Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak

4.2.1. Rencana Pengujian

Rencana pengujian perangkat lunak ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu teknik pengujian black box dan teknik pengujian white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian semua perintah-perintah dan kondisi yang dieksekusi oleh perangkat lunak dan pengujian ini dilakukan oleh pembangun aplikasi. Pengujian white box dilakukan untuk menguji function pada sistem perangkat lunak dan menguji apakah function tersebut memenuhi kebutuhan sistem. Strategi pengujian akan dilakukan dengan menggunakan strategi pengujian Beta. Strategi pengujian beta bertujuan untuk mengetahui pendapat user sebenarnya terhadap fungsi-fungsi program apakah sudah berjalan sesuai kebutuhan atau tidak. Strategi pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan perangkat lunak kepada user yang telah ditentukan tanpa didampingi pembangun perangkat lunak. Tabel 4-4 Rencana Pengujian No Item Uji Detail Pengujian Jenis Uji 1 Proses pencocokan algoritam Zhu Takaoka Uji algoritma White box 2 Proses pencocokan Karp- Rabin Uji algoritma White box 3 Login Verifikasi data masuk pengguna dan sandi Black Box 4 Pengolahan data buku Tambah data buku Black Box Ubah data buku Black Box Hapus data buku Black Box 5 Pencarian Kata Pencarian kata Black Box

4.2.2. Pengujian White Box

Pengujian white box bertujuan untuk mengetahui kinerja logika yang dibuat pada sebuah perangkat lunak apakah berjalan dengan baik atau tidak. Pengujian white box akan digunakan pada algoritma Zhu Takaoka dan Karp Rabin, untuk mengukur kinerja logika berdasarkan pseudocode yang telah dibuat pada tahap analisis. Pengujian white box dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu : 1. Langkah pertama ubah pseudocode menjadi flowchart. 2. Ubah flowchart menjadi flowgraph ke dalam bentuk yang lebih sederhana. 3. Tahap pengujian, dimana tahap pengujian ini dilakukan dengan 5 cara yaitu, menghitung region, menghitung Cyclomatic Complexity, menghitung independent path, menggunakan graph matriks, menghitung predicate node. 4.2.2.1. Pengujian Algoritma Zhu-Takaoka Pengujian dilakukan berdasarkan pseudocode pada Error Reference source not found. 1. Pengubahan pseudocode menjadi flowchart kemudian menjadi flowgarph. Mulai 1 2 3 4 6 5 7 8 9 Selesai 1,2,3, 4 5 6 7 8 9 10 10 11 I II III IV Gambar 4.1 Pengubahan Flowchart menjadi Flowgraph algoritma Zhu-Takaoka 2. Tahap Pengujian a. Region = 4 b. V G = Edge – Node + 2 = 10 – 8 + 2 = 2 + 2 = 4 c. Independent Path Path 1 = 1-2-3-4-5-7-8-9-10-11 Path 2 = 1-2-3-4-6-7-8-9-10-11 Path 3 = 1-2-3-4-5-7-8-9-4-6-7-8-9-10-11 Path 4 = 1-2-3-4-5-7-8-9-10-2-3-4-5-7-8-9-10-11 d. Predicate Node V G = Jumlah node yg memiliki lebih dari 1 jalur + 1 = 3 + 1 = 4 e. Graph Matriks Graph dapat dilihat pada Gambar 4.2 Graph Matriks Tabel 4-5 Graph Matriks Algoritma ZhuTakaoka Node 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 1 1 7 1 1 1 8 jumlah 3 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 4.2 Graph Matriks Algoritma Zhu-Takaoka V G = Jumlah Graph Matriks + 1 = 3 + 1 = 4 Tabel 4-6 Uji Coba Independent Path Independent Path ke Penggunaan Contoh data masukan Yang Diharapkan Hasil 1 Ketika Predicate node 1 bernilai false lampu Proses looping berhenti [ x ] Diterima [ ] Ditolak 2 Ketika Predicate node 1 bernilai True sutan Proses looping berhenti [ x ] Diterima [ ] Ditolak