Hasil Kegiatan HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN A.

B. Hasil Kegiatan

Untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan cara membandingkan kemampuan kader dalam mengajar calistung, keterampilan dasar, dan kegiatan hidup sehari-hari, sebelum diberikan pelatihan dan setelah diberikan pelatihan. Dibawah ini diuraikan kemampuan masing-masing kader pada setiap desa, sebelum diberikan pelatihan. 1. Kemampuan kader di desa Sukamekar Jumlah masyarakat yang menjadi kader di desa Sukamekar ada 7 orang, yang terdiri dari 4 orang ibu rumah tangga dan 3 orang guru SD. a. Kemampuan dalam mengajar calistung Kader yang terdiri dari ibu rumah tangga rata-rata belum mampu mengajar calistung secara benar. Sedangkan kader yang terdiri dari guru-guru SD pada umumnya sudah dapat namun belum menggunakan metode VAKT seperti yang dilatihkan oleh mahasiswa. b. Kemampuan dalam mengajar keterampilan dasar Semua kader baik para ibu rumah tangga maupun para guru belum tahu bahwa cara mengajar keterampilan dasar anak berkebutuhan khusus dilakukan dengan analisis tugas, yaitu satu kegiatan misalnya membuat amplop dapat dilakukan oleh beberapa anak. Satu anak tugasnya membuat polanya saja sesuai dengan kemampuannya, satu anak bagian menggunting saja sesuai dengan pola, anak yang lain bagian melipat saja, dan yang lainnya lagi bagian mengelem. Selama ini mereka mengajarkan keterampilan dasar dalam satu kegiatan secara keseluruhan sehingga anak berkebutuhan khusus mengalami kesulitan. c. Kemampuan dalam mengajar aktivitas hidup sehari-hari Kader yang terdiri dari para ibu rumah tangga telah biasa mengajarkan aktivitas hidup sehari-hari pada anak, namun belum mengajarkan kemandirian anak dalam melaksanakan, anak banyak dibantu dalam melaksanakannya karena menganggap anak berkebutuhan khusus tidak mampu atau kasihan. Para kader belum memahami penggunaan alat bantu yang dimodivikasi untuk memudahkan anak dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Sedangkan kader yang terdiri dari guru SD di sekolah tidak mengajarkan kegiatan hidup sehari-hari karena memang tidak ada mata pelajarannya. 2. Kemampuan kader di desa Sukanagara Jumlah kader di desa Sukanagara ada 7 orang yang terdiri dari 5 ibu rumah tangga dan 2 wiraswasta. a. Kemampuan kader dalam mengajar calistung Semua kader belum mampu mengajar calistung pada anak berkebutuhan khusus apalagi dengan menggunakan metode VAKT. b. Kemampuan kader dalam mengajar keterampilan dasar Semua kader belum memahami bahwa dalam membuat sesuatu misalnya membuat kue dapat dilakukan oleh beberapa anak. Yang satu anak bagian mengadoni, yang satu lagi bagian mencetak, dan lainnya bagian memanggang dilakukan sesuai dengan kemampuannya. Mereka menganggap bahwa pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan oleh anak berkebutuhan khusus, sehingga anak tidak pernah diajari. c. Kemampuan kader dalam mengajar kegiatan hidup sehari-hari Semua kader telah mengajarkan kegiatan hidup sehari-hari terutama pada anaknya sendiri, namun belum mampu mengajarkan kemandiriannya. Apalagi mengajarkan kemandirian dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari pada anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan alat bantu mereka semua masih awam. 3. Kemampuan kader di desa Sukarame Jumlah kader di desa Sukarame seluruhnya berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 6 orang ibu rumah tangga dan 2 orang buruh tani. a. Kemampuan kader dalam mengajarkan calistung Semua kader belum mampu mengajarkan calistung secara benar pada anak berkebutuhan khusus, apalagi dengan menggunakan metode VAKT. b. Kemampuan kader dalam mengajarkan keterampilan dasar Ada dua kader yang dapat mengajarkan keterampilan dasar pada anak, namun mereka tidak tahu bahwa keterampilan dasar tersebut dapat dilakukan oleh beberapa anak. c. Kemampuan kader dalam mengajarkan aktivitas hidup sehari-hari Semua kader belum mampu mengajarkan kegiatan hidup sehari-hari pada anak berkebutuhan khusus. Mereka hanya dapat mengajarkan pada anaknya sendiri yang normal secara alamiah. 4. Kemampuan kader di desa Gunung Sari Jumlah kader yang ada di desa Gunung Sari sebanyak 8 orang, yang terdiri dari 1 orang guru TK, 2 orang guru SD, dan 5 orang ibu rumah tangga. a. Kemampuan kader dalam mengajar calistung Dalam mengajar calistung para guru telah biasa mengajarkan pada muridnya, tetapi belum mampu menggunakan metode VAKT. Sedangkan kader yang terdiri dari ibu rumah tangga sama sekali belum mampu menggunakan metode VAKT. b. Kemampuan kader dalam mengajar keterampilan dasar Semua kader belum mampu mengajar keterampilan dasar pada anak berkebutuhan khusus dengan analisis tugas. Apalagi anak-anaknya di daerah ini banyak yang berat kecacatannya. c. Kemampuan kader dalam mengajar kegiatan hidup sehari-hari Semua kader telah dapat mengajarkan kegiatan hidup sehari-hari pada anaknya sendiri dan pada muridnya, namun belum mampu mengajarkan pada anak berkebutuhan khusus terutama cara mengajarkan kemandiriannya dengan menggunakan alat-alat bantu. Setelah diketahui kemampuan kader sebelum diberikan pelatihan, maka dilakukan pelatihan selama 3 minggu oleh mahasiswa tentang cara mengajar calistung, keterampilan dasar, dan kegiatan hidup sehari-hari pada anak berkebutuhan khusus. Dari hasil evaluasi proses ditemukan bahwa sekarang para kader sudah mulai mampu mengajar calistung dengan metode VAKT, keterampilan dasar, dan kegiatan hidup sehari-hari, serta menulis braille dan bahasa isyarat pada anak berkebutuhan khusus. Yang tadinya belum mampu sekarang sudah mulai mampu. Hal ini dibuktikan dalam simulasi dan praktek langsung mengajar anak berkebutuhan khusus. Ringkasan hasil kegiatan : Jenis Program Lokasi Kader Tingkat Pengetahuan Tingkat Kemampuan Pengenalan teoritis tentang ABK dan permasalahannya Desa Sukarame Baik Desa Sukanagara Baik Desa Gunungsari Baik Desa Sukamekar Baik Mengajar calistung pada ABK Desa Sukarame Sudah mampu Desa Sukanagara Cukup mampu Desa Gunungsari Sudah mampu Desa Sukamekar Sudah mampu Mengajar ADL pada ABK Desa Sukarame Sudah mampu Desa Sukanagara Sudah mampu Desa Gunungsari Sudah mampu Desa Sukamekar Sudah mampu Mengajar keterampilan dasar pada ABK Desa Sukarame Sudah mampu Desa Sukanagara Cukup mampu Desa Gunungsari Sudah mampu Desa Sukamekar Sudah mampu

III. PERMASALAHAN DAN LANGKAH PENYELESAIAN