Pembangunan Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata Pada Museum Geologi Bandung Berbasis Web

(1)

PADA MUSEUM GEOLOGI BANDUNG BERBASIS WEB

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

MOCH. DENDY

10107413

RIYADU RASID A.

10107415

RIAN RIANA

10107416

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung“ dapat selesai tepat pada waktunya.

Laporan Kerja Praktek ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan pada mata kuliah Kerja Praktek, Program Studi Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Kami menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna baik dalam isi, program maupun penulisan dan tata bahasa yang dipergunakan.

Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih yang setulusnya kami haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta serta adik kakak yang telah memberikan dorongan doa, moril, materil dan semangat selama kami mulai studi sampai selesainya penyusunan Laporan Kerja Praktek ini. Selain itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, Msc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

2. Bapak Prof. Dr.Ir. H. Ukun Sastraprawira, Msc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S. T., M. T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia


(3)

5. Bapak Eko Budi Setiawan, S. T., selaku dosen pembimbing dan dosen wali serta semua dosen Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan selama perkuliahan.

6. Mas Bayu yang selalu meluangkan waktunya untuk kami dalam penyusunan laporan ini.

7. Rekan seperjuangan KP, Wilda dan Kania, hatur nuhun atas bantuannya, tetap Semangat yah ! ^o^.

8. Keluarga IF 9 yang gokil abiss =D, nuhun atas support dan semangat dari kalian.

Dan buat semua rekan-rekan yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-satu semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada kami dengan balasan yang berlipat ganda. Amin


(4)

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan kemajuan teknologi dan komunikasi berlangsung demikian cepat. Hal ini ditandai dengan teknologi-teknologi baru yang bermunculan dari berbagai bidang. Pengiriman informasi dari suatu tempat ke tempat lain semakin lancar dan mudah dijangkau. Khususnya melalui jaringan internet yang sekarang ini sudah sering digunakan.

Museum Geologi merupakan salah satu museum bersejarah yang ada di Kota Bandung. Berbagai koleksi geologi dan pertambangan terlengkap di Indonesia dapat dijumpai di sana. Museum yang semula merupakan laboratorium, memiliki ragam koleksi batuan, mineral, meteorit, fosil dan artefak yang telah dikumpulkan sejak tahun 1850-an. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum. Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi. Awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah Belanda pada zaman dahulu.Dalam museum ini tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, dan mineral.

Di Museum Geologi sistem penginputan data baik itu data fosil, data batuan dan data mineral yang di kumpulkan selama kerja lapangan masih dilakukan secara manual. Setelah kerja lapangan, para pegawai menginputkan data yang telah dikumpulkan ke dalam dokumen Microsoft Excel. Proses manual tersebut


(5)

dapat melakukan proses data.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka dibutuhkan sebuah aplikasi yang lebih efisien pada Museum Geologi Bandung. Oleh karena itu, pada laporan ini akan dibuat suatu sistem informasi yang dituangkan kedalam judul “Pembangunan Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung Berbasis Web”.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Proses penginputan data masih dilakukan secara manual.

2. Para pegawai membutuhkan waktu input yang cukup lama. 3. Kemanan data masih kurang karena tidak adanya sistem admin. 4. Proses input data harus dilakukan di kantor museum.

5. Data-data yang tersimpan tidak rapi .

1.3Maksud dan Tujuan

Pada pembuatan aplikasi data vertebrata berbasis web pada Museum Geologi Bandung memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:

1.3.1Maksud

Maksud dari ditulisnya laporan ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung Berbasis Web.


(6)

sebagai berikut:

1. Mengotomatiskan proses penginputan data. 2. Mempercepat proses penginputan data.

3. Pengamanan data karena adanya sistem admin. 4. Agar proses input data dapat dilakukan dimana saja. 5. Sebagai media penyimpanan data agar tersimpan rapi.

1.4BatasanMasalah

Permasalahan yang harus diselesaikan pada proyek akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Input data dilakukan secara on-line menggunakan web browser. 2. Hanya administrator saja yang dapat melakukan input data.

3. Aplikasi ini menampilkan profil atau sejarah museum geologi serta kegiatan-kegiatan yang diadakan.

4. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan untuk penyimpanan database menggunakan MySQL.


(7)

ini adalah :

1. Pengumpulan Data a. Studi Literatur

Dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari referensi yang berhubungan dengan fosil vertebrata.

b. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan dosen pembimbing maupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas dalam laporan kerja praktek ini.

c. Observasi

Melakukan observasi untuk mencari masalah yang mungkin terjadi, mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan membangun suatu aplikasi.

2. Tahap perancangan dan implementasi

Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall

yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a) System Engineering

Merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem yaitu menetapkan segala hal yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak dengan meminta penjelasan dari pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan aplikasi yang dibuat.


(8)

dibuat dengan menentukan karakteristik, hubungan antar objek-objek.

c) Design

Merupakan tahap penerjemah atau transformasi dari tahap analisis ke dalam suatu metode desain perangkat lunak yang mudah dimengerti oleh user.

d) Coding

Tahap ini merupakan tahap penterjemah data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer.

e) Testing

Pengujian (testing) perangkat lunak yang mengintegrasikan metode desain test case ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik, dan hasilnya adalah konstruksi perangkat lunak yang baik.

f) Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.


(9)

Gambar 1.1 Metodologi Waterfall

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan beberapa ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan . Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang profil Museum Geologi Bandung dan teori-teori yang berkaitan dengan topik dan menunjang dalam perancangan sistem yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan dan pembuatan Aplikasi Input Data Fosil Vertebrata berbasis Web serta kegiatan selama mengikuti kerja praktek di Museum Geologi.

Design

Coding

Testing


(10)

(11)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Profil Tempat Kerja Praktek

Dalam Profil Tempat Kerja Praktek akan dibahas mengenai Museum Geologi Bandung.

1.2 Sejarah Instansi

Museum Geologi merupakan salah satu museum bersejarah yang ada di Kota Bandung. Pada masa penjajahan Belanda keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa membutuhkan banyak bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850, dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral. Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan, sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang


(12)

kemudian juga disebut Geologisch Museum atau yang sekarang ini disebut Museum Geologi.

Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir. Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942. Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO. Setahun kemudian, berganti nama menjadi CHISHITSU CHOSACHO.

Selama masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi: PETA (Pembela Tanah Air) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang pada Perang Dunia II). Laporan hasil kegiatan di masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda


(13)

memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama. Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung. Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala Pusat Jawatan Tambang dan Geologi, Arie Frederic Lasut, telah diculik dan dibunuh tentara Belanda. Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem, Yogyakarta. Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.


(14)

1.3 Logo Instansi

Museum Geologi Bandung Memiliki logo sebagai berikut :

Gambar 2.1 Logo Museum Geologi Bandung

1.4 Badan Hukum Instansi

Museum menurut International Council of Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan, dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuantujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Pendirian sebuah museum memiliki acuan hukum, yaitu:

1. Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya 2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan


(15)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum

4. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.33/PL.303/MKP/2004 tentang Museum

1.5 Struktur Organisasi dan Job Destruction

Struktur organisasi Museum Geologi Bandung dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Museum Geologi Bandung

1.5.1 Kepala Museum Geologi

Kepala Museum Geologi membawahi bagian-bagian yang lain di Museum Geologi Bandung. Selain itu bertugas sebagai perencana kegiatan yang akan diadakan dan bertanggung jawab kepada bagian-bagian yang lainnya.


(16)

1.5.2 Kelompok Kerja Subbagian Tata Usaha

Kelompok Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan, penyiapan bahan penyusunan program dan laporan, urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta rumah tangga. Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1725 tahun 2002 telah dibentuk 4 (empat) Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari :

1. Pokja Penyusunan Program dan Kepegawaian 2. Pokja Keuangan dan Rumah Tangga

Untuk kegiatan ketatausahaan dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Geologi.

1.5.3 Kelompok Kerja Seksi Peragaan

Peragaan Museum Geologi merupakan bagian yang secara langsung dapat diakses oleh masyarakat luas. Oleh Karena itu, Seksi Peragaan selain harus mampu memelihara peragaan yang telah ada juga sebaiknya dapat melakukan pengembangan peragaan serta harus mampu menyampaikan informasi geologi kepada pengunjung sesuai dengan tingkat pendidikannya. Susunan Kelompok Kerja pada Seksi Peragaan adalah seperti berikut :

1. Pokja Pelayanan Pengunjung


(17)

1.5.4 Kelompok Kerja Seksi Dokumentasi

Museum Geologi mempunyai peran yang sangat penting untuk mendokumentasikan koleksi geologi yang terdiri dari batuan, mineral dan fosil, termasuk dokumen lainnya yang sangat berharga bagi sejarah dan perkembangan ilmu geologi di masa yang akan datang. Koleksi batuan, mineral dan fosil ini juga merupakan data yang sangat berharga dan sangat penting, bukan saja sebagai koleksi yang harus selalu dikonversikan sehingga menjadi koleksi yang “abadi” untuk generasi yang akan datang, tetapi juga dapat menunjang kegiatan eksplorasi, baik itu eksplorasi sumber daya mineral, maupun eksplorasi sumber daya energi di Indonesia karena koleksi tersebut merupakan data geologi dari seluruh wilayah Indonesia. Pendokumentasian koleksi batuan, mineral dan fosil tersebut menjadi tugas Seksi Dokumentasi. Sebelum koleksi tersebut disimpan di ruang dokumentasi koleksi, maka diperlukan pembersihan secara khusus disamping pembuatan preparat untuk penelitian koleksi tersebut. Setelah informasi tentang koleksi tersebut diperoleh dari hasil penelitian, maka informasi tersebut disimpan di ruang dokumentasi di mana segala informasi mengenai koleksi tersebut disimpan sebagai “database”. Oleh karena itu Seksi Dokumentasi memerlukan Kelompok Kerja yang terdiri dari:

1. Pokja Koleksi Batuan dan Mineral 2. Pokja Koleksi Fosil


(18)

1.6 Landasan Teori

Dalam Landasan Teori akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibuat.

1.6.1 Definisi Website

Website adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau

subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi "akar" (root), yang disebut homepage

(halaman induk; sering diterjemahkan menjadi "beranda", "halaman muka"), dan biasanya di simpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.

Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.


(19)

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa Personal Computer, Laptop Computer, PDA ataupun Cellphone.

1.6.2 Pengertian Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan


(20)

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1.6.3 Konsep Dasar Sistem

Perancangan Suatu program aplikasi terdiri dari satu kesatuan sistem.Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

salingberhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”

Pengertian dari prosedur itu sendiri menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.

Lebih lanjut Ferry Fitz Gerald, Andra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr mendefinisikan prosedur sebagai berikut:

“Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan

instruksi yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :


(21)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu” .

1.6.4 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu: 1. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk suatu kerjasama. Komponen sistem dapat berupa sub sistem yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. 2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan suatu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain / lingkungan luar, dan dengan batasan ini kita bisa mengetahui ruang lingkup suatu sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment )

Apapun yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sistem lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data–data antar sub sistem dimana keluaran (output) dari sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem yang lain, sehingga antara sistem dan sub sistem akan saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.


(22)

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru / informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Object)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem

1.6.5 Klasifikasi Sistem

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.


(23)

3. Sistem Alamiah (natural sistem) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya: perputaran bumi.

4. Sistem Buatan Manusia (human made sistem) adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human-machine sistem/man-machine system, misalnya: sistem informasi.

5. Sistem Tertentu (deterministic sistem) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misal: sistem computer.

6. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisinya masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.

8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

1.6.6 Definisi Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Suatu informasi dapat diperoleh dari system informasi atau juga disebut dengan processing system atau information processing system atau information-generating system. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis adalah “suatu system didalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,


(24)

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan”.

1.6.7 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dimana informasi tersebut didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

1.6.8 Analisis Sistem

Analisis sistem (sistem analis) merupakan tahapan yang sangat kritis dan penting karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya, Analisa sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi


(25)

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah sebagai berikut: a. Identify yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. c. Analyze yaitu menganalisis sistem.

d. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.

1.6.9 Desain Sistem

Desain sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

1.6.10 Tujuan Desain Sistem.

Desain sistem memunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan: 1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan.


(26)

3. Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi yang, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh komputer.

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

1.6.11 Konsep Dasar Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

1.6.12 Definisi Basis Data

Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Anthoni J. Fabbri dan A. Robert Schwab, mendefinisikan basis data sebagai berikut :

“Basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk

meminimalkan pengulangan data”

Menurut George Tsu-der Chou, basis data dapat didefinisikan sebagai berikut : “Basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus”.


(27)

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data opersional lengkap sebuah organisasi / perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. Mengapa diperlukan database :

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. 3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkanya.

4. Mengurangi duplikasi data (data redudancy). 5. Hubungan data dapat ditingkatkan.

6. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang mulai dari karakter-karakter, item data, record, file dan kemudian database. Jenjang data dapat digambarkan sebagai berikut :


(28)

Gambar 2.3 Jenjang Data

1. Character : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special character) yang membentuk suatu field.

2. Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk record.

3. Record : kumpulan dari field membentuk suatu record. Record

menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record

membentuk suatu file.

4. File : file terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.


(29)

1.6.13 Database Manajemen Sistem (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali Disamping itu sistem ini juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya My-SQL server, dBase II+, dBase IV, FoxBase, RBase, MS-Access dan Borland-Paradox atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres,Oracle, Informix dan Sybase.

1.6.14 Tujuan Basis Data

Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu :

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

3. Keakuratan (Accuracy)

4. Ketersediaan (Avaibility)

5. Kelengkapan (Completeness)

6. Keamanan (Security) 7. Kebersamaan (Sharability)


(30)

1.6.15 Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan basis data terdiri atas perancangan basis data secara konseptual, perancangan basis data terdiri dari perancangan basis data secara fisik. Beberapa komponen yang terdapat pada perancangan basis data secara konseptual antara lain :

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut :

a. Entity Relationship Diagram ( ERD )

Entity Relationship Diagram atau bisa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol - simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.

Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :

1. Entity

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu: orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship

Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama


(31)

dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

3. RelationshipDegree

Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship.

4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.


(32)

b. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua . Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

b. Normalisasi

Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal, diantaranya yaitu :

1. Bentuk Unnormallized

Bentuk unnormal adalh bentuk table dengan mencantumkan semua field data yang ada


(33)

2. Bentuk Normal Pertama / 1 NF ( First Normal Form)

Bentuk Normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua / 2 NF ( Second Normal Form)

Bentuk Normal Kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh.

4. Bentuk Normal Ketiga / 3 NF (Third Normal Form)

Bentuk Normal Ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua atribut bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika semua ketergantungan fungsional dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.

6. Bentuk Normal Keempat / 4 NF (Fourth Normal Form)

Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jila tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak.

7. Bentuk Normal Kelima / 5 NF (Fifth Normal Form)

Bentuk Normal Kelima berkaitan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Dependency).


(34)

c. Relasi Tabel

Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To Many),banyak ke satu (Many To One) dan banyak ke banyak (Many To Many).

1.6.16 Metode Analisis Sistem Terstruktur

2.6.16.1 Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dari mana dokumen berasal, didistribusikannya, tujuan digunakan dokumen tersebut. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.


(35)

2.6.16.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunangan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan :

1. Entity

Entity adalah suatu objek yang dapat di identifikasi dalam lingkaran pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. 2. Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity.

3. Relasi

Relasi merupakan gugusan entitas yang berhubungan antar entitas atau beberapa entitas.

2.6.16.3 Diagram Konteks (Contexts Diagram)

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.


(36)

Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

2.6.16.4 DFD (Data Flow Diagram )

DFD adalah penjelasan lebih rinci dari diagram konteks dan proses fungsional yang ada dalam sistem. DFD mejelaskan tentang aliran masuk, aliran keluar, proses serta penyuntingan file yang digunakan.

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.

DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang menguasai komputer untuk mengerti sistem yang akan dibuat.

2.6.16.5 Kamus Data ( Data Directory )

Menurut JOG mendefinisikan kamus data adalah sebagai berikut :

“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang fakta dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output (laporan-laporan) dan merancang database program.


(37)

1.7 Software Pendukung

Dalam membangun sistem informasi diperlukan software pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.

Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah Macromedia Dreamweaver sebagai software editor HTML dan AppServ untuk PHP serta MySQL sebagai DBMS.

1.7.1 HTML

HTML (HyperText Markup Language) adalah suatu format data yang digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang dapat dibaca dari satu platform ke platform lainnya tanpa melakukan suatu perubahan apapun. Dokumen HTML disebut markup language karena mengandung tanda – tanda tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan teks dan tingkat kepentingan dari teks tersebut dalam suatu dokumen, contoh struktur bahasa HTML :

<html> <head>

<title>Untitled Document</title> </head>

<body>

………Syntax program

</body> </html>


(38)

1.7.2 Macromedia Dreamweaver MX 2004

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.

Dreamweave dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.


(39)

Gambar 2.4 Tampilan Macromedia Dreamweaver MX 2004

Bagian-bagian workspace tersebut sebagai berikut :

a. Insert bar berisi tombol-tombol untuk memasukkan berbagai type “object”, seperti image, table, dan layer, ke dalam dokumen Dreamweaver. Setiap object merupakan bagian dari code HTML yang memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai macam setting atribut object yang Anda masukkan tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa memasukkan table HTML dengan cara click tombol Table yang ada di Inser bar. Jika Anda suka cara lain, Anda pun bisa memasukkan object HTML dengan melalui menu Insert yang ada diatas Insert bar.

b. Document toolbar berisi tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan view Document window, berbagai view untuk option, dan


(40)

beberapa perintah operasional seperti preview kedalam browser document window untuk menampilkan document sekarang ini yang sedang Anda buat atau sedang Anda kembangkan (editing). Panel groups merupakan sekumpulan panel group yang secara bersama-sama dalam satu heading. Untuk melihat lebih detail lagi panel ini (expand), lakukan click tanda panah expander yang ada di kiri group nama panel tersebut. Untuk mejadikan undock panel group ini, lakukan drag tanda gripper yang ada di tepi kiri dari judul group bar ini.

c. Tag selector memperlihatkan ke Anda relevansi tag HTML sesuai yang Anda pilih (selected) di Document window. Anda dapat memilih bagian-bagian document lain dengan cara cukup melakukan click di nama tag dalam Tag selector.

d. Property inspector memperlihatkan ke Anda view dan fasilitas untuk mengubah berbagai macam property object / text yang sesuai Anda pilih. Setiap type object memiliki property yang berbeda-beda. Property inspector biasanya ditampilkan dibawah design area. Property inspector ini juga dapat dilihat dengan cara melakukan click langsung (short-cut) tombol-tombol yang ada di panel Dreamweaver. Property inspector ini bisa juga muncul saat ada perubahan object yang terpilih di design area. Jika Anda merasa tidak memerlukan property inspector ini, dalam arti Anda tidak ingin terlihat di window Dreamweaver, maka Anda cukup memilih dari menu ‘Window’ di screen Dreamweaver bagian atas dan kemudian pilih uncheck submenu Property yang ada di menu tersebut.


(41)

e. Saat ada bagian text yang terpilih (selected) di Document window, maka secara otomatis panel akan menampilkan fasilitas untuk setting yang dapat digunakan oleh text terpilih tesebut, dimana berisi fasilitas : font, text size, color, atribut text seperti bold dan italic, text alignment, dan lain-lain. Selain itu panel juga bisa menampilkan informasi asosiasi hyperlink dalam bagian text yang terpilih tersebut.

f. Property inspector untuk image ditunjukkan seperti gambar dibawah ini. Dengan toolbar ini, Anda bisa melakukan setting lebar dan tinggi (width – height) dari suatu image, merubah asosiasi lokasi hyperlink saat image tersebut di-click, dan alignment image terhadap keseluruhan window page saat ditampilkan di browser.

g. Files panel yang terlihat di sebelah kanan ini, memberikan fasilitas bagi Anda agar mampu memanage file-file hasil develop web Anda beserta informasi folder-foldernya, dimana bisa merupakan bagian dalam satu PC di Dreamweaver (localdisk) ataupun merupakan remote server. Files panel juga menyediakan kemampuan untuk mengakses semua file di localdisk, seperti layaknya Window Explorer.

h. View selector seperti yang terlihat diatas ini memberikan fasilitas bagi Anda agar Anda bisa mengubah setting view. Ada 3 pilihan dalam view selector ini, yaitu : Code view menampilkan code HTML sebenarnya yang sesuai dengan document page tersebut. Pilihan ini sangat bagus bagi web developer yang lebih familiar dengan coding dengan HTML. Design view memungkinkan Anda untuk create document web page tanpa harus tahu bagaimana code HTML-nya. Sedangkan Code and Design view


(42)

memungkinkan Anda untuk view code HTML dan view design secara bersamasama dan secara simultan sesuai yang Anda ketik dan yang Anda pilih. Pilihan ini sangat cocok untuk belajar bahasa HTML dengan melihat apa yang Anda lakukan di Design view dan melihat langsung bagaimana code HTML-nya untuk object yang Anda buat atau Anda ubah tersebut.

1.7.3 MySql

My SQL adalah relational database management sistem yang didistribusikan secara gratis disebuah lisensi GPL. Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. My SQL sbenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama. SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan memasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (BBMS) dapat diketahui dengan cara optimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan database server lainnya dalam query data. My SQL adalah satu dari sekian banyak dalam database, My SQL merupakan solusi yang tepat dalam aplikasi database sehingga database server MySQL yang memiki konsep database moderen, My SQL banyak memiliki keistimewaan antara lain portabilitas, open source, multiuser, performance training, client and tool dan masih banyak lagi.


(43)

Menurut ANSI (American National Standars Institut), bahasa ini merupakan standar untuk relational database management sistem (RDBMS). Pertanyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti: update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL seperti Oracle, Sybase, Microsoft SQL server, Microsoft Access, dan sebagainya. Setiap software database mempunyai bahasa perintah atau sintak yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.

Perintah-perintah tersebut antara lain:

1. Create, yaitu digunakan untuk membuat tabel baru.

2. Select, yaitu digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang kita tentukan.

3. Insert, digunakan untuk menyisipkan atau menambah baris pada tabel. 4. Update, yaitu digunakan untuk merubah isi data dalam tabel.

5. Delete, yaitu digunakan untuk menghapus baris atau record data dalam tabel. 6. Drop, yaitu digunakan untuk menghapus tabel.


(44)

Contoh penggunaan MySQL :

1.7.4 PHP

PHP adalah bahasa scripting server – side, artinya bahasa yang digunakan pada server dengan tanpa perlu melakukan kompilasi tetapi cukup menuliskan tulisan dalam bentuk ASCII-nya saja. PHP sangat mirip dengan bahasa C, juga mempunyai karakteristik yang mirip dengan Perl. PHP dapat digunakan untuk mengolah data dari berbagai macam database, contoh struktur bahasa PHP adalah sebagai berikut :

<?php

echo ” Syntax Program”; ?>

CREATE TABLE user (

users varchar(20) NOT NULL, password varchar(32) NOT NULL, PRIMARY KEY (users)


(45)

1.7.5 App Serv

AppServ adalah sebuah aplikasi web server lokal yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Dengan menginstal AppServ di komputer, Anda dapat menjalankan WordPress dan aplikasi CMS lainnya yang menggunakan database secara offline seperti mengedit themes dan mencoba plugin sebelum mengonline-kannya.


(46)

43 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem input data vertebrata pada Museum Geologi Bandung, sehingga dapat mengetahui masalah yang terdapat didalam sistem yang sedang berjalan. Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun sebagai usulan sistem baru untuk mengembangkan sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak Museum Geologi.

3.1 Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Museum Geologi Bandung

Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di Museum Geologi Bandung selama kerja praktek , dilaksanakan dari tanggal 1 Agustus – 1 September 2010 dan dilakukan setiap hari kerja di mulai pukul 08.00 s/d 16.00 WIB pada hari senin sampai hari jumat.

Selama kerja praktek kami ditempatkan di bagian entry data fosil. Dibagian ini khusus melakukan penginputan data fosil baik itu fosil vertebrata, mollusca dan lain-lain.

Sistem yang berjalan dalam pengolahan sistem pengolahan data fosil di Museum Geologi Bandung sudah dilakukan secara komputerisasi. Namun kendala yang terjadi adalah kecepatan, kemudahan dan keamanan dalam penyimpanan data masih belum baik. Oleh karena itu diharapkan sistem baru yang akan dibangun ini dapat berfungsi sebagai penunjang kinerja dari masalah yang ada, seperti penginputan data yang dilakukan masih secara manual dan lain-lain.


(47)

3.2 Analisis Sistem

Museum Geologi merupakan salah satu museum yang bersejarah yang menyimpan dan mengelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, dan mineral. Adapun bagian yang akan dianalisis yaitu bagian penginputan data fosil vertebrata.

3.2.1 Analisis Fungsional

3.2.1.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan

Flow map adalah suatu bagan yang menggambarkan dan menjelaskan urutan prosedur - prosedur, arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.

Prosedur yang diteliti di Museum Geologi dalam proses penginputan data fosil adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Input Data Fosil

Dalam pencarian fosil, batuan dan mineral dilakukan dengan proses pencarian langsung ke lapangan. Data yang telah didapat kemudian dimasukkan kedalam Microsoft Excel setelah tiba di kantor museum. Berikut adalah prosedur input data di Museum Geologi :

a. Bagian tugas lapangan memberikan data-data kepada pegawai penginputan data yang berada dikantor.

b. Pegawai yang bertugas menginputkan data memeriksa kelengkapan data-data yang telah diberikan petugas lapangan. Apabila ada kekurangan data maka petugas akan memberikan data tersebut kepada petugas lapangan untuk dilengkapi.


(48)

c. Setelah dilengkapi maka petugas lapangan akan memberikan kembali data tersebut kepada petugas input data.

d. Setelah data lengkap maka petugas input data akan menginputkan data tersebut ke dalam Microsoft Excel yang kemudian akan langsung di cetak untuk diarsipkan.


(49)

Keterangan :

A : Arsip data fosil

Dari flow map proses input data ini dapat disimpulkan bahwa penginputan data sudah terkomputerisasi namun dari segi kemudahan dan keamanan masih kurang baik sehingga dibutuhkan sistem baru yang lebih mudah dan keamanan datanya dapat terjaga dengan baik.

3.2.2 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional 3.2.2.1 Analisis User

Pengguna komputer serta user aplikasi di Museum Geologi adalah sebagai berikut :

Nama : Bayu Nugraha, S.Kom

Jabatan : Staf Database

Umur : 25 tahun

Pengalaman menggunakan Komputer : 1 tahun

Latar Belakang Pendidikan : Strata 1 UNIKOM Sistem Operasi sering digunakan : Windows XP

Ditinjau dari karakteristik dari user, maka dapat disimpulkan bahwa user mampu mengoperasikan komputer serta bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya.


(50)

3.2.2.2Analisis Hardware

Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat mendukung dalam kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang digunakan di kantor Museum Geologi adalah sebagai berikut :

Hardware pada bagian Input Data

Processor : Intel Pentium IV 3.06 Ghz

Motherboard : Intel

RAM : 512 GB share with VGA

VGA : 128 Mb Onboard

Harddisk : WD 80 Gb

LAN Card : Realtek Onboard

Mouse optic

Dari hasil analisis hardware dapat disimpulkan bahwa spesifikasi hardware

tergolong baik dan mampu untuk menjalankan aplikasi ini.

3.2.2.3Analisis Software

Dalam melaksanakan kegiatannya, di Museum Geologi Bandung menggunakan Oprating Sistem Microsoft Windows XP Service Pack 3.

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional 3.2.3.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan


(51)

menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks input data Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Data Fosil

3.2.3.2 DFD

Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan pengembangan untuk

mengembangkan model daerah informasi dan fungsi tersebut pada saat yang bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak melalui sistem. DFD Level 0 Sistem Informasi Data Fosil pada Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar berikut ini :


(52)

49 a d m in 3 . P e n g o la h a n d a ta p e n g u m u m a n 4 . P e n g o la h a n d a ta a g e n d a 5 . In p u t d a ta p ro fil 6 . P e n g o la h a n d a ta fo si l v e rte b ra ta u se r p e n g u m u m a n a g e n d a v e rte b ra ta Username, password 2 . P e n g o la h a n d a ta lo g in Info_data_login, Info_password_baru Data_password_baru, Data_username, Data_password info_pengumuman data_pengumuman info_agenda data_profil data_agenda Info_fosil_vertebrata, Data_Fosil_ vertebrata info_profil Info_data_login, Info_password_baru data_pengumuman info_pengumuman Data_password_baru, Data_username, Data_password info_agenda data_agenda password Admin_valid Admin_valid Admin_valid Info_fosil_ vertebrata Admin_valid p e g a w a i info_pengumuman info_agenda info_profil info_fosil_vertebrata data_fosil_vertebrata 7 . P e n g o la h a n d a ta m o d u l data_modul info_modul Admin_valid G am b a r 3. 3 D at a F low D iagr am L ev el 1 G am b a r 3. 4 D at a F low D iagr am L eve l 1 P ros e s 1 L ogi n


(53)

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Login

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 Pengolahan Data Pengumuman


(54)

admin

4.1 Tambah

agenda

4.2 Edit agenda

4.3 Hapus agenda

agenda Admin_valid

Data_agenda

Data_agenda

Data_agenda

Data_agenda

Data_agenda

Data_agenda info_agenda

info_agenda

info_agenda

info_agenda

info_agenda

info_agenda Admin_valid

Admin_valid

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4 Pengolahan Data Agenda

Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 6 Pengolahan Data Fosil Vertebrata


(55)

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 1 Proses 7 Pengolahan Data Modul

3.2.3.3Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan deskripsi dari setiap elemen proses yang terdapat dalam program, yang meliputi nama proses, input, output dan keterangan dari proses. Berikut ini spesifikasi proses dari Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung Berbasis Web :

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses

Input Data Fosil Vertebrata Museum Geologi Bandung

No Proses Keterangan

1

Nomor Proses 1

Nama Proses Login


(56)

