ANALISIS FINANSIAL BISNIS SUPPLYER HORTI KULTURA DI KOTA BATU (Dukuh Santrean, Desa Sumberejo Kota Batu)

ANALISIS FINANSIAL BISNIS SUPPLYER HORTI KULTURA DI KOTA
BATU (Dukuh Santrean, Desa Sumberejo Kota Batu)
Oleh: Erwan Eko R ( 06720010 )
Agribisnis
Dibuat: 2010-11-18 , dengan 8 file(s).

Keywords: Analisis Kelayakan Usaha,Investasi, Analisis Perbandingan Keuntungan
Kelayakan
ABSTRAKSI

Peluang untuk mengembangkan usaha di bidang pendistribusian hasil pertanian di Indonesia
ini masih terbuka cukup luas karena besarnya jumlah hasil pertanian yang terdapat di
Indonesia sehingga berdampak pada kebutuhan akan supplyer. Usaha Bapak Heny Nurmanto
S.Sn, MM di Kota Batu merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang agribisnis. Usaha
ini menjual jasa supplyer produk hingga ke supermarket. Lingkup tujuan delivery tersebut di
Provinsi Jawa Timur yang meliputi kota Malang, Sidoarjo, Kediri dan kota Gresik.
Analisis kelayakan usaha adalah kegiatan untuk menilai tingkat kelayakan dalam
melaksanakan bisnis supplyer hortikultura. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam suatu usaha. Dengan adanya analisis
kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.
Analisis kelayakan dilakukan dengan analisis kriteria investasi. Selain itu juga dilakukan

analisis perbandingan tingkat pendapatan sebelum, selama dan sesudah bekerjasama dengan
UD. Wiguna Makmur untuk mengetahui tingkat kelayakan dan efisiensi usaha. Karena
analisis dilakukan perbulan maka dalam setiap produksi yang dilakukan perhitungan
kumulatif dalam data bulanan.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diperoleh, maka disimpulkan bahwa kemampuan
investasi bisnis supplyer hortikultura di Kota Batu dalam memberikan keuntungan terhadap
jumlah modal yang ditanam layak dan dapat diterima, dikaji dengan 6 metode kelayakan
investasi dengan hasil sebagai berikut: Hasil perhitungan Metode NPV (Net Present Value)
didapat nilai sebesar Rp 20.769.491,-. Berarti, bisnis supplyer hortikultura di Kota Batu layak
untuk terus dijalankan. Dari hasil perhitungan nilai Gross B/C Ratio sebesar 1,06, berarti
bisnis supplyer hortikultura di Kota Batu layak untuk terus dijalankan. Dari hasil perhitungan
nilai Net B/C Ratio sebesar 1,6, hal ini menunjukan bahwa bisnis supplyer hortikultura di
Kota Batu layak untuk terus dijalankan. Dari hasil perhitungan nilai Profitability ratio sebesar
1,57, maka bisnis supplyer hortikultura di Kota Batu layak untuk terus dijalankan. Dari hasil
perhitungan di dapat Payback Period 0,08 bulan, hal ini berarti bisnis supplyer hortikultura di
Kota Batu dapat mengembalikan semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk investasi selama
0,08 bulan. Perhitungan IRR diperoleh nilai 7%. Jadi nilai dari return bisnis supplyer
hortikultura di Kota Batu ini lebih besar dari pada nilai bunga yang diperoleh dari bank
sebesar 2% perbulan. Dengan demikian investasi yang dilakukan lebih menguntungkan jika
dibanding dengan investasi di bank.

Dari hasil analisis data tingkat keuntungan sebelum melakukan kerjasama dengan Wiguna
Makmur usaha memiliki rata-rata tingkat keuntungan sebesar Rp 1.901.785 ,-. Selama
melakukan kerjasama dengan UD. Wiguna Makmur memiliki rata-rata tingkat keuntungan
sebesar Rp 1.258.319,-, dan sesudah melakukan kerjasama dengan Wiguna Makmur memiliki
rata-rata tingkat keuntungan sebesar Rp 10.701.625,-. Dilihat dari aspek finansial kerjasama
dengan UD. Wiguna Makmur tindak mengalami kenaikan dari tingkat finansial usaha, tetapi

