Formulasi Produk Emulsi Kaya Beta Karoten dari Minyak Sawit Merah

Vallent Saputra. F 28.1665. Formulasi Produk Emulsi Kaya Beta Karoten Dari Minyak Sawit
Merah. Di bawah bimbingan Ni Luh Puspitasari dan Dede Robiatul Adawiyah

Peneliiian bertujuan memformulasi produk emulsi stabil yang kaya beta karoten dari
fraksi olein minyak sawit merah. Penelitian terdiri dari beberapa tahap.
Tahap satu bertujuan menentukan jenis emulsifier yang sesuai pada berbagai rasio
minyakjair. Beberapa emulsifier yaitu CMC, Gelatin, GMS, Lesitin, Tween 80, dicoba pada
rasio 2:8, 37, 4:6, 55, 6:4, 7:3, 8:2, dan 9:l dengan metode emulsifikasi tertentu
menggunakan alat ultra mixer. Berdasarkanpola hasil yang diperoleh dicoba lagi beberapa
emulsifier lain yaitu gum arabik, gum tragakan, karagenan, guar gum, pektin, dekstrin,
natrium alginat, dan SPAN 60 pada rasio 3:7.5:5. dan 7:3 dengan metode ernulsifikasi dan
alat yang sama.
Emulsifier dianggap sesuai jika emulsi stabil selama 5 hari. Pengamatan dilakukan
secara visual dan emulsi dikatakan stabil jika tidak terjadi pemisahan atau berbagai bentuk
kerusakan lainnya (emulsi harus homogen/teremulsi sempurna).
Tahap dua bertujuan menentukan jenis dan konsentrasi emulsifier pada berbagai
rasio minyakjair yang dapat membentuk emulsi yang stabil selama 60 hari.
Tahap tiga bertujuan mencari formula emulsi lain dengan kekentalan yang lebih
baik, karena kekentalan emulsi y n g diperoleh dari tahap dua relatif terlalu kental atau
terlalu encer. Pada tahap ini dicoba gum arabik pada berbagai rasio minyak air sesuai
metode Sprowl (1960) dan Tween 20 dengan penambahan sukrosa sesuai rnetode

McClements et al. (1994).
Dari tahap pertama sampai ketiga akan diperoleh formula emulsi stabil. Tahap
keempat bertujuan untuk menentukan jenis dan konsentrasi bahan-bahantambahan yang
diperlukan yaitu pengawet, pengkelat, antioksidan, pemanis, dan Ravor agar tidak
mempengaruhi kestabilan emulsi.
Pada tahap kelima dilakukan pengujian akhir stabiliis emulsi t e h d a p formula
emulsi stabil yang diperoleh dari tahap dua dan tiga setelah diimbahkan k h a n adiiif.
Emulsi akan dipilih untuk dikemas jika stabil selama 60 hari, mempunyi kekentalan paling
ideal, dan daya alir baik. Selain itu juga mernpertimbangkanmriasi penggunaan emulsifier
dan rasio ininyakfair.
Pada tahap enam dibuat produk emulsi dan dikemas dalam botoi gelap, disimpan
selama enam minggu dan dianalisa. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang dan
tekanan atmosfir selama 6 minggu.
Analisa meliputi kadar lemak, viskositas, bilangan asam, bilangan peroksida, kadar
karoten total, kadar beta karoten. kadar tokoferd, TPC, dan uji penerimaan. Analisa
bilangan asam, bilangan peroksida, kadar karoten total, dan TPC dilakukan setiap rninggu
selama penyimpanan untuk melihat perubahannya selama penyimpanan. Analisa lainnya
hanya dilakukan sekali pada awal penyimpanan.
Hasil percobaan tahap pertama diperoleh dua jenis emulsifier yang sesuai yaitu
CMC dan Tween 80. CMC cocok untuk rasio minyak air rendah yaitu 2:8.3:7,4:6, &n 5:5.

Tween 80 cocok untuk rasio minyaWair tinggi yaitu 7:3 dan 8:2.
Dari tahap kedua diperoleh konsentrasi CMC dan Tween 80 yang sesuai untuk rasio
tertentu yaitu konsentrasi CMC 1.31.5% untuk rasio 2:8, 1.2-1.4% untuk rasio3:T. 1.O-1.2%
untuk rasio 4:6.
0.81.0% untuk rasio 55. dan konsentrasi tween 80 1% pada rasio
minyaklair 7:3.

