Dengan kriteria pengujian: terima Ho jika – t
tabel
t
hitung
t
tabel
dengan derajat kebebasan dk = n
1
+ n
2
– 2 . Dari hasil perhitungan dengan uji t, diperoleh t
hitung
= 1,05 dan dengan α = 5, dk = 70 dari daftar distribusi t didapat t
tabel
= 1,99. Karena – t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka kedua kelas memiliki kemampuan awal rata-rata yang sama.
2. Analisis Data Penelitian Tahap akhir
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, data yang diperoleh
dianalisis untuk
mengetahui besarnya
peningkatan kemampuan belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Data hasil tes akhir yang diperoleh digunakan sebagai dasar dalam menguji
hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas varians. Adapun langkah-langkah dan rumus yang digunakan sama dengan uji normalitas dan uji homogenitas
varians pada analisis data tahap awal. Untuk pengujian hipotesis2 digunakan uji t kesamaan dua rata-rata yaitu
uji t, dengan hipotesis t. 1
Ho: μ
1
= μ
2
, artinya rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT sama dengan rata-
rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
H
1
: μ
1
≠ μ
2
, artinya rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT tidak sama
dengan rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teori
1. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno 2005: 29 mengemukakan bahwa pembelajaran efektif
merupakan suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai.
Tujuan dalam pembelajaran matematika mencakup tujuan kognitif dan afektif. Tujuan kognitif berupa kemampuan siswa dalam menguasai konsep matematika
yang dapat dilihat dari nilai hasil tes yang diberikan, sedangkan aspek afektif dilihat dari sikap dan aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.
Lebih lanjut, Hamalik 2004: 171 menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar karena aktivitas yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan pengalaman baru