Problema Keragaman Dalam Kehidupan Berbangsa

C. Problema Keragaman Dalam Kehidupan Berbangsa

Keragaman masyarakat dalam berbangsa adalah suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari suatu Bangsa. Namun demikian, keragaman masyarakat Indonesia tidak serta-merta menciptakan warna-warni, keunikan, keindahan, kebanggan, padu-padan dan hal-hal positif lainnya. Keragaman masyarakat memiliki ciri khas yang suatu saat bisa berpotensi negatif bagi Bangsa itu sendiri. Van De Berghe menjelaskan bahwa masyarakat majemuk memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut: a. Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang sering kali memilik kebudayaan yang berbeda. b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-terbagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer. c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai- nilai sosial yang bersifat dasar. d. Secara relatif, sering kali terjadi konflik diantara kelompok satu dengan kelompok yang lain. e. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain. Menyimak ciri-ciri diatas, maka keragaman masyarakat berpotensi menimbulkan segmentasi kelompok, struktur yang terbagi-bagi, konsensus yang lemah, sering terjadi konflik, integrasi yang dipaksakan, dan adanya dominasi satu kelompok terhadap kelompok lain. Tentu saja potensi-potensi demikian adalah potensi-potensi yang melemahkan gerak kehidupan masyarakat itu sendiri. Efek-efek negatif demikian ditingkat permukaan muncul dalam bentuk gesekan, pertentangan, dan konflik terbuka antar kelompok masyarakat. Seperti pertikaian antar kelompok masyarakat Indonesia yang sering terjadi paska jatuhnya rezim Orde Baru akhir- akhir ini. Konflik itu biasa terjadi dengan motif agama, suku, daerah, bahkan antar golongan politik. Beberapa contoh, misalnya konflik di Ambon pada tahun 1998, pertikaian etnis di Sambas pada tahun 2000, konflik etnis Sampit pada tahun berikutnya, konflik Poso pada rentang tahun yang sama, dan terakhir konflik etnis Bali dan Lampung yang berawal masalah kenakalan remaja hingga menjadi isu perang agama pada tahun 2012.

D. ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya Dasar