Forrnulasi dengan gum arabik akan rnenghasilkan ernulsi yang stabil pa& rasio
minyaklairlarabik 2:2:1 dan 90:48:22.5,sedangkan di luar perbandingan tersebut ernulsi
yang dihasilkan tidak stabil. forrnulasi dengan Tween 20 diperoleh ernulsi stabil pada rasio
7:3 dan 7.5:2.5 dengan penarnbahan sukrosa sebanyak 30 dan 35 gr.
Dari tahap ernpat diperoleh hasil bahwa bahan tarnbahan yang dapat digunakan
adalah sodium bensoat 0.2%(b/v), BHT 200 pprn (blv), EDTA 200 pprn (blv), aspartarn 200
pprn (b/v), flavor nenas 1.5% (vlv).
Formula ernulsi yang dipilih dan rnetoda pernbuatannya adalah sebagai berikut:
(1) Ernulsi 1: rasio minyawair 3:7, emulsifier CMC 1.29/0 (b/v), bahan tambahan sodium
bensoat 0.2%. BHT 200 pprn, EDTA 200 ppm, aspartarn 200 pprn, flavor nenas 1.5 %;
(2) Emulsi 2 : rasio rninyawair 4:6, emulsifier CMC 1% (blv), bahan tarnbahan seperti
ernulsi 1; (3) Emulsi 3 : rasio ininyaklair 55, emulsifier gum arabik 25% (bfv), bahan
tarnbahan seperti emulsi 1; (4) Emulsi 4 : rasio minyak air 7:3, emulsifier Tween 80 1%

(v/v), bahan tambahan sepeFti ernulsi 1; (5) Ernulsi 5 : msio minyawair 7325, emulsifier
Tween 20 1% (vlv), bahan tarnbahan sodium bensoat 0.250, BHT 200 pprn, EDTA 200
pprn, sukrosa 30 gr, flavor nenas 1.5 %.
Hasil analisa ernulsi 1 sarnpai 5 bertunrt-tunrt untuk kadar lernak adalah 27.77.
37.01, 46.59,68.97, dan 55.80%. Viskositas 2361, 2525, 1105, 133, dan 811 centipoises.
Kadar beta karden 99, 128, 160, 236, dan 192 ppm. Kadar ak-tokoferol 29,37, 46,73,
dan 55 pprn.
Kadar lernak, kadar beta karden, dan kadar a h tokoferol ernulsi benrariasi sesuai
dengan konsentrasi minyaknya, kecuali ernulsi 5. Hal ini karena ada penarnbahan sukrosa.
Viskositas bervariasi disebabkan oleh perbedaan jenis dan konsentrasi emulsifier dan
adanya bahan-bahan yang bersifat hurnektan.
Perubahan bilangan asarn emulsi 1 berkisar antara 3.90 - 4.63. ernulsi 2 antara
5.09 - 5.39, ernulsi 3 antara 6.23 - 6.65, ernulsi 4 antara 8.72- 9.22, dan ernulsi 5 antara
7.33 - 7.81 rng KOH/gr ernulsi.
Perubahan bilangan peroksida ernulsi 1 berkisar antara 1.57 - 2.06, emulsi 2 antara
2.03 - 2.34, emulsi 3 antara 2.21 - 2.73, ernulsi 4 antara 4.83 - 5.39, dan ernulsi 5 antara
3.92 - 4.70 meq/kg ernulsi.
- 2.3x108, ernulsi 2
Perubahan total rnikroba ernulsi 1 berkisar antara 4.6~10~
antara 1.7x104 ' 2.7x105, ernulsi 3 antara 4.1x104 - 2.3x106, emulsi 4 antara 3.0x106 1.1x108, dan emulsi 5 antam 2 . 3 ~ 1 0- ~1.3x105 rnikroba/gr ernulsi.