Input - Username - Password

Output - Username _invalid

- Password_invalid Destination (tujuan) Admin

Logika Proses Begin

{ Admin memasukan Data Login ke database

}

if Username ada and if Password cocok and if Level sesuai

then tampil info valid (validasi)

else tampil info login invalid (validasi) end

2

No. Proses 2.1

Nama Proses Tambah User

Source (sumber) Admin

Input - Data Username

- Data Password

Output - Info Data Login

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Begin


(57)

input data User sesuai dengan data User yang baru ,

simpan data User yang baru ke database} End

3

No Proses 2.2

Nama Proses Edit User Source (sumber) Admin

Input - Data Username

- Data Password

Output Info Data Login

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi User,

Edit data User sesuai dengan data User yang akan diubah,

simpan data User yang telah diubah ke

database} End

No Proses 2.3

Nama Proses Hapus User Source (sumber) Admin


(58)

- Data Password

Output Info Data login

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi User,

hapus data User sesuai dengan data User yang akan dihapus }

End

3

Nomor Proses 3.1

Nama Proses Tambah Data Pengumuman Source (sumber) Admin

Input - Data Pengumuman

Output - Informasi Pengumuman

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Pengumuman, input data Pengumuman sesuai dengan data Pengumuman yang baru ,

simpan data Pengumuman yang baru ke

database} End


(59)

Nama Proses Edit Data Pengumuman Source (sumber) Admin

Input - Data Pengumuman

Output - Informasi Pengumuman

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Pengumuman, Edit data Pengumuman sesuai dengan data Pengumuman yang akan diubah,

simpan data Pengumuman yang telah diubah ke

database} End

5

Nomor Proses 3.3

Nama Proses Hapus Data Pengumuman Source (sumber) Admin

Input - Data Pengumuman

Output - Informasi Pengumuman

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Pengumuman, Hapus data Pengumuman sesuai dengan data Pengumuman yang akan dihapus }


(60)

6

Nomor Proses 4.1

Nama Proses Tambah Data Agenda Source (sumber) Admin

Input - Data Agenda

Output - Informasi Agenda

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Agenda,

input data Agenda sesuai dengan data Agenda yang baru,

simpan data Agenda yang baru ke database} End

7

Nomor Proses 4.2

Nama Proses Edit Data Agenda Source (sumber) Admin

Input - Data Agenda

Output - Informasi Agenda

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Agenda,

Edit data Agenda sesuai dengan data Agenda yang akan diubah,


(61)

simpan data Agenda yang telah diubah ke

database} End

8

Nomor Proses 4.3

Nama Proses Hapus Data Agenda Source (sumber) Admin

Input - Data Agenda

Output - Informasi Agenda

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Agenda,

Hapus data Agenda sesuai dengan data Agenda yang akan dihapus }

End

9

Nomor Proses 6.1

Nama Proses Tambah Data Fosil Vertebrata Source (sumber) Admin

Input - Data Fosil Vertebrata - Data Kondisi

Output - Informasi Fosil Vertebrata Destination (tujuan) Admin


(62)

Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Fosil Vertebrata input data Fosil Vertebrata sesuai dengan data Fosil Vertebrata yang baru

simpan data Fosil Vertebrata yang baru ke

database} End

10

Nomor Proses 6.2

Nama Proses Edit Data Fosil Vertebrata Source (sumber) Admin

Input - Data Fosil Vertebrata

- Data Kondisi

Output - Informasi Fosil Vertebrata Destination (tujuan) Admin

Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Fosil Vertebrata, Edit data Fosil Vertebrata sesuai dengan data Fosil Vertebrata yang akan diubah,

simpan data Fosil Vertebrata yang telah diubah ke database}

End


(63)

Nama Proses Hapus Data Fosil Vertebrata Source (sumber) Admin

Input - Data Fosil Vertebrata

Output - Informasi Fosil Vertebrata Destination (tujuan) Admin

Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Fosil Vertebrata, Hapus data Fosil Vertebrata sesuai dengan data Fosil Vertebrata yang akan dihapus }

End

12

Nomor Proses 7.1

Nama Proses Tambah Data Modul Source (sumber) Admin

Input - Data Modul

Output - Informasi Modul

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Modul

input data Modul sesuai dengan data Modul yang baru

simpan data Modul yang baru ke database} End


(64)

13

Nomor Proses 7.2

Nama Proses Edit Data Modul Source (sumber) Admin

Input - Data Modul

Output - Informasi Modul

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Modul, Edit data Modul sesuai dengan data Modul yang akan diubah,

simpan data Modul yang telah diubah ke

database} End

14

Nomor Proses 7.3

Nama Proses Hapus Data Modul Source (sumber) Admin

Input - Data Modul

Output - Informasi Modul

Destination (tujuan) Admin Logika Proses Begin

{ Admin melihat informasi Modul, Hapus data Modul sesuai dengan data Modul yang akan dihapus }


(65)

End

3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan Basis Data

3.3.1.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun Diagram E-R dari Sistem Informasi Input Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung dapat digambarkan seperti berikut :

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram

Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung Berbasis Web


(66)

3.3.1.2 Tabel Relasi

Tabel Relasi menggambarkan suatu hubungan antar tabel yang sudah ada dalam keadaan normal. Adapun keterkaitan tabel relasi yang digunakan dalam Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung dapat digambarkan sebagai berikut :


(67)

User

Id_user PK

Password

Nama_lengkap

Email

Level

Agenda

Id_agenda PK

Id_user FK

Tema Isi_agenda tempat Tgl_mulai Tgl_selesai Tgl_posting Hari Pengumuman

Id_pengumuman PK

Id_user FK

Judul

Isi

Tanggal

Tgl_posting

Vertebrata

Id_vertebrata PK

Id_user FK

No_registrasi No_inventaris No_koleksi No_laci No_urut Specimen Umur jumlah Tahun Kolektor Lokasi Nama Keterangan Gambar Hari Tanggal Jam Counter Nama_kondisi Modul

Id_modul PK

Nama_modul Link Static_content Gambar Publish Status Aktif Urutan

Gambar 3.11 Relasi Tabel Sistem Informasi Input Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung


(68)

3.3.1.3 Kamus Data

Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Kamus data tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kamus Data Pengumuman

Name Data Pengumuman

Where used / how used

Admin - Proses 3.0 Pengolahan Data Pengumuman (Input), Proses 3.0 Pengolahan Data Pengumuman (Input) –

