ANALISIS FINANSIAL BISNIS SUPPLYER HORTIKULTURA DI KOTA BATU (Dukuh Santrean, Desa Sumberejo Kota Batu)

ANALISIS FINANSIAL BISNIS
SUPPLYER HORTIKULTURA DI KOTA BATU
(Dukuh Santrean, Desa Sumberejo Kota Batu)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Studi Strata I (S1)
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian - Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
Erwan Eko R ( 06720010 )

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis atas kehadirat Allah S.W.T, atas segala
Ridho Dan Karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan

Skripsi yang berjudul analisis finansial bisnis supplyer hortikultura di Kota Batu.
Yang diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana
pertanian

studi

Strata

I

(S1)

pada

Jurusan

Agribisnis

Fakultas


Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang ditempuh.
Melalui kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan Skripsi yang
berjudul ANALISIS FINANSIAL BISNIS SUPPLYER HORTIKULTURA DI
KOTA BATU yaitu :
1. Dr. Ir. Damat, MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM, selaku Ketua Jurusan Fakultas
Pertanian - Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ir. Istis Baroh, MP, Selaku Ketua Penguji 1 yang memberikan saran dan
kelengkapan dalam penyusunan laboran ini.
4. Ir. Bambang Yudi A, MM, Selaku Dosen Penguji 2 yang memberikan
saran dan kelengkapan dalam penyusunan laboran ini.
5. Ir. Rahayu Relawati, MM, Selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
Penguji 3 yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan
laporan skripsi ini hingga selesai.
6. Ir. Harpowo, MP, Selaku Dosen Pembimbing kedua dan Dosen Penguji 4
yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan laporan
skripsi ini hingga selesai.
7. Kepada kedua orang tuaku Ayahanda Abd. Rokhim dan ibunda Muthi’ah
yang selama ini senantiasa mendoakan dan selalu memberi dukungan

sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat
bagi orang lain.

8. Kepada Gus Syaufudin Arif selaku pengasuh PONPES MIFTAHUL
ULUM yang senantiasa membimbing dan mengasuh dalam menimba ilmu
kerohanian.
9. Kepada Bapak Heny Nurmanto S.Sn, MM yang memberi informasi dan
membantu untuk kelengkapan dalam penyusunan laporan skripsi ini.
10. Kepada Tempat Penelitian yang memberi informasi dan membantu untuk
kelengkapan dalam penyusunan laporan skripsi ini.
11. Kepada Rekan-Rekan Mahasiswa-Mahasiswi yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian laporan skripsi ini.
12. Kepada Santriwan dan Santriwati PONPES MIFTAHUL ULUM yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan laporan skripsi ini masih
jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan Saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai sarana
perbaikan dan pengalaman bagi penulis. Akhir kata semoga laporan skripsi ini ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.


Malang, 24 Juli 2010

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PENGUJI…………………….. iv
LEMBAR PREVISI................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................vi
RIWAYAT HIDUP................................................................................. vii
ABSTRAKSI........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR.............................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................xii
DAFTAR TABEL....................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................xvii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….. 4
1.3 Tujuan dan Kegunaan................................................................. 4
1.3.1 Tujuan................................................................................ 4
1.3.2 Kegunaan........................................................................... 5
1.4 Batasan Istilah dan Pengukuran variabel....................................5
1.4.1 Batasan Istilah.................................................................... 5
1.4.2 Pengukuran variabel...........................................................7
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu.........................................................10
2.2 Tinjauan Pustaka........................................................................ 12
2.2 1 Pengertian Dan Ruang Lingkup Agroindustri.........................13
2.2.2 Pengemasan.............................................................................13
2.2.2.1 Sejarah Pengemasan....................................................... 13
2.2.2.2 Fungsi Pengemasan........................................................ 14

2.2.2.3 Tujuan Pengemasan........................................................15
2.2.2.4 Persyaratan Bahan Pengemas.........................................16
2.2.3 Pengertian Penerimaan dan Pendapatan................................. 16
2.2.4 Konsep Biaya Dan Klasifikasi Biaya...................................... 17