Perubahan karoten total ernulsi 1 berkisar antara 111 - 124, emulsi 2 antara 142162, ernulsi 3 antara 164- 197, ernulsi 4 antara 285 - 316, dan ernulsi 5 antara 208 - 300
PPm.
Pe~bahanbilangan asarn, bilangan peroksida. kadar karoten total dan jumlah
mikroba selarna penyirnpanan relatii kecil (stabil).
Penerimaan secara urnurn terhadap emulsi berkisar antara agak tidak suka sampai
agak suka. Penenmaan terhadap rasa berkisar antara tidak suka sampai netrallbiasa.
Penerimaanterhadap aroma berkisar antara biasajnetral sarnpai suka.

FORMULAS1 PRODUK EMULSI KAYA BETA KAROTEN
DAN

AK SAVVIT MERAN

Oleh :

VALLENT SAPUTRA

F 28.1665

SKRIPSI


Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1996

JURUSAN 'IEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTASTEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INST

PERTANIAN BQGQR

FAKULTAS TEKNQLQGI PERTANIAN


FQRlMULASI PRODUK EMUkSI KAYA BETA KAROTEN
DARI MINYAK SAWIT MERAN

Oleh :
VALLENT SAP

F 2f3.1665
SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI P E R M I A N
- pada JurusanTeknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Dilahirkan pada tanggal 28 Juni 1972
di Jakarta
Tanggal lulus : 6 Mei 1996


Dosen Pembimbing II

Dosen Pernbimbing I

KATA

Puji syukur kepada

PENGANTAR

Tuhan Yang Maha

Esa

atas

segala pimpinan,

penyertaan, dan anugeraIiNya sehingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulisan skripsi ini berdasarkan atas penelitian yang dilakukan selama

bulan Mei 1995 sampai dengan April 1996 di Laboratorium TPG dan PAU Pangan
dan Gizi, IPB.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1.

Ir. Ni Luh Puspitasari, MSc ,selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan dm bantuan selama penelitian dan penulisan skripsi
ilii.

2.

Ir. Dede Robiatul Adawiyah selaku dosen pembimbing I1 yang telah banyak
memberikan bimbingan dan bantuan selama penelitian dan penulisan skripsi
ini.

3.

Dr. Ir. Fransisca Zakaria, MSc, selaku dosen penguji dan atas segala saransaran yang diberikan dalam penulisan skripsi ini.

4.


Papa dan Mama yang selaIu memberikan dukungan tern-menerus selama
studi, penelitian, dan penutisan skripsi.

5.

Ibu Ligawati dari PT. Hasil Kesatuan dan Ibu Connie Tanza dari PT. Unilever
Indonesia, atas bantuannya dalam pengadaan bahan baku minyak sawit
merah yang dibutuhkan selarna penelitian pendahuluan.

6.

Semua laboran dan teman-teman serta adik tercinta yang telah banyak
memberikan bantuan dan dukungan selama penelitian dan penulisan skripsi,
tenrtama Mbak Ari, Mas Taufik, Mbak Sri, Damis, Agus, Lamy, Ade, dan
Helena.

7.

Semua pihak yang teiah banyak memberikan bantuan dan dukungan moril

maupun material yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini

masih banyak terdapat

kekurangan, karenanya penuIis akan menenma saran dan kritik dengan tangan
terbuka.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini &pat bemanfaat bag'

semua pihak yang membutuhkan

Bogor, Mei 1996
Penulis

DAFTAR IS1

Halaman
KATA PENGANTAR..................................


.....................................
DAFTAR TABEL ....................................
DAFTAR GAMBAR ...................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................
I . PENDAHULUAN.....................................
A . LATAR BELAKANG ..............................
DAFTAR IS1

...........................
I1 . TINJAUAN PUSTAKA................................
A . MINYAK SAWIT ................................
B . KAROTEN .....................................
B . TUJUAN PENELITIAN

...................................
D . KERUSAKAN MINYAK ............................
E . MANFAAT MINYAK SAWIT ........................
F . EMULSI .......................................
1. Definisi .................................
2. Pembentukan Emulsi dan Emulsifier ........
3 . Stabilitas Emulsi ........................
I11 . BAHAN DAN METODE ................................
A . BAHAN .......................................
1 . Bahan Penyusun Emulsi .....................
2 . Bahan Analisa Kimia ......................
C . TOKOFEROL

iii
v

viii
ix

. ALAT ........................................
C . METODE PENELITIAN ...........................
1. T a h a p Satu ...............................
2 . T a h a p Dua ................................
3 . T a h a p T i g a ...............................
4 . T a h a p E m p a t ..............................
5 . T a h a p L i m a ...............................
B

6
D

.

