yang tumbuh, pengaruh
gulma terhadap tanaman pokok, dan cara-cara pengendalian lain yang dapat dipadukan secara serasi sehingga biayanya murah.
f. Aplikasi herbisida