Kelas VIII SMPMTs
182
Arinya	:	“dari	Abu	Hurairah,	bahwa	Rasulullah	shallallahu	‘alaihi	wasallam bersabda:	“Apabila	salah	seorang	manusia	meninggal	dunia,	maka	terputuslah
segala	amalannya	kecuali	iga	perkara;	sedekah	jariyah,	ilmu	yang	bermanfa’at baginya	dan	anak	shalih	yang	selalu	mendoakannya.”	H.R.	Muslimsaudaramu
dengan	muka	yang	berseri-seri”	H.R.	Muslim
2. MANFAAT BERAMAL SALEH
Seseorang yang beramal saleh akan memperoleh manfaat sebagai berikut : 1
Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah Swt. Hal ini sebagaimana irman Allah Swt. dalam Q.S. al-Maidah5: 9 yang
artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, bahwa mereka akan memperoleh  ampunan dan pahala yang
besar.”
2 Diberi tambahan petunjuk.
Hal ini sesuai dengan Q.S. Maryam19: 76 yang artinya: “Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal
kebajikan yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.”
3 Diberi kehidupan yang baik dan layak.
Hal ini sesuai dengan Q.S. an-Nahl16: 97 yang artinya: “Siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.”
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
183
4 Dihapuskan  dosa-dosanya. Hal ini sesuai dengan Q.S. al-Ankabut29: 7 yang artinya: “Dan orang-
orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih
baik dari apa yang mereka kerjakan.”
5 Dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan Q.S. al-‘Asr103: 1-3 : “Demi masa. Sungguh,
manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling
menasehati untuk kesabaran.”
3. BERBAIK SANGKA
Berbaik sangka atau Husnudzon merupakan perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Lawan dari husnudzon adalah su’udzon atau buruk
sangka.  Berburuk sangka merupakan perilaku tercela yang akan mendatangkan mudarat, baik bagi pelakunya maupun orang lain. Allah Swt. melarang berburuk
sangka, sebagaimana irman-Nya dalam Q.S. al-Hujurat49: 12 :
Arinya	:	“Wahai	orang-orang	yang	beriman	Jauhilah	banyak	dari	prasangka, sesungguhnya	sebagian	prasangka	itu	dosa,	dan	janganlah	kamu	mencari-cari
kesalahan	 orang	 lain,	 dan	 janganlah	 ada	 di	 antara	 kamu	 yang	 menggunjing sebagian	 yang	 lain.	 Apakah	 ada	 di	 antara	 kamu	 yang	 suka	 memakan	 daging
saudaranya	 yang	 sudah	 mai?	 Tentu	 kamu	 merasa	 jijik.	 Dan	 bertakwalah kepada	Allah,	sungguh	Allah	Maha	Penerima	Tobat,	Maha	Penyayang.”	Q.S.	al-
Hujurat49:	12
Kelas VIII SMPMTs
184
Rasulullah s.a.w. juga melarang berburuk sangka, sebagaimana hadis berikut ini :
Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jauhilah prasangka buruk karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.” H.R.
Bukhari
Wahai anak yang saleh, marilah kita membiasakan diri berbaik sangka dalam
kehidupan sehari-hari. Apa saja bentuk berbaik sangka itu? Berbaik sangka ada
tiga macam, yaitu :
1 Berbaik sangka kepada Allah Swt.
Orang yang berbaik sangka kepada Allah Swt. akan senantiasa
bersyukur atas semua kenikmatan dari-Nya, dan bersabar atas semua
cobaan. Mengapa kita harus bersyukur kepada Allah Swt? Allah
Swt. telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak
ternilai harganya kepada manusia. Maka, sudah seharusnya manusia
bersyukur kepada Allah Swt.
Lalu, mengapa kita harus bersabar atas semua cobaan ? Allah Swt. memiliki sifat-sifat sempurna dan tidak mungkin Allah Swt. menghendaki
keburukan bagi hamba-hamba-Nya. Setiap cobaan dan ujian dari Allah Swt. tidak bertujuan menyakiti hamba-Nya, tetapi untuk menguji ketaatan,
keimanan, dan kesabarannya.
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar : sujud syukur Narasi : bersyukur merupakan salah satu
bentuk husnudzan kepada Allah SWT.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
185
2 Berbaik sangka kepada diri sendiri.
Pernahkah kalian mengalami kesulitan hidup? Jika pernah, bagaimana cara kalian menyikapinya? Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri
akan memiliki sikap percaya diri, optimis, dan bekerja keras. Sebaliknya, seseorang yang berburuk sangka kepada diri sendiri, ia akan merasa pesimis,
tidak percaya diri, dan malas berusaha.
3 Berbaik sangka kepada orang lain.
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain. Orang lain di sekitar kita harus diperlakukan secara baik, santun, saling
menyayangi, dan menghormati. Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Sikap buruk
sangka hanya akan memicu perpecahan dan konlik. Banyak pertikaian dan kerusuhan terjadi karena sikap buruk sangka. Jika ada isu-isu negatif
hendaknya diklariikasi tabayyun terlebih dahulu agar kita tidak terjerumus kepada sikap curiga dan buruk sangka. Oleh karena itu, mari kita tumbuhkan
prasangka baik kepada keluarga, teman, tetangga, dan sesama manusia agar hidup kita bahagia dunia sampai akhirat.
4. MANFAAT BAIK SANGKA