. Tahap

PROSEDUR

...............................
APTALISA ............................
Enam

. K a d a r Minyak .............................
2 . V i s k o s i t a s ...............................
3 . B i l a n g a n Asam ............................
1

4.'Bilangan

Peroksida

5. T o t a l Mikroba

6 . Karoten T o t a l

........................

............................
............................

. K a d a r B e t a - K a r o - t e n .......................
8 . K a d a r T o k o f e r o l ..........................
9 . U j i P e n e r i r n a a n ...........................
7

IV

.

HASIL DAN PEmAHASAN

. TAHAP
B . TAHAP

A

C . TAHAP

.
E.

D

TAHAP
TAHAP

...........................

..................................
DUA ...................................
TIGA ..................................
EMPAT .................................
L I M A ..................................
SATU

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Komposisi asam lemak minyak sawit,
fraksi olein, dan fraksi stearin
minyak sawit

.......................

Tabel 2.

Tabel 3.

Jenis dan konsentrasi emulsifier
yang cocok pada berbagai rasio
minyak/air
Bahan

.........................
tambahan emulsi ..............

viii

Vallent Saputra. F 28.1665. Formulasi Produk Emulsi Kaya Beta Karoten Dari Minyak Sawit
Merah. Di bawah bimbingan Ni Luh Puspitasari dan Dede Robiatul Adawiyah

Peneliiian bertujuan memformulasi produk emulsi stabil yang kaya beta karoten dari
fraksi olein minyak sawit merah. Penelitian terdiri dari beberapa tahap.
Tahap satu bertujuan menentukan jenis emulsifier yang sesuai pada berbagai rasio
minyakjair. Beberapa emulsifier yaitu CMC, Gelatin, GMS, Lesitin, Tween 80, dicoba pada
rasio 2:8, 37, 4:6, 55, 6:4, 7:3, 8:2, dan 9:l dengan metode emulsifikasi tertentu
menggunakan alat ultra mixer. Berdasarkanpola hasil yang diperoleh dicoba lagi beberapa
emulsifier lain yaitu gum arabik, gum tragakan, karagenan, guar gum, pektin, dekstrin,
natrium alginat, dan SPAN 60 pada rasio 3:7.5:5. dan 7:3 dengan metode ernulsifikasi dan
alat yang sama.
Emulsifier dianggap sesuai jika emulsi stabil selama 5 hari. Pengamatan dilakukan
secara visual dan emulsi dikatakan stabil jika tidak terjadi pemisahan atau berbagai bentuk
kerusakan lainnya (emulsi harus homogen/teremulsi sempurna).
Tahap dua bertujuan menentukan jenis dan konsentrasi emulsifier pada berbagai
rasio minyakjair yang dapat membentuk emulsi yang stabil selama 60 hari.
Tahap tiga bertujuan mencari formula emulsi lain dengan kekentalan yang lebih
baik, karena kekentalan emulsi y n g diperoleh dari tahap dua relatif terlalu kental atau
terlalu encer. Pada tahap ini dicoba gum arabik pada berbagai rasio minyak air sesuai
metode Sprowl (1960) dan Tween 20 dengan penambahan sukrosa sesuai rnetode
McClements et al. (1994).
Dari tahap pertama sampai ketiga akan diperoleh formula emulsi stabil. Tahap
keempat bertujuan untuk menentukan jenis dan konsentrasi bahan-bahantambahan yang
diperlukan yaitu pengawet, pengkelat, antioksidan, pemanis, dan Ravor agar tidak
mempengaruhi kestabilan emulsi.
Pada tahap kelima dilakukan pengujian akhir stabiliis emulsi t e h d a p formula
emulsi stabil yang diperoleh dari tahap dua dan tiga setelah diimbahkan k h a n adiiif.
Emulsi akan dipilih untuk dikemas jika stabil selama 60 hari, mempunyi kekentalan paling
ideal, dan daya alir baik. Selain itu juga mernpertimbangkanmriasi penggunaan emulsifier
dan rasio ininyakfair.
Pada tahap enam dibuat produk emulsi dan dikemas dalam botoi gelap, disimpan
selama enam minggu dan dianalisa. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang dan
tekanan atmosfir selama 6 minggu.
Analisa meliputi kadar lemak, viskositas, bilangan asam, bilangan peroksida, kadar
karoten total, kadar beta karoten. kadar tokoferd, TPC, dan uji penerimaan. Analisa
bilangan asam, bilangan peroksida, kadar karoten total, dan TPC dilakukan setiap rninggu
selama penyimpanan untuk melihat perubahannya selama penyimpanan. Analisa lainnya
hanya dilakukan sekali pada awal penyimpanan.
Hasil percobaan tahap pertama diperoleh dua jenis emulsifier yang sesuai yaitu
CMC dan Tween 80. CMC cocok untuk rasio minyak air rendah yaitu 2:8.3:7,4:6, &n 5:5.
Tween 80 cocok untuk rasio minyaWair tinggi yaitu 7:3 dan 8:2.
Dari tahap kedua diperoleh konsentrasi CMC dan Tween 80 yang sesuai untuk rasio
tertentu yaitu konsentrasi CMC 1.31.5% untuk rasio 2:8, 1.2-1.4% untuk rasio3:T. 1.O-1.2%
untuk rasio 4:6.
0.81.0% untuk rasio 55. dan konsentrasi tween 80 1% pada rasio
minyaklair 7:3.