2.2.4.1 Konsep Biaya Untuk Perencanaan dan Pengendalian... 17
2.2.4.1.1 Pengertian Harga Pokok dengan Biaya...........17
2.2.4.2 Klasifikasi Biaya............................................................ 17
2.2.4.2.1 Berdasarkan Pengelompokan Biaya.............. 17
2.2.5 Pengertian Studi Investasi...................................................... 19
2.2.6 Pengertian Proyek................................................................... 20
2.2.7 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis......................................... 21
2.2.8 Aspek – Aspek Dalam Studi Kelayakan................................. 22
2.2.9 Konsep Investasi Dan Kelayakan........................................... 24
2.2.10 Kerangka Pikiran.................................................................. 26
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian...................................................................... 28
3.2 Jenis dan Sumber Data............................................................... 28
3.2.1 Jenis.................................................................................. 28
3.2.2 Sumber Data..................................................................... 29
3.3 Metode Pengambilan Data.........................................................29
3.4 Metode Analisis Data................................................................ 30
3.4.1 Metode Analisis Kelayakan Investasi............................... 30
3.4.2 Metode Analisis Pendapatan............................................. 33
BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

4.1 Sejarah Usaha............................................................................ 35
4.2 Struktur Organisasi.................................................................... 37
4.3 Manajemen Operasional dan Tenaga Inti…………………….. 38
4.4 Sistem Gaji dan Cuti Karyawan………………………………. 39
4.5. Peralatan dan Bahan………………………………………….. 39
4.5.1 Peralatan………………………………………………… 39
4.5.2 Bahan…………………………………………………… 40

4.6 Produksi dan Proses Produksi………………………………… 41
4.6.1 Produksi………………………………………………… 41
4.6.2 Proses Produksi…………………………………………. 42
4.7 Daerah Penjualan………………………………………………42
4.8 Saluran Ditribusi……………………………………………… 43
4.9 Kebijakan Harga……………………………………………….44
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Kelayakan Bisnis Supplier Hortikultura
Di Kota Batu.............................................................................. 45
5.1.1 Analisis NPV (Net Present Value)………………………50
5.1.2 Analisis Gross Benefit cost ratio (Gross B/C ratio)……. 51
5.1.3 Analisis Net B/C Ratio……………………………………… 52

5.1.4 Analisis PR (Profitability Ratio)……………………………53
5.1.5 Metode PP (Payback Period)………………………………. 54
5.1.6 Metode IRR (Intenal Rate Of Return)………………….. 55
5.1 Analisis Perbandingan Tingkat Pendapatan Sebelum, Selama
Dan Sesudah Bekerjasama Dengan Wiguna Makmur………... 56
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan…………………………………………………… 62
6.2 Saran………………………………………………………….. 64
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Total Biaya (Dalam Rupiah)
Lampiran 2 : Total Penerimaan Perbulan (Dalam Rupiah)
Lampiran 3 : Keuntungan Rata-Rata Perbulan (Dalam Rupiah)
Lampiran 4 : Nilai Investasi dan Residu Investasi (Dalam Rupiah)
Lampiran 5 : Cashflow Bisnis Supplyer Hortikultura Di Kota Batu (Dalam
Rupiah)
Lampiran 6 : Perhitungan IRR (Dalam Rupiah)
Lampiran 7 : Perhitungan Kriteria Investasi (Dalam Rupiah)


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.
Ahmad Subagyo. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Firman Muzakhir. 2007. Analisis Penilaian Investasi Bisnis Waralaba Ritel
Swalayan Pada CV. Baswara Investama. Universitas
Gunadarma, Jakarta.
Husein, Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis,Edisi2. Kencana, Jakarta.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 11. Indeks, Jakarta.
Soekarnipura, Mursa. 1986. Pengantar Bisnis Dan Dasar-Dasr Ekonomi
Perusahaan. Penerbit Liberty. Yogyakarta
Soekartawi. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE.Yogyajarta.
Syarief, R., Santausa, S., and Isyana, B. S. 1989. Teknologi Pengemasan pangan.
Laboratorium Rekayasa Proses Pangan-Pusat Antar Universitas Pangan
dan Gizi, IPB-Bogor.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perdagangan di era globalisasi ini semakin berkembang pesat. Seiring
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dunia. Dalam rantai produk
(barang/jasa) dibutuhkan peranan supplyer untuk memasok produk yang
dihasilkan kepada konsumen. Seorang produsen dapat berperan sebagai
konsumen, begitupun sebaliknya. Peluang untuk mengembangkan usaha dibidang
pendistribusian hasil- hasil pertanian di Indonesia ini masih terbuka cukup luas
karena besarnya jumlah hasil pertanian yang terdapat di Indonesia sehingga
berdampak pada kebutuhan akan jasa supplyer.
Usaha Bapak Heny Nurmanto S.Sn, MM di Kota Batu merupakan sebuah
usaha yang bergerak di bidang agribisnis. Usaha ini tidak hanya menjual produk
olahannya tetapi juga menjual jasa delivery produk hingga ke store-store. Untuk
pengadaan produk (shredded Lettuce, Slivered Onion, Tomato serta Mix Sledri
dan daun Bawang), usaha ini bekerjasama dengan petani dan pedagang. Supply
produk cenderung bergantung kepada pedagang, kecuali produk lettuce yang
diperoleh langsung dari petani dengan system kemitraan. Delivery merupakan
salah satu servis yang menjadi unggulan Wiguna Makmur. Lingkup tujuan
delivery tersebut hanya di Provinsi Jawa Timur yang meliputi kota Malang,