Pengumuman Content

description

Berisikan data pengumuman

Struktur Data Id_pengumuman + judul + isi + tanggal + tgl_posting + id_user

Id_pengumuman [0..9] Judul [a..z] [A..Z]

Isi [0..9] [a..z] [A..Z]

Tanggal [0..9]

Tgl_posting [0..9] Id_user [a..z] [A..Z]


(69)

Tabel 3.3 Kamus Data Agenda

Nama Data Agenda

Where used / how used

Admin - Proses 4.0 Pengolahan Data Agenda (Input), Proses 4.0 Pengolahan Data Agenda (Input) – Agenda. Deskripsi Berisikan data agenda

Struktur Data Id_agenda + tema + isi_agenda + tempat + tgl_mulai + tgl_selesai + tgl_posting + hari + id_user

Id_agenda [0..9]

Tema [0..9] [a..z] [A..Z] Isi_agenda [0..9] [a..z] [A..Z] Tempat [0..9] [a..z] [A..Z] Tgl_mulai [0..9]

Tgl_selesai [0..9] Tgl_posting [0..9]

Hari [a..z] [A..Z]

Id_user [a..z] [A..Z]

Tabel 3.4 Kamus Data Fosil Vertebrata Nama Data Fosil Vertebrata

Where used / how used

Admin – Proses 6.0 input data fosil vertebrata (input), Proses 6.0 pengolahan data fosil vertebrata (input) – Vertebrata.

Deskripsi Berisikan data vertebrata


(70)

no_laci + no_urut + specimen + umur + jumlah + tahun + kolektor + lokasi + id_kondisi + id_user + nama + keterangan + gambar + hari + tanggal + jam + counter + nama_kondisi Id_vertebrata [0..9]

No_registrasi [a..z] [A..Z] No_inventaris [0..9] [a..z] [A..Z] No_koleksi [0..9] [a..z] [A..Z] No_laci [0..9] [a..z] [A..Z]

No_urut [0..9]

Specimen [a..z] [A..Z]

Umur [0..9]

Jumlah [0..9]

Tahun [0..9]

Kolektor [a..z] [A..Z] Lokasi [a..z] [A..Z] Id_kondisi [0..9] Id_user [a..z] [A..Z]

Nama [a..z] [A..Z]

Keterangan [0..9] [a..z] [A..Z] Gambar [0..9] [a..z] [A..Z]

Hari [a..z] [A..Z]

Tanggal [0..9]

Jam [0..9]


(71)

Nama_kondisi [a..z] [A..Z]

3.3.1.4Struktur File

Struktur file merupakan urutan isi ataupun data yang berada dalam suatu record. Struktur file dalam Sistem Informasi Input Data Fosil Bandung ini adalah sebagai berikut :

Nama File : User Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data User Tabel 3.5 Struktur File User

Nama File : Modul Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data Modul Tabel 3.6 Struktur File Modul

Field Type Size Default Extra Keterangan

Id_user Varchar 50 User Primary key

Password Varchar 50 Nama_lengkap Varchar 100

Email Varchar 100

Level Varchar 50

Field Type Size Default Extra Keterangan


(72)

Nama File : Agenda Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data Agenda Tabel 3.7 Struktur File Agenda Nama_modul Varchar 50

Link Varchar 100

Static_content Text

Gambar Varchar 100

Publish Enum (‘Y’,’N’) Status Enum (‘user’,’admin’)

Aktif Enum (‘Y’,’N’)

Urutan Int 5

Field Type Size Default Extra Keterangan

Id_agenda Int 5 Auto_increment Primary key

Tema Varchar 100

Isi_agenda Text

Tempat Varchar 100 Tgl_mulai Date

Tgl_selesai Date Tgl_posting Date

Hari Varchar 30


(73)

Nama File : Pengumuman Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data Pengumuman Tabel 3.8 Struktur File Pengumuman

Nama File : Vertebrata Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Penyimpanan data Vertebrata Tabel 3.9 Struktur File Vertebrata

Field Type Size Default Extra Keterangan

Id_pengumuman Int 5 Auto_increment Primary key

Judul Varchar 100

Isi Text

Tanggal Date

Tgl_posting Date

Id_user Varchar 50

Field Type Size Default Extra Keterangan Id_vertebrata Int 5 Auto_increment Primary key No_registrasi Varchar 20

No_inventaris Varchar 50 No_koleksi Varchar 50 No_laci Varchar 50


(74)

3.3.2 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka yang telah dibuat meliputi beberapa perancangan diantaranya perancangan spesifikasi antarmuka, jaringan semantik dan perancangan output.

Specimen Varchar 100

Umur Varchar 50

Jumlah Int 10

Tahun Varchar 50

Kolektor Varchar 100

Lokasi Varchar 100

Id_kondisi Int 5

Id_user Varchar 50

Nama Varchar 100

Keterangan Varchar 100

Gambar Varchar 100

Hari Varchar 20

Tanggal Date

Jam Time

Counter Int 5


(75)

3.3.2.1Spesifikasi Antar Muka

Spesifikasi antarmuka merupakan suatu bentuk tampilan dari program yang akan dibuat untuk kebutuhan interface dengan user. Berikut ini merupakan antarmuka Sistem Informasi Input Data Fosil pada Museum Geologi Bandung :

T01 Navigator

Header Footer Menu Utama Cari Login Home

Agenda Pengumuman Home Profil Museum Geologi Bandung Vertebrata Agenda Pengumuman

1. Klik login maka menuju ke T06.

2. Klik Home masuk halaman utama, menuju ke T01.

3. Klik Profil masuk halaman profil, menuju ke T02.

4. Klik Vertebrata masuk halaman data vertebrata, menuju ke T03.

5. Klik Agenda masuk halaman data agenda, menuju ke T04. 6. Klik Pengumuman

masuk halaman data pengumuman, menuju ke T05.


(76)

7. Klik Cari masuk halaman hasil

pencarian, menuju ke T24.

8. Klik Login masuk halaman login, menuju ke T06.

Ukuran Layar : width 800 Pixel

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Halaman Utama

T02 Navigator

1. Klik Home masuk halaman utama, menuju ke T01.

2. Klik Profil masuk

halaman profil, menuju ke T02.

