STRATEGI REBRANDING KOTA BATU (Studi Pada Pemerintah Kota Batu)

(1)

i STRATEGIREBRANDINGKOTA BATU

(Studi Pada Pemerintah Kota Batu) SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh : Muh. Rifaul Yahya

201010040311200

Dosen Pembimbing : 1. Nurudin, M.Si

2. Isnani Dzuhrina, M.Adv

PRODI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii EMBAR PENGESAHAN

Nama : Muh. Rifaul Yahya

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul :STRATEGI REBRANDING KOTA BATU (Studi Pada Pemerintah Kota Batu)

Telah dipertahankan di hadapan Depan Dewan Penguji Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi FISIP dan dinyatakan LULUS sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom)

Pada tanggal __________________ Dihadapan Dewan Penguji

Dewan Penguji:

1. Dr. Muslimin Machmud, M.Si ( ... ) 2. Widiya Yutanti, M.Si ( ... ) 3. Nurudin, M.Si ( ... ) 4. Isnani Dzuhrina, M.Adv ( ... )

Mangetahui, Dekan Fakultas


(3)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Strategi RebrandingKota Batu (Studi Pada Pemerintah Kota Batu).

Terselesaikannya tugas akhir ini, maka peneliti patut mengucapkan syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu selama proses pengerjaan tugas ini hingga selesai. Berkat jasa dan dukungan tersebut, akhirnya pengerjaan tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Ucapan terima kasih, peneliti sampaikan kepada :

1. Allah SWT atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti diberi kekuatan dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Drs. Muhadjir Effendy, M.Ap selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang (UMM).

3. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM.

4. Bapak Sugeng Winarno, M.A selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi (Ikom) FISIP UMM.

5. Bapak Nurudin, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan arahan dan bimbingan hingga terselesaikannya tugas akhir ini.

6. Ibu Isnani Dzuhrina, M.Adv selaku Dosen Pembimbing II dengan kesabarannya membimbing dan serta meluangkan waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Bapak Dr. Muslimin Machmud, M.Si selaku dosen penguji I yang telah memberikan banyak masukan untuk memperbiki penelitian ini. 8. Ibu Widiya Yutanti, MA selaku dosen penguji II yang telah

memberikan masukan berupa kritik dan saran dalam penelitian ini. 9. Segenap Dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang telah menyampaikan

segala ilmunya kepada mahasiswa, khususnya peneliti. 10. Pemerintah Kota Batu


(4)

11. Kedua orang tua peneliti, Bapak Marjugi dan Ibuku tercinta Siti Munawaroh yang selalu mendoakan dan mendukung untuk menuntut ilmu. Serta limpahan kasih sayangnya yang selalu diberikan.

12. Kakak kandung peneliti Nikmatul Azizah dan Kakak ipar peneliti Wahyudi yang turut mendukung, memberikan pengarahan, memberikan semangat, motivasi, dan mendoakan kelancaran perkuliahan di UMM.

13. Sahabat-sahabat peneliti yang selalu mendengarkan keluh kesah dan berbagi suka duka selama ini, di antaranya: Yogie Prasetyo Adi,Desti Putri R., Ahmad Fatkhul M., Agus Farid S., dan masih banyak lagi yang semuanya tidak bisa disebut satu persatu.

14. Semua Kru Koran Kampus BESTARI yang telah memberikan banyak pengalaman, kenangan, ilmu, rasa cinta, dan rasa kekeluargaan.

15. Public Relations Club (PRc) UMM yang telah memberikan pelajaran mengenai dunia PR.

16. Semua teman-teman Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 yang telah bersedia menjadi sahabat dari peneliti dan mengisi waktu bersama selama menempuh pendidikan di UMM.

Tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan di masa mendatang.

