Perkembangan Industri Kain Lurik Pedan “Yu Siti”

tempat yang digunakan untuk memajang sekaligus tempat untuk menjual hasil produksi industri kain Lurik Pedan “Yu Siti”.

B. Industri Kain Lurik Pedan “Yu Siti”

1. Perkembangan Industri Kain Lurik Pedan “Yu Siti”

Industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” didirikan pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan modal Rp 10.000.000,00 yang merupakan modal pribadi. Pemilik industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” bernama Ibu Siti Lestari. Tenaga kerja semula terdiri dari keluarga sendiri yaitu suami, istri, dan anak, dengan kata lain semula adalah industri rumah tangga. Pada saat itu industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” ini hanya memiliki satu buah Alat Tenun Bukan Mesin ATBM. Industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” dengan peralatan seadanya tersebut berusaha memproduksi kain Lurik Pedan dengan kualitas yang bagus. Ibu Siti Lestari memiliki keterampilan menenun sejak usianya masih kecil. Keterampilan yang dimiliki bukan dari hasil kursus di lembaga-lembaga tertentu, namun dengan mempelajari sendiri cara menenun dari para pengrajin kain Lurik Pedan di sekitarnya. Pada saat masih kecil, Ibu Siti Lestari mempunyai seorang nenek dan seorang ibu yang memiliki keterampilan menenun kain Lurik Pedan. Ibu Siti Lestari belajar menenun dengan cara memperhatikan nenek atau ibu yang sedang menenun kain Lurik Pedan. Pada tahun 2006 Ibu Siti Lestari mendirikan industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” dengan bermodalkan keterampilan yang dimiliki, sebagaimana yang ditururkan oleh Ibu Siti Lestari berikut ini: “kulo niki saged nenun amargi awit cilik sering mirsani simbah kaliyan ibu kulo seng dados penenun, kulo mboten gadah arto nek ndadak kursus- kursus barang mbak….” “Saya ini bisa menenun karena dari kecil sering memperhatikan nenek dan ibu saya yang berprofesi sebagai penenun, saya tidak punya uang pada saat itu apabila harus mengikuti kursus- kursus menenun…” wawancara dengan Ibu Siti Lestari tangga 21 Februari 2011. Berikut ini adalah gambar wawancara penulis dengan pemilik industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” yaitu Ibu Siti Lestari tentang perkembangan industri kain Lurik Pedan “Yu Siti”. Gambar 1 Penulis sedang melakukan wawancara dengan Ibu Siti Lestari Buruh industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” sebagian besar merupakan para buruh yang sekitar tahun 1960-an bekerja di industri- industri kain Lurik Pedan di Kecamatan Pedan. Pada sekitar tahun 1960-an sentra industri kain Lurik Pedan berpusat di Kecamatan Pedan. Pada saat itu industri-industri di Kecamatan Pedan mengalami kebangkrutan akibat produk kain Lurik Pedan yang kalah bersaing dengan kain Batik di pasaran. Akhirnya para buruh yang memiliki keterampilan menenun membawa keterampilan yang dimiliki ke daerah masing-masing sehingga lama kelamaan para buruh tersebut mulai mendirikan industri-industri kain Lurik Pedan sendiri. Maka mulai terbentuk industri-industri kain Lurik Pedan yang tersebar di beberapa daerah selain di Kecamatan Pedan yaitu di Kecamatan Cawas, Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Bayat. Berikut ini adalah penuturan seorang buruh yang pada tahun 1960-an bekerja di Pedan: “ kulo rumiyin nyambut damel ten Pedan Mbak dados buruh tenun ten mriko, nanging pabrike bangkrut. Sakniki kulo nyambut damel ten mriki dados buruh tenun kain Lurik…” “Dahulu saya bekerja di Pedan menjadi buruh tenun disana mbak, tapi setelah pabriknya bangkrut saya bekerja disini sebagai buruh tenun Kain Lurik juga…” wawancara dengan Mbah Kajiyem tanggal 22 Februari 2011. Berikut ini adalah gambar wawancara penulis dengan buruh industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” yaitu Mbah Kajiyem tentang pengalaman Mbah Kajiyem yang pernah bekerja sebagai penenun di Kecamatan Pedan pada tahun 1960-an. Gambar 2 Penulis sedang melakukan wawancara dengan Mbah Kajiyem Industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” sempat mengalami kemerosotan akibat bencana gempa bumi pada tanggal 27 Mei 2006. Bencana gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan pada beberapa peralatan Alat Tenun Bukan Mesin ATBM. Ibu Siti Lestari hanya bisa menggunakan perlatan seadanya. Sebelum SK Bupati Klaten turun, Ibu Siti Lestari berjuang sendiri memasarkan produk kain Lurik Pedan dengan cara menawarkan produk kain Lurik Pedan ke kantor-kantor pemerintahan setempat. Pada tahun 2008 Bupati Klaten mengeluarkan SK Kebijakan Pemerintah Kabupaten Klaten nomor 02557508 tertanggal 25 Juni 2008 tentang uji coba penggunaan pakaian Dinas tenun tradisional atau batik khas daerah, kemudian setelah SK Bupati tersebut turun para pengrajin kain Lurik Pedan mulai bangkit mendirikan industri-industri kain Lurik Pedan. Industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” merupakan salah satu industri yang bangkit dengan dikeluarkannya SK Bupati tersebut. Ibu Siti Lestari menggunakan modal pinjaman dari Bank untuk modal awal. Modal pinjaman dari Bank tersebut dikelola hingga mampu mengembangkan modal tersebut. Pada perkembangannya, industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” mulai mendirikan beberapa anak cabang industri yang tersebar di berbagai desa di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo. Daerah pemasaran produk industri kain Lurik Pedan “Yu Siti” juga mulai merambah daerah-daerah di luar Kabupaten Klaten.

2. Anak cabang dan daerah pemasaran