3. Klik Vertebrata masuk halaman data vertebrata, menuju ke T03.

4. Klik Agenda masuk halaman data agenda, menuju ke T04. 5. Klik Pengumuman


(77)

masuk halaman data pengumuman, menuju ke T05.

6. Klik Cari masuk halaman hasil pencarian, menuju ke T24.

7. Klik Login masuk

halaman login, menuju ke T06.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Profil Museum Geologi Bandung

T03 Navigator

1. Klik data

vertebrata, masuk ke halaman data vertebrata T25.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)


(78)

T04 Navigasi

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)

Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Data Agenda

T05 Navigasi

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)


(79)

T06 Navigasi

1.Klik login, jika username dan password dicocok maka menuju ke T07, 2.Klik reset untuk mereset

tulisan pada form.

3.Klik Home untuk kembali ke Home User.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)

Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Halaman Login

T07 Navigasi

1 Klik Logout maka menuju ke T06. 2. Klik Home masuk

halaman admin, menuju ke T07. 3. Klik Manajemen User

masuk halaman daftar user, menuju ke T08. 4. Klik Manajemen

Modul masuk halaman daftar modul, menuju


(80)

ke T09.

5. Klik Profil masuk halaman edit profil, menuju ke T10. 6. Klik Vertebrata masuk

halaman daftar vertebrata, menuju ke T11.

7. Klik Agenda masuk halaman daftar agenda, menuju ke T12.

8. Klik Pengumuman masuk halaman daftar pengumuman, menuju ke T13.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)


(81)

T08 Navigasi 1. Klik aksi Edit,

masuk ke halaman edit user, menuju ke T15.

2. Klik aksi hapus maka akan muncul konfirmasi hapus. 3. Klik Tambah

anggota, masuk ke halaman tambah user, menuju ke T14.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)

Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Daftar User

T09 Navigasi

1. Klik aksi Edit, masuk ke halaman edit modul, menuju ke T17.

2. Klik aksi hapus maka akan muncul konfirmasi hapus.


(82)

3. Klik Tambah modul, masuk ke halaman tambah modul, menuju ke T16.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)

Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Daftar Modul

T10 Navigasi

1. Klik Browse maka akan muncul kotak dialog untuk mencari gambar.

2. Klik Update maka akan menyimpan data yang telah dirubah.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)


(83)

T11 Navigasi 1. Klik aksi edit,

menuju ke T19. 2. Klik aksi hapus akan

muncul konfirmasi hapus.

3. Klik tombol Tambah vertebrata, menuju ke T18.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Daftar Vertebrata

T12 Navigasi

1.Klik aksi edit, menuju ke T21.

2.Klik aksi hapus akan muncul konfirmasi hapus.

3.Klik tombol Tambah agenda, menuju ke T20.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)


(84)

T13 Navigasi

1. Klik aksi edit, menuju ke T23. 2. Klik aksi hapus akan muncul

konfirmasi hapus. 3. Klik tombol Tambah

pengumuman, menuju ke T22.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)

Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Daftar Pengumuman

T14 Navigasi

1. Klik tombol Simpan, data baru akan muncul ke daftar user, menuju ke T08. 2. Klik tombol Batal untuk

membatalkan penyimpanan.

Ukuran Layar : width 800 Pixel (default)


(1)

90 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam pembuatan laporan kerja praktek ini, maka diperoleh sebagai berikut:

1. Sistem Informasi yang dibangun dapat membantu proses kerja di Museum Geologi Bandung dalam membantu kegiatan penginputan data fosil vertebrata dengan cepat dan keamanannya baik sehingga penginputan data dapat dilakukan secara online di lapangan.

2. Sistem Informasi yang dibangun dapat mempublikasikan mengenai profil museum, agenda kegiatan dan pengumuman yang ada di Museum Geologi.

4.2 Saran

Sistem Informasi Data Fosil Vertebrata pada Museum Geologi Bandung masih dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik. Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan yang dapat dilakukan:

1. Adanya fasilitas peta lokasi di temukan fosil.

2. Adanya gambar keseluruhan kerangka fosil baik berupa animasi atau gambar.


(2)

91

Masih banyak fasilitas – fasilitas lain yang perlu dikembangkan oleh Museum Geologi Bandung untuk memaksimalkan kerja sistem yang setiap saat selalu berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat.


(3)

92

DAFTAR PUSTAKA

Supono, Pemrograman Web dengan Javascript , YRAMA WIDYA, 2006.

Edwar Hermawan, File Skripsi Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Kota Bandung, Unikom , 2007.


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 10107413

Kelas : IF-9

Nama Lengkap : Moch Dendi Sukandi Yahya Tempat / Tanggal Lahir : Sukabumi, 15 Juni 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Kubangsari VII No. 57 Kec. Coblong , Bandung

No. Telp : 085860249203

RIWAYAT PENDIDIKAN

1994 – 2000 : SDN Citarik, Pelabuhan Ratu, Sukabumi 2000 – 2003 : MTs Syamsul ulum, Kota Sukabumi 2003 – 2006 : SMA Negeri 2 Kota Sukabumi

2007 – sekarang : Program S1, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 10107415

Kelas : IF-9

Nama Lengkap : Riyadu Rasid Alfan

Tempat / Tanggal Lahir : Banjarnegara, 23 Mei 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Tubagus Ismail Dalam 23 B Kec. Coblong , Bandung

No. Telp : 081221322984

RIWAYAT PENDIDIKAN

1994 – 2000 : SD Muhammadiyah I Banjarnegara 2000 – 2003 : SLTP Negeri 1 Banjarnegara 2003 – 2006 : SMA Negeri 1 Banjarnegara

2007 – sekarang : Program S1, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NIM : 10107416

Kelas : IF-9

Nama Lengkap : Rian Riana

Tempat / Tanggal Lahir : Cimahi, 12 Desember 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Raya Gadobangkong No. 28 Kab. Bandung

No. Telp : 085759103500

RIWAYAT PENDIDIKAN 1993 – 2001 : SDN Karsawinaya, Cimahi 2001 – 2004 : SMPN 6 CIMAHI, Cimahi 2004 – 2007 : SMKN 11 BANDUNG, Cimindi

2007 – sekarang : Program S1, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung