22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena penelitian ini memfokuskan pada penggambaran mengenai bentuk dan makna onomatope dalam
novel. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini tidak berupa angka, tetapi data berupa wacana teks yang dianalisis sehingga menghasilkan data deskriptif dan
mengutamakan hasil. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor dalam Meleong 1999
:3 yang menyatakan bahwa “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian analisis bentuk dan makna onomatope dalam antologi novel
Rembulan Ndadari karya Bambang Sulanjari dan HR. Utami ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dan hasil penelitian nantinya berupa penjelasan
dalam bentuk tertulis.
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung onomatope. Sementara sumber data yang digunakan untuk bahan
analisis adalah antologi novel Rembulan Ndadari karya Bambang Sulanjari dan H.R. Utami. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Panji Pustaka pada tahun 2010. Jumlah
halaman buku ini adalah 264 halaman. Antologi ini berisi cuplikan cerita-cerita novel berbahasa Jawa yang digubah dengan bahasa yang lebih komunikatif. Cerita yang
terdapat dalam antologi ini ada lima cerita yaitu 1 Serat Riyanta karya R.B. Sulardi, 2 Jago Kluruk oleh Hilda Hananti, 3 Jaman Kawuri karya Dyah Sulistyorini, 4
Ratu Mahadanta ciptaan Ahmad Syukur, dan 5 Rembulan Ndadari karya Yuliani. Sebagian besar berisi cuplikan dari cerita terkenal. Bagian cerita yang dicuplik
adalah bagian yang mengandung banyak nilai-nilai kearifan lokal budaya Jawa. Judul pertama adalah cuplikan dari cerita karangan R.B. Sulardi yaitu Serat Riyanta.
Diceritakan mengenai kunjungan Dipati Pramayoga ke kediaman Natasewaya setelah kepergian Raden Mas Riyanta. Kemudian cerita berlanjut pada kunjungan Raden
Kartaubaya ke kediaman Raden HarJawasita dengan maksud meminta Raden Rara Subiyah untuk pulang. Sedikit cuplikan cerita itu menggambarkan tata cara bertamu
dan berkomunikasi masyarakat Jawa. Cerita kedua adalah Jago Kluruk karya Hilda Hananti. Cuplikan cerita ini
mengenai adanya perayaan Nyadran bersih desa dengan mengadakan pertunjukan wayang kulit. Cerita ini menggabarkan hiruk-pikuk perayaan nyadran menurut
masyarakat Jawa. Kemudian cerita Jaman kawuri, Ratu Mahadenta, dan cerita Rembulan Ndadari.
3.3 Metode Pengumpulan data