Forrnulasi dengan gum arabik akan rnenghasilkan ernulsi yang stabil pa& rasio
minyaklairlarabik 2:2:1 dan 90:48:22.5,sedangkan di luar perbandingan tersebut ernulsi
yang dihasilkan tidak stabil. forrnulasi dengan Tween 20 diperoleh ernulsi stabil pada rasio
7:3 dan 7.5:2.5 dengan penarnbahan sukrosa sebanyak 30 dan 35 gr.
Dari tahap ernpat diperoleh hasil bahwa bahan tarnbahan yang dapat digunakan
adalah sodium bensoat 0.2%(b/v), BHT 200 pprn (blv), EDTA 200 pprn (blv), aspartarn 200
pprn (b/v), flavor nenas 1.5% (vlv).
Formula ernulsi yang dipilih dan rnetoda pernbuatannya adalah sebagai berikut:
(1) Ernulsi 1: rasio minyawair 3:7, emulsifier CMC 1.29/0 (b/v), bahan tambahan sodium
bensoat 0.2%. BHT 200 pprn, EDTA 200 ppm, aspartarn 200 pprn, flavor nenas 1.5 %;
(2) Emulsi 2 : rasio rninyawair 4:6, emulsifier CMC 1% (blv), bahan tarnbahan seperti
ernulsi 1; (3) Emulsi 3 : rasio ininyaklair 55, emulsifier gum arabik 25% (bfv), bahan
tarnbahan seperti emulsi 1; (4) Emulsi 4 : rasio minyak air 7:3, emulsifier Tween 80 1%
(v/v), bahan tambahan sepeFti ernulsi 1; (5) Ernulsi 5 : msio minyawair 7325, emulsifier
Tween 20 1% (vlv), bahan tarnbahan sodium bensoat 0.250, BHT 200 pprn, EDTA 200
pprn, sukrosa 30 gr, flavor nenas 1.5 %.
Hasil analisa ernulsi 1 sarnpai 5 bertunrt-tunrt untuk kadar lernak adalah 27.77.
37.01, 46.59,68.97, dan 55.80%. Viskositas 2361, 2525, 1105, 133, dan 811 centipoises.
Kadar beta karden 99, 128, 160, 236, dan 192 ppm. Kadar ak-tokoferol 29,37, 46,73,
dan 55 pprn.
Kadar lernak, kadar beta karden, dan kadar a h tokoferol ernulsi benrariasi sesuai
dengan konsentrasi minyaknya, kecuali ernulsi 5. Hal ini karena ada penarnbahan sukrosa.
Viskositas bervariasi disebabkan oleh perbedaan jenis dan konsentrasi emulsifier dan
adanya bahan-bahan yang bersifat hurnektan.
Perubahan bilangan asarn emulsi 1 berkisar antara 3.90 - 4.63. ernulsi 2 antara
5.09 - 5.39, ernulsi 3 antara 6.23 - 6.65, ernulsi 4 antara 8.72- 9.22, dan ernulsi 5 antara
7.33 - 7.81 rng KOH/gr ernulsi.
Perubahan bilangan peroksida ernulsi 1 berkisar antara 1.57 - 2.06, emulsi 2 antara
2.03 - 2.34, emulsi 3 antara 2.21 - 2.73, ernulsi 4 antara 4.83 - 5.39, dan ernulsi 5 antara
3.92 - 4.70 meq/kg ernulsi.
- 2.3x108, ernulsi 2
Perubahan total rnikroba ernulsi 1 berkisar antara 4.6~10~
antara 1.7x104 ' 2.7x105, ernulsi 3 antara 4.1x104 - 2.3x106, emulsi 4 antara 3.0x106 1.1x108, dan emulsi 5 antam 2 . 3 ~ 1 0- ~1.3x105 rnikroba/gr ernulsi.
Perubahan karoten total ernulsi 1 berkisar antara 111 - 124, emulsi 2 antara 142162, ernulsi 3 antara 164- 197, ernulsi 4 antara 285 - 316, dan ernulsi 5 antara 208 - 300
PPm.
Pe~bahanbilangan asarn, bilangan peroksida. kadar karoten total dan jumlah
mikroba selarna penyirnpanan relatii kecil (stabil).
Penerimaan secara urnurn terhadap emulsi berkisar antara agak tidak suka sampai
agak suka. Penenmaan terhadap rasa berkisar antara tidak suka sampai netrallbiasa.
Penerimaanterhadap aroma berkisar antara biasajnetral sarnpai suka.

FORMULAS1 PRODUK EMULSI KAYA BETA KAROTEN
DAN

AK SAVVIT MERAN

Oleh :

VALLENT SAPUTRA

F 28.1665

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1996

JURUSAN 'IEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTASTEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INST

PERTANIAN BQGQR

FAKULTAS TEKNQLQGI PERTANIAN

FQRlMULASI PRODUK EMUkSI KAYA BETA KAROTEN
DARI MINYAK SAWIT MERAN

Oleh :
VALLENT SAP

F 2f3.1665
SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar
SARTANA TEKNOLOGI P E R M I A N
- pada JurusanTeknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
<

Dilahirkan pada tanggal 28 Juni 1972
di Jakarta
Tanggal lulus : 6 Mei 1996

Dosen Pembimbing II

Dosen Pernbimbing I

KATA

Puji syukur kepada

PENGANTAR

Tuhan Yang Maha

Esa

atas

segala pimpinan,

penyertaan, dan anugeraIiNya sehingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulisan skripsi ini berdasarkan atas penelitian yang dilakukan selama
bulan Mei 1995 sampai dengan April 1996 di Laboratorium TPG dan PAU Pangan
dan Gizi, IPB.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1.

Ir. Ni Luh Puspitasari, MSc ,selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan dm bantuan selama penelitian dan penulisan skripsi
ilii.

2.

Ir. Dede Robiatul Adawiyah selaku dosen pembimbing I1 yang telah banyak
memberikan bimbingan dan bantuan selama penelitian dan penulisan skripsi
ini.

3.

Dr. Ir. Fransisca Zakaria, MSc, selaku dosen penguji dan atas segala saransaran yang diberikan dalam penulisan skripsi ini.

4.

Papa dan Mama yang selaIu memberikan dukungan tern-menerus selama
studi, penelitian, dan penutisan skripsi.

5.

Ibu Ligawati dari PT. Hasil Kesatuan dan Ibu Connie Tanza dari PT. Unilever
Indonesia, atas bantuannya dalam pengadaan bahan baku minyak sawit
merah yang dibutuhkan selarna penelitian pendahuluan.