Malang, 23 April 2014 Peneliti


(5)

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... vi

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1 Konsep Strategi ... 7

2.1.1 Ciri Strategi ... 8

2.1.2Macam-macam Strategi ... 9

2.2 Strategi Komunikasi ... 10

2.3Brand... 12

2.4Brand Equity... 14

2.3.1 Brand Awareness ... 15

2.3.2 Brand Loyalty... 15


(6)

2.4 Positioning... 17

2.5 KonsepRebranding... 18

2.5.1 ProsesRebranding... 19

2.5.2 TipeRebranding... 20

2.6 Kota Batu ... 21

2.7 Definisi Konseptual... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Pendekatan Penelitian ... 23

3.2 Fokus Penelitian ... 23

3.3 Tipe Dan Dasar Penelitian... 24

3.3.1 Tipe Penelitian... 24

3.3.2 Dasar Penelitian ... 25

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian... 25

3.5 Subjek Penelitian ... 26

3.6 Metode Pengumpulan Data... 27

3.6.1 Jenis Data... 27

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data... 27

3.7 Instrumen Penelitian ... 28

3.8 Teknik Analisis Data ... 29

3.9 Uji Keabsahan Data ... 31

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN... 32

4.1 Sejarah Kota Batu ... 32

4.2 Letak Geografis dan Administrasi... 32

4.3 Visi Misi Kota Batu... 33

4.4 Objek Wisata di Kota Batu... 35

4.4.1 Desa Wisata... 35

4.4.2 Wisata Budaya ... 36

4.4.3 Wisata Buatan ... 36

4.4.3.1 Kawasan Wisata Songgoriti ... 36

4.4.3.2 Wisata Selecta ... 36

4.4.3.3 Wisata JatimPark ... 37


(7)

4.4.3.5 Museum Satwa ... 38

4.4.3.6Wonderland ... 38

4.4.3.7 Alun-Alun Kota Batu ... 38

4.4.4 Wisata Olah Raga... 38

4.4.4.1 Paralayang Gunung Banyak ... 38

4.4.4.2Downhill... 39

4.4.4.3Adventure Cross Runner... 39

4.4.4.4 KaliwatuRafting ... 40

4.4.4.5 Hash ... 40

4.5 Pengembangan Budidaya Hortikultura ... 40

4.5.1 Budidaya Buah ... 40

4.5.2 Budidaya Sayur-Mayur... 40

4.5.3 Budidaya Tanaman Hias ... 41

4.5.4 Pengembangan Peternakan ... 41

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 42

5.1 Profil Subjek Penelitan ... 43

5.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian ... 44

5.2.1 TahapRepositioningdalamRebrandingKota Batu... 44

5.2.2 TahapRenamingdalamRebrandingKota Batu... 54

5.2.3 TahapRedesigndalamRebrandingKota Batu ... 60

5.2.4 TahapRelaunchdalamRebrandingKota Batu... 64

5.2.5 Indikator KeberhasilanRebrandingKota Batu ... 67

5.2.6 Pihak yang MelakukanRebranding ... 71

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB VI PENUTUP ... 76

6.1 Kesimpulan... 76

6.2 Saran ... 77

6.2.1 Saran Akademik ... 77

6.2.2 Saran Praktis... 78

Lampiran ... 80


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Draf wawancara strategirebrandingKota Batu ... .. 80 Lampiran II Logo dari Kota Batu... 82 Lampiran III Foto-fotolaunching shiningbatu 20 Mei 2014 di Desa

Sumberbrantas... 83 Lampiran IV Foto pengenalanshiningbatu dibeberapaevent... 88 Lampiran V Visi misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kota Batu ... ... 93 Lampiran VI Visi misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Batu ... 94 Lampiran VII Struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kota Batu ... 95 Lampiran VIII Struktur organisasi Badan Perencanaan Dan Pembangunan

Daerah Koata Batu, Bidang Perencanaan Perekonomian . 96 Lampiran IX surat penelitian ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kota Batu ... 97 Lampiran X Surat penelitian ke Badan Perencanan Pembangunan Daerah


(9)

Daftar Pustaka:

Bungin,Burhan (Ed.). 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis Ke arah Ragam Varian Temporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Cangara, hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT Rajawali Pres

Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Sitinjak.2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuisitas & Perilaku Merk. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Effendy, Onong Uchjana.1986. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hutabarat, Jemsly dan Martini Husein.2006. Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer: Strategik di Tengah Operasional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi ke Tiga Belas Jilid 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1999. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Kertajaya, Hermawan. 2005. Attracting Tourist, Traders, Investors: Strategi Memasarkan Daerah di Era Otonomi Daerah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand. Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek Plus Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy. 2010. Spirit Leadership in Business Wake Up! “Khoirunnas Anfauhum Linnas”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Reksohadiprodjo,Sukanto. 1985. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Tjiptono, Fandi, Gregorius Chandra, dan Dadi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi Offset


(10)

Umar, Hussein. 2008. Strategic Management in Actions. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Winardi. 1989.Strategi Pemasaran.Bandung: Mandar Maju

Jurnal

Daly,Aidan dan Deirdre Moloney. 2004. Managing Corporate Rebranding. Irish Marketing Review. Vol 17 No 1&2.

Muzellec, Laurent, Manus Doogan, dan Mary Lambkin. 2003. Corporate Rebranding-An Explanatory Review.Irish Marketing Rivew. Vol. 16 No. 2

Prayudia dan Jana Juanita. 2005. Strategic Corporate Communication dalam Proses Reposistioning dan Rebranding. Ilmu Komunikasi. Vol.2 No.2 Desember

Skripsi

Arzia,Ulfathul. 2007. Analisis Pengaruh Rebranding Terhadap Brand Equity Air Conditioner (AC) Panasonic.Skripsi: Insitut Pertanian Bogor

Internet

Kotawisatabatu.com.2011. “Kota Wisata Batu Keajaiban Jawa Timur”.Online.

http://www.kotawisatabatu.com/wilayah-geografi-cuaca/133-kota-wisata-batu-keajaiban-jawa-timur (diakses 27 Desember 2013)

Malang-post.com.2013. “Harkitnas,ShainingBatu Dilauncing di Sumberbrantas”.

Online.http://www.malang-post.com/agropolitan/67250-harkitnas-shining-batu-dilaunching-di-sumberbrantas (diakses 30 Desember 2013) Pdiperjuangan-jatim.org.2013. “Shining Batu Branding Baru Wisata Kota Batu”.

Online.http://www.pdiperjuangan-jatim.org/v03/index.php?mod=berita &id =7037 (diakses 27 Desember 2013)

Id.wikipedia.org.KotaBatu.Online.http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batu (diakses 3 Januari 2014)


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kota Batu merupakan salah satu kota yang sangat terkenal di Jawa Timur. Kota ini menjadi destinasi pariwisata yang ada di Jawa Timur, dengan berbagai pemandangan alam dan juga wahana wisata buatan yang dimilikinya. Kota Batu terus mengembangkan sektor pariwisata. Tetapi, mulai tahun 2013 Kota Batu tidak akan hanya mengembangkan sektor pariwisata saja. Tetapi, akan mengintegrasikannya dengan sektor pertanian dan pendidikan. Dengan mengganti tagline menjadi “Shining Batu” atau Batu Bersinar. Hal itu dilakukan untuk semakin meningkatkan potensi yang berada di Kota Batu. Seperti dikutip dari situs (pdiperjuangan-jatim.org, 2013) Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengatakan, perubahan brand tersebut adalah dalam upaya mendongkrak pariwisata Kota Batu ke dunia internasional. "Shining Batusendiri secara filosofis merupakan gabungan dari tiga asa yakni pariwisata, pertanian dan pendidikan. Ketiga sektor tersebut yang akan didorong Pemkot Batu dalam upaya mengejar sebagai salah satu kota wisata internasional.”

Tampaknya, penghargaan yang disandang oleh Kota Batu sebagai keajaiban Jawa Timur dikutip dari situs kota wisata batu yang didapatkan pada akhir 2011 ini berhasil masuk 10 besar Keajaiban daerah se-Jawa Timur versi Stasiun Televisi Swasta JTV (kotawisatabatu.com, 2011). Menjadi geliat tersendiri untuk semakin mengembangkan berbagai sektor lain sehingga akan menjadikan Kota Batu menjadi salah satu representasi kota wisata, pertanian, dan pendidikan.


(12)

2 Melihat potensi tersebut, pemerintah Kota Batu melakukan rebranding, dengan mengganti tagline lama yaitu “Kota Wisata Batu” brand ini sangat kuat melekat di benak setiap orang, ketika orang mengatakan kota wisata, maka tentunya sebagian besar akan merujuk ke Kota Batu. Namun, seiring perkembangan kota yang semakin kompleks nampaknya pemerintah Kota Batu ingin mengintegrasikan sektor lain di luar pariwisata yaitu sektor pertanian dan juga pendidikan. Memang dilihat dari sektor pertanian sangatlah mendukung dari Kota Batu dengan hawa yang sejuk tentunya cocok untuk menanam sayur dan juga buah. Tetapi, untuk sektor pendidikan nampaknya Kota Batu masih kurang.

Melihat fenomena tersebut, pemerintah Kota Batu melaunching taglinebaru “Shining Batu” atau Batu Bersinar yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2013 (malang-post.com, 2013). Dengan adanya tagline baru ini Pemerintah Kota Batu mencoba untuk mensinergikan antara sektor pariwisata, pertanian, dan pendidikan. Sehingga akan menjadikan Kota Batu semakin di kenal oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. Oleh karena itu, maka pemerintah Kota Batu melakukanrebranding.

Rebranding menurut Muzellec et al (2003. p 31) adalah berbagai hal yang digunakan untuk menggambarkan tiga peristiwa yang berbeda di antaranya: mengubah nama, mengubah estetika merek (logo, warna, dll) dan memposisikan kembali merek. Secara umum rebranding merupakan usaha yang dilakukan oleh sebuah instansi untuk kembali memberikan merek atau memosisikan merek di benak stakeholders dan menjadi pembeda dengan pesaing. Hal itu dilakukan untuk memberikan warna baru agar lebih menarik.


(13)

3 Dilihat dari berbagai segi, Kota Batu memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan kota lain. Karena di Kota Batu bukan hanya terkenal dengan objek wisata alam dan buatannya saja. Kota Batu juga banyak terdapat peninggalan sejarah dan juga budaya yang masih dijaga oleh masyarakatnya. Masyarakat Kota Batu mampu menyeimbangkan tradisi, walaupun kotanya sudah dikenal dengan kota tujuan wisata, mereka masih tetap menjaga tradisinya agar bisa juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, masyarakat Kota Batu juga dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun. Nilai-nilai tersebut yang menjadikan Kota Batu menjadi daya tarik bagi wisatawan. Unsur tradisional juga masih dijaga dengan baik oleh masyarakat Kota Batu, dengan mengadakan berbagai kegiatan budaya seperti bantengan yang dilakukan pada bersih desa ataupun pada Bulan Suro/Muharam. Kota Batu secara geografis berada di ketinggian 680-1.200 meter di atas laut. Sehingga, menjadikan Kota Batu memimiliki iklim yang sejuk jika dibandingkan kota-kota lain yang ada di Indonesia yang rata-rata panas. Selain itu, Kota Batu juga masih terbilang muda, karena masih berusia 12 tahun, di tahun 2013 . Namun,di usianya yang masih terbilang muda, Kota Batu mampu menjelma menjadi salah satu kota destinasi wisata yang ada di Indonesia. Tentunya ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi Kota Batu.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik dengan perubahanrebranding yang dilakukan oleh Kota Batu. Hal itulah yang mendasari kenapa peneliti mengambil judul penelitian ini “Strategi Rebranding Kota Batu” (Studi pada Pemerintah Kota Batu). Karena peneliti tertarik ingin mengetahui bagaimana strategi yang diterapkan oleh pemerintah Kota Batu dalam melakukanrebranding.


(14)

4 Sebagai bahan perbandingan, penelitian tentang rebranding sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti lain. Salah satunya yang dilakukan oleh Ulfathul Arzia yang berjudul Analisis Pengaruh Rebranding Terhadap Brand Equity Air Conditioner (AC) Panasonic. Hasil penelitian Ulfathul Arzia menunjukkan bahwa proses rebranding yang dilakukan oleh PT Panasonic Gobel Indonesia cukup diketahui oleh masyarakat. Pertama, Responden yang mengetahui pergantian merek dan logo memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui proses pergantian tersebut. Sumber informasi terbesar mengenai proses rebrandingbagi konsumen adalah iklan televisi. Proses rebrandingmemberikan pengaruh positif kepada persepsi masyarakat atas produk Panasonic khususnya AC.

Kedua, brand equaty yang dimiliki oleh AC Panasonic pasca rebranding sudah baik. Jika dibandingkan dengan beberapa merek AC yang lain, AC Panasonic merupakan merek AC yang sangat dikenal oleh masyarakat karena AC Panasonic menempati peringkat pertama pada tingkat top of mind dan tidak ada satupun responden yang tidak mengenal AC Panasonic. Brand image yang terbentuk pada AC Panasonic adalah terasa kesejukannya, aman bagi kesehatan, produk teknologi tinggi, dan mudah mengoperasikannya. Melalui analisis quality diketahui bahwa AC Panasonic lebih unggul dalam atribut ketahanan dan teknologi. Konsumen AC Panasonic sebagian besar berada pada tingkatan satisfied buyer yaitu 86,67%.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian Ulfathul Arzia di atas. Perbedaannya adalah kalau pada penelitian di atas mengenai pengaruhrebranding terhadap brand equity kalau dalam penelitian yang peneliti lakukan menekankan


(15)

5 pada strategi yang digunakan untuk membangun rebranding sebuah kota dan di sini dipilih Kota Batu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi rebranding yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu dalam melakukanrebranding.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Dari penelitian yang telah dibuat diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai wacana tambahan dan bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran ataupun sebagai dasar untuk melakukan penelitian lain yang serupa. Selain itu, kajian ini diharapkan bermanfaat bagi kajian ilmu komunikasi, khususnya tentang cararebranding.

2. Manfaat Praktis

Adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk perencanaan serta pelaksanaan strategi yang akan digunakan dalam melakukan rebranding. Selain itu, nantinya juga bisa digunakan sebagai


(16)

6 bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan di masa yang mendatang.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kota Batu merupakan salah satu kota yang sangat terkenal di Jawa Timur. Kota ini menjadi destinasi pariwisata yang ada di Jawa Timur, dengan berbagai pemandangan alam dan juga wahana wisata buatan yang dimilikinya. Kota Batu terus mengembangkan sektor pariwisata. Tetapi, mulai tahun 2013 Kota Batu tidak akan hanya mengembangkan sektor pariwisata saja. Tetapi, akan mengintegrasikannya dengan sektor pertanian dan pendidikan. Dengan mengganti tagline menjadi “Shining Batu” atau Batu Bersinar. Hal itu dilakukan untuk semakin meningkatkan potensi yang berada di Kota Batu. Seperti dikutip dari situs (pdiperjuangan-jatim.org, 2013) Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengatakan, perubahan brand tersebut adalah dalam upaya mendongkrak pariwisata Kota Batu ke dunia internasional. "Shining Batusendiri secara filosofis merupakan gabungan dari tiga asa yakni pariwisata, pertanian dan pendidikan. Ketiga sektor tersebut yang akan didorong Pemkot Batu dalam upaya mengejar sebagai salah satu kota wisata internasional.”

Tampaknya, penghargaan yang disandang oleh Kota Batu sebagai keajaiban Jawa Timur dikutip dari situs kota wisata batu yang didapatkan pada akhir 2011 ini berhasil masuk 10 besar Keajaiban daerah se-Jawa Timur versi Stasiun Televisi Swasta JTV (kotawisatabatu.com, 2011). Menjadi geliat tersendiri untuk semakin mengembangkan berbagai sektor lain sehingga akan menjadikan Kota Batu menjadi salah satu representasi kota wisata, pertanian, dan pendidikan.


(2)

Melihat potensi tersebut, pemerintah Kota Batu melakukan rebranding, dengan mengganti tagline lama yaitu “Kota Wisata Batu” brand ini sangat kuat melekat di benak setiap orang, ketika orang mengatakan kota wisata, maka tentunya sebagian besar akan merujuk ke Kota Batu. Namun, seiring perkembangan kota yang semakin kompleks nampaknya pemerintah Kota Batu ingin mengintegrasikan sektor lain di luar pariwisata yaitu sektor pertanian dan juga pendidikan. Memang dilihat dari sektor pertanian sangatlah mendukung dari Kota Batu dengan hawa yang sejuk tentunya cocok untuk menanam sayur dan juga buah. Tetapi, untuk sektor pendidikan nampaknya Kota Batu masih kurang.

Melihat fenomena tersebut, pemerintah Kota Batu melaunching taglinebaru “Shining Batu” atau Batu Bersinar yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2013 (malang-post.com, 2013). Dengan adanya tagline baru ini Pemerintah Kota Batu mencoba untuk mensinergikan antara sektor pariwisata, pertanian, dan pendidikan. Sehingga akan menjadikan Kota Batu semakin di kenal oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. Oleh karena itu, maka pemerintah Kota Batu melakukanrebranding.

Rebranding menurut Muzellec et al (2003. p 31) adalah berbagai hal yang digunakan untuk menggambarkan tiga peristiwa yang berbeda di antaranya: mengubah nama, mengubah estetika merek (logo, warna, dll) dan memposisikan kembali merek. Secara umum rebranding merupakan usaha yang dilakukan oleh sebuah instansi untuk kembali memberikan merek atau memosisikan merek di benak stakeholders dan menjadi pembeda dengan pesaing. Hal itu dilakukan untuk memberikan warna baru agar lebih menarik.


(3)

Dilihat dari berbagai segi, Kota Batu memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan kota lain. Karena di Kota Batu bukan hanya terkenal dengan objek wisata alam dan buatannya saja. Kota Batu juga banyak terdapat peninggalan sejarah dan juga budaya yang masih dijaga oleh masyarakatnya. Masyarakat Kota Batu mampu menyeimbangkan tradisi, walaupun kotanya sudah dikenal dengan kota tujuan wisata, mereka masih tetap menjaga tradisinya agar bisa juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, masyarakat Kota Batu juga dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun. Nilai-nilai tersebut yang menjadikan Kota Batu menjadi daya tarik bagi wisatawan. Unsur tradisional juga masih dijaga dengan baik oleh masyarakat Kota Batu, dengan mengadakan berbagai kegiatan budaya seperti bantengan yang dilakukan pada bersih desa ataupun pada Bulan Suro/Muharam. Kota Batu secara geografis berada di ketinggian 680-1.200 meter di atas laut. Sehingga, menjadikan Kota Batu memimiliki iklim yang sejuk jika dibandingkan kota-kota lain yang ada di Indonesia yang rata-rata panas. Selain itu, Kota Batu juga masih terbilang muda, karena masih berusia 12 tahun, di tahun 2013 . Namun,di usianya yang masih terbilang muda, Kota Batu mampu menjelma menjadi salah satu kota destinasi wisata yang ada di Indonesia. Tentunya ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi Kota Batu.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik dengan perubahanrebranding yang dilakukan oleh Kota Batu. Hal itulah yang mendasari kenapa peneliti mengambil judul penelitian ini “Strategi Rebranding Kota Batu” (Studi pada Pemerintah Kota Batu). Karena peneliti tertarik ingin mengetahui bagaimana


(4)

Sebagai bahan perbandingan, penelitian tentang rebranding sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti lain. Salah satunya yang dilakukan oleh Ulfathul Arzia yang berjudul Analisis Pengaruh Rebranding Terhadap Brand Equity Air Conditioner (AC) Panasonic. Hasil penelitian Ulfathul Arzia menunjukkan bahwa proses rebranding yang dilakukan oleh PT Panasonic Gobel Indonesia cukup diketahui oleh masyarakat. Pertama, Responden yang mengetahui pergantian merek dan logo memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui proses pergantian tersebut. Sumber informasi terbesar mengenai proses rebrandingbagi konsumen adalah iklan televisi. Proses rebrandingmemberikan pengaruh positif kepada persepsi masyarakat atas produk Panasonic khususnya AC.

Kedua, brand equaty yang dimiliki oleh AC Panasonic pasca rebranding sudah baik. Jika dibandingkan dengan beberapa merek AC yang lain, AC Panasonic merupakan merek AC yang sangat dikenal oleh masyarakat karena AC Panasonic menempati peringkat pertama pada tingkat top of mind dan tidak ada satupun responden yang tidak mengenal AC Panasonic. Brand image yang terbentuk pada AC Panasonic adalah terasa kesejukannya, aman bagi kesehatan, produk teknologi tinggi, dan mudah mengoperasikannya. Melalui analisis quality diketahui bahwa AC Panasonic lebih unggul dalam atribut ketahanan dan teknologi. Konsumen AC Panasonic sebagian besar berada pada tingkatan satisfied buyer yaitu 86,67%.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian Ulfathul Arzia di atas. Perbedaannya adalah kalau pada penelitian di atas mengenai pengaruhrebranding terhadap brand equity kalau dalam penelitian yang peneliti lakukan menekankan


(5)

pada strategi yang digunakan untuk membangun rebranding sebuah kota dan di sini dipilih Kota Batu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi rebranding yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu dalam melakukanrebranding.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Dari penelitian yang telah dibuat diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai wacana tambahan dan bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran ataupun sebagai dasar untuk melakukan penelitian lain yang serupa. Selain itu, kajian ini diharapkan bermanfaat bagi kajian ilmu komunikasi, khususnya tentang cararebranding.

2. Manfaat Praktis

Adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk perencanaan serta pelaksanaan strategi yang akan digunakan dalam


(6)

bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan di masa yang mendatang.