keputusan untuk melakukan kerjasama bukan tidak mempunyai dampak terhadap
kelangsungan usaha.
Secara keseluruhan jika dilihat dari aspek finansial kerjasama dari tingkat R/C, B/C dan
keuntungan mengalami penurunan tapi dari segi propek kelangsungan perusahaan kedepan
mengalami kemajuan yang signifikan dan semakin membuat usaha berkembang dengan
bertambah besar nilai R/C, B/C dan keuntungan pasca kerjasama dari pada periode awal
usaha. Setelah melakukan kerjasama usaha mengalami kemajuan yang sangat pesat dari pada
periode awal berdirinya usaha. Ini dikarenakan, adanya perluasan pasar akibat bekerjasama
yang secara langsung mengetahui prilaku pasar. Dengan adanya kerjasama pengalaman
semakin banyak dalam berbagai hal yang terkait dari bahan sampai siap dikirim. Disamping
itu juga adanya pengalaman untuk pengelolahan usaha menyangkut penyediaan bahan baku,
pengiriman, dan pengolahan produk dari bahan baku sampai siap kirim. Setelah memutuskan
kerjasama dengan UD. Wiguna Makmur usaha mengalami kendala semakin sulitnya

mendapatkan kepercayaan dari konsumen dalam usaha perluasan jangkauan pemasaran.
Sulitnya dalam pengembangan pasar dikarenakan tidak adanya mitra yang mempunyai brand
di konsumen. Selain itu juga, umur usaha yang masih baru sehingga konsumen sulit menaruh
kepercayaan.

ABSTRACT

Keyword : Feasibility Business Analysis, Feasibility Investment Analysis, Comparative
Profitability Analysis
Opportunity to develop business in the distribution of agricultural products in Indonesia is
still open wide enough because of the large number of agricultural products found in
Indonesia, so it has an impact on the need of supplyer. Business of Heny Nurmanto S.Sn,
MM in Batu is a business engaged in agribusiness. This business sells products supplyer up
to the supermarket. The Scope of delivery destination is in east Java which includes Malang,
Sidoarjo, Gresik, and Kediri
Feasibility analysis is attempt to assess the feasibility level in implementing horticultural
supplyer business. The results of this analysis is used as a consideration in taking decisions in
a business. The existence of this feasibility analysis are expected to avoid the risk of failure in
marketing the product. The feasibility analysis was done by analyzing the investment criteria.
It also conducted a comparative analysis of feasibility and levels of business efficiency .

Because the analysis is done monthly in each production, the cumulative calculation is done
every month.
Based on the results of the discussions that have been obtained, it can be concluded that the
ability of investment business supplyer horticulture in Batu in providing benefits to total
invested capital is reasonable and acceptable. It is analyzed by six method of investments
eligibility with the following results: The result of the calculation by NPV (Net Present value)
method was obtained a value of Rp 20.769491, -. Means, supplyer horticulture business in
Batu is feasible to continue. From the calculation of gross value of B /C, the ratio is 1.06,
means, business in Batu supplyer horticulture eligible to continue. From the calculation of
Net B /C, the ratio is 1.6, this suggests that businesses in Batu supplyer horticulture is
feasible to continue. From the calculation of the value of profitability ratio at 1.57, then
supplyer horticultural businesses in Batu eligible to continue. From the calculation obtained
of payback period 0.08 month. It means that horticultural supplyer business in Batu can
restore all the cost of investment for 0,08 month. IRR calculations obtained value of 7%. So

the return value of the horticulture supplyer business in Batu is greater than the value of the
interest earned from the bank which is 2% per month. Thus the investment is more profitable
than investing in the bank.
The results of data analysis, the rate of return before making partnership with UD. Wiguna
Makmur, the business has an average operating profit rate of Rp1. 901 785,-. During the

cooperation with UD. Wiguna Makmur has an average rate of profit of Rp 1,258,319, -. And
after a joint venture with Wiguna Makmur has an average rate of profit of Rp 10,701,625, -.
Viewed from the financial aspects of cooperation with UD. Wiguna Makmur has not been
increased from the level of financial effort, but the decision to conduct cooperation rather
than not having an impact on business continuity.
Overall, when viewed from the aspect of financial cooperation from the level of R /C, B /C
and the profit has decreased, but in terms of corporate sustainability in the future prospects, it
has significant progress and development of the business by the increasing of the value of R
/C, B /C and post profits in the early period of cooperation from the business. After working
together, the business experienced a rapid growth in the period from inception of business.
This is because of the existence of market expansion due to the cooperation that directly learn
the way of the market. With this partnership, the more experience are obtained in related
matters from raw material until it is ready marketed . In addition there are also concerns of
business experience to business management, delivery and processing of products from raw
materials until it is ready to send. After breaking the cooperation with UD. Wiguna Makmur
businesses experiencing of more difficult obstacles to get the trust of consumers in an effort
to expand the market coverage. The difficulty in market development since there is no partner
who has a brand on the consumer. In addition, the age of the business is still a new, so the
consumer is difficult to believe the product.