Sidoarjo, Kediri dan kota Gresik. Dalam 1 X 24 jam, semua produk harus terkirim
ke semua store di seluruh kota tersebut. Apabila mengalami kendala yang

1

mengakibatkan keterlambatan delivery, maka staf yang bertugas harus segera
melakukan konfirmasi dengan masing-masing store tujuan.
Untuk melakukan usaha agroindustri, selain menguasai teknologi
pengolahan maka juga diperlukan pengetahuan analisis kelayakan usahanya.
Analisis kelayakan usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk
menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu
kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha.
Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu
usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial
maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko
kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.
Analisis kelayakan usaha atau disebut juga feasibility study adalah
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari
suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan
dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat
dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini
diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari. Aspek
finansial sangat memegang peranan penting dalam melakukan studi kelayakan
bisnis. Pengkajian lebih mengenai aspek-aspek pendapatan dan biaya yang
diperlukan dalam implementasinya. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan kajian

2

pertimbangan tersendiri bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil
langkah strategi terhadap penyelenggaraan bisnis. Untuk mengambil suatu
keputusan dalam memilih suatu investasi diperlukan perhitungan dan analisis
yang tepat untuk menilai dan menentukan investasi yang menguntungkan ditinjau
dari segi finansial.
Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan
berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan
yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Sehingga seberapa lama pengembalian dana, yang ditanam di proyek
tersebut menjadi sangat penting. Artinya, sebelum perusahaan menanamkan
investasi untuk perluasan usaha baru, maka terlebih dahulu perlu diketahui apakah
proyek atau investasi yang akan dilakukan dapat mengembalikan uang yang telah
diinvestasikan dalam proyek tersebut, dengan jangka waktu tertentu. Selain itu
agar dapat melihat apakah investasi yang dijalankan dapat memberikan
keuntungan finansial lainnya seperti yang diharapkan.
Dalam analisis suatu bisnis harus didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang
mengandung ketidakpastian tentang apa yang terjadi. Suatu bisnis harus mampu
melihat apa yang akan terjadi jika analisis proyek terjadi perubahan perhitungan
dasar dalam setiap kemungkinan yang terjadi. Untuk itu perlu dilakukan analisis
perbandingan keuntungan dengan tujuan melihat apa yang akan terjadi dengan
hasil analisi proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan perhitungan biaya
maupun benefit.

3

Studi Kelayakan Bisnis (SKB) merupakan kegiatan yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada Apakah bisnis supplyer Hortikultura di Kota
Batu. Karena SKB adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan
layak atau tidak usaha tersebut dijalankan dengan menganalisis aspek finansial.
Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang ANALISIS FINANSIAL
BISNIS SUPPLYER HORTIKULTURA DI KOTA BATU sebagai tolak ukur
kelayakan usaha dan sebagai pertimbangan dalam pengembangan usaha.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bisnis supplyer hortikultura di Kota Batu layak secara
finansial?
2. Bagaimana perbandingan tingkat pendapatan bisnis supplyer hortikultura
di Kota Batu sebelum, selama dan sesudah bekerjasama dengan
UD. Wiguna Makmur?

1.3 Tujuan dan Kegunaan
1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui aspek kelayakan pada bisnis supplyer hortikultura di
Kota Batu.
2. Untuk mengetahui perbandingan tingkat pendapatan bisnis supplyer
hortikultura di Kota Batu sebelum, selama dan sesudah bekerjasama
dengan UD. Wiguna Makmur.

4

1.3.2 Kegunaan
1. Untuk mengevaluasi kerjasama dengan UD. Wiguna Makmur sehingga
dapat dihindari investasi yang hanya memboroskan sumber daya.
2. Dapat memberikan gambaran bagi pemilik dalam usahanya untuk dapat
meningkatkan pendapatanya.
3. Dapat memberikan informasi aspek kelayakan usaha sebagai tolak ukur
kepada pemilik dalam upaya pengembangan usaha.
4. Dapat memberikan memberikan informasi bagi calon investor untuk
menanamkan modalnya.
5. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pustaka ilmiah bagi
penelitian selanjutnya.

1.4 Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel
1.4.1 Batasan Istilah
Batasan istilah dibuat dengan tujuan agar pembahasan masalah tidak
meluas. Adapun batasan-batasan istilah sebagai berikut :
1. Analisis finansial adalah analisis yang melihat proyek dari sudut pandang
pelaku atau pelaksanaan proyek.
2. Supplyer adalah usaha yang memasok kebutuhan hasil produksi (produk)
baik kepada distributor maupun konsumen dalam jangka waktu tertentu.
3. Bahan baku hortikultura yang digunakan dalam proses produksi adalah
shredded Lettuce, Slivered Onion, Tomato serta Mix Sledri dan daun
Bawang.

5

4. Penerimaan adalah

hasil dari nilai penjualan produksi, yang diterima

usaha yang berupa nilai barang yang dihitung dalam bentuk uang.
5. Tenaga kerja adalah orang-orang yang terlibat dalam proses produksi
dalam satu kali proses produksi.
6. Pendapatan adalah keuntungan yang diterima dalam produksi dimana
merupakan penerimaan bersih setiap satu kali produksi.
7. Biaya yang dihitung adalah biaya-biaya atau ongkos-ongkos yang akan
dikeluarkan dalam suatu proyek.
8. Total biaya merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam setiap
produksi. Total biaya merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya
variabel dalam setiap produksi.
9. Biaya variable adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi secara
langsung volume produksi yang dinyatakan dalam rupiah /proses produksi,
meliputi : biaya pupuk, bahan penunjang, tenaga kerja.
10. Biaya tetap adalah dimana besar kecilnya biaya tidak berubah dengan
berubahnya produk yang dihasilkan.
11. NPV (Net Present Value), adalah selisih antara benefit (penerimaan)
dengan cost (pengeluaran) yang telah di-present value.
12. Gross B/C ratio, merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan kotor
dengan biaya kotor yang di-present value.
13. Net B/C Ratio adalah perbandingan antara penerimaan bersih dari periodeperiode yang bersangkutan yang telah di-present value (pembilang bersifat
+) dengan biaya bersih dari periode-periode yang bersangkutan.

6

14. PI (Profitability Ratio), menunjukan perbandingan antara penerimaan
dengan biaya investasi yang digunakan setelah di-present value.
15. PP (Payback Period), merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi didalam suatu usaha atau proyek.
16. IRR (Intenal Rate Of Return), adalah tingkat bunga yang mengambarkan
bahwa antara penerimaan dan pengeluaran yang di-present value sama
dengan nol.

1.4.2 Pengukuran Variabel
1. Produksi adalah hasil fisik dari proses produksi yang dihasilkan oleh
usaha yang dilakukan dan dinyatakan percase (perkardus).
2. Penerimaan adalah merupakan tingkat penjualan yang diperoleh dengan
mengalikan besarnya nilai produksi dengan harga produk yang
dikomulasikan setiap satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah (Rp)
3. Pendapatan adalah keuntungan yang diterima dalam produksi dimana
merupakan penerimaan bersih setiap satu kali produksi

yang

dikomulasikan setiap satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah (Rp)
4. Tenaga kerja adalah orang-orang yang terlibat dalam proses produksi
yang diukur dalam jumlah jam kerja dalam satu hari yang dikomulasikan
setiap satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).
5. Total biaya merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya
variabel dalam setiap produksi yang dikomulasikan setiap satu bulan
yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).

7

6. Biaya variable adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
secara langsung volume produksi yang dinyatakan dalam rupiah /proses
produksi, meliputi : pembelian bahan baku, tenaga kerja, kardus, plastik,
lakban, kertas label, delivery, paket invoice, royalty invoice dan tagihan
dalam setiap produksi yang dikomulasikan setiap satu bulan yang
dinyatakan dalam rupiah (Rp).
7. Biaya tetap adalah dimana besar kecilnya biaya tidak berubah dengan
berubahnya produk yang dihasilkan, yang dikomulasikan setiap satu
bulan yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).
8. NPV (Net Present Value), adalah selisih antara benefit (penerimaan)
dengan cost (pengeluaran) yang telah di-present value. Kriteria ini
mengatakan bahwa proyek layak, jika NPV>0. dengan demikian jika
suatu proyek mempunyai NPV< 0, maka proyek tidak layak untuk
dijalankan.
9. Gross B/C ratio, merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan
kotor dengan biaya kotor yang di-present value. Kriteria ini mengatakan
bahwa proyek layak jika NPV>1. dengan demikian jika suatu proyek
mempunyai NPV1,

8

dengan demikian jika suatu proyek mempunyai NPV1, dengan

demikian jika suatu proyek mempunyai NPV