Gambar 3.2 Representasi Tiga Komponen Penjadualan
3.2.1 Penyelesaian Masalah dengan Menggunakan Algoritma TabooSearch
3.2.2 Implementasi Algoritma TabooSearch
3.2.1.1 Penetapan Parameter
Parameter yang digunakan dalam penyusunan jadual mata pelajaran dalam studi kasus ini terdiri dari:
1. Subject  merupakan  jumlah  kelas.  Jumlah  total  subject  yaitu  semua  kelas  yang
berada di SMPN 1 Telukjambe yang mengikuti sejumlah mata pelajaran yang diajar oleh guru adalah 24 kelas.
2. Timeslot  yang  digunakan  adalah  dari  jam  08.
00
sampai  jam  12.
30
pada  hari  senin, jam 07.
00
sampai jam 11.
30
hari selasa sampai sabtu kecuali jum’at jam 07.
40
sampai jam 10.
40
. 3.
Ruangan  yang  digunakan  adalah  ruangan  kelas,  lab  dan  lapangan  olahraga  yang sudah ditetapakan oleh pihak sekolah.
4. Taboolist  tempat  mengevaluasi  solusi  yang  berisi  nama  mata  pelajaran  dan  nama
guru  mengajar  dan    telah  disimpan  dengan  yang  baru  dipilih  dalam  memenuhi constraint
.  Selain  itu,  taboolist  digunakan  untuk  menghindari  cycling  dan redudansi
.  Ukuran  taboolist  minimal  sesuai  dengan  total  subject  yang  akan dijadualkan.
3.2.1.2 Pembentukan Node Sebagai Probabilitas Subject dan Timeslot
Dalam pembentukan probabilitas dibutuhkan tabel node  yang menampung informasi dari  node-node  yang  ada  dan  constraint  yang  dimiliki  oleh  node  tersebut.  Ketentuan  dari
banyak  node  yang  akan  dibangun  diambil  berdasarkan  pada  banyaknya  subject  yang  akan dijadualkan terhadap waktu Timeslot.
Subject merupakan  tabel  kelas  yang  berjumlah  24  kelas  dan  Timeslot  berjumlah  34,
maka jumlah node yang dibutuhkan dalam penjadualan ini adalah 24 X 34 = 816. Node-node yang terpilih akan disimpan dalam sebuah taboolist yang berisi informasi mata pelajaran dan
guru yang mengajar. dengan berpedoman pada data-data hasil studi kasus di atas, maka node yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 3.3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
…….  S
24
t
1
O O
O O
O O
O …..
O t
2
O O
O O
O O
O …..
O t
3
O O
O O
O O
O …..
O t
4
O O
O O
O O
O …..
O t
5
O O
O O
O O
O …..
O t
6
O O
O O
O O
O …..
O t
7
O O
O O
O O
O …..
O …..  …..  …..  …..  …..  …..  …..  …..
….. t
34
O O
O O
O O
O …..
O
Gambar 3.3 Pembentukan node dalam sebuah Taboolist
Keterhubungan  antar  node-node  yang  akan  ditangani  oleh  sistem  bersamaan  ketika dilakukan  penelusuran  node.  Aturan  keterhubungan  antar  node  akan  dipengaruhi  oleh
constraint yang ada, missal untuk node S
1
, t
1
, S
2
, t
1
dan S
2
, t
2
dalam bentuk gambar 3.4
Gambar 3.4 Penggalan Node-node yang Terbentuk Berdasar Data yang Ada
3.2.1.3 Proses TabooSearch  dalam Penelusuran Node