5.2 Saran
Meskipun berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada Sekolah Menengah Atas
SMA Muhammadiyah 1 dan 2 Bandar Lampung menunjukkan hasil yang sudah baik, akan tetapi masih banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dan di perbaiki
agar implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dalam pembelajaran fisika dapat berjalan dengan baik, yaitu :
1. Kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran fisika
harus lebih ditingkatkan dengan cara membuat rencana program pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, mempelajari
metode dan strategi pembelajaran yang sebelumnya belum pernah diterapkan.
2. Dalam melaksanakan pembelajaran fisika, guru hendaknya dapat lebih
menciptakan suasana pembelajaran yang menantang dan menyenangkan, hal ini bisa ditempuh dengan memberikan penghargaan reward ataupun
hukuman punishment kepada peserta didik. 3.
Dalam pembelajaran fisika, guru hendaknya menjelaskan dan menegaskan tentang aplikasi pembelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.
4. Walaupun fasilitas laboratorium fisika belum tersedia, guru diharapkan
dapat mencari solusi alternatif pengganti laboratorium sebagai tempat praktikum agar siswa tidak jenuh karena selama ini pembelajaran fisika
hanya dilaksanakan di dalam kelas.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu modal pembangunan. Pelayanannya dilaksanakan
oleh lembaga pendidikan. Salah satu lembaga yang berperan adalah sekolah. Melalui sekolah diharapkan dapat dihasilkan Sumber Daya Manusia SDM yang
berkualitas, sesuai dengan tuntutan era globalisasi, informasi, dan kemajuan teknologi. Keberhasilan sekolah identik dengan mutu pendidikan sekolah. Baik
buruknya mutu pendidikan, terkait erat dengan berbagai komponen, seperti guru, siswa, kurikulum, serta sarana dan prasarana. Kesemuanya ini dapat ditinjau dari
segi, kualitas, kuantitas, dan kelengkapannya.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah berupaya melakukan pengembangan dan pembinaan. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai
kebijakan yang diambil seperti penyempurnaan kurikulum, peningkatan kualitas guru, sampai pada penyediaan sarana dan prasarana. Oleh sebab itu, diharapkan
semua komponen pendidikan tersebut dapat difungsikan dengan optimal untuk mencapai tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Sisdiknas
No. 23 tahun 2003 yang merupakan tujuan pendidikan nasional yang berbunyi bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Menurut Djojonegoro dalam Manullang http:www.hariansib.com mutu pendidikan dapat ditinjau dari segi proses dan produk. Pendidikan disebut
berkualitas dari segi proses, jika proses pembelajaran berlangsung secara efektif, dan peserta didik mengalami pembelajaran yang bermakna. Pendidikan
berkualitas dari segi produk, jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1 peserta didik menunjukkan penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar learning
task yang harus dikuasai dengan tujuan dan sasaran pendidikan, diantaranya hasil belajar akademik yang dinyatakan dalam prestasi belajar kualitas internal; 2
hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam kehidupan, sehingga dengan belajar peserta didik bukan hanya mengetahui sesuatu, tetapi
dapat melakukan sesuatu yang fungsional dalam kehidupannya learning and learning; 3 hasil pendidikan sesuai atau relevan dengan tuntutan lingkungan
khususnya dunia kerja.
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu : siswa, pengelola sekolah kepala sekolah, karyawan dan komite sekolah, lingkungan orangtua,
masyarakat, sekolah, kualitas pembelajaran, kurikulum dan sebagainya Suhartoyo, 2005: 2. Hal senada juga dikatakan Mardapi 2003: 8 bahwa usaha
peